Episode 11. Malam Pertama

Fang Ai Li mendapat laporan dari satu pembunuh yang masih hidup.

"Nona, rencana gagal. Gadis muda itu ternyata sangat ahli dalam bela diri. Dia membunuh semua kelompok kami hanya dengan menggunakan ranting bambu."

"Dasar tidak berguna! Kumpulkan lebih banyak orang, aku ingin dia mati bagaimana pun caranya. Jika perlu, siksa saja dia sampai mati!" bentak Fang Ai Li dengan mata yang memerah.

Rasa cemburunya terhadap Qing Xia menumbuhkan kebencian yang begitu mendalam. Sudah bertahun-tahun dia mengejar Han Ze Xin, namun laki-laki itu bahkan tidak pernah bertatap wajah dengannya. Dan sekarang, Han Ze Xin malah memegang tangan Qing Xia dan menuntun jalannya. Betapa besar rasa kecewa dan amarah di hati Fang Ai Li melihat hal itu dengan kedua matanya.

"Wanita itu harus mati, agar Han Ze Xin tidak di rebut dari ku!" ucap Fang Ai Li dalam pikirannya.

Sementara itu, Lee baru saja tiba di kediaman Yang, saat itu Jenderal Yang masih belum kembali. Lee membawa Xiao Yen ke kamar lalu mengambil seekor kuda di kandang. Dia memacu kudanya dengan cepat menuju ke markas besar yang dibangun oleh Jenderal Yang sebagai tempat pelatihan para prajurit.

"Tuan Besar!"

"Tuan Besar!"

Lee menjerit keras, suaranya terdengar hingga ke dalam ruangan. Jenderal Yang segera keluar, dia lalu bertanya kepada Lee yang saat itu baru saja melompat turun dari kuda.

"Lee, ada apa?"

"Tuan Besar, Nona Muda sedang dalam bahaya!" lapor Lee dengan suara napas yang tersenggal-senggal.

"Apa yang terjadi?" tanya Jenderal Yang dengan wajah cemas.

"Pembunuh mengincar nyawa Nona Muda. Beliau berlari masuk ke dalam hutan demi menyelamatkan nyawa kami. Aku dan Xiao Yen di minta untuk kembali. Nona Muda masuk ke hutan itu tanpa senjata." jelas Lee dengan wajah yang dipenuhi penyesalan.

"Pasukan Satu dan Dua segera bersiap!" perintah Jenderal Yang dengan suara meninggi.

Tidak lama kemudian, ratusan prajurit sudah berkumpul dengan senjata di tangan masing-masing. Mereka berbaris rapi dalam dua kelompok.

"Pasukan Satu dan Dua akan mencari Nona di dalam hutan, kita tidak akan kembali sebelum Nona di temukan!" perintah Jenderal Yang.

"Siap, laksanakan!" jawab semua pasukan secara serentak.

Jenderal Yang mulai mencari di dalam hutan, setelah masuk ke sana, mereka menemukan mayat-mayat dari para pembunuh.

"Selidiki siapa mereka!" perintah Jenderal Yang.

"Baik, Jenderal!"

Satu persatu kain penutup wajah para pembunuh itu dibuka. Mereka bahkan melepas semua pakaian mayat-mayat untuk memeriksa tubuhnya.

"Jenderal, di tubuh semua mayat ini bertato tulisan Bao." jerit salah satu prajurit.

"Di sini juga sama. Sepertinya mereka semua memiliki tato Bao di belakang punggung." lapor prajurit yang lain.

"Mereka mati hanya dengan satu tusukan di leher. Tusukan itu sepertinya dengan benda runcing, tapi bukan pisau ataupun belati. Lubang di luka ini berbentuk bulat, mirip seperti di tusuk dengan ranting pohon." lapor Lee.

"Jenderal, di sini ada dua ranting pohon yang ujungnya di penuhi bekas darah yang sudah mengering."

Jenderal Yang berjalan ke arah prajurit tersebut, dia lalu melihat ranting yang di maksud.

"Sepertinya dia membunuh mereka semua dengan dua ranting ini. Siapa orang yang bisa membunuh dengan cara seperti ini? Kekuatan yang mengerikan." ucap Jenderal Yang tanpa mengetahui jika orang tersebut adalah putrinya sendiri.

"Jenderal, kami menemukan tusuk rambut di sini!"

Jenderal Yang berbalik ke belakang, menatap tusuk rambut yang di pegang oleh prajurit yang baru saja melapor.

"Ini, tusuk rambut ini adalah hadiah dari ku untuk Qing Xia. Dia berada di sini tadi, bersama pembunuh-pembunuh yang berbahaya. Qing Xia putriku, di mana kamu berada saat ini? Ayah berharap kamu baik-baik saja." ucap Jendrral Yang dalam hati.

Pencarian pun terus dilanjutkan, mereka menyusuri seluruh area hutan tanpa mengeluh, meskipun jalanan di sana sangat susah di lalui. Penuh batu, ranting, akar pohon dan rumput ilalang yang menjulang tinggi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sementara itu, di kamar Han Ze Xin. Qing Xia meliukkan tubuhnya, menikmati setiap belaian dan sentuhan dari Han Ze Xin. Dia merasa aneh, keadaan tubuhnya membaik, seiring dengan kenikmatan yang dia rasakan dari sentuhan laki-laki yang kini menindihnya.

Rasa sakit itu berangsur-angsur menghilang. Dia merasa tubuhnya masih lemas tak bertenaga, namun terasa lebih ringan dari pada sebelumnya.

Han Ze Xin melepaskan semua pakaiannya, dia menindih tubuh Qing Xia di bawah. "Maafkan aku, Yang Qing Xia." ucapnya lalu menusukkan pusaka yang sudah berdiri tegak ke dalam tubuh Qing Xia.

"Akhhhhhh!" Qing Xia merasa sakit saat benda tumpul itu merobek mahkota kesuciannya.

"Sakit?" tanya Han Ze Xin.

Qing Xia hanya tersenyum getir, dia lalu memejamkan mata. Han Ze Xin melanjutkan apa yang sedang dia lakukan, dia mengguncang tubuh polos di bawahnya. Sesekali dia merem*s dua bukit kembar yang menjulang tinggi di depan matanya.

"Aaaahhhhhhhhhh!" suara-suara indah terdengar keluar dari bibir Qing Xia, membuat gairah Han Ze Xin semakin meningkat.

"Yang Qing Xia, kau benar-benar membuatku gila!" gumam Han Ze Xin sambil menggerakkan pinggulnya maju dan mundur.

Suara yang meresahkan keluar dari dalam kamar, membuat Yu masih berdiri di depan pintu menjadi terusik. Dalam hati, pria itu mengutuki Tuan Mudanya yang sedang bersenang-senang di dalam kamar.

"Belum cukup Yang Mulia saja, kini anaknya bahkan menyiksa ku! Sepertinya malam ini aku harus berendam di dalam kolam!" benak Yu.

Han Ze Xin masih sibuk menggerakkan tubuhnya di atas tubuh kecil milik Qing Xia. Tiba-tiba saja Qing Xia kembali membuka mata, dia menatap wajah pria yang sedang menindihnya.

"Siapa dia sebenarnya? Benarkah dia orang yang sama dengan laki-laki yang menolong ku di kehidupan yang lalu?" tanya Qing Xia dalam pikirannya.

"Gadis muda ini, dia bahkan tidak terkejut melihat wajah laki-laki asing sedang menyentuhnya. Apa yang sedang dia pikirkan? Apakah dia memikirkan laki-laki lain ketika dia berada di bawah ku?" benak Han Ze Xin.

Mengira jika Qing Xia sedang memikirkan laki-laki lain, hati Han Ze Xin merasa sakit dan terusik. Rasa marah dan cemburu muncul begitu saja.

"Apa yang sedang kau pikirkan? Setelah semua yang ku lakukan kepadamu, kau masih sempat berpikir. Sepertinya aku belum cukup memuaskan mu, Yang Qing Xia!" ucap Han Ze Xin dengan wajah dingin.

"Apa sih yang dibicarakan oleh laki-laki ini?" tanya Qing Xia dalam hati.

Karena emosi, Han Ze Xin mempercepat gerakannya. Dia kembali mencium bibir Qing Xia, yang tadinya lembut, kini berubah menjadi kasar dan liar. Tangannya juga menyentuh bagian-bagian sensitif di tubuh wanita itu. Membuat Qing Xia merintih kesakitan di sertai suara des*han yang panjang.

"Kau tidak boleh memikirkan laki-laki lain!" bisiknya di telinga Qing Xia.

^^^BERSAMBUNG...^^^

Terpopuler

Comments

Oi Min

Oi Min

emang sampe sekarang Yu blm mnikah?? trs bagaimana dengan Ti Liu, San dan yg laen??

2024-10-04

0

Oi Min

Oi Min

sing di goleki ge berobat plus plus

2024-10-04

0

zylla

zylla

Qing Xia, ayahmu panik nyariin kamu itu 😭😭😭😭

2024-09-17

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Kematian dan Kehidupan Baru
2 Episode 2. Berpura-pura menjadi wanita lemah
3 Episode 3. Menyingkirkan ibu tiri
4 Episode 4. Kenyataan Lain
5 Episode 5. Kediaman Huang
6 Episode 6. Lalat Besar
7 Episode 7. Mesum
8 Episode 8. Fang Ai Li
9 Episode 9. Pembunuh
10 Episode 10. Racun Bereaksi
11 Episode 11. Malam Pertama
12 Episode 12. Salah Paham Xiao Yen
13 Episode 13. Arti kata cabul
14 Episode 14. Penyusup di kamar Qing Xia
15 Episode 15
16 Episode 16. Karma ibu dan anak
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19. Surat dari ayah
20 Episode 20. Undangan
21 Episode 21. Senjata makan tuan
22 Episode 22. Identitas baru
23 Episode 23. Pertemuan kembali
24 Episode 24. Penyusup
25 Episode 25. Menemui Max
26 Episode 26. Awal yang buruk
27 Episode 27. Habis kesabaran
28 Episode 28. Su Xi Yan
29 Episode 29. Pengorbanan
30 Episode 30. Adu mulut
31 Episode 31. Terungkap
32 Episode 32. Membuka Rahasia
33 Episode 33. Lamaran
34 Episode 34. Lamaran Part 2
35 Episode 35. Cinta yang tulus
36 Episode 36. Antagonis Murka
37 Episode 37. Balas Dendam demi kekasih
38 Episode 38
39 Episode 39. Persiapan pernikahan
40 Episode 40. Tamu tak di undang
41 Episode 41. Qin Yi Yi
42 Episode 42. Qing Xia mulai agresif
43 Episode 43. Kolam hangat
44 Episode 44. Luo Luo
45 Episode 45. Fang Ai Li melarikan diri
46 Episode 46. Yang Fang Xi
47 Episode 47. Keceplosan
48 Episode 48. Gangguan
49 Episode 49. Sehari lagi
50 Episode 50. Kembali ke rumah
51 Episode 51. Berkumpul kembali
52 Episode 52. Bersujud
53 Episode 53. Demi menikah...
54 Episode 54. Tom & Jerry
55 Episode 55. Nakal di dalam kereta kuda
56 Episode 56. Malu tapi mau
57 Episode 57. Hari H
58 Episode 58. Hari H part 2
59 Episode 59. Lemah!
60 Episode 60. Upacara Pernikahan
61 Episode 61. Jebakan
62 Episode 62. Hukuman cambuk 50 kali
63 Episode 63. Penyusup
64 Episode 64. Qin Yi Yi part 1
65 Episode 65. Qin Yi Yi part 2
66 Episode 66. Bertemu adik ipar
67 Episode 67. Seorang perempuan
68 Episode 68. Iblis Yang Menyamar
69 Episode 69. Meleleh lagi
70 Episode 70. Bertemu Mertua
71 Episode 71. Bertemu Mertua part 2
72 Episode 72. Kepercayaan
73 Episode 73. Memberi penghormatan
74 Episode 74. Ayah dan Anak Kandung
75 Episode 75. Interogasi dari Han Ze Xia
76 Episode 76. Harmonis
77 Episode 77. Tamu tak di undang
78 Episode 78. Melihat musuh bebuyutan
79 Episode 79. Bertemu penyelamat
80 Episode 80. Dari Masa Depan
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Episode 1. Kematian dan Kehidupan Baru
2
Episode 2. Berpura-pura menjadi wanita lemah
3
Episode 3. Menyingkirkan ibu tiri
4
Episode 4. Kenyataan Lain
5
Episode 5. Kediaman Huang
6
Episode 6. Lalat Besar
7
Episode 7. Mesum
8
Episode 8. Fang Ai Li
9
Episode 9. Pembunuh
10
Episode 10. Racun Bereaksi
11
Episode 11. Malam Pertama
12
Episode 12. Salah Paham Xiao Yen
13
Episode 13. Arti kata cabul
14
Episode 14. Penyusup di kamar Qing Xia
15
Episode 15
16
Episode 16. Karma ibu dan anak
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19. Surat dari ayah
20
Episode 20. Undangan
21
Episode 21. Senjata makan tuan
22
Episode 22. Identitas baru
23
Episode 23. Pertemuan kembali
24
Episode 24. Penyusup
25
Episode 25. Menemui Max
26
Episode 26. Awal yang buruk
27
Episode 27. Habis kesabaran
28
Episode 28. Su Xi Yan
29
Episode 29. Pengorbanan
30
Episode 30. Adu mulut
31
Episode 31. Terungkap
32
Episode 32. Membuka Rahasia
33
Episode 33. Lamaran
34
Episode 34. Lamaran Part 2
35
Episode 35. Cinta yang tulus
36
Episode 36. Antagonis Murka
37
Episode 37. Balas Dendam demi kekasih
38
Episode 38
39
Episode 39. Persiapan pernikahan
40
Episode 40. Tamu tak di undang
41
Episode 41. Qin Yi Yi
42
Episode 42. Qing Xia mulai agresif
43
Episode 43. Kolam hangat
44
Episode 44. Luo Luo
45
Episode 45. Fang Ai Li melarikan diri
46
Episode 46. Yang Fang Xi
47
Episode 47. Keceplosan
48
Episode 48. Gangguan
49
Episode 49. Sehari lagi
50
Episode 50. Kembali ke rumah
51
Episode 51. Berkumpul kembali
52
Episode 52. Bersujud
53
Episode 53. Demi menikah...
54
Episode 54. Tom & Jerry
55
Episode 55. Nakal di dalam kereta kuda
56
Episode 56. Malu tapi mau
57
Episode 57. Hari H
58
Episode 58. Hari H part 2
59
Episode 59. Lemah!
60
Episode 60. Upacara Pernikahan
61
Episode 61. Jebakan
62
Episode 62. Hukuman cambuk 50 kali
63
Episode 63. Penyusup
64
Episode 64. Qin Yi Yi part 1
65
Episode 65. Qin Yi Yi part 2
66
Episode 66. Bertemu adik ipar
67
Episode 67. Seorang perempuan
68
Episode 68. Iblis Yang Menyamar
69
Episode 69. Meleleh lagi
70
Episode 70. Bertemu Mertua
71
Episode 71. Bertemu Mertua part 2
72
Episode 72. Kepercayaan
73
Episode 73. Memberi penghormatan
74
Episode 74. Ayah dan Anak Kandung
75
Episode 75. Interogasi dari Han Ze Xia
76
Episode 76. Harmonis
77
Episode 77. Tamu tak di undang
78
Episode 78. Melihat musuh bebuyutan
79
Episode 79. Bertemu penyelamat
80
Episode 80. Dari Masa Depan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!