PH - Penjahit kebaya

PH - Penjahit kebaya

Ny. Amira sedang kesal dengan penjahit

langganannya. Ia mengeluh pada asistennya yang baru saja menunjukkan hasil

jahitan dari penjahit.

“Katanya dia bisa mengikuti model yang aku pilih.

Kenapa hasilnya begini?!” bentak Ny. Amira pada asistennya, Meri. Ny. Amira

menyambar kebaya yang sudah jadi itu dan memperhatikan detailnya, sangat kasar

dan juga ada beberapa jahitan yang lepas. Ia menarik jahitan yang lepas itu dan

butiran payet berjatuhan ke lantai kantornya.

“Aarrggg...! Menyebalkan sekali!” Ny. Amira

melempar kebaya itu ke kaki Meri.

“Ny. masih ada waktu 5 hari lagi. Ny. mau coba

penjahit lain?”

“5 hari!! Kamu kira ada penjahit yang bisa selesai

secepat itu?!” teriak Ny. Amira pada Mei.

Meri hanya diam 3 detik dan pada detik keempat

mulai bicara lagi. Meri sudah hafal dengan Ny. Amira yang selalu ingin solusi

cepat dan tepat.

“Saya bisa merekomendasikan penjahit yang cepat dan

hasilnya bagus. Hanya saja model kebayanya tidak bisa jadi serumit ini.”

“Cepat panggil dia kemari, kalau kau salah kali

ini, apa hukumannya?” tanya Ny. Amira sambil mendekatkan wajahnya pada Mei.

“Saya bersedia tidak libur sampai tahun depan.”

“Deal. Panggil dia kemari, cepat! Dan bersihkan

kebaya itu menjijikkan itu. Katakan pada penjahitku untuk mengganti kain yang

sudah ia rusak atau akan kutuntut dia.”

“Baik, Ny.”

Meri menelpon Delina yang sedang menggambar desain

baru untuk kebaya simpel tapi elegan. Ia menggunakan beberapa pensil warna

untuk menyempurnakan tampilan desainnya. Sesekali ia menambahkan warna lagi dan

tersenyum puas dengan hasilnya.

Delina menoleh menatap ponsel jadulnya, ada telpon

dari mbak Meri.

“Halo, mbak.”

“Delina. Ini darurat. Bisa kamu datang ke kantorku

sekarang? Bawa buku sketsamu, tolong aku.”

“Tapi, mbak...”

“Tolong, Delina. Kantorku gak jauh. Kamu bisa naik

ojek kesini. Gedungnya kelihatan dari rumahmu. Aku telpon tukang ojek

langgananku untuk jemput kamu ya.”

“Iya, mbak. Tapi...” Delina menoleh pada ponselnya

yang sudah terputus sambungannya.

Sedikit bingung, Delina mengemasi tasnya yang

lengkap berisi peralatan menjahit mini dan juga meteran. Ia juga membawa buku

sketsanya. Delina merapikan kerudungnya menutupi rambut hitamnya.

Tin. Seorang tukang ojek berhenti di depan rumah

Delina. Ia segera keluar dari rumah, mengunci rumah itu dan naik ke boncengan

motor setelah memakai helm.

Jarak kantor Meri memang tidak jauh, tapi karena

macet, perjalanan Delina jadi sedikit terhambat. 10 menit kemudian, ponsel

Delina kembali berdering.

“Delina, dimana kamu?” tanya Meri dengan suara

berbisik.

“Aku di jalan, mbak. Ini jalannya macet. Sebentar

lagi aku sampai loby kantor mbak Meri.”

“Cepat sedikit ya. Sampai loby, bilang sama

security untuk mengantarmu ke ruanganku.”

“Iya, mbak.”

Tukang ojek melajukan motornya lebih cepat setelah

mendengar suara Meri tadi. Mereka sampai 10 menit kemudian, Delina berjalan

cepat setelah membayar ojek itu dan dicegat security di depan lobby.

“Selamat siang, bu. Ada keperluan apa?” sapa

security sambil memberi hormat.

“Saya mau bertemu mbak Meri. Bisa?”

“Sudah ada janji sebelumnya?”

“Sudah, pak.” Jawab Delina dengan singkat.

“Tunggu sebentar.”

Security itu tampaknya berkoordinasi dengan orang

di dalam karena tiba-tiba seorang security berlari menghampiri Delina dan

meminta Delina segera ikut dengannya. Delina dibawa masuk ke lobby kantor dan

langsung masuk ke lift yang sudah terbuka.

Delina bisa melihat suasana di dalam kantor karena

lift yang tembus pandang. Ia masih bingung untuk apa dirinya dipanggil ke

kantor itu. Ketika pintu lift akhirnya terbuka di lantai 14, security itu

mempersilakan Delina keluar.

“Ibu silakan jalan terus nanti di ujung sana belok

ke kanan. Ibu Meri sudah menunggu ibu disana.”

“Terima kasih, pak.” Ucap Delina sedikit

membungkukkan pada security itu.

Delina mengikuti petunjuk dari security dan sampai

di sebuah ruangan. Delina mengetuk pintu itu, Meri membukakan pintunya.

“Delina. Akhirnya kamu datang. Cepat masuk.”

Delina melihat seorang wanita paruh baya tapi

sangat cantik duduk di belakang meja yang sangat besar. Ia tampak serius bicara

di telpon.

“Kamu duduk dulu disini ya. Mana sini lihat buku

sketsamu.” Pinta Meri.

“Mbak, aku mau ngapain disini?” tanya Delina

bingung.

“Intinya gini, kamu bisa ngerjain model kebaya yang

mana dalam 5 hari? 4 hari maksudku.”

“Terhitung hari ini?” tanya Delina memastikan.

Tangannya membuka satu persatu lembar buku sketsa sampai ia menemukan model

kebaya terbarunya.

“Iya. Yang mana?”

“Yang ini atau yang halaman 18, mbak.” Kata Delina.

“Gak ada yang lain?” tanya Meri lagi.

“Nggak ada, kak. Modelnya agak rumit, paling gak

perlu 10 hari.”

“Sebentar ya.”

Delina mengangguk dan Meri berjalan cepat

menghampiri wanita yang sudah menatap Delina itu. Delina mengangguk sambil

tersenyum canggung. Cukup lama Meri bicara dengan wanita itu sampai Delina

gabut dan mulai memperhatikan dekorasi di dalam kantor itu.

Ia melihat banyak piala di dalam lemari kaca. Dan

banyak foto wanita itu dengan balutan kebaya aneka warna dan model. Sungguh,

Delina mengagumi kecantikan wanita itu.

Meri berjalan mendekati Delina,

“Ayo, ikut sini.”

Delina bangun dari duduknya dan mengikuti Meri

mendekati meja wanita itu.

“Kamu Delina?” tanya Ny. Amira tanpa senyum

mengembang di bibirnya.

“Iya, bu. Saya Delina.”

“Kamu bisa buatkan saya kebaya dengan model ini?” Ny.

Amira menunjuk sketsa kebaya yang baru diselesaikan Delina tadi.

“Bisa, bu. Tapi ibu perlu untuk kapan?”

“5 hari lagi ada pesta di kantor ini dan kebaya itu

harus sudah jadi. Kau bisa?”

“Bisa, bu. Boleh saya ukur badan ibu?” tanya

Delina.

“Aku suka dia, gak pakai basa-basi. Ayo, ke ruangan

sebelah.” Ajak Ny. Amira.

Delina dan Meri mengikuti Ny. Amira masuk ke

belakang ruang kerjanya. Disana ada ruangan yang sebagian dindingnya berupa

kaca cermin dua arah. Tidak hanya cermin, ada juga meja rias lengkap dengan

peralatan make up, dan juga lemari besar yang memenuhi dinding ruangan itu.

Sebuah tempat tidur besar juga ada di sana.

Ny. Amira mulai membuka jas dan kemeja yang

dipakainya. Meri membantu Ny. Amira memakai korset untuk membentuk tubuh

sebelum memakai kebaya. Delina menunduk mengambil meteran dan buku catatan dari

dalam tasnya.

Setelah Ny. Amira siap, Delina mulai mengukur

detail lekuk tubuh Ny. Amira tanpa ada yang ketinggalan. Delina mencatat

semuanya dengan detail dan menanyakan beberapa hal yang diinginkan Ny. Amira

dari kebaya yang ia inginkan.

Makin penasaran dengan ceritanya? Jangan lupa vote ya

kk, komen juga dong apa yang kurang. Jangan minta crazy up terus. Ntar saya

stress.

Terpopuler

Comments

Farrah

Farrah

👍🏼👍🏼

2020-10-24

1

Bila

Bila

Like yaa 💪😎

2020-09-28

0

Anaata Sya

Anaata Sya

I’m coming Kak...

Fighting terus💪🏻💪🏻

Salam karya ku...🙏🙏

2020-09-26

0

lihat semua
Episodes
1 PH - Pengenalan tokoh cerita
2 PH - Penjahit kebaya
3 PH - Menarik perhatian
4 PH - Pujian Ny. Amira
5 PH - Playboy kaya
6 PH - Desain baru
7 PH - Kepuasan pelanggan
8 PH - Seprai berjalan
9 PH - Posting ribuan like
10 PH - Melayani tuan muda
11 PH - Wangi menggoda
12 PH - Secangkir kopi lagi
13 PH - Bukan pelayan
14 PH - Sepupu Kevin
15 PH - Gadis kampungan
16 PH - Tawaran Ny.Amira
17 PH - Otot perut
18 PH - Pelayan kopi
19 PH - Tuan muda pemaksa
20 PH - Jatuh cinta
21 PH - Pengganggu kepo
22 PH - Sarapan bersama
23 PH - Menjahit hati
24 PH - Bukan Cinderela
25 PH - Mabuk lagi
26 PH - Mau ketemu Delina
27 PH - Mengajari Delina
28 PH - Kedatangan Giselle
29 PH - Kelakuan Agnes
30 PH - Rencana Kevin
31 PH - Pernikahan rahasia
32 PH - Intimidasi Giselle
33 PH - Tidak tertarik
34 PH - Bingung
35 PH - Ketahuan nikah
36 PH - Dikurung
37 PH - Bersama Delina
38 PH - Mengatakan yang sebenarnya
39 PH - Keputusan Alvin
40 PH - Permintaan Delina
41 PH - Sebuah perjanjian
42 PH - Menikah lagi
43 PH - Kehangatan keluarga
44 PH - Sikap Agnes
45 PH - Kedatangan sahabat
46 PH - Kakak ipar
47 PH - Dokter cinta
48 PH - Kincir ria
49 PH - Ciuman Pertama
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
Episodes

Updated 113 Episodes

1
PH - Pengenalan tokoh cerita
2
PH - Penjahit kebaya
3
PH - Menarik perhatian
4
PH - Pujian Ny. Amira
5
PH - Playboy kaya
6
PH - Desain baru
7
PH - Kepuasan pelanggan
8
PH - Seprai berjalan
9
PH - Posting ribuan like
10
PH - Melayani tuan muda
11
PH - Wangi menggoda
12
PH - Secangkir kopi lagi
13
PH - Bukan pelayan
14
PH - Sepupu Kevin
15
PH - Gadis kampungan
16
PH - Tawaran Ny.Amira
17
PH - Otot perut
18
PH - Pelayan kopi
19
PH - Tuan muda pemaksa
20
PH - Jatuh cinta
21
PH - Pengganggu kepo
22
PH - Sarapan bersama
23
PH - Menjahit hati
24
PH - Bukan Cinderela
25
PH - Mabuk lagi
26
PH - Mau ketemu Delina
27
PH - Mengajari Delina
28
PH - Kedatangan Giselle
29
PH - Kelakuan Agnes
30
PH - Rencana Kevin
31
PH - Pernikahan rahasia
32
PH - Intimidasi Giselle
33
PH - Tidak tertarik
34
PH - Bingung
35
PH - Ketahuan nikah
36
PH - Dikurung
37
PH - Bersama Delina
38
PH - Mengatakan yang sebenarnya
39
PH - Keputusan Alvin
40
PH - Permintaan Delina
41
PH - Sebuah perjanjian
42
PH - Menikah lagi
43
PH - Kehangatan keluarga
44
PH - Sikap Agnes
45
PH - Kedatangan sahabat
46
PH - Kakak ipar
47
PH - Dokter cinta
48
PH - Kincir ria
49
PH - Ciuman Pertama
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!