Perasaan yang salah

Hari berlalu begitu saja. Tak terasa hampir satu bulan berlalu semenjak hubungan Akifa dan Dylan yang semakin akrab. Bahkan sekarang mereka tidur dalam satu kasur dan satu kamar.

Tak pernah sekalipun Akifa membayangkan hal seperti ini akan terjadi padanya dan juga kakak ipar nya sendiri.

Setiap hari, ia selalu dikejutkan dengan sikap Dylan yang sangat berbeda dengan apa yang ia ketahui selama ini. Dylan memperlakukan nya dengan sangat baik dan lembut, dia selalu menggoda Akifa membuat wanita itu harus menelan wajah malunya.

Namun, ada satu hal yang membebani pikiran Akifa.

Malam itu, Akifa yang sudah terbiasa membawakan Dylan susu saat malam. Lucu memang, seorang pria dewasa berbadan kekar meminum susu setiap malam. Hal ini selalu membuat Akifa menertawakan Dylan setiap malam.

Namun, kalau bukan karena susu yang membantu pembentukan otot serta tulang tentu tidak mungkin Dylan akan mempunyai tubuh seperti sekarang.

Jadi, seharusnya Akifa berterima kasih pada susu yang sudah membuat tubuh suaminya sangat menawan.

Tok.. tok.. tok..

Terdengar sahutan dari dalam, Akifa pun masuk kedalam “Mas aku bawa susu,”

Dylan mendongak menatap istrinya, lantas tersenyum lalu menyuruh Akifa menaruhnya di atas meja

“Taruh diatas meja saja.“

Akifa menurut, dengan langkah yang hati-hati ia menaruh susu tersebut.

“Terima kasih.”

Akifa tersenyum “Sama-sama.”

Setelah meminum beberapa tegak susu, Dylan melanjutkan pekerjaannya. Sedangkan Akifa duduk di depan Dylan. Mereka hanya dibatasi sebuah meja.

Ada yang ingin Akifa bicarakan, walau bagaimanapun sudah hampir satu bulan mereka menikah dan hubungan mereka juga sudah semakin baik dan dekat.

Kadang-kadang Indah akan menelpon, namun itu sangat jarang. Dengan alasan sibuk. Akifa juga kadang balik menelponnya. Akifa tidak pernah lupa akan kakaknya, walau ia tau bahwa hubungan ini hanya akan bertahan sampai ia hamil dan melahirkan atau hanya satu tahun. Namun, setidaknya biarkan ia merasakannya walau hanya sekejap saja.

Bukankah mereka suami istri? Jadi Akifa akan memanfaatkan waktu yang singkat ini untuk berhubungan baik dengan Dylan.

Merasa pandang Istri nya yang tak lepas dari nya, Dylan berujar tanpa menatap lawan bicara “Ada apa, hmm?”

Suara Dylan berhasil menarik Akifa dari lamunannya “Kenapa?” dia linglung

Mengerutkan kening, Dylan akhirnya menatap Akifa “Bukannya ada yang ingin kamu katakan? Katakan saja, mas akan dengarkan.” Memfokuskan diri pada istrinya

Akifa mengatupkan mulut. Ia terdiam sejenak hingga akhirnya berbicara “Hmm.. aku hanya heran, apa keluarga mas gak tau tentang pernikahan kita?” Akifa bertanya dengan nada yang sedikit ragu

Dylan tersentak mendengarnya, ia lantas tersenyum. Apakah sang istri sedang salah paham padanya?

Setelah berdehem “Bukannya kamu sendiri yang maunya cuman ijab doang?” Setidaknya kali ini ia ingin menggoda Akifa

Sudut bibir Akifa berkedut. Benar juga yah, dirinya yang waktu itu menolak resepsi. Diam-diam ia mengiyakan perkataan Dylan

“Tapi ‘kan mas, gak mungkin bangat kamu gak ngasih tau keluarga mu.”

Ada rasa aneh saat Akifa mengingat saat dimana seluruh keluarga Dylan datang saat pernikahan kakaknya Waktu itu, bahkan sampai tiga hari berturut-turut yang sibuk pun datang tanpa ada yang ketinggalan.

Namun, saat pernikahan nya? Tak ada satu pun yang datang. Yah jujur saja ia jua tidak ingin memaksakan kehendak, bukannya dirinya yang tidak ingin pernikahan ini diketahui orang lain? Jadi ia tak ingin menyalahkan Dylan.

Dadanya sesak saat memikirkan hal itu.

“Loh, kamu ‘kan yang waktu itu tidak mau ada yang tau tentang pernikahan kita?” Dylan masih tidak menyerah untuk mengoreksi isi hati Akifa

Akifa dibuat bungkam. Ia menunduk dalam sambil saling meremass jari-jari tangan.

Apa yang sekarang ia harapkan? Menertawakan diri sendiri, itulah yang dia lakukan sekarang didalam hati.

Setelah sekian detik, Akifa pun Mendongak dan tersenyum miris “Gak apa-apa mas, benar yang kamu bilang. Aku cuman penasaran doang. Kalau gitu mas lanjut ajah kerjanya, aku mau balik ke kamar.” Sebisa mungkin ia menahan sesak didada

Akifa tau perasaannya sekarang salah! Ia tidak boleh terlalu ikut campur lebih dalam, hanya di permukaan yang bisa ia masuki, hanya itu dan setelah semuanya selesai ia juga yang akan Pergi tanpa kesusahan.

Dirinya hanya terlena akhir-akhir ini dengan sikap yang ditunjukkan Dylan kepadanya. Seharusnya ia sadar diri dari awal! Pria yang ada di depannya ini adalah kakak iparnya! Tidak seharusnya ia merasakan perasaan ini.

Mungkin saja selama ini Dylan juga memperlakukan Indah seperti dirinya bukan? Tidak ada yang tidak mungkin. Hatinya kembali seperti diremaas

‘Tidak Akifa! Jangan gini!’

Berdiri dari tempat duduknya dan ingin pergi dari sana secepatnya.

Dylan tertegun. Ada apa ini? Kenapa ia merasa Akifa sedang sedih? Melihat senyuman yang diberikan Akifa tadi membuat jantung Dylan seakan-akan di remaas tak berdaya.

Ia sontak berdiri lalu menggenggam tangan Akifa “Kenapa tiba-tiba pergi? Mas cuman bercanda, jangan di ambil hati.” Ia nampak panik menjelaskan

Bagaimana jika Akifa marah dan tidak ingin bertemu dengan nya lagi?

Hubungan mereka akhirnya bisa membaik, ia tidak mungkin akan merusak nya hanya karena candaannya.

Akifa hanya diam, ia tak tau harus bereaksi bagaimana. Melihat istrinya diam, Dylan menarik lembut tangan sang istri dan membawanya ke sofa untuk duduk berdua.

“Sini, biar mas jelaskan.” Mengelus punggung tangan Akifa

Menarik nafas, lalu menghembuskan nya Perlahan “Bukannya mas tidak ingin memperkenalkan mu pada keluarga mas. Cuman ada sedikit masalah disana.”

Perkataan Dylan sontak membuat Akifa menatap Dylan dengan penuh tanya “Masalah?” Cicitnya

Dylan mengangguk “Iya, mas sudah janji pada Delon untuk tidak pulang empat bulan ini.”

“Loh kenapa?” Alasan yang menurut Akifa sangat tidak masuk akal. Bagaimana mungkin saudara sendiri tidak ingin adiknya pulang.

Dylan terdiam sejenak sebelum melanjutkan perkataannya. Ia menjelaskan secara garis besar permasalahan yang dihadapi Delon dan hubungannya didalam

“Karena itu, Delon melarang mas buat pulang.” Mengakhiri cerita dengan kesimpulan nya

Mendengar cerita Dylan membuat Akifa tak tahan untuk tidak tertawa “Hahahahah ini salah mu mas. Siapa suruh nikah dua kali.” Ia tak tahan sampai memegang perutnya

Dylan mencebik “Harusnya kamu bersyukur. Kalau kita tidak menikah pasti hubungan kita hanya sebatas ipar!”

Akifa terkikik “Iya juga sih. Tapi tetap ajah lucu, mas. Kamu yang gak punya hubungan apa-apa juga dibawa-bawa. Ya ampun..”

Menghela nafas panjang “Itu dia yang jadi masalahnya. Mas juga sudah janji pada Delon. Janji adalah utang ‘kan? Mana ibu sudah menyuruh pulang lagi.” dari nada suara nampak ia sangat frustasi

Mendengarnya Akifa lagi-lagi hanya bisa tertawa sembari memukul-mukul pelan punggung Dylan “Sabar mas. Tapi aku jadi penasaran dengan kakakmu. Aku memang pernah ketemu sekali waktu pernikahan mbak Indah tapi sama sekali gak ngapa-ngapain.”

Kening Dylan berkerut “Untuk apa juga kamu bertemu dengannya. Dia juga tidak mungkin melirikmu.” Wajahnya suram saat berbicara

Akifa tak menyadari perubahan wajah Suaminya “Cuman pengen liat gimana dia ajah. Siapa tau gak beda jauh sama kamu mas. Yang luarnya doang sok-sok cool tapi dalamnya jahil.”

Mendengar perkataan Akifa, Dylan terkekeh. Sok-sok cool? Kenapa harus ada kata-kata menyimpang disana. Kalau Delon mendengarnya sudah pasti pria yang memang sangat datar dan dingin itu akan marah.

Namun berbeda dengan Dylan yang memang sok-sok cool.

“Kenapa harus pake sok-sok cool? Kalau memang cool, bagaimana coba?”

“Yeee sok-sok cool itu untuk mu mas. Tapi kayaknya mas Delon memang dingin yah.”

Wajah Dylan kembali suram mendengar perkataan Akifa “Jangan panggil dia dengan sebutan mas! Seharusnya panggilan itu cuman untuk suami mu!”

Memiringkan kepala menatap Dylan “Memangnya kenapa? Gak salah ‘kan?”

Mendengus “Yah salah lah! Itu seharusnya panggilan spesial untuk orang spesial. Bukan dilontarkan kemana-mana.”

Akifa menatap aneh. Panggilan spesial? Yang benar saja! Selama ini ia sudah biasa memanggil orang dengan sebutan mas. Bahkan penjual bakso gerobak pun ia panggil dengan sebutan mas. Mas dibilang panggilan spesial.

Namun Akifa tidak ingin berdebat dan hanya mengangguk “Kalau gitu aku harus panggil apa sama kakakmu?”

Dylan tersenyum karena Akifa menurut “Panggil bang saja, sama seperti Ilmy dan Ilya memanggil Delon.” Mengelus surai panjang Akifa

Akifa mengangguk “Siap!”

.

.

Setelah dari ruang kerja Dylan, Akifa berbalik ke kamar untuk istirahat. Namun ia juga masih menunggu Dylan.

Jam sepuluh malam tapi belum ada tanda-tanda Suaminya datang. Akifa melanjutkan bermain ponsel.

Satu jam berlalu..

Ceklek..

Akifa Mendongak mendapati wajah kusut Dylan. Pria itu nampak sangat lelah.

“Sikat gigi, cuci muka sama cuci kaki dulu baru tidur.” Seru Akifa

Dylan hanya mengangguk menanggapi dan segera masuk kedalam kamar mandi. Ia terlalu lelah, ada banyak sekali laporan rumah sakit yang harus ia periksa.

Akifa menatap prihatin dengan kondisi sang suami. Lantas, ia bangkit dari duduknya dan segera membuka lemari untuk mengambil piyama.

Tak lama Dylan keluar dari dalam kamar mandi. Wajahnya sudah sedikit segar karena terkena air. Wajah pria tersebut masih nampak basah, Akifa hanya bisa menggelengkan kepala sembari membawa handuk untuk mengeringkan wajah Dylan.

“Nanti kamu bisa masuk angin loh, mas.” Ingin sekali rasanya ia mengomel panjang lebar, namun melihat waja kusut Dylan ia pun mengurungkan niatnya

.

.

TBC

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian. Like komen dan votenya 😘 banyakin hadiah nya juga biar othor tambah semangat nulis nya ✌️

...Penjet tombol Subscribe nya😙...

Terpopuler

Comments

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

bagus alur ceritanya, cuma masih teka teki

2023-11-11

0

Dini Anjarwati

Dini Anjarwati

kq belum update thoor

2023-03-31

0

Rita

Rita

mulai posesif nich😅

2023-03-30

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!