Berterima Kasih

Dengan tubuh yang bergetar dan perasaan takut,Manda berjalan mendekat ke arah Ilyas lalu mengulutkan tangan nya untuk menyalami tangan pria itu.

Deg...

Jantung Manda berdetak kencang saat Ilyas menyambut uluran tangan nya.Untuk pertama kalinya,pria itu mau menerima salim darinya.

Bahkan saat setelah selesai ijab kabul pun pria itu langsung pergi begitu saja tanpa mau menerima salim darinya.

Dan kini,akhirnya Manda bisa menyentuh tangan pria itu tanpa paksaan darinya dan pria itu sendiri yang menyodorkan nya sendiri.

Hati Manda kian bergetar saat tangan kekar Ilyas yang menyentuh dan mengusap lembut pucuk kepalanya yang tertutup oleh hijab instan yang dia pakai saat ini.

Jika pada Mayra akan dibalas oleh sebuah kecupan sayang dikening.Tapi pada Manda,Ilyas membalasnya hanya dengan usapan lembut di pucuk kepalanya.

Namun hal itu sudah jauh lebih dari cukup bagi Manda saat ini.Setidaknya,dirinya sudah tidak diabaikan lagi oleh suaminya sendiri.

"Bantu Mas siap siap ya,hari ini ada meeting pagi,"ujar Ilyas menarik Mayra masuk kedalam kamarnya dan meninggalkan Manda yang masih berdiri membeku disana.

Rasanya masih belum percaya jika pria yang begitu membencinya dan begitu menghindarinya itu kini mulai melunak.

Meski perlakuannya tidak selembut dan semanis seperti yang dia lakukan pada Mayra.Namun sudah di ijinkan menyentuh meski sekedar tangan nya saja sudah membuat hati Manda menghangat dan bahagia.

"Ilham pamit kekamar dulu ya Bu,"ucap Ilham membangunkan lamunan Manda tentang suaminya.

"Ah,iya silahkan Ham,maaf jadi melamun."jawab Manda gugup.

Sepeninggalan ketiganya Manda pu kembali kedapur dan menyelesaikan pekerjaan nya dengan dibantu oleh Bi Esih.

Mayra sendiri langsung menyiapkan segala keperluan suaminya.Mulai dari kemeja,celana,jam tangan,dasi hingga jas Mayra siapkan untuk dipakai suaminya setelah membersihkan diri.

Sembari menunggu suaminya selesai mandi,Mayra membuka penutup wajahnya karena saat didalam kamar,Mayra selalu membuka penutup wajah itu agar suaminya bisa menikmati wajah cantiknya sebelum beraktifitas dikantor.

"Terima kasih Mas,"ucap Mayra saat tengah membantu memasangkan dasi oada suaminya.

"Terima kasih?untuk?"tanya Ilyas bingung.

"Terima kasih sudah mulai menerima Manda,"jawab Mayra memeluk tubuh kekar suaminya.

Meski rasanya masih belum sepenuhnya ikhlas,namun Mayra mencoba berdamai dengan keadaan nya saat ini.

Hingga dirinya senantiasa diberi ketentaram hati meski rumah tangga nya tidak seutuh dulu dan sudah berubah dengan hadir nya wanita lain dalam hidup suaminya.

"Aku hanya mencoba berdamai dengan keadaan,sama seperti yang kamu lakukan sayang.Meski belum sepenuh bisa menerimanya,namun aku mencoba dan berusaha melakukan apa yang kamu lakukan.Tapi,jangan memaksaku untuk melakukan lebih dari ini.Karena aku tidak bisa dan itu akan semakin menyakitinya."jawab Ilyas membalas pelukan dari sang istri.

"Memang tidak mudah menerima semua ini,tapi jika kita berusaha berpasrah diri,semua pasti ada jalan dan diberi kemudahan untuk itu.Begitu pun dengan semua ini,awalnya aku juga terasa begitu berat.Tapi,saat aku berpasrah diri dan mencoba berdamai dengan semua ini.Alhamdulillah,aku bisa menerima nya meski dia hadir menorehkan luka."

"Kamu wanita hebat sayang,aku bangga memilikimu,"balas Ilyas kembali membenamkan satu kecupan dikening sang istri.

Usai merampung kan persiapan nya,keduanya pun kembali keluar untuk sarapan.Dan dimeja makan tampak Manda dan juga Ilham sudah menunggu keduanya untuk bergabung.

"Mas pergi dulu ya,nanti malam sepertinya Mas tidak ikut makan malam dirumah,karena ada jamuan dari rekan bisnis.Tidak apa apa kan sayang?"ucap Ilyas saat berpamitan dengan istrinya Mayra.

Saat ini Mayra dan juga Manda tentunya tengah mengantarkan Ilyas yang akan berangkat kekantor sampai depan teras rumahnya.

"Iya Mas,tidak apa apa,"

"Ya sudah Mas pergi dulu,ayo Ham,"lanjut Ikyas kemudian menyodorkan tangan nya pada Mayra dan Manda untuk disalami secara bergantian.

Diikuti oleh Ilham yang menyalami kedua ibu sambungnya itu dengan takzim.Setelah mobil yanh dibawa Ilyas sudah tidak terlihat barulah Mayra dan Manda kembali masuk kedalam rumah.

"Terima kasih Mbak,"ucap Manda tiba tiba menghentikan langkah Mayra.

"Kenapa?kenapa berterima kasih?"tanya Mayra bingung.

"Aku tahu,perubahan mas Ilyas tidak lepas dari campur tangan Mbak.Terima kasih,terima kasih karena sudah membuat Mas Ilyas mau menerima ku."jawab Manda langsung berhambur kedalam pelukan istri pertama dari suaminya.

Manda kembali terisak didalam pelukan Mayra.Seketika rasa bersalah dan rasa malu kembali menghinggapi nya.

Rasanya begitu menyesal sudah menghancurkan kebahagiaan wanita yang begitu baik padanya ini.Pantas saja,suaminya tidak pernah tergoda oleh kacantikan dan keseksian wanita diluar sana.

Karena dirumah nya,Ilyas memiliki wanita yang cantik luar dalam.Dan hal itu membuat Manda semakin malu dan merasa bersalah.

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

serakah sih kamu Manda .. sok cantik kesininya barulah sadar

2023-12-29

0

Wanti Suswanti

Wanti Suswanti

semoga sikap Ilyas gak akan berubah setelah tau anak yg di kandung Manda adalah darah dagingnya..

2023-10-29

1

Nar Sih

Nar Sih

ya kalau malu sama mayra dan mersa bersalah ya udah pergi aja...sana jauh ,,manda

2023-03-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!