LIABILITY; 17

ABSEN DULU YANG BACA SIAPA AJA? JANGAN LUPA RAMEIN DENGAN KOMENTAR KALIAN YANG GUYS, LIKE DAN VOTE JANGAN LUPA JUGA;)

PART INI IALAH PART FLASHBACK! JADI BACA NARASINYA DENGAN TELITI!

.

.

.

.

.

"Papa kecewa sama kamu Raka! Papa udah jodohkan kamu sama anak kolega Papa tapi kamu malah milih gadis tidak tau diuntung itu!" Doni memandang penuh emosi pada putra semata wayangnya yang pulang dalam keadaan babak belur. Gara-gara apa lagi? Kalau bukan cemburu buta melihat gadis yang bernama Agatha bersama lelaki lain. Yang lebih Doni herankan lagi kenapa Putra semata wayangnya ini benar-benar tidak punya akal sehat hingga bertahan dan terus mengaku cinta pada gadis itu.

"Raka cinta sama Agatha, Pa!" Wajah Raka terlempar ke samping saat Doni baru saja melayangkan tamparan, membuat robekan di sudut bibirnya kembali mengeluarkan darah. Raka menunduk, tidak melawan atau mengeluarkan sepatah kata yang akan memperparah keadaan.

"Harus berapa kali Papa bilang?! Papa tidak suka sama Agatha dan nggak akan pernah ngerestuin hubungan kalian?!" Doni kembali berteriak marah. Sekilas menjambak rambutnya dan merenggangkan dasi yang terpasang di kerah, merasa sesak karena tingkah bodoh Putranya yang sangat keras kepala mempertahankan gadis seperti Agatha. "Apa yang harus papa lakukan biar kamu berubah?" Volume suara Doni merendah, bagaimanapun Raka adalah anaknya satu-satunya, calon pewaris Dirgantara, kakek Raka sendirilah yang menetapkan Raka sebagai pewaris terbesar keluarga Dirgantara. Mengakibatkan konflik di antara sepupu-sepupu Raka.

"Jangan menghalangi Raka untuk dekat dengan Agatha!"

"Agatha itu nggak seperti yang kamu pikirkan, tindakannya sama kamu semuanya kamuflase semata?! Buka mata kamu Raka, jangan jadi laki-laki lemah di hadapan perempuan!" Doni menghempaskan tubuh tegapnya ke sofa, masih untung istrinya sedang menginap di rumah kakek Raka hingga wanita yang sangat dicintanya itu tidak marah-marah kepada Doni demi membela Raka habis-habisan. "Papa bakal ngerestuin hubungan kamu dengan gadis manapun kecuali Agatha!" ujarnya lagi membuat Raka sedikit mengangkat kepala membalas tatapan papanya.

"Agatha baik, Pa, dan Raka cinta sama dia. Tau apa Papa soal Agatha? Papa nggak tau apa-apa, jadi jangan pernah melarang-larang Raka untuk dekat dengan Agatha!" pungkas Raka. Beranjak meninggalkan ruang tamu dan langkahnya terhenti di anak tangga ketiga saat mendengar ucapan Doni.

"Mama kamu juga tidak merestui hubungan kamu sama dia," tutur Doni, tersenyum culas dan melepas dasi dari kerah kemejanya dan menaruhnya di meja. Dia bangkit berdiri, menatap menantang pada Putranya yang semakin susah diatur. "Papa kasih kamu pilihan, opsi pertama tinggalkan Agatha dan jangan pernah berhubungan lagi dengan gadis itu, opsi kedua tinggalkan rumah ini!!" Doni yakin jika Raka tidak akan rela meninggalkan rumah ini karena Raka sejak kecil diserang penyakit homesick, dia tidak akan tidur semalaman jika tidak satu atap dengan mamanya.

"Jika dengan pergi dari rumah ini Raka bisa membuktikan pada Papa dan mama jika cinta Raka pada Agatha tidak main-main, maka oke! Raka akan pergi." Raka kembali memundurkan langkahnya. Berjalan menjauh dari tangga dan berhenti di depan Doni yang cukup tercengang karena keputusannya. "Raka pergi dulu, Pa." Raka mengambil tangan kanan Doni dan menyalimnya sopan, Doni hanya memalingkan wajah ke arah lain tatkala Raka memperbaiki posisi switer yang membungkus tubuhnya dan benar-benar lenyap di hadapannya.

"JANGAN KEMBALI SEBELUM KAMU BERSEDIA MELUPAKAN AGATHA!!" teriak Doni yang mampu Raka tangkap. Cowok ber-switer abu itu berjalan cepat ke arah mobilnya, dan meninggalkan kediaman Dirgantara, kediaman yang tak pernah lepas dari dirinya sejak kecil. Raka sulit untuk berbaur dengan tempat baru, sulit tidur di malam hari jika tidak seatap dengan kedua orangtuanya. Raka pernah tidak tidur semalaman sewaktu menginap di rumah Morgan, dan dia kapok, tidak berani lagi untuk bermalam di tempat lain. Homesick.

"Apa gue salah cinta sama Agatha? Seharusnya papa nggak perlu larang gue segitunya!" Raka memukul setir mobil dengan tenaga yang keras. Laju kendaraannya pun tak bisa dikatakan pelan, cowok itu tidak bisa berpikir jernih saat menyangkut soal Agatha. Raka bergeming, mengingat pacarnya dia jadi ingin mengunjungi. Raka meraih ponselnya yang tergeletak di jok samping lalu mencari nama Agatha yang dibumbuhi emoticon love menyatakan bahwa kontak ini spesial untuk pemiliknya.

"Angkat, Tha. Gue butuh lo sekarang." Raka menggeram frustasi tatkala panggilan ketiga, tetapi sang pemilik ponsel di seberang sana tidak menerima panggilannya. Kening Raka bertaut bingung, kebiasaan Agatha yaitu selalu memegang ponsel kemanapun dia pergi dan sangat tidak mungkin untuk jauh dari benda persegi itu. "Apa Agatha kenapa-napa?!?" Pikiran Raka semakin kalut, cowok berwajah kusut itu kembali melajukan mobil dengan kecepatan tinggi.

Sepuluh menit berlalu. Mobil Raka terparkir di depan bassement bangunan menjulang tinggi. Tanpa membuang waktu, Raka turun dari mobil dan berlari-lari kecil menyusuri lobi apartemen. Raka sangat takut jika pacarnya kenapa-napa, gadis yang sangat dicintainya tidak boleh terluka sedikitpun. Masuk ke dalam lift, dia bergegas menekan angka ke lantai lima berulang kali secara brutal. Dipikiran Raka saat itu hanya ada Agatha, Agatha, dan Agatha, pikirannya tidak bisa jernih jika belum bertemu dan mencium kening pacarnya.

Lift terbuka. Raka kembali berlari-lari kecil ke nomor apartemen milik Agatha, pintunya terkunci, tanpa membuang waktu lebih lama lagi dia segera memasukkan beberapa angka kombinasi. "Agatha," panggil Raka pelan. Berjalan semakin dalam hingga netranya membola, bibir tipisnya mendesis murka melihat ....

"AGATHA?!!"

Agatha tersentak. Mendorong dada cowok yang baru saja mencium bibirnya. Kedatangan Raka tanpa diduga membuatnya tercengang bukan main, apalagi cowok itu datang di saat yang tidak tepat. Melirik cowok di sampingnya, Agatha menangis sejadi-jadinya dan berlari ke arah Raka yang terpaku di tempatnya berdiri. "Raka, aku bisa jelasin. Ini nggak seperti yang kamu pikirkan," lirih Agatha di sela isak tangisnya.

Raka diam. Kepalanya terasa ingin pecah, ini terlalu tiba-tiba dan dirinya tidak siap, atau mungkin tidak akan pernah siap. Rasa khawatir pada pacarnya melebur begitu saja saat melihat cewek itu berciuman dengan cowok lain yang bahkan tidak Raka kenal. Agatha mengguncang lengan Raka, membuat pikiran cowok itu buyar dalam sekejap. Agatha terus melirihkan kata maaf yang sama sekali tak indahkan oleh Raka.

"Maaf ..., aku bisa jelasin, ini nggak seperti yang kamu pikirkan ... hiks."

Raka tersentak saat tangis Agatha semakin pecah, mengguncang lengannya dan terus meracau untuk dimaafkan. Raka menatap tajam pada cowok itu, mengingat baik-baik rupa orang itu, bukan saatnya untuk adu kekuatan. Fisik Raka dalam mode lemah, kemungkinan kecil untuk menang. Melepas kedua tangan Agatha yang melilit lengannya, Raka pergi tanpa meloloskan satu kata. Tatapannya jelas menyiratkan kekecewaan yang mendalam, emosinya menggelegak di dada hingga dia kesusahan untuk menarik napas.

Tujuan Raka sekarang adalah kelab. Walau dia sangat ingin pulang ke rumah dan menceritakan keluh kesahnya pada mamanya seperti biasa, tetapi dia masih punya malu untuk tidak menampakkan diri sementara waktu ini. Baru saja pergi tadi sore, masa' malam ini pulang lagi dan mengaku kalah. Raka tidak ingin.

Sejak berpacaran dengan Agatha, Raka jarang mengunjungi tempat terkutuk itu lagi karena memilih menemani pacarnya dan mengucapkan kata cinta berulangkali supaya Agatha tidak lupa akan dirinya, sesayang itu Raka pada Agatha, sampai-sampai Morgan dan Gino sudah kehabisan cara untuk membujuk Raka untuk ikut bermain dan berkumpul bersama lagi. Akan tetapi, untuk malam ini tidak lagi, karena pada nyatanya Agatha sendirilah yang menjadi penyebab Raka kembali duduk di salah satu meja bar dan memesan minuman beralkohol dan meneguknya hingga tandas.

.

.

.

.

.

SALAM DARIKU,

SYUGERR

Terpopuler

Comments

Nacita

Nacita

bodo maneh mah raka lalaki pangbodona sanovel 😂😂😂

2022-01-25

0

🐈ˢᵏ•❦𝕎𝕒𝕥𝕪🌷

🐈ˢᵏ•❦𝕎𝕒𝕥𝕪🌷

ketauan juga

2020-07-17

1

Dtha

Dtha

Haderrrrr🍭

2020-07-15

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!