Aleena mulai berjalan menuruni tangga menuju lantai 1, sedangkan Tara masih sibuk dengan urusannya. Hari ini dia harus menemui seorang pengacara untuk mengambil kembali semua miliknya, dari mantan suami bejat yang tak tahu diri.
Sari yang melihat Aleena dengan penampilan yang berbeda, terlihat mengerutkan dahi, wanita paruh baya itu sama sekali tidak mengerti, apa yang akan dilakukan oleh putri angkatnya itu, dia pun segera mendekat sambil menggendong Kenzy.
"Apa kau akan pergi dengan penampilan seperti itu Aleena?" tanya Sari heran.
Aleena hanya mengganggukan kepala, dia tidak ingin terlalu banyak berbasa-basi hari ini, terlalu banyak rencana yang telah dia buat di dalam otak cantiknya, dan harus segera dia wujudkan.
Setelah keluar dari rumah, Aleena langsung memanggil taksi dan bergegas menuju sebuah perumahan mewah, di mana kediaman keluarga Ferdian berada.
Sementara Sari hari ini ingin mengajak Kenzy untuk jalan-jalan ke mall, wanita paruh baya itu membawa tubuh mungil Kenzy dengan menggunakan baby stroller, dia ingin berbelanja beberapa kebutuhan sang cucu angkat, sekaligus mencuci mata.
Lukman yang mendengar permintaan dari sang istri, segera mengeluarkan mobil, dia memang terkenal sebagai seorang suami siaga, jadi kapanpun sang istri membutuhkannya, dia pasti akan dengan senang hati meluangkan waktu untuk Sari.
Akhirnya mobil yang dikendarai Lukman pun sampai di depan sebuah Mall besar, Sari segera turun dengan membawa Stroller di mana saat ini Kenzy sedang tertawa dengan riang. Sepertinya bayi itu tahu jika sang nenek mengajak dia untuk bersenang-senang dan juga berbelanja.
Sari sesekali melirik ke arah Kenzy, bayi mungil itu memang sangat pintar, bahkan di umurnya yang baru menginjak satu tahun, dia tidak pernah rewel, sehingga Sari dan juga Lukman semakin menyukainya.
Sari berbelanja keperluan sehari-hari, dia juga membeli beberapa pasang baju untuk Kenzy, sekaligus menambah stok susu formula yang akan dikonsumsi oleh Kenzy. Setelah 2 jam berkeliling mall dan memborong berbagai macam barang, akhirnya Sari dan Lukman pun memutuskan untuk menikmati makan siang di sebuah cafe, yang ada di mall itu.
Mereka sengaja mencari tempat duduk yang paling ujung, agar tidak terganggu oleh pengunjung yang lain, Lukman memang sangat menyukai ketenangan, bahkan dia tak segan-segan membentak seseorang, jika berani Mengusik ketenangannya.
Suasana sunyi tiba-tiba berubah, begitu sekumpulan wanita bersama dua orang pria muncul dan mengambil meja tepat di samping Lukman dan juga Sari, 4 orang wanita dan 2 orang laki-laki, mereka terlihat berusia sekitar 40 dan juga 60 tahun.
Setelah memesan berbagai macam hidangan, akhirnya Sari dan Lukman pun menunggu sambil sesekali menggoda Kenzy yang terus tertawa dengan sangat riang, sedangkan seorang wanita setengah tua yang duduk di samping meja Lukman dan Sari, masih terus memperhatikan ketiganya.
Dia merasa sangat tidak asing dengan paras bayi mungil yang saat ini ada di gendongan Sari, wanita tua itu terlihat berfikir, apa mungkin dia pernah melihat bayi itu? hingga akhirnya dia pun terperanjat kaget dan langsung melancarkan sebuah pertanyaan kepada anak dan juga menantunya.
Apakah Keenan sudah memiliki anak tanpa sepengetahuan kita?" tanya wanita setengah tua itu.
Seorang wanita berusia 40 tahun pun menjawab, "Itu tidak mungkin Ibu! bahkan hingga hari ini Keenan tidak pernah membawa satu orang gadis pun ke rumah, aku bahkan terkadang merasa khawatir, jika putra semata wayang ku itu mengalami perbedaan." ucap wanita itu sambil melirik pada ibu mertuanya.
"Entah mataku yang salah atau memang Tuhan menciptakan wajah yang sama dengan cucuku, sampai-sampai aku melihat jika bayi yang saat ini ada di gendongan ibu itu, sangat mirip dengan Keenan saat dia masih bayi." ucap wanita tua itu lagi sambil menunjuk ke arah Sari dan juga Lukman.
Serentak semua orang pun menoleh dan memperhatikan dengan seksama, wajah bayi yang saat ini tengah tertawa dengan sangat manis.
"Ini tidak mungkin! bayi itu benar-benar mirip dengan putraku, Apa mungkin Keenan menyembunyikan pernikahannya pada kita semua?" ungkap wanita berusia 40 tahun itu dengan wajah yang terlihat sedih.
Wanita tua itu pun terlihat sangat penasaran, "Sepertinya kita harus membicarakan masalah ini dengan Keenan, jangan sampai cicit ku nanti tinggal jauh dari kita semua." ucap wanita setengah tua itu.
Tak lama kemudian, beberapa orang pelayan langsung mengerubuti meja yang ditempati oleh Sari dan juga kumpulan wanita dan juga pria itu, mereka dengan cepat menyajikan seluruh pesanan yang diminta oleh para tamu.
"Selamat menikmati makanannya tuan dan juga Nyonya Ferdian." ucap salah seorang pelayan sambil mundur dan segera bergegas Kembali menuju tempatnya.
"Haruskah aku mengambil fotonya? kurasa itu tidak apa-apa." ucap seorang wanita berusia 35 tahun.
"Kau benar, tapi kalau kita memotretnya diam-diam, aku khawatir kedua orang tua itu akan mengetahuinya dan berfikir yang tidak tidak." ucap wanita yang lainnya.
Akhirnya mereka pun segera menyantap hidangan yang telah tersaji di atas meja dengan sangat khidmat, Cafe itu memang terkenal memiliki seorang koki yang sangat handal, masakan yang tawarkan di cafe itu memiliki rasa seperti makanan di hotel mewah.
Hingga semakin hari semakin banyak orang yang mengunjungi cafe itu untuk sekedar mencicipi masakannya, yang benar-benar memanjakan lidah para penikmatnya, sang pemilik Cafe tentu sangat senang, karena semenjak pembukaan Cafe itu, hingga hari ini selalu saja ramai dikunjungi oleh orang-orang.
Setelah merasa cukup kenyang dan juga puas berjalan-jalan, akhirnya Sari pun mengajak Lukman untuk segera meninggalkan Cafe dan kembali ke rumah mereka.
Sari melirik ke arah Kenzy, dia merasa tidak biasa, saat mendengar celotehan-celotehan yang keluar dari mulut Kenzy. Bocah berusia 1 tahun itu, terlihat seolah seperti berbicara, namun Sari tidak mengerti artinya.
Setelah melakukan pembayaran, akhirnya Lukman pun segera menggandeng istrinya untuk keluar dari Cafe itu, mereka langsung menuju parkiran tempat di mana Lukman tadi menitipkan mobilnya.
Langkah mereka sepertinya diikuti oleh beberapa orang dari kejauhan, Lukman yang menyadari hal itu pun terlihat berpikir keras, Mungkinkah saat ini ada orang-orang yang ingin menyakiti dia dan keluarganya? Dengan cepat Lukman pun langsung mengambil ponselnya dan segera memberikan perintah kepada orang-orangnya.
Selang 15 menit kemudian, barisan mobil berwarna hitam muncul, mereka mengapit mobil yang dibawa oleh Lukman.
Orang-orang yang sejak tadi mengawasi pergerakan dari Lukman dan keluarganya pun merasa heran, Mungkinkah orang yang saat ini mereka awasi bukan orang biasa? hal itu terlihat dari banyaknya mobil yang saat ini mengawal perjalanan Lukman dan juga Sari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
zylla
emaknya Keenan kayaknya
2024-09-09
1
Jul lay
semoga keluarga nya keenan baik² semua
2024-06-13
1
🌸 Airyein 🌸
Waduh jangan2 ni mamaknya keenan lagi 😭
2024-01-28
2