Layaknya suami-istri

Dylan Menghela nafas panjang. Rupanya hanya itu, pikirnya. Ia kira Akifa menyesal memberikan kesucian kepadanya

Pelan-pelan ia Menggenggam tangan Akifa, membuat tangan istrinya yang tadinya tegang langsung lemas seketika

“Hei.. ini bukan salahmu, dan lagi kau ataupun aku sama sekali tidak mengkhianati mbakmu. Dia yang menginginkan pernikahan ini bukan? Jadi, jangan salahkan dirimu sendiri kalau hal seperti ini terjadi.” Dylan memberikan penjelasan selembut mungkin

Akifa terdiam. Bukan karena perkataan Dylan, namun nada suaranya yang sangat amat lembut. Bahkan selembut tadi malam, saat mereka melakukan penyatuan yang dahsyat. Dia kira Dylan berbicara lembut hanya Karena mereka sedang iya-iya. Tapi semuanya di luar dugaan.

“Akifa? Ifa?”

Akifa tersentak “Ah.. maaf mas. Iya memang yang kamu katakan memang ada benarnya. Cuman aku tetap merasa sedikit bersalah.”

“Kalau begitu, katakan yang sebenarnya pada Indah.”

“Lah, jangan dong. Gimana kalau Mbak Indah marah?”

“ya itu salahnya sendiri. Bukannya dia yang menyuruh mu menikah dengan ku?” Dylan kembali dingin seperti biasa.

Akifa menelan salivah nya melihat tatapan Dylan yang kembali datar, sama seperti dulu. Entah mengapa ia jadi tidak suka melihatnya.

Dan entah keberanian dari mana, tiba-tiba tangan nya yang nakal menyentuh kedua pipi Dylan. ‘eh?! Waaakkkk aku lagi ngapain! Mampus! Mampus!!’ Saat tersadar, ia sudah tidak bisa mundur lagi.

Di tatap mata sang Suami yang nampak terkejut dengan perbuatan tangannya yang nakal ‘Udah Ifa! Semangka! Jangan cuman semangka doang yang besar! Nyali mu juga harus besar!’

“Mas udah janji, akan selalu senyum sama aku ‘kan. Jadi jangan berikan tatapan dingin mas lagi.” Lirihnya ‘berhasil!.. jangan mundur Fa! Maku terus, pantang mundur’

Terdengar helaan nafas dari mulut Dylan membuat Akifa ketar-ketir tak karuan. Tiba-tiba ia merasakan tangan Dylan yang menyentuh tangannya, sontak Akifa kembali melihat wajah Dylan

Dylan tersenyum hangat “Maaf, mas kebawa suasana.”

Akifa tersenyum lebar “Nah begini ‘kan bagus.” ‘Jadi lebih manusiawi’ Ia tak bisa mengutarakan hal ini takut sang suami kembali ke bentuk awalnya

Tak di sangka-sangka, Dylan mengusap kepala Akifa “Syukurlah kamu suka.”

Blushh..

Semburat merah keluar dari atas kepala Akifa ‘Tahan Akifa! Dia suami kakakmu... Tunggu,’ “Bukannya suamiku juga.” Lirih nya. Ia mulai memikirkan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan selama ini. Memiliki Dylan seutuhnya, hanya dirinya sendiri?

Plak..

Menampar pelan pipi ‘Jangan bodoh! Ini hanya satu tahun Akifa! Sampai kau hamil, dan semuanya akan seperti biasa lagi’

“Hei... Apa yang kamu lakukan? Jangan lakukan lagi! Astaga, bagaimana kalau ini merah. Coba mas lihat.” Menarik wajah Akifa menghadapa padanya membuat empunya tersentak dan tertarik dari lamunannya

Saat sadar, Akifa malah di hadapkan dengan wajah tampan suaminya yang terlihat serius melihat wajahnya “Ma.. mas..” Gagapnya

“Jangan bergerak dulu!” Memperhatikan pipi Akifa lamat-lamat. Akifa terdiam, ia juga ikut memperhatikan wajah sang suami lamat-lamat.

Deg..

Detik kemudian ia memalingkan wajahnya dengan rona merah disana ‘Jantung, ayolah aku butuh kerja samanya sekarang. Please..’

Terdengar hembuskan nafas panjang “Untunglah, lain kali. Apapun itu, jangan sakiti dirimu sendiri okey?”

Akifa mengangguk masih dengan wajah yang memerah. Dylan tersenyum tipis melihat nya, ia memang sengaja melakukan hal ini untuk melihat wajah menggemaskan sang istri. Walaupun sebenarnya ia juga khawatir akan keadaan pipi Akifa yang tertampar tadi.

Akifa berdehem beberapa kali “O.. oh yah mas, ada yang ingin aku tanyakan.”

“Apa, hmm?”

Akifa melihat wajah Suaminya dengan serius “Ini hanya dugaan ku saja, apa di rumah sakit gak ada yang tau kalau mas dan mbak Indah adalah suami istri?” Pertanyaan yang sudah ia tampung semenjak dari rumah sakit kala itu akhirnya keluar juga

Dylan terdiam, ia lantas tersenyum lalu mengelus kepala Istrinya. “Oh yah bicara Tentang rumah sakit, Fer kemarin mencarimu lagi.” Bukannya menjawab Dylan malah mengalihkan pembicaraan

Akifa tersenyum “Benarkah? Wahh aku juga kangen sama Fer.”

“Kapan-kapan berkunjunglah lagi ke rumah sakit."

Akifa mengangguk “Iya.” ‘Sebenarnya apa yang kau sembunyikan mas’ Ia sengaja mengikuti alur yang di buat Dylan agar tidak menimbulkan kecurigaan pada suaminya dan malah membuat hubungan mereka kembali regang.

Mereka benar-benar menghabiskan waktu berdua di rumah tanpa melakukan apapun. Hanya bersantai dan mengobrol bersama.

Dan sekali lagi, Akifa kembali melihat sisi lain dari Suaminya. Rupanya Dylan tak seburuk yang ia pikirkan selama ini, saat Akifa bercerita sesuatu pasti Dylan akan mengimbanginya.

Yang membuat Akifa nyaman berbicara dengannya. Sangat berbeda jauh dengan apa yang ia lihat dan bayangkan selama ini terhadap suaminya.

Seperti sekarang ini, pasutri tersebut sedang duduk di balkon kamar dengan saling bercerita kegiatan mereka masing-masing.

“Ahhh aku jadi pusing dengan skripsi ku. Gimana nih? Mau bantu ‘kan, hmm?” Memperlihatkan wajah memelasnya sembari bersandar di pundak Dylan

Dylan nampak berpikir “Hmm gimana yah? Bantu tidak yah?”

“Ayolah please...” Menangkup kedua tangan di dada sembari mengedip-ngedipkan mata bulatnya

Dylan meringis, ia memegang kedua pundak Akifa dan tanpa aba-aba ia menyatukan bibirnya dengan bibir sang istri, melumaat nya dalam-dalam. Akifa tentu saja terkejut bukan main, ia tidak tau harus bagaimana sampai akhir nya tanpa ia sadari ia membalasnya.

Dylan semakin kalap, bahkan pria tersebut hampir membuka kaos yang sekarang digunakan Istri nya. Namun, sepertinya ia masih waras untuk tidak melakukan nya saat bagian inti Akifa masih sakit. Terbukti saat Dylan menggigit bibir nya sendiri dan melepaskan pagutan tersebut.

Menjatuhkan kepala di pundak Akifa “Mas? Kamu kenapa?”

“Haaahh jangan perlihatkan wajah mu yang seperti tadi ke orang lain kecuali mas.” Suaranya nampak pasrah

Akifa masih tidak mengerti dengan arah pembicaraan “Maksudnya? Aku gak ngerti.”

Dylan menarik diri lalu menangkup kedua pipi Akifa. Akifa tersentak saat melihat darah di bagian bawah bibir Dylan “Mas.. bibirmu, bibirmu berdarah! Kita obati dulu yah.” Ia nampak khawatir

Dylan tersenyum “Ini tidak apa-apa, asalkan kamu berjanji untuk tidak memperlihatkan wajah menggemaskan mu kepada orang lain.”

Akifa semakin dibuat bingung. Wajah menggemaskan? Maksudnya saat dia memelas? Pikirnya “Tapi kenapa?”

Dylan nampak membuang nafas panjang “Kamu tidak tau bagaimana mas harus nahan diri saat melihat wajahmu yang seperti itu. Coba lihat kebawah.”

Walaupun bingung, Akifa tetap menurut. Ia melihat kebawah dan detik kemudian wajahnya Langsung memerah dengan mata yang hampir melotot

“Dasar mesum!!!” Pekik Akifa

Dylan tertawa “Makanya, jangan perlihatkan lagi. Eh! Maksudnya jangan perlihatkan pada orang lain, kalau padaku walau setiap hari juga mas rela.”

“Ihh mesum.. mesum.. jauh.. jauh.. ahk!”

Bukannya menjauh, Dylan malah semakin Memeluk Akifa membuat wanita itu memberontak. Apalagi setiap ia melihat kebagian bawah sang Suami yang masih tetap berdiri membuatnya bergidik walaupun tidak ia pungkiri semalam Akifa juga menikmati nya.

“Ihh mas.. buat tidur gih..”

“ohh... Ayo, mas siap lahir dan batin kok.” Ia tiba-tiba bersemangat

“Maksudnya mas tidurin sendiri.” Akifa mengelak, bahkan ia memalingkan wajah dengan semburat merah di pipi

“Enak saja. Kamu yang membangun kannya kenapa mas yang harus kasi tidur. Yang membangunkan harus bertanggung jawab.”

“Loh aku eng.. kyaa..” Belum sempat Akifa melanjutkan perkataannya, Dylan kembali menggendong istri nya masuk kedalam kamar.

Dengan perlahan Dylan menurunkan sang istri diata tempat tidur “Mas...” Akifa nampak kebaratan

Ikut naik, lalu melepas kaosnya “Sudah mas bilang ‘kan, harus tanggung jawab.” Dan tanpa aba-aba ia pun memulai permainan.

Gerakan-gerakan lembut tercipta dari keduanya. Tidak munafik, Akifa juga menyukai permainan Dylan yang selalu memperlakukan nya dengan sangat lembut. Ia kira akan trauma melakukan nya namum kebalikannya, ia malah sangat menyukainya.

“Ah.. cepatin mas.. ah..” Mengalungkan kedua tangan di leher Dylan dan memeluknya

Dylan balik memeluk tubuh sang istri dan mempercepat gerakannya “Ah..ah.. ah.. mas ah.. a.. aku udah mau sampai.. ah..”

“Ahk.. mas juga..” Dylan mempercepat gerakan sampai terdengar suara pertemuan dari kedua kulit mereka.

“Ahhkkk keluar.. ” Teriak Akifa disusul dengan Dylan.

“Terima kasih.” Mencium kening sang istri

Setelah beberapa menit, Dylan menjatuhkan tubuhnya di Samping sang istri. Nafas mereka masih ngos-ngosan.

Setelah bisa mengatur nafas dengan baik “Mas, lepasin punya mu.”

Memeluk tubuh istrinya “Tidak mau, didalam hangat. Sangat nyaman.”

“Mas...”

Dylan tetap tidak mengindahkan. Bahkan pria itu sudah menutup mata. Akifa pasrah, ia balik memeluk tubuh sang suami

“mas harus bantuin aku ngerjain skripsi. Pokoknya harus! Pakai titik!!”

Dylan terkekeh, ia lantas membuka mata “Jadi, ini bayaran atas kerja kerasku.”

“Bukan ini memang tugasku sebagai istri.”

Dylan mengulas senyum “Baiklah. Tapi nanti, sekarang kita tidur dulu.” Kembali memejamkan mata

“Lepasin yang dibawah dulu.” Ia merasa ada yang mengganjal dibawah sana

Dylan berdecak “Baiklah.” Tapi tetap menurut. Pelan-pelan ia menarik pusaka nya Membuat desahaan kecil keluar dari bibir sang istri.

“Enak?” Tanya Dylan dengan wajah menggoda

Akifa membenamkan wajah di dada Dylan “Enak, sangking enaknya aku pengen tidur.” Dari pada berbohong mending dijawab jujur. Pikir Akifa saat itu

Dylan semakin tersenyum licik tanpa bisa dilihat Akifa “Ohh karena istriku suka. Lain kali mas akan tambahkan durasinya.”

Akifa menggerutu dalam hati. Laki-laki memang selalu mencari kesempatan dalam kesempitan!!

.

.

TBC

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian like komen and vote ya 🙃

...Penjet tombol Subscribe nya...

Terpopuler

Comments

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

Indah, apa yg kalian aembunyikan

2023-11-11

0

Aida Murni

Aida Murni

mau bohong juga ngk bisa ya kaan. wong MMG ... ueeenaak tenan. nagih lagi. gitu ngomongnya mau pisah kamar, kangen entar. buaaha ha Ha.

2023-10-24

0

Rita

Rita

yg satu terlalu jujur yg satunya ga nyia2kan kesempatan 😄😄

2023-03-26

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!