Larangan Masuk Pondok

Deg...

Jantung Mayra berdetak kencang saat datang keruang makan tampak seorang gadis sudah duduk dikursi yang biasa dia gunakan untuk makan bersama dengan suaminya.

Bukan cuma Mayra yang terlihat kaget,namun Ilyas juga.Belum juga reda rasa kesalnya pada gadis itu yang dengan percaya dirinya masuk kedalam rumah tangga nya.

Kini,belum genap ssatu hari Ilyas nikahi,gadis itu sudaha membuat ulah dengan menampati kursi dimana posisi Mayra biasa duduk.

"Pindah dari situ,itu bukan kursi untuk kamu tempati,"ucap ILyas menatap tajam pada Manda yang dengan lancangnya menempati kursi milik Mayra.

Sementara Mayra sendiri terlihat mengusap lembut tangan Ilyas,mencoba menenangkan suaminya agar tidak emosi.

"Memang nya kenapa?disebelah sana juga masih ada yang kosong kan?lagi pula,aku juga sekarang istri Mas Ilyas,jadi aku juga memiliki hak yang sama dong."jawab Manda jelas tidak mau mengalah.

Ilyas hendak kembali berbicara saat Mayra dengan lembutnya berkata dan melerai perdebatan mereka berdua.

"Mas,jika tidak berkenan makan disini.Bagaimana kalau kita ke pondok,makan bersama Abah dan Ummi?sudah lama juga Mas absen makan bersama dipondok.Mumpung ada kesempatan lebih kita gunakan sebaik mungkin,bagaimana?"saran Mayra karena tidak ingin Ilyas semakin marah dengan tingkah Manda yang ngeyelan.

"Kamu benar sayang.Ya sudah ayo lebih baik kita kesana."Ilyas pun berbalik dengan membawa istri sah nya dalam gandengan.

"Tunggu,aku juga ikut."ucap Manda yang langsung bangkit dari duduknya dan mendekati Ilyas dan Mayra.

"Kamu pikir pondok itu sebuah club malam yang bisa kamu datangi dengan sesuka hati menggunakan pakaian tidak sopan kamu.Aku rasa kamu tidak bodoh dan bisa melihat,bagaimana keadaan didalam pondok.Apa kamu pernah melihat penghuni disana menggunakan pakaian yang seperti kamu pakai saat ini?"jawab Ilyas menahan saat istri mudanya itu akan ikut beranjak menuju pondok.

"Tapi wku tidak bisa menggunakan pakaian besar dan longgar itu,belum lagi penutup kepala yang sudah dipastikan akan sangat gerah dan sakit bikin kepala,"jawab Manda mencoba merajuk.

"Kalau begitu,sadar diri saja dengan posisimu."tanpa banyak kata lagi Ilyas pun berjalan mrmbawa istri pertama nya pergi menuju pondok,meninggalkan istri mudanya yang terlihat begitu kesal saat melihat kemesraan keduanya.

"Lihat saja,kamu pasti akan bertekuk lutut dihadapanku Mas.Mana ada laki laki yang tahan saat melihat tubuh seksi seorang wanita.Apalagi dia memiliki istri yang selalu berpakaian seperti mumi itu."gumam nya langsung pergi menuju kamar nya.

"Loh,Non Manda tidak jadi sarapan Non?"tanya Bi Esih,orang yang sudah bekerja bersama Ilyas semenjak Ilyas dan Mayra menikah.

"Nggak jadi,nggak lapar."jawabnya ketus sembari berlalu.

Seulas senyum terlihat dari wajah keriputnya karena memang Bi Esih sudah berusia 55 tahun.Namun masih kuat dan bersemangat dalam bekerja.

Perlakuan baik Mayra dan Ilyas pun membuatnya betah karena tidak merasa rendah diri meski dirinya hanya asisten rumah tangga.

Mayra dan Ilyas selalu memperlakukan nya seperti keluarga sendiri.Tidak jarang juga Mayra yang dengan senang hati menggantikan tugasnya kalau Bi Esih merasa kurang sehat.

Semenjak dirinya berhijrah,Mayra benar benar banyak berubah.Dari wanita manja dan egois menjadi wanita yang mandiri dan tidak pernah lagi bergantung pada orang lain.

Belum lagi sikap perhatian dan lembutnya seorang Mayra yang membuat Ilyas tidak bisa lagi berpaling dari nya.

Sementara itu,kedatangan Mayra dan Ilyas disambut baik oleh Abah Yusril dan Ummi Aida.Meski.beberapa saat lalu ayah dan anak itu sempat bersitegang.

Namun kini hubungan keduanya sudah kian membaik.Hingga tidak canggung lagi untuk makan dimeja makan yang sama.

"Mana istri mudamu Yas?kok nggak di ajak?"tanya Ummi Aida yang mencoba berbesar hati untuk menerima gadis muda itu sebagai menantu barunya meski hatinya masih enggan.

"Dirumah Ummi,mana mungkin Ilyas ijinkan kemari dengan pakaian yang tidak sopan seperti itu Ummi,apa nanti kata para santriawan dan santriwati disini."jawab Ilyas yang di angguki oleh Ummi Aida.

Ilyas benar,saat ini mereka hidup dilingkungan pondok yang tentu saja,cara berpakaian nya pun meski disesuaikan dengan peraturan yang ada.

Meski tidak bercadar seperti Mayra,setidaknya para kaum hawa disana harus memakai pakaian yang menutup auratnya.

Sementara Manda sendiri belum bisa melakukan itu.Manda jauh lebih senang menggunakan pakaian yang terbuka.

Meski ada niat lain dari cara berpakaiannya,Manda juga belum terbiasa jika harus menggunakan baju gamis setiap harinya.

Dan hal itulah yang membuat Ilyas melarang nya untuk datang ke pondok.Terkecuali jika Manda sudah mau menutup auratnya.

Tentu kedatangan nya akan disambut baik oleh penghuni pondok itu sendiri.

Terpopuler

Comments

MakBarudakh

MakBarudakh

Apakah judul novel sebelUKm.novel ini ya?

Adakah yg tahu?
Pas Ilyas belum sm Mayra?

2024-02-07

1

Wanti Suswanti

Wanti Suswanti

kasihan Mayra harus berbagi suami lagi..

2023-10-29

1

Nar Sih

Nar Sih

dasar pelakor dimana mana pasti jahat ,lanjutt kakk

2023-03-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!