Keadaan Manda

Setiba nya dirumah sakit meski belum memarkir mobil dengan benar,Ilyas langsung berlari mencari pertolongan untuk membawa istri keduanya itu agar segera dibawa keruang perawatan.

"Dokter,suster tolong minta bantuan nya.Istri saya sakit dan dia tidak sadarkan diri,"seru Ilyas yang langsung ditanggapi oleh para tenaga medis yang bertugas dibagian Instalasi Gawat Darurat yang Ilyas datangi.

Para tenaga medis itu segera membawa satu brangkar untuk membantu Manda dibawa keruangan penanganan.

Dengan dibantu oleh tenaga medis pria,Ilyas pun berhasil mengeluarkan tubuh istri keduanya dari dalam mobil menjadi berpindah ke brangkat.

Manda langsung dibawa keruangan penanganan di ikuti oleh Ilyas dan Mayra dibelakang para suster yang mendorong brangkat berisikan tubuh Mayra.

"Sikahkan tunggu diluar.Kami akan mulai menangani pasien."ujar salah satu dokter yang ada disana menghentikan langkah Mayra dan juga Ilyas yang hendak ikut masuk kedalam ruangan itu.

"Baik Dokter,tolong lakukan yang terbaik untuknya."jawab Ilyas yang kini tidak bisa lagi menyembunyikan rasa cemas nya.

"Baik Pak akan saya usahan yang terbaik yang kami bisa,tolong bantu kami dengan doa ya,Pak,Bu."jawab dokter muda yang saat ini akan menangani kondisi Manda.

Pintu ruangan itu pun tertutup rapat setelah sang dokter masuk kedalam.Mayra menggengam tangan suaminya dan meremasnya demi menetralkan rasa cemasnya.

Tidak henti hentinya Mayra melantunkan doa agar tidak terjadi sesuatu yang serius pada madunya itu.

"Duduklah sayang,dia pasti baik baik saja."ujar Ilyas menenangkan sang istri dan mengajaknya untuk duduk dikursi tunggu pasien.

"Aku takut Mas,aku takut terjadi sesuatu padanya dan juga kehamilan nya.",jawab Mayra yang masih belum bisa tenang karena pintu ruangan itu masih tertutup yang itu artinya Manda masih dalam penanganan dokter.

"Berdoalah,semoga semua nya baik baik saja,"

"Aamiin Mas,aamiin."jawab Mayra yang masih saja merasa gelisah menatap pintu yang ada didepan nya.

30 menit berlalu,namun pintu itu masih menutup dengan sempurna.Entah apa yang dokter lakukan didalam,kenapa terasa begitu lama.

Dan bagi Mayra dan juga Ilyas kenapa tiba tiba waktu berjalan dengan begitu lambat.Hingga menunggu 30 menit saja rasanya lama sekali.

Ceklek...

Suara pintu yang dibuka akhirnya mengalihkan pandangan suami istri itu.Keduanya pun langsung bangkit dari duduknya dan langsung menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruangan itu.

"Bagaimana keadaan nya dok?apa yang terjadi?"tanya Ilyas saat menghampiri dokter itu.

"Kondisi kesehatan pasien menurun drastis.Ada peningkatan stadium pada glioblastoma yang pasien idap,karena mungkin penghentian proses pengobatan yang terhenti karena adanya kehamilan."jelas Dokter yang membuat Ilyas mengerutkan dahinya.

"Glioblastoma?apa itu Dokter?"tanya Ilyas lagi yang sama sekali tidak mengerti istilah dalam kedokteran.

"Glioblastoma adalah kanker otak yang agresif.Gliblastoma merupakan tumor yang tumbuh di jaringan pendukung otak.Tumor ini memang terbilang agresif.Dan sel-selnya berkembang dengan sangat cepat karena mudah mendapat nutrisi dari pembuluh darah besar yang ada di otak."jelas dokter lagi yang membuat Ilyas dan juga Mayra dibuat tercengang.

"Lalu,apa yang harus kami lakukan Dokter?"

"Operasi adalah jalan terakhir yang harus kita ambil.Namun pasien menolak karena janin masih berusia 29 minggu dan masih belum cukup umur untuk dilahirkan.Kami akan mencoba menahan agar sel kanker itu tidak bertambah perkembangan nya.Dan semoga ibu dan juga janin nya kuat sampai janin itu siap dilahirkan dan ibunya bisa melakukan operasi.

Untuk saat ini pasien masih diruangan ICU,kami akan memantau terus perkembangan kondisinya.Setelah stabil kami akan memindahkan pasien keruangan rawat inap."jelas dokter lagi.

Mayra terduduk lemas dikursi tunggu pasien,Mayra tidak menyangka jika dibalik sikap agresif yang Manda tunjukan selama ini.

Gadis itu menyimpan kesakitan nya sendirian.Rasa sesak pun kian mendera hati Mayra saat membayangkan Manda melewati malam malam sepinya seorang diri padahal gadis itu memiliki seorang suami.

Ternyata dirinya masih cukup egois dengan membiarkan saja Ilyas mengabaikan gadis itu.Padahal gadis itu juga memiliki hal yang sama akan suaminya.

"Maafkan atas ke khilafan hamba ya Allah.Maafkan atas ke egoisan hamba hingga membuatnya menderita sendirian,"gumam Mayra dalam hatinya.

"Bagaimana ini Mas,aku takut terjadi sesuatu pada Manda dan juga bayinya,"lirih Mayra tidak bisa mencegah air matanya terus jatuh membasahi wajah cantiknya.

"Berdoa saja,semoga dia dan bayi kita bisa kuat,sampai pada waktunya nanti."jawab Ilyas sendu.

Bukan hanya Mayra yang merasa jika dirinya egois.Namun Ilyas juga merasakan hal yang sama dengan sang istri.

Bahkan sudah beberapa bulan dia menikahi Manda tidak sekali pun Ilyas peduli akan dirinya dan juga janin itu.

Ilyas merutuki sikap keras kepalanya,tidak seharusnya dia mengabaikan janin yang tidak bersalah itu.

Harusnya dia cukup menghukum ibunya saja namun tidak untuk janin nya.Namun apa yang Ilyas lakukan selama ini,bukan hanya menghukum Manda,namun juga janin nya ikut terseret.

Karena Ilyas benar benar mengabaikan mereka berdua.Bahkan sampai detik ini,Ilyas belum pernah sekali pun menyentuh perut buncit istri mudanya itu.

"Yas,bagaimana ke adaan Manda?"tanya Ummi Aida yang baru saja tiba bersama dengan Abah Yusril.

"Ummi,,,"seru Mayra lebih dulu bersuara.

Mayra berlari dan berhambur masuk kedalam oelukan mertuanya itu dan menumpahkan tangisnya didalam pelukan wanita yang selama 10 tahun ini sudah menjadi sosok seorang ibu untuk Mayra.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***