Chapter 08

Aleena berjalan masuk ke dalam rumah, mengikuti sang Nyonya baru yang akan mempekerjakannya sebagai seorang pembantu, di rumah itu. Dia nampak begitu sopan dan sangat lugu, sehingga membuat Nyonya rumah merasa senang hati, dan menyusun rencana untuk bisa berbuat licik pada Aleena.

Jika saja wanita itu tahu, bahwa orang yang dia fikir sebagai seorang gadis cupu, yang datang demi sebuah pekerjaan itu, merupakan orang yang akan menghancurkan hidupnya, Mungkin dia tidak akan pernah membuka pintu.

Aleena berjalan sangat perlahan mengikuti langkah sang nyonya, yang saat itu menunjukkan semua bagian dari rumah besarnya. Dengan sombongnya, wanita itu juga mengatakan kepada Aleena, untuk mengepel seluruh lantai dan juga tangga, sebelum pagi menjelang.

Aleena hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan dari Nyonya barunya itu, sudut matanya Memperhatikan sekeliling, tanpa sengaja dia melihat seorang pria, yang kini turun dari tangga lantai 2, menuju ke tempat di mana Aleena dan wanita itu berdiri.

"Siapa dia?" tanya pria itu.

"Pembantu baru, Pah." jawab si wanita.

"Oh!" ucap si pria singkat.

Aleena terus menundukan kepala, seolah memperlihatkan sopan santunnya, terhadap sang majikan. Pria itu menatap Aleena dari atas hingga ke bawah, sesekali keningnya terlihat berkerut, mungkinkah dia pernah bertemu dengan wanita yang saat ini berdiri di hadapannya?

Namun semakin dipikirkan, dia semakin pusing, terlebih wanita itu, hanyalah seorang gadis cupu, yang memiliki tompel besar di pipinya, tidak mungkin rasanya jika dia mengenal gadis itu.

Lagi pula, untuk ukuran seorang pengusaha besar seperti dirinya, hanyalah perempuan cantik dan juga memiliki body yang bagus saja, yang bisa bergaul dengannya. Bukan wanita berwajah cupu dengan penampilan yang kampungan seperti Aleena.

"Apakah sudah memiliki pengalaman bekerja sebagai seorang pembantu?" tanya pria itu.

Aleena hanya menggangguk, dia juga mengatakan pada pria itu, jika sebelumnya, dia pernah bekerja selama 2 tahun, di sebuah keluarga besar yang ada di luar kota.

Jawaban Aleena akhirnya membuat pria itu mengangguk, dia tak perlu lagi repot mencari pembantu ke sana kemari hanya untuk mengurus rumahnya, karena saat ini secara tidak disangka-sangka, Ternyata ada seorang gadis cupu yang mendatangi rumahnya dan berniat ingin bekerja.

Sepertinya kedua orang itu tidak menyadari, jam berapa Aleena berkunjung? sehingga menganggap bahwa kedatangan gadis cupu itu cukup wajar, apalagi Aleena mengatakan, Jika dia baru saja sampai dari desa, dan langsung diantar menuju ke rumah keduanya.

Praaang....

Tiba-tiba saja terdengar suara benda yang jatuh, membuat semua orang berbalik dan melihat ke arah tangga, seorang wanita berdiri dengan sangat angkuh, dia menatap datar pada sepasang suami istri yang kini melotot tak percaya, melihat keberadaannya di rumah itu.

Tara tersenyum tipis, sedangkan mantan suaminya mengepalkan tangan.

"Apa yang kau lakukan di rumahku perempuan sialan?" tanya pria itu.

Tara hanya tersenyum sinis menanggapi pertanyaan yang dilayangkan oleh mantan suaminya itu, Sedangkan si wanita yang merupakan istri baru dari mantan suami Tara yang bernama Keyla, terlihat sangat berang.

Penampilan Tara yang semakin cantik membuat Kayla takut tersaingi, dia tidak ingin suaminya itu kembali tertarik dengan Tara, sementara Tara hanya tertawa terbahak-bahak melihat raut keterkejutan di wajah kedua orang itu.

"Sepertinya kalian berdua terlihat sangat menikmati tinggal di rumahku!" ucap Tara seraya melipat kedua tangannya di atas perut. Mendengar ucapan Tara, Keyla dengan cepat berlari menghampirinya, tangannya teracung dan hendak menampar wajah Tara.

Namun Tara dengan cepat menangkap pergelangan tangan wanita itu dan memelintirnya ke belakang, sehingga membuat Keyla meringis kesakitan.

"Lepaskan aku wanita sialan!" ucap Keyla.

Tara hanya tersenyum mendengar ucapan dari wanita itu. "Jika aku wanita sialan, lalu bagaimana denganmu yang telah merebut suamiku? Oh.. Aku lupa, sebutan wanita sialan tidak cocok untuk seorang pelakor sepertimu, kau lebih pantas dipanggil ja*ang." ucap Tara

Mata Keyla nampak melotot mendengar ucapan sarkas dari mantan istri suaminya itu, Dia seolah tak percaya, wanita yang dulu lemah lembut dan tidak pernah bersikap kasar, tiba-tiba saja berubah dan menunjukkan kesombongannya.

Hendra, sang suami yang melihat keadaan Keyla, segera mendekat, dia berniat untuk menampar Tara, tapi Tara segera menarik tubuh Keyla dan menjadikan wanita itu sebagai tameng, hingga akhirnya, tamparan yang dilayangkan oleh Hendra, mengenai pipi istrinya sendiri.

Plak...

Terdengar suara tamparan yang sangat kuat, Keyla terlihat menitikan air matanya, dia tak percaya jika saat ini Hendra yang begitu dicintainya tega menampar pipinya, sedangkan Hendra terlihat begitu terkejut, dia merasa bersalah karena telah berbuat kasar terhadap Keyla.

Tara hanya tertawa terbahak-bahak melihat drama sepasang suami istri yang telah menghancurkan kebahagiaannya dulu, sedangkan Aleena saat ini telah duduk di atas sofa, kakinya terangkat sebelah dan menunjukkan seringaiannya.

"Sepertinya ini akan menjadi sebuah tontonan yang menarik," ucap nya dengan sangat santai. Tara hanya tertawa mendengar perkataan dari sahabat sekaligus Bosnya itu.

"Aku sudah tidak sabar ingin melihat pertunjukan yang lebih dari ini, Tara." ucap Aleena.

Hendra dan Keyla terlihat melotot, mereka benar-benar tidak menduga jika wanita cupu yang mereka masukkan ke dalam rumah, ternyata hanyalah umpan, sedangkan musuh mereka yang sebenarnya yaitu Tara, telah berada di dalam rumah.

"Lepaskan Keyla atau Aku tidak akan pernah mengampuni mu, Tara!" ucap Hendra dengan menggebu-gebu, wajahnya terlihat merah dia sangat marah dengan kelakuan Mantan istrinya itu.

"Oh... aku pikir kau tidak memiliki hati, Lalu bagaimana dengan aku yang dulu pernah kau siksa? Apa kau pernah memikirkanku? Tentu saja tidak! pria sepertimu hanya pantas untuk wanita ja*ang seperti istri barumu itu!" ucap Tara.

Alina tertawa terbahak-bahak, dia tidak menduga jika sahabat sekaligus tangan kanannya itu, akan mengeluarkan kata-kata yang begitu menohok hingga membuat Hendra dan Keyla tak bisa menjawab.

"Bukankah akan lebih baik jika kau langsung menghajar mereka berdua,Tara? lagi pula kita tidak bisa terlalu berlama-lama di rumah ini." ucap Aleena.

Mendengar ucapan bosnya, Tara pun dengan segera melayangkan pukulan dengan kekuatan penuh pada Hendra dan juga Keyla, ternyata Hendra bukanlah orang yang memiliki kepandaian dalam berkelahi, nyatanya saat Tara menyerangnya, dia bahkan tidak mengetahui bagaimana caranya untuk menangkis serangan yang dibuat oleh mantan istrinya itu. hingga akhirnya....

Bak! Buk!

Bak!buk!

Bak! Buk!

Puluhan pukulan dan juga tendangan dari Tara bersarang di tubuh Keyla dan juga Hendra, hingga keduanya babak belur, Tara terlihat belum puas, dia masih ingin terus menyiksa mantan suami dan juga istri barunya, lalu dia pun segera mengambil pisau lipat yang ada di dalam tas gendong miliknya, dan dengan tanpa perasaan segera memotong rambut Keyla hingga tersisa hanya sekitar 5 CM saja dari kulit kepalanya.

Keyla terlihat menangis, dia benar-benar merasa sangat sial, karena harus kembali dipertemukan dengan mantan istri dari suaminya itu, jika saja dia tahu, Tara akan membalas dendam, mungkin saat itu dia bukan hanya menyiksa fisik Tara saja, tapi juga membunuh wanita itu.

Hendra yang merasakan siksaan yang diberikan oleh Tara, terlihat menunduk. Sedangkan Aleena saat ini telah bangkit dari kursi yang didudukinya, dan mengambil dua lembar kertas kosong dari dalam tasnya.

"Tanda tangan di sini dan kau akan tetap hidup." ucap Aleena.

Hendra menggelengkan kepalanya, sepertinya pria itu tidak mudah untuk ditekan, hingga akhirnya mau tidak mau Aleena pun segera menjambak rambut pendek Keyla, dan mendorong kepalanya hingga membentur lantai.

Kaki Aleena kini telah berada di atas kepala Keyla. "Tanda tangani atau kau akan kehilangan istri tercinta mu." ucap Aleena.

Tara terkikik melihat kekejaman yang dipertontonkan oleh Bosnya itu, sepertinya di masa depan dia juga harus lebih kejam dan juga lebih keras lagi terhadap musuh-musuhnya.

Akhirnya mau tak mau Hendra pun segera mengambil pena dan menandatangani berkas kosong yang diberikan oleh Aleena, sesaat setelah mendapatkan apa yang mereka inginkan Tara dan Aleena pun segera keluar dari dalam rumah itu, mereka tidak memperdulikan lagi keadaan sepasang suami istri yang sudah sangat mengenaskan itu.

Terpopuler

Comments

Kod Driyah

Kod Driyah

maju trus tala SM aleena

2023-10-27

2

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞꙳❂͜͡✯Nuah-௸

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞꙳❂͜͡✯Nuah-௸

Wah luar biasa pemirsa, adu jotos ang menggeberken jiwa edan ku 🤣🤣🤣

2023-10-05

2

💗ɀꫝꫀꫀ *•̩̩͙✩•̩̩͙*࿐

💗ɀꫝꫀꫀ *•̩̩͙✩•̩̩͙*࿐

wahhhh....Aleena...kau keren sekali...aku padamu Aleena 💃💃💃🕺🕺🤸🤸

2023-05-12

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Promo
93 Chapter 92
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Promo
93
Chapter 92

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!