Episode 16. Karma ibu dan anak

Mo You Li sedikit ketakutan mendengar ancaman itu, dia tidak ingin kehilangan rambutnya hanya karena keras kepala.

"38 tahun." jawabnya sambil menunduk.

"Ckkk, wanita tua!" keluh Madam Ma.

Mo You Li mengepalkan tangan, dia lalu bersumpah dalam hati, "Aku pasti akan membalas semua penghinaan ini."

"Tapi karena wajahmu lumayan cantik, kau pasti masih bisa melayani pria dengan harga yang rendah. Mulai malam ini, kau harus bekerja keras untuk menghasilkan uang!" ucap Madam Ma.

Mo You Li ingin menolak, tapi dia sadar jika itu tidak akan berguna. Madam Ma menyuruh dua orang pelayan wanita untuk membantu Mo You Li membersihkan diri.

Selesai mandi, Mo You Li diberi pakaian yang sangat terbuka. Pundaknya tidak tertutup pakaian, bagian bawah juga sangat terbuka hingga menampakkan paha bagian dalam.

Mo You Li di minta untuk masuk ke sebuah ruangan. Di dalam kamar, seorang pria tua telah menunggu di atas ranjang. Mo You Li berpikir jika dia akan memukul pingsan pria tersebut lalu melarikan diri. Dia tidak menyadari jika air yang di pakai untuk mandi tadi sudah di beri obat perangsang yang kuat.

Tubuh Mo You Li terasa panas begitu memasuki ruangan, asap dupa membuat obat perangsang di tubuh Mo You Li bereaksi. Wanita itu malah melemparkan diri ke dalam pelukan pria tua yang berada di atas ranjang. Adegan panas pun segera berlangsung di dalam kamar Mo You Li.

Hari menjelang pagi, Mo You Li membuka matanya. Dia terperanjat kaget mengetahui jika dirinya telah berhubungan badan dengan pria tua yang tertidur di sampingnya.

"Bajingan, akan ku bunuh pria ini!" benak Mo You Li.

Wanita itu menarik tusuk rambut dari atas kepala, dia lalu menghujam tusuk itu ke tubuh si pria. Namun gerakannya langsung terhenti ketika dia menyadari jika pria tersebut adalah seseorang yang dia kenal.

"Fang Gu Hong, bukankah dia menteri kehakiman yang aku temui beberapa tahun lalu?" benak Mo You Li.

Wanita itu menyeringai, terlintas rencana licik di kepalanya.

"Aku akan menggunakan pria ini untuk membalas dendam terhadap Madam Ma, Yang Fang Xi, dan juga Yang Qing Xia. Akan ku bunuh kalian semua!" benak Mo You Li.

Madam Ma kedatangan tamu penting, tamu itu adalah seorang pedagang kaya raya. Madam Ma yang menyukai uang, pastinya langsung menyambut pria itu dengan ramah.

"Tuan Ong, apa yang bisa saya bantu?" tanya Madam Ma sambil tersenyum lebar.

"Aku menginginkan seorang wanita malam ini!" ucap Ong Hui Jin.

"Saya akan mempersiapkan wanita cantik untuk Tuan Ong." jawab Madam Ma.

"Jangan lupa, aku suka yang bersih. Kau mengerti maksudku kan?" ucap Laki-laki itu.

"Tentu saja, saya akan mengirim wanita perawan ke kamar Tuan Ong." jawab Madam Ma sambil tersenyum licik.

Ong Hui Jin menyuruh pelayan untuk meletakkan kotak yang dia bawa. "Ini sebagai uang muka, jika aku puas aku akan menambah bayarannya." ucap Ong Hui Jin dengan wajah mesumnya.

"Baik, baik jangan khawatir. Saya bisa menjamin jika Tuan Ong pasti akan menyukai gadis cantik nanti malam." jawab Madam Ma sambil mengambil kotak yang berisi emas di dalamnya.

Sore harinya, Madam Ma meminta dua pelayan untuk membersihkan diri Cu Ling Ling. Wanita itu di rias secantik mungkin, dia juga dipakaikan pakaian yang terlihat mewah namun minim.

Cu Ling Ling menyadari jika hari ini dirinya akan dijual kepada pria hidung belang. Dia menangisi nasibnya, tapi dia memilih hidup terhina dari pada kematian.

"Aku harus tetap hidup, aku harus hidup agar bisa membalaskan dendam ini kepada Yang Qing Xia. Akan ku bunuh wanita itu!" benak Cu Ling Ling.

Malam pun tiba, Cu Ling Ling dikirim ke kamar Tuan Ong. wanita itu berjalan masuk dengan santai, dia masih tidak mengetahui apa yang akan dia hadapi di dalam sana.

Seorang pria tua yang sudah berumur 60an duduk di atas kursi, Cu Ling Ling langsung membelalakan mata begitu melihat wajah pria itu. Pria yang bahkan lebih tua dari ayahnya, bahkan bisa disebut kakek baginya.

"Kemari!" perintah Ong Hui Jin.

Cu Ling Ling berjalan mundur, dia mulai ketakutan. Rasa jijik menghampirinya ketika berpikir jika dirinya harus melayani pria tua itu. Apalagi wajah pria itu sangat buruk rupa, membuat perut Cu Ling Ling mual seketika.

"Kemari kau! Apa kau tidak mendengar perintahku?" bentak Ong Hui Jin dengan wajah kesal.

Melihat Cu Ling Ling masih berdiri diam, Ong Hui Jin berdiri dari duduknya, dia lalu berjalan mendekati Cu Ling Ling.

Tangan wanita itu di tarik olehnya, dia lalu berjalan ke meja. Teko arak yang ada di atas meja di sambar oleh Ong Hui Jin. Dia membuka mulut Cu Ling Ling, menuang semua arak ke dalam mulut wanita itu, lalu memaksa Cu Ling Ling untuk menelan arak yang ada di dalam mulut.

"Ohookkkk Ohoookkkk!!"

Cu Ling Ling terbatuk-batuk, namun dia sudah menelan semua arak yang di tuang ke dalam mulutnya.

Ong Hui Jin tersenyum menyeringai, dia puas melihat wajah menderita Cu Ling Ling. Pria itu kembali menarik lengan Cu Ling Ling, dia menghempas tubuh wanita itu ke atas ranjang.

Cu Ling Ling ketakutan, dia berusaha berdiri untuk kabur. Namun tangan kasar Ong Huin Jin mencengkram lehernya. Dengan sebelah tangan yang lain, dia menahan tangan Cu Ling Ling.

Pria itu lalu naik ke atas tubuh kecil itu, dia menciumi wajah dan bibirnya. Setelah puas, dia menarik pakaian gadis itu hingga semuanya robek menjadi kain perca. Terlihat kulit mulus di bawahnya, membuat Ong Hui Jin semakin bergairah.

"Lepaskan, tolong lepaskan aku!!!" teriak Cu Ling Ling sambil menangis.

^^^BERSAMBUNG...^^^

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***