Perhatian Kecil

"Bagaimana?apa Abi siap menceritakan siapa Ibu?dan bagaimana bisa Ibu menjadi istri kedua Abi?"cecar Ilham usai keduanya menyelesaikan pertemuan dengan klien dan kini tengah bersiap untuk pulang,namun Ilham lebih dulu menahan ayahnya dan menagih janji sang ayah yang akan menceritakan siapa Manda sebenarnya dan kenapa bisa ayahnya menikah dengan gadis muda itu.

"Baiklah,duduklah akan Abi ceritakan."

Keduanya pun mengambil posisi duduk disofa yang ada diruang kerja Ilyas.Ilyas pun mulai menceritakan bagaimana dirinya bisa mengenal Manda hingga berakhir dengan pernikahan.

"Satu tahun lalu,sekertaris Abi yang sudah lama bekerja dengan Abi tiba tiba berhenti bekerja karena anaknya sakit dan harus dirawat cukup intens dirumah sakit.Oleh karena itu dia berhenti bekerja dan Abi pun mulai mencari penggantinya.

Disanalah Abi mengenal Manda,seorang gadis muda yang penuh semangat dan juga cerdas.Tidak hanya itu,Manda juga sangat kompeten dalam bekerja.Jujur Abi menyukai nya,namun bukan suka kepada lawan jenis.Abi menyukai cara dia bekerja dan hasil kerjanya.

Namun akhir akhir ini ada yang berbeda dengan nya,semakin hari dia semakin gencar mencari perhatian Abi,jujur Abi terganggu dan cukup merasa risih dengan sikapnya.Hingga Abi pun berencana mengganti sekertaris dengan menggunakan karyawan laki laki.

Dan mungkin hal itu bocor pada nya dan mungkin juga,itu membuatnya tersinggung,entah lah Abi juga tidak mengerti,hingga entah bagaimana kami pun tiba tiba berakhir dikamar hotel dengan keadaan yang mungkin kamu bisa membayangkan nya sendiri.

Abi masih terlalu sakit jika harus menjabarkan kejadian di hari itu.Hari dimana Abi sudah menghianati Umma mu,meski jujur hingga detik ini,Abi masih belum bisa mengingat apa yang sudah Abi lakukan pada Manda.

Sampai beberapa minggu yang lalu,Manda datang kerumah dan memberitahu semuanya pada Umma,Uti dan juga Abah.Dan mau tidak mau,terima tidak terima Abi pun harus menikahinya,"jelas Ilyas yang kembali merasakan sesak didada di mengingat kesalahan nya kala itu.

Meski belum jelas apakah janin itu benar anaknya atau bukan,tentu saja,dengan kondisi yang Ilyas alami saat itu sudah dipastikan jika laki laki itulah ayah dari janin itu.

Meski terus menolak mengakui,namun jauh didalam lubuk hati terdalam Ilyas,dia mengakui jika malam itu mungkin saja dirinya memang telah melakukan sesuatu pada gadis yang saat ini sudah menjadi istri keduanya.

Ilyas sendiri saat ini memilih untuk berpasrah diri,menjalani apa yang sudah ditakdirkan oleh sang maha kuasa pada kisah hidupnya.

Apalagi saat melihat ketegaran dan ke ikhlasan istrinya Mayra,membuat Ilyas tergerak untuk lebih ikhlas dalam menerima garis takdir hidupnya.

Semoga dirinya dan juga sang istri bisa melewati pase terberat dalam rumah tangga mereka saat ini dan semoga kelak ada kebaikan yang bisa dipetik dari kisah hidupnya saat ini.

🌸🌸🌸

Usai bercerita panjang lebar bersama dengan putranya,yang ternyata kini sudah bisa di ajak berdiskusi dalam banyak hal keduanya pun memutuskan untuk pulang,berhubung hari juga sudah kian larut.

Ilyas masih belum percaya jika saat ini dirinya sudah bisa berbagi cerita dengan bocah yang dulu terkenal dengan kebandelannya itu.

Bahkan putranya itu kini sudah memiliki pemikiran dan pandangan nya sendiri prihal pernikahan dan kehidupan berumah tangga dan Ilyas cukup kagum akan hal itu.

Disaat anak anak lain seusianya sibuk bergunta ganti pacar,Ilham memilih untuk tidak berpacaran dan memilih untuk langsung menikah saja saat sudah menemukan wanita yang tepat untuk dijadikan pendamping hidup.

Bahkan di usianya yang masih 17 tahun,Ilham sama sekali tidak keberatan saat sang ayah mengajaknya masuk kedunia kerja untuk belajar bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya itu.

Tepat pukul 10 malam,mobil Ilyas mulai memasuki halaman rumahnya.Suasana rumah sudah tampak sepi dan gelap.

Yang menandakan jika penghuni rumah itu sudah beristirahat dikamar mereka masing masing.

"Abi,Ilham masuk duluan ya.Mau langsung istirahat,cape banget soalnya."ucap Ilham ijin pamit lebih dulu karena memang kegiatan hari ini cukup membuatnya lelah.

"Iya Nak,istirahatlah,"jawab Ilyas berjalan menuju ke arah kamarnya.

Namun langkah kakinya terhenti saat mendengar suara dari arah dapur.Ilyas mengerutkan dahinya saat suara itu kian terdengar kala Ilyas melangkah maju mendekati area sumber suara.

"Manda?apa yang kamu lakukan?"tanya Ilyas yang membuat orang yang tengah berkutat didepan kompor itu memekik karena kaget.

Bahkan saking kagetnya,spatula yang tengah dia pakai untuk mengaduk mie yang tengah dia masak hingga terjatuh.

"Astaghgirullahaladzim,Mas,bikin kaget."jawab Manda sembari mengusap ngusap dadanya.

"Maaf kalau sudah buat kamu kaget,tapi apa yang kamu lakukan malam malam begini?"

"Oh,ini aku lagi masak mie instan.Sejak hamil,aku tidak akan bisa tidur dalam ke adaan perut lapar,makanya aku masak ini biar bisa tidur."jelasnya sambil mengambil spatula yang tadi jatuh dari tangan nya.

"Makanan itu tidak sehat untuk ibu hamil,kenapa tidak masak yang lain?atau mau aku pesankan?"lanjut Ilyas dan itu membuat Manda diam terpaku.

Manda menatap heran dan haru pada mantan atasan nya itu.Ini pertama kalinya Ilyas mengeluarkan banyak kata saat bersama dengan nya.

Biasanya,pria itu hanya akan menjawab dengan sangat singkat atau hanya sebuah deheman saja.Dan saat ini,Manda masih dibuat kaget dengan Ilyas yang banyak mengeluarkan kata kata.

Bahkan terkesan perhatian meski dengan nada bicara yang datar dan dingin.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***