Han Ze Xin memeluk Qing Xia, dia lalu mengecup kening dan bibirnya dengan lembut. "Selamat malam, tidur yang nyenyak." bisiknya dengan suara yang halus di telinga Qing Xia. Dia lalu menghilang dalam sekejap mata.
Qing Xia mengusap bibir dan keningnya, dengan wajah kesal dia mengutuki Han Ze Xin dalam hati. "Tabib cabul, semoga kau tersandung lalu jatuh dari atap sana!"
Han Ze Xin yang masih berada di atas atap merasa gatal di telinganya. "Wanita itu pasti sedang memarahiku." benak Han Ze Xin. Dia tersenyum, puas dan bahagia karena berhasil membuat Qing Xia marah.
Pada tengah malam, Han Ze Xin mengajak Yu untuk mendatangi kediaman Menteri Kehakiman. Mereka mengandap-ngendap masuk dengan melompati tembok yang tinggi, lalu bergerak mencari kamar milik Fang Ai Li.
Setelah mencari beberapa saat, Yu memberi isyarat kepada Han Ze Xin jika dirinya telah menemukan keberadaan kamar Fang Ai Li. Keduanya segera melompati atap bangunan, mereka berhenti tepat di atas kamar wanita itu.
Yu mengangkat satu kepingan atap di bawahnya, dia lalu membuka satu kantongan yang di arahkan menuju ke bawah. Tikus-tikus langsung melompat turun ke kamar Fang Ai Li, tikus-tikus lalu berkeliaran di dalam ruangan.
Beberapa ekor tikus naik ke atas ranjang, tikus menggigit wajah Fang Ai Li juga tangan dan kakinya. Wanita itu menjerit kesakitan, dia membuka mata untuk melihat siapa yang sedang menyakitinya. Matanya langsung membelalak membesar ketika melihat wajah seekor tikus yang tepat berada di depan matanya
"Kyaaaaaaaaaaaaa!!!"
Suara teriakan kencang terdengar dari kamar Fang Ai Li, membuat semua pelayan dan penjaga segera mendatanginya.
Han Ze Xin tersenyum sinis, dia menatap Fang Ai Li dengan tatapan kebencian. "Berani sekali kau menyentuh wanita milikku, akan ku buat kau menyesali perbuatanmu seumur hidup!" benak Han Ze Xin.
"Yu, kirimkan binatang yang bisa menggigit setiap malam ke kamar Fang Ai Li!" perintah Han Ze Xin kepada pengawalnya.
"Baik, Tuan Muda." jawab Yu kegirangan.
Memang sudah lama dia ingin membalas Fang Ai Li yang menamparnya dan selalu memaki dirinya. Kesempatan yang diberikan oleh Han Ze Xin tentu saja membuat Yu senang.
"Saatnya membalas perbuatan jahat dari wanita gila!" benak Yu.
Han Ze Xin kembali ke kediaman Huang, dia melepas semua pakaiannya lalu berjalan masuk ke dalam kolam. Pria itu duduk di atas sebuah batu yang terletak di dalam kolam air. Dia memejamkan mata sambil menyandarkan tubuhnya di dinding kolam.
Bayangan wajah Qing Xia muncul di benaknya, wajah yang tersenyum, kesal dan marah. Dia lalu mengingat kondisi Qing Xia di dalam hutan, pakaian yang penuh noda darah dan mata yang terlilit kain putih. Mengingat keadaan mengenaskan dari Qing Xia, membuat hatinya terasa nyeri.
"Kenapa dia berada di dalam hutan? Siapa yang membuat tubuhnya penuh luka? Luka cambuk, luka sayatan, luka bakar, bahkan matanya juga menjadi buta. Siapa yang sudah menganiaya dirinya?" benak Han Ze Xin.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Mo You Li dan Cu Ling Ling terbangun dalam kondisi tangan yang terikat, mereka berada di kamar yang berbeda. Seorang wanita paruh baya masuk ke dalam kamar Cu Ling Ling, "Bawa dia!" perintah wanita itu kepada pelayannya.
Madam Ma, wanita paruh baya yang berprofesi sebagai pemimpin di rumah bordil. Wanita ini memiliki sifat tamak dan kejam. Dia membeli gadis-gadis yang dijual oleh pedagang budak atau penculik untuk dijadikan sebagai wanita penghibur.
Tidak jarang, Madam Ma memaksa gadis-gadis belia untuk melakukan malam pertama dengan bayaran yang tinggi dari pelanggan. Apalagi jika pelanggan itu memiliki status dan jabatan tinggi, Madam Ma tidak segan-segan menjual keperawanan gadis muda yang masih berada di bawah umur.
Cu Ling Ling ketakutan, dia di seret oleh dua pria yang berpakaian pelayan. Wanita itu di bawa ke sebuah kamar yang penuh dengan alat-alat aneh yang belum pernah dia lihat. Madam Ma lalu memberi perintah kepada seorang wanita di sana, "Periksa gadis ini!"
"Baik, Madam!" jawab si wanita.
Cu Ling Ling di baringkan ke atas sebuah ranjang, tangannya lalu di ikat di atas. Kakinya di buka paksa oleh kedua pelayan laki-laki yang tadi menariknya ke dalam ruangan. Wanita yang berada di sana lalu menggunting celana yang dipakai oleh Cu Ling Ling. Dia ingin memeriksa apakah gadis itu masih perawan atau tidak.
"Lepaskan aku, lepaskan!!" teriak Cu Ling Ling.
Madam Ma berjalan mendekat, dia lalu menampar wajah Cu Ling Ling.
"Plakkkk!"
"Diam kalau kau masih mau hidup!" bentak Madam Ma.
Cu Ling Ling ketakutan, dia menangis tanpa bersuara. Wanita itu memeriksa bagian bawah milik Cu Ling Ling, dia lalu mengangguk ke arah Madam Ma.
"Bagus, ada barang mahal lagi yang bisa dijual!" ucap Madam Ma sambil tersenyum puas.
Madam Ma menyuruh kedua pelayan membawa Cu Ling Ling kembali ke kamar. Dia lalu pergi ke ruangan Mo You Li.
"Hei, berapa usiamu?" tanya Madam Ma.
Mo You Li diam saja, dia bahkan tidak mau menatap wajah wanita yang sedang berbicara kepadanya.
Madam Ma berjalan mendekat, dia lalu bertanya sekali lagi. "Berapa usiamu?"
Mo You Li masih diam tak menjawab, membuat Madam Ma menjadi marah dan kesal.
"Plakkk!"
Sebuah tamparan mengejutkan Mo You Li, dia menoleh, menatap Madam Ma dengan mata yang melotot.
"Hei wanita j*lang, jika kau tidak menjawab, aku akan memotong rambutmu hingga habis!" ancam Madam Ma.
^^^BERSAMBUNG...^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Oi Min
moso ra ngenali suara ne Xin Xin?! opo nek wes go topeng njur suara ne y maleh??
2024-10-04
0
°nina°
cantik cantik calon pelacur
2023-06-12
0
ŕhàďýt
di crot paksa🙄
2023-04-20
0