Nesehat Ibu

Sesampainya di rumah, Akifa Segera turun dari dalam mobil dan menuju ke kamarnya tanpa menoleh barang sedikitpun pada sang suami.

Suaminya hanya bisa menghela nafas panjang, pasrah. Walau begitu, ia tak akan pernah menyerah untuk meluluhkan hati Akifa.

“Bi, tolong siapkan susu untuk istriku.” Memberikan kantong plastik berisi kotak susu hamil.

Bi Santi menerima kotak susu itu “Ini? Susu buat ibu hamil tuan?”

Dylan mengangguk “Iya bi, istri ku sedang hamil.”

“Alhamdullilah, selamat tuan.”

Dylan tak dapat Menahan senyum nya, ia tersenyum lebar “Sama-sama bi, tolong yah bi. Nanti ajarkan juga pada saya bagaimana caranya membuat susu ibu hamil.” Dylan ingin menjadi suami siaga yang akan selalu ada disamping sang istri saat sedang hamil. Apalagi saat trimester pertama

Bi Santi tersenyum “Baik tuan! Serahkan pada saya.”

Setelah bi Santi pergi, Dylan duduk di sofa ruang tengah. Ia ingin mengabarkan berita gembira ini kepada keluarganya yang jauh disana.

Tut.. Tut.. tut..

“Halo? Assalamu'alaikum bu.” Salam Dylan

“Wa'alaikum salam nak.” Jawab Dian “Gimana kabar mu, hmm? Kamu udah baikan sama Istri mu ‘kan?”

Dylan mendesaah pelan. Ia memang bahagia sekarang karena sebentar ia akan menjadi seorang ayah, namun hal itu tidak serta merta menghilangkan kesedihan dan kegelisahan Dylan saat ini. Ia tidak tau harus bagaimana mengambil sikap dalam menangani Istri nya.

“Alhamdullilah sudah sedikit membaik bu.” Dylan tak ingin membuat ibunya khawatir. Karena itu ia akan menutupi masalah rumah tangganya sebisa mungkin, jangan sampai sang ibu tau dan membuatnya menjadi kepikiran.

Dian disana tersenyum hangat, ia tau anaknya sedang tidak baik-baik saja. Namun Dian ingin menghargai keputusan Dylan saat ini

“Alhamdullilah.. ibu ikut senang.”

“Eh? Tapi tunggu dulu bu, jangan senang dulu. Dylan belum beri tau berita baik sebenarnya.” tiba-tiba Suaranya berubah jadi bersemangat

“Hmm Berita baik apa?”

Tersenyum sangat lebar “Istriku hamil bu!”

“Apa? Benar nak? Masya Allah... Alhamdulillah, selamat nak.”

“Iya bu, tapi Dylan baru akan memeriksakannya.”

“Kalau gitu ibu ke sana ajah yah, buat bantu-bantu. Biasanya kalau hamil trimester pertama itu suka mual-mual, kasian menantu ibu yang belum berpengalaman.”

Dylan tersenyum “Gak usah bu, ibu baru ajah sampai kan. Nanti ayah protes lagi, tenang saja Dylan sudah dewasa. Dylan bisa urus istri Dylan.”

“Yakin? Ibu bisa kesana sendiri kok.”

“Lah jangan dong bu. Dylan bisa di gorok ayah.”

“Hussh kamu ini. Iya.. iya.. tapi kalau ada apa-apa langsung telepon ibu yah, ibu pasti bisa langsung kesana.”

‘Rasanya sudah seperti ke kampung sebelah saja‘ “Iya bu.”

.

.

Berbeda dengan Akifa, wanita hamil itu duduk di pinggiran ranjang setelah membersihkan badan. Ia mengambil ponselnya dan melihat beberapa notifikasi chat dari teman-teman kampus yang sudah mengetahui berita tentang pernikahan nya.

Menghela nafas panjang, lalu kembali menaruh ponsel tersebut di atas nakas. Ia tidak punya gairah untuk membalasnya.

Di usapnya perut yang masih rata “Kangen papa yah nak?” iya, jujur saja ia sangat merindukan pelukan suaminya. Namun Akifa masih sangat kecewa pada suaminya.

“Setelah ini, bagaimana nasib kita yah nak.” Ia masih mengingat jelas perjanjiannya dengan Dylan. Hanya satu tahun atau saat ia setelah melahirkan

“Tapi mbak Indah udah gak ada. Terua sekarang gimana yah sayang.” Ia terus mengajak bayi yang ada dikandungan nya bicara

“Apa-apaan sih tadi sikap mas Dylan. Kenapa harus di bocorin coba! Huh! Dasar lambe!” Gerutu Akifa namun tanpa ia sadari ada rasa senang di sudut hatinya saat dengan sangat percaya dirinya Dylan mengenalkan Akifa sebagai istrinya di hadapan publik.

Saat sedang asik mengelus perutnya, tiba-tiba suara deringan ponsel terdengar. Akifa meraih ponsel yang ada diatas nakas lalu melihat siapa yang menghubungi nya

“Halo, Assalamu'alaikum bu.” Sapa Akifa saat melihat rupanya ibu mertua yang menghubungi

“Wa'alaikum salam. Gimana kabarnya nak?” Tanya Dian dengan suara yang sangat lembut, suara yang mampu membuat Akifa tersihir menjadi lebih tenang dan juga nyaman

Mengukir senyum lebar “Alhamdulillah, baik bu. Ibu apa kabar?”

“Baik, oh yah tadi Dylan udah ngasih tau ibu tentang kehamilan mu. Selamat yah nak,”

Akifa mengangguk walaupun ia tau tak ada yang melihatnya mengangguk “Iya bu, terima kasih.”

“Kalau ada hal yang mau Akifa tanyakan mengenai kehamilan mu, tanyakan saja sama ibu. InSyaa Allah, ibu jawab. Terus kalau terjadi sesuatu, telepon ibu ajah.”

Akifa tersenyum haru mendengar penuturan ibu mertuanya, ia merasa di sayangi “Iya bu, Ifa andalin ibu.”

“Serahkan pada ibu. Niatnya ibu pengen kesana, cuman yah lagi ada halangan nak.”

Akifa cukup terkejut mendengar nya, padahal baru seminggu Yang lalu keluarga sang suami kembali ke kota asalnya, namun ibu mertuanya sudah ingin datang lagi? Hah? Memangnya menyebrangi pulau tidak membutuhkan waktu?

“Eh? Gak apa-apa bu, kalau ibu sibuk gak usah di paksain. Ifa bisa kok jaga diri.”

“Iya ibu tau, ada Dylan juga kan. Kalau butuh bantuan jangan sungkan minta bantuan sama Suami mu. Ibu gak bermaksud belain putra ibu, tapi gak baik marahan lama-lama sama suami apalagi saat sedang hamil. Gak enak nak, bawaannya gelisah Mulu. Ibu udah anggap Ifa sebagai Putri ibu, kalau memang Dylan memperlakukan mu dengan buruk, katakan pada ibu, ya?” Dian memberikan perkataan yang sangat panjang dan mampu membuat Akifa lagi-lagi tersenyum haru.

Ibu mertuanya sangat baik! Bagaimana bisa Indah dulu mengatakan hal yang sedikit buruk mengenai keluarga Dylan.

‘Sekarang pun udah gelisah bu’ Perkataan nya hanya bisa ia tahan di tenggorokan “Iya bu, Ifa akan coba usahakan.” Lirihnya. Walaupun ia tidak yakin dengan perkataan nya sendiri, namun ia tak ingin mengecewakan sang ibu mertua

“Alhamdullilah, baik-baik disana yah. Jangan terlalu capek, apalagi di trimester pertama ini. Rajin-rajin cek ke dokter buat tau perkembangan janinnya.”

“Iya bu, Akifa mengerti.”

“Baik, ibu tutup dulu yah. Assalamu'alaikum.”

Akifa sekali lagi mengangguk “Wa'alaikum salam.” ia menarik ponsel yang sejak tadi ditempelkan di daun telinga.

Wanita hamil tersebut memperhatikan riwayat berapa lama dia bertelepon dengan ibu mertuanya

“Terima kasih bu.” Lirih Akifa, kemudian menaruh ponsel tersebut di atas nakas.

Hari masih sore, Akifa tak tau harus melakukan apa. Ia membaringkan badan sembari menatap langit-langit kamar yang sudah tidak asing baginya.

“Apa aku harus memaafkan mas Dylan?” Gumamnya. Ia masih sedikit ragu, tapi mendengar perkataan ibu mertuanya ia juga membenarkan.

Lagi pula, Akifa harus menuntut penjelasan akam sikap Dylan saat di Singapura saat itu. Bagaimana dinginnya Dylan menanggapi semua perkataan Indah yang saat itu sedang sekarat. Akifa ingin tau, sebenarnya apa yang menjadi alasan sang suami bersikap tidak menyenangkan terhadap istri pertamanya?

Karena asik melamun, Akifa yang memang sudah lelah seharian menutup mata dan akhirnya tertidur pulas.

Dylan membuka pintu kamar dengan sangat perlahan, ia tersenyum saat melihat istrinya sedang tertidur di atas ranjang.

Di ambilnya selimut lalu menutupi tubuh istrinya sampai dada. Memgecup kening Akifa “Selamat tidur sayang.” Lalu turun ke perut rata sang istri “Selamat tidur anak papa.” katanya diringi kecupan singkat.

samar-samar, Akifa merasakan ada yang mengecup kening serta membelai perutnya lalu tak lupa di kecup. Ia merasa sangat nyaman dan semakin lelap tertidur sembari membayangkan bahwa yang mengecupnya tadi adalah suaminya.

.

.

TBC

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian. Like komen dan votenya 😘 banyakin hadiah nya juga biar othor tambah semangat nulis nya ✌️

...Penjet tombol Subscribe nya...

Terpopuler

Comments

Aida Murni

Aida Murni

pengen tapi gengsi. biasanya ibu hamil tu hormon seksualnya meningkat. pengen dekat terus dan di manja. ayoh maafin dan turunin tuh gengsinya Fa.

2023-10-24

1

Rita

Rita

jgnkan kamu fa pembaca jg penasaran 😆

2023-04-06

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!