Kau tidak akan melihat air mataku jatuh kali ini Dev, aku tidak akan membiarkan itu terjadi.
Di luar kamarku aku sedang berlatih menjadi orang yang kuat sebelum aku menemui mereka semua di dalam. Cemilan dan minuman sudah tersedia di atas flatbed yang aku bawa. Aku akan membuat teman-teman Devan terkesan kepadaku sampai suamiku itu akan merasa kesal.
Setelah aku merasa siap bertatap muka dengan mereka semua, aku pun membuka pintu kamarku dan masuk ke dalam sana. Mereka semua terkejut melihat aku datang, terutama Devan yang sedang duduk berdua dengan Keysa, Devan langsung melepaskan rangkulannya dari bahu Keysa setelah melihatku tapi wanita itu tidak mau jauh dari suamiku. Aku hanya melihat mereka berdua sekilas dan menghampiri ke 3 teman Devan.
"Apa yang kau bawa Nur?" tanya Denis langsung berdiri mendekatiku saat melihat makanan di atas flatbed yang ku dorong.
"Emmm, sepertinya baunya sangat lezat." disusul oleh Leo dan Albi.
"Mau satu donk Nur, bolehkan kami cicipi." kata Albi.
"Ambillah, kalian semua pasti kebagian, ambil pelan-pelan saja." kataku, tapi ke 3 laki-laki itu tetap saja rebutan mengambil martabak yang aku buat.
Sementara dari sisi lain aku menyadari Devan terus memperhatikanku meski di sampingnya ada Keysa tapi dia manatapku sangat lekat.
"Keysa, silakan cicipi juga kau pasti laparkan?" ucapku.
"Tidak perlu, aku tidak suka makanan yang digoreng dengan minyak dari warung." jawab Keysa menyombongkan diri. Terserah dia saja aku tidak memaksanya, aku juga tidak peduli kepadanya.
"Waw, Nuri martabak ini sangat enak, ini bahkan lebih lezat dari di cafe." puji Leo dan Albi, mereka bahkan minta tambahan tapi aku hanya membuat sedikit sehingga tidak bisa memberikannya lagi.
"Benar sekali, kalian tau kenapa rasanya bisa selezat ini, itu karna Nuri membuatnya dengan rasa cinta, kalian tau rasa cinta pada siapa? tentu saja rasa cinta kepada Devan sahabat kita." ucap Denis. Aku sampai tercengang mendengarnya, aku merasa tidak percaya mereka akan mendukung pernikahanku dengan Devan.
"Kita semua seumuran tapi pemikiran dan sikapmu jauh lebih dewasa dari kami, suamimu akan sangat beruntung jika dia mau belajar menerima dirimu, jika aku punya istri sepertimu aku rela kehilangan pendidikan asalkan aku tidak kehilangan dirimu." Leo memujiku, sejenak aku merunduk karna tersipu malu setelah mendapat banyak pujian, tapi aku akan merasa lebih senang jika Devan yang memujiku.
"Sudahlah jangan terlalu berlebihan, kalian akan tersedak jika terlalu banyak bicara saat sedang makan, minumlah airnya dulu." ucapku sambil menyodorkan air di atas nampat untuk mereka, baru saja aku menawarkan mereka minum, Albi, Denis dan Leo mendadak tersedak bersamaan.
"Ini akibatnya kita tidak mendengarkan ibu-ibu hamil." canda Albi, mereka bertiga menertawakan kesalahan mereka sendiri.
"Nuri, apa rahasianya disaat sedang hamil tapi kau masih terlihat cantik?" tanya Denis.
"Aku tidak punya rahasia apapun, mungkin karna aku berpikir positif dan sering mencuci muka dengan air wudhu cukup itu saja kali ya." jawabku. Aku bisa saja mendapat pujian dari mereka, sementara suamiku sama sekali tidak pernah memujiku rasanya pujian itu tiada gunanya.
"Apa kau ingin menikah juga Den? kalau mau menikah cari istri yang sifatnya seperti Nuri." kata Leo.
"Aku belum mau menikah, tapi Dev aku menyukai istrimu." kata Denis melihat ke arah Devan sambil tertawa kecil. Devan melotot ke arahnya dan aku menyadari itu.
"Maksudku, aku menyukai sifat dan tutur bahasanya yang lembut, sopan dan juga baik hati." kata Denis lagi memperbaiki ucapannya agar Devan tidak emosi.
Dia bahkan ingin mencuri perhatian teman-temanku, dia memang senang sekali mendapat pujian, apa dia lupa siapa dirinya? menyebalkan.
Devan memasang tampang masam menahan kesal saat melihat istrinya terus mendapat pujian dari sahabat-sahabatnya sementara dirinya dilupakan begitu saja.
Aku kembali mengalihkan pandanganku melihat Devan dan Keysa. Aku bisa melihat Devan terlihat sangat kesal, usahaku berhasil membuatnya merasa iri kepadaku.
Kemudian aku mendekati mereka berdua dengan membawa 2 martabak yang masih tersisa di atas piring. Kutatap secara bergantian wajah suamiku dan kekasihnya itu. Aku tidak tau Devan sudah menjadikannya kekasih atau belum, tapi aku tidak tau harus menyebut hubungan mereka apa setelah aku melihat mereka sangat dekat tanpa peduli rasa sakit yang aku rasakan saat melihatnya.
"Ini cemilan pertama yang aku buat, kau maukan untuk mencobanya? semua teman-temanmu sudah mencicipinya." kataku meminta Devan. Devan menatap mataku lalu matanya turun melihat martabak diambilnya 1 martabak dari piring lalu dia mengunyahnya.
Aku senang saat kekasih suamiku menolak tapi aku berhasil membuat suamiku menerima apa yang aku berikan, hingga wajah wanita itu berubah merah karna marah kepadaku.
"Dev, besok malam aku ulang tahun aku mengundangmu, kau bisa datangkan? semua teman sekolah aku undang." kata Keysa.
Devan terlihat gugup dan ragu saat akan menjawabnya, entah kenapa aku merasa dia memperhatikanku seolah dia memberiku izin untuk menjawab pertanyaan Keysa.
"Dia suamiku, jika kau mengundangnya maka kau juga harus mengundangku." aku segera menjawabnya.
"Aku tidak mengundangmu, aku hanya mengundang Devan."
"Kau bilang teman sekolah diundang semua, bukankah aku pernah menjadi teman sekelasmu dan sekarang Devan suamiku bukankah aku berhak mendapat undangan itu juga?"
"Itu benar Key, Nuri masih berhak diundang kaliankan pernah menjadi teman satu kelas, aku setuju jika Nuri diundang lagipula kami semua datang membawa partner lalu dengan siapa lagi Devan akan datang jika bukan dengan Nuri, benarkan Den, Al?" sahut Leo, ternyata semua teman Devan mendukungku.
"Ya itu benar sekali kami setuju!" sahut Denis dan Albi serentak.
Keysa gugup untuk bicara saat teman-teman Devan menyetujui supaya aku ikut hadir di acara pesta ulang tahunnya. Aku bisa tersenyum saat melihat gadis itu kebingungan dan mulai melepaskan tangannya dari lengan suamiku.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Suhartini Tini
lamjuutt
2020-06-08
1
si amie geulis📴🆓
tor,boleh gak tuh si keysa aku bawa pulang trus aku karungin😁,kesel banget liat nya.lanjut thor!!!!
2020-06-08
0
🌈pelangi🌈{Yupi}
pingin cubit onlen rasa naa.. lihad tingkah si devan.. emang dasar kecebong air.. mungkin klau aq jadi nuri.. dach qu goreng lakik kayak gitu baru dibuang ke tong sampah😡
2020-06-08
1