Hari Pernikahan

"Aku memang menikahimu,tapi jangan harap aku mau mengakuimu sebagai istri.Ingat,aku menikahimu hanya karena anak itu."ucap ILyas sesaat setelah dirinya kembali mengucapkan ijab kabul dengan wanita lain yang kini menjadi istri keduanya.

Akhirnya,setelah berbicara empat mata dengan istri sah nya Mayra,ILyas pun bersedia menikahi gadis bernama Manda itu,namun hanya menikah siri.

Itu semua ILyas lakukan demi menyelamatkan nama baik sang ayah dan juga pondok yang sudah susah payang Kyai Yusril bangun dan jaga hingga memiliki nama besar seperti saat ini.

Untuk janin itu sediri,ILyas akan melakukan tes DNA setelah bayi itu lahir nanti,tentu saja hal itu tidak ILyas utarakan karena takut dimanufulasi oleh gadis yang kini sudah sah menjadi istri keduanya.

ILyas pun meninggalkan Manda didalam kamarnya sendirian meski itu adalah malam pertama mereka setelah resmi menikah.

Tidak ada kata sayang dan hal hal romantis yang ILyas lakukan pada istri barunya itu,yang ada adalah kesunyian malam yang kian mencekam dan dingin.

ILyas meninggalkan Manda seorang diri,untuk kembali bersama dengan istri tercintanya yang saat ini menempati kamar utama dirumah utama yang terdapat disamping pondok.

Bangunan pondok dan rumah utama memang memiliki bangunan yang berbeda,namun kedua bangunan itu dibuat menyatu agar sang pemilik pondok bisa dengan mudah mendatangi tempat yang sudah melahirkan para ustad ustad ternama,lulusan dari sana.

ILyas dan Mayra memang sudah mulai menempati rumah utama sejak dua tahun yang lalu karena sebelumnya mereka tinggal dirumah yang ILyas sediakan.

Namun semenjak sang anak Ilham beranjak remaja, dan memutuskan untuk bersekolah diluar negri.Mayra dan ILyas pun akhirnya setuju untuk pindah dan menempati rumah utama.

Sementara Kyai Yusril dan Ummi Aida memilih untuk tinggal dipondok bersama para anak didiknya.Menghabiskan masa tua dengan bercengkrama bersama anak anak membuat Kyai Yusril dan Ummi Aida bahagia.

Meski memiliki 5 orang cucu dari ketiga anaknya,namun Kyai Yusril dan Ummi Aida selalu mersa kesepian karena kelima cucu mereka tinggal berjauhan karena memang kedua anak Kyai Yusril tinggal diluar kota.

Yang tinggal berdekatan hanya ILyas dan keluargnya,itu pun hanya ILyas dan Mayra saja karena putra tunggal mereka kini tengah menjalani pendidikan di Kairo.

Cairo University,menjadi tempat pilihana ILham untuk menimba ilmu lanjutan nya.Ilham lulus sekolah menangah atas lebih awal dari seharusnya karena memiliki otak yang cerdas.

Dengan begitu,di usianya yang baru 16 tahun,ILham sudah bertolek ke Kairo untuk melanjutkan studinya disana.

Dan ini sudah tahun kedua putra tunggal dari ILyas Abdulrahman itu menetap di Kairo.Mesi begitu ILham tidak pernah kehilangan kasih sayang dan perhatian dari keluarganya.

Bahkan sang Umma,hampir setiap hari menghubunginya via telpon.Hanya sekedar ingin tahu kabar putranya disana,sudah makan apa belum,sudah sholat apa belum.Itulah yang selalu Umma Mayra tanyakan pada ILham.

"Maafkan aku,"lirih ILyas memeluk Mayra dari arah belakang,saat sudah berada didalam kamarnya dengan Mayra.

"Kenapa Mas disini?bukankah harusnya Mas disana bersama nya."jawab Mayra tanpa mau melihat ke arah sang suami.

"Aku mohon sayang,jangan paksa aku untuk bersama dengan nya.Cukup status saja aku bagi dengan nya,tapi tidak dengan tubuh dan perasaanku ini"lirih ILyas semakin mengeratkan pelukannya ketubuh istri sahnya itu.

Mayra memejamkan matanya demi menekan rasa perih saat menyadari kenyataan pahi jika saat ini dirinya harus ikhlas berbagi suami dengan wanita lain.

Bahkan air mata itu kembali membasahi pipi saat ILyas terus saja menggumam kata maaf bahkan didalam tidurnya,pria yang sudah 10 tahun menjadi suaminya itu tetap meminta maaf dengan nada lirih dan pilu.

Mayra sadar,jika semua yang terjadi adalah kehendak dari sang maha pencipta,namun sebagai manusia biasa,Mayra juga merasa jika saat ini dirinya masih belum bisa menerima arti dari kata 'Ikhlas' itu sendiri.

Benarkah dia sudah ikhlas?jika suah,mengapa masih menangis?mengapa masih terasa sakit?bagaimana kah cara kerja dari kata 'IKhlas' itu?kenapa masih terasa berat?batin Mayra bertanya tanya.

Tidak ingin larut dalam kesedihan dan rasa kecewa,Mayra pun berpasrah diri pada sang maha penciptanya dan memohon agar diberi ke ikhlasan ke ikhlas ikhlasnya.

Didalam doa disepertiga malam nya,tak henti hentinya Mayra mengaungkan agar dirinya diberi ke ikhlasan dan ketabahan dalam menjalani kehidupan dipoligami.

Terpopuler

Comments

Rusni Idrami

Rusni Idrami

Thor, tolong diperhatikan dong waktunya, masak Ilyas dan Mayra menikah baru 10 tahun tapi punya anak Ilham umurnya udah 16 tahun🙏

2023-04-24

2

Muly Yanti

Muly Yanti

tdk ada kamus iklas dlm hati perempuan sekali pun wanita sholehah.. jgn munafik mayra..

2023-03-12

1

Timaa Azzahrah M.A

Timaa Azzahrah M.A

ku ikutti trus cerita ini..smpai marya hamil.. thor klau cerita poligami jangan yg sllu memng si benalu pelakor ya thorr plaseee.. capek hati baca novel poligami bgtu trus jalan ceritanya.. ..buat ilham dn marya sllu bersama..plaseee🙏🙏🙏

2023-03-12

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!