Episode 9. Pembunuh

Qing Xia merasakan aura permusuhan dari balik punggungnya, dia berbalik dan menatap jauh untuk melihat siapa yang sedang memperhatikannya.

"Buram, tidak terlihat sama sekali!" benak Qing Xia. "Hawa ini, sangat mirip dengan hawa yang aku rasakan di detik-detik kematianku. Siapa orang yang begitu membenci gadis muda ini?" benak Qing Xia.

Han Ze Xin menatap Qing Xia yang berbalik ke belakang, dia mengikuti arah mata Qing Xia memandang. "Fang Ai Li?" gumamnya tanpa sadar, membuat Qing Xia melihat ke arahnya.

"Fang Ai Li? Kau mengenal siapa orang itu?" tanya Qing Xia kepada Han Ze Xin.

"Dia hanya wanita gila yang suka mencari masalah!" jawabnya yang merasakan firasat buruk secara tiba-tiba. "Ayo masuk!" ajak Han Ze Xin sambil menuntun langkah Qing Xia.

Sesampainya di sebuah paviliun, Qing Xia di minta untuk duduk menunggu. Han Ze Xin menyiapkan jarum akupuntur, sementara dia menyuruh seorang pelayan untuk membawakan teh hangat dan cemilan.

Beberapa waktu kemudian, Han Ze Xin berkata kepada Qing Xia, "Nona, ini akan sedikit terasa sakit. Jika anda tidak bisa menahannya, tolong angkat tangan kanan anda. Jika anda merasa masih bisa meneruskan terapi ini, angkat tangan kiri anda."

Qing Xia mengangguk tanda mengerti, tanpa berlama-lama, Han Ze Xin segera melakukan terapi akupuntur untuk mengobati mata Qing Xia. Dia mulai menusuk jarum jarum halus ke wajah wanita itu.

Meskipun terasa menyakitkan, Qing Xia bisa menahannya dengan baik. Perlahan-lahan, penglihatannya yang buram semakin jelas. Meski belum kembali seperti sedia kala, kini penglihatan Qing Xia sudah bisa mengenali wajah orang-orang dengan baik.

"Terima kasih!" ucapnya ketika Han Ze Xin selesai melepaskan semua jarum dari wajahnya.

Han Ze Xin mendekat, dia lalu berbisik sambil tersenyum. "Jangan lupa, kau harus membayar dengan tubuhmu nanti!"

Segera, tangan Qing Xia mengepal erat. Ingin rasanya dia memukuli wajah laki-laki itu jika tidak ada Lee dan Xiao Yen di sana. Han Ze Xin tertawa girang dalam hati, melihat kemarahan yang di tahan oleh Qing Xia.

"Menggodanya benar-benar membuatku senang!" batin Han Ze Xin.

Tiba-tiba saja pria itu mengingat sesuatu di benaknya, dia menatap wajah Qing Xia kemudian bertanya, "Nona Yang, apakah akhir-akhir ini, anda merasa sakit di sekitar perut bawah?"

Qing Xia langsung menjawab dengan cepat, "Benar, apakah anda tau apa penyebab rasa sakit itu?"

"Gawat, sepertinya racun itu sudah mulai melukai organ tubuhnya. Apa yang harus ku lakukan? Haruslah aku memberitahu kepadanya?" tanya Han Ze Xin dalam pikirannya.

"Tuan Tabib!" panggil Qing Xia karena tidak mendapat jawaban.

"Lupakan saja!" jawab Han Ze Xin.

"Lagi pula, dia juga tidak akan mempercayai apa yang akan aku katakan! Di dunia ini, mana ada orang yang akan percaya, ada racun yang harus diobati dengan berhubungan badan. Bisa-bisa, aku di anggap cabul nanti." pikirnya.

Qing Xia semakin kesal dengan Han Ze Xin, dia mengira akan mendapat jawaban atas rasa sakit yang semakin menjadi-jadi, tapi malah mendapat jawaban seperti itu dari Han Ze Xin.

"Ayo pulang!" ucap Qing Xia dengan wajah kesal.

Lee dan Xiao Yen segera mengangguk, mereka lalu berpamitan. Han Ze Xin menatap kepergian kereta kuda, dia lalu menyuruh Yu untuk menyiapkan kuda.

Sementara itu, di sebuah lorong sepi yang jarang di lalui oleh orang-orang. Fang Ai Li menunggu di sana bersama puluhan laki-laki berpakaian serba hitam. Mereka membawa pedang di tangan masing-masing dan memakai penutup wajah.

"Bunuh wanita itu!" perintahnya kepada kumpulan laki-laki berpakaian hitam.

Tak lama kemudian, kereta kuda kediaman Yang melewati lorong. Kereta kuda itu langsung di sergap, kusir kereta mati dalam 1 tusukan pedang. Lee keluar untuk melawan para pembunuh, sementara Xiao Yen dan Qing Xia masih berada di dalam kereta kuda.

"Nona, jangan keluar!" jerit Lee dari luar.

Lee sedikit kewalahan melawan puluhan orang pembunuh yang memang sudah terlatih. Beberapa kali dia mendapat sayatan di tubuhnya, namun Lee masih tetap bertahan.

"Aku akan kehilangan tenaga jika terus melawan mereka seperti ini! Sebaiknya aku membawa kabur Nona Qing Xia." pikir Lee.

Lee mengecoh para pembunuh, dia lalu melompat ke atas kereta dan memacu kuda dengan cepat. "Nona, pegangan yang erat!" jerit Lee dari luar kereta kuda.

Xiao Yen ketakutan hingga menangis, dia memeluk erat tubuh Qing Xia sehingga gadis muda itu terpaksa memeluknya kembali.

"Jangan takut, aku akan melindungi mu!" ucap Qing Xia sambil menepuk pelan pundak Xiao Yen.

Seorang pembunuh berhasil mengejar, dia melompat ke atas kereta kuda. Pedangnya lalu di tancapkan ke dalam, ujung pedang mengenai bahu Xiao Yen.

"Kyaaaaaaaaa!" Xiao Yen menjerit dengan keras, membuat Lee panik begitu juga dengan kuda-kuda yang menarik kereta.

Kereta kuda tidak dapat dikendalikan, dua ekor kuda yang terikat di depan kereta itu menggila secara mendadak. Kedua kuda itu berlari kencang tanpa bisa di kendalikan.

Karena situasi mendesak, Lee melompat turun dan mencoba menarik kereta kuda agar tidak terbalik. Namun ternyata kekuatannya tidak bisa menahan kekuatan dari dua ekor kuda yang menggila.

Qing Xia menyadari keadaannya yang sudah berbahaya, dia membawa Xiao Yen melompat dari kereta sebelum kereta itu terbalik lalu jatuh ke sebuah jurang.

Lee tampak syok melihat kereta kuda itu meluncur ke bawah. Dia menyesali ketidak-mampuannya untuk melindungi Nona Mudanya.

"Hei Lee, apa yang kau tangisi? Aku masih hidup!" bentak Qing Xia yang berdiri di belakang Lee.

"No... Nona, anda baik-baik saja?" tanya Lee yang segera menghampiri Qing Xia.

"Aku baik-baik saja, cepat bawa Xiao Yen pergi dari sini. Mereka sepertinya menargetkan aku, kalian pergi saja dari sini!" perintah Qing Xia yang lalu berlari masuk ke dalam hutan.

"Nona...!" Lee hendak menolak, namun ternyata langkah kaki Qing Xia bahkan tak terlihat olehnya. Nona Mudanya itu seakan lenyap begitu saja di udara.

Lee merasa kondisinya tidak akan membantu Qing Xia, dia menuruti perkataan Nona Mudanya. Xiao Yen yang sudah pingsan lalu di bopong dan di bawa berlari. Dia berniat kembali ke kediaman Yang untuk meminta bala bantuan.

Sementara itu, Qing Xia sudah berada di dalam hutan. Dia bersyukur penglihatannya sudah banyak membaik. Dalam kisaran 2 meter, dia masih bisa melihat dengan jelas. Membuatnya tidak sulit menghindar dari ranting dan akar pohon yang bertebaran di atas tanah.

Dua ekor kuda terdengar berlari kencang ke arah yang sama. "Lebih cepat lagi!" teriak laki-laki itu dengan wajah khawatir.

^^^BERSAMBUNG...^^^

Terpopuler

Comments

mariafranswiles

mariafranswiles

semangatt....☕🔥🔥❤️❤️

2023-03-05

1

Aze_reen"

Aze_reen"

lanjooot

2023-03-05

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Kematian dan Kehidupan Baru
2 Episode 2. Berpura-pura menjadi wanita lemah
3 Episode 3. Menyingkirkan ibu tiri
4 Episode 4. Kenyataan Lain
5 Episode 5. Kediaman Huang
6 Episode 6. Lalat Besar
7 Episode 7. Mesum
8 Episode 8. Fang Ai Li
9 Episode 9. Pembunuh
10 Episode 10. Racun Bereaksi
11 Episode 11. Malam Pertama
12 Episode 12. Salah Paham Xiao Yen
13 Episode 13. Arti kata cabul
14 Episode 14. Penyusup di kamar Qing Xia
15 Episode 15
16 Episode 16. Karma ibu dan anak
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19. Surat dari ayah
20 Episode 20. Undangan
21 Episode 21. Senjata makan tuan
22 Episode 22. Identitas baru
23 Episode 23. Pertemuan kembali
24 Episode 24. Penyusup
25 Episode 25. Menemui Max
26 Episode 26. Awal yang buruk
27 Episode 27. Habis kesabaran
28 Episode 28. Su Xi Yan
29 Episode 29. Pengorbanan
30 Episode 30. Adu mulut
31 Episode 31. Terungkap
32 Episode 32. Membuka Rahasia
33 Episode 33. Lamaran
34 Episode 34. Lamaran Part 2
35 Episode 35. Cinta yang tulus
36 Episode 36. Antagonis Murka
37 Episode 37. Balas Dendam demi kekasih
38 Episode 38
39 Episode 39. Persiapan pernikahan
40 Episode 40. Tamu tak di undang
41 Episode 41. Qin Yi Yi
42 Episode 42. Qing Xia mulai agresif
43 Episode 43. Kolam hangat
44 Episode 44. Luo Luo
45 Episode 45. Fang Ai Li melarikan diri
46 Episode 46. Yang Fang Xi
47 Episode 47. Keceplosan
48 Episode 48. Gangguan
49 Episode 49. Sehari lagi
50 Episode 50. Kembali ke rumah
51 Episode 51. Berkumpul kembali
52 Episode 52. Bersujud
53 Episode 53. Demi menikah...
54 Episode 54. Tom & Jerry
55 Episode 55. Nakal di dalam kereta kuda
56 Episode 56. Malu tapi mau
57 Episode 57. Hari H
58 Episode 58. Hari H part 2
59 Episode 59. Lemah!
60 Episode 60. Upacara Pernikahan
61 Episode 61. Jebakan
62 Episode 62. Hukuman cambuk 50 kali
63 Episode 63. Penyusup
64 Episode 64. Qin Yi Yi part 1
65 Episode 65. Qin Yi Yi part 2
66 Episode 66. Bertemu adik ipar
67 Episode 67. Seorang perempuan
68 Episode 68. Iblis Yang Menyamar
69 Episode 69. Meleleh lagi
70 Episode 70. Bertemu Mertua
71 Episode 71. Bertemu Mertua part 2
72 Episode 72. Kepercayaan
73 Episode 73. Memberi penghormatan
74 Episode 74. Ayah dan Anak Kandung
75 Episode 75. Interogasi dari Han Ze Xia
76 Episode 76. Harmonis
77 Episode 77. Tamu tak di undang
78 Episode 78. Melihat musuh bebuyutan
79 Episode 79. Bertemu penyelamat
80 Episode 80. Dari Masa Depan
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Episode 1. Kematian dan Kehidupan Baru
2
Episode 2. Berpura-pura menjadi wanita lemah
3
Episode 3. Menyingkirkan ibu tiri
4
Episode 4. Kenyataan Lain
5
Episode 5. Kediaman Huang
6
Episode 6. Lalat Besar
7
Episode 7. Mesum
8
Episode 8. Fang Ai Li
9
Episode 9. Pembunuh
10
Episode 10. Racun Bereaksi
11
Episode 11. Malam Pertama
12
Episode 12. Salah Paham Xiao Yen
13
Episode 13. Arti kata cabul
14
Episode 14. Penyusup di kamar Qing Xia
15
Episode 15
16
Episode 16. Karma ibu dan anak
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19. Surat dari ayah
20
Episode 20. Undangan
21
Episode 21. Senjata makan tuan
22
Episode 22. Identitas baru
23
Episode 23. Pertemuan kembali
24
Episode 24. Penyusup
25
Episode 25. Menemui Max
26
Episode 26. Awal yang buruk
27
Episode 27. Habis kesabaran
28
Episode 28. Su Xi Yan
29
Episode 29. Pengorbanan
30
Episode 30. Adu mulut
31
Episode 31. Terungkap
32
Episode 32. Membuka Rahasia
33
Episode 33. Lamaran
34
Episode 34. Lamaran Part 2
35
Episode 35. Cinta yang tulus
36
Episode 36. Antagonis Murka
37
Episode 37. Balas Dendam demi kekasih
38
Episode 38
39
Episode 39. Persiapan pernikahan
40
Episode 40. Tamu tak di undang
41
Episode 41. Qin Yi Yi
42
Episode 42. Qing Xia mulai agresif
43
Episode 43. Kolam hangat
44
Episode 44. Luo Luo
45
Episode 45. Fang Ai Li melarikan diri
46
Episode 46. Yang Fang Xi
47
Episode 47. Keceplosan
48
Episode 48. Gangguan
49
Episode 49. Sehari lagi
50
Episode 50. Kembali ke rumah
51
Episode 51. Berkumpul kembali
52
Episode 52. Bersujud
53
Episode 53. Demi menikah...
54
Episode 54. Tom & Jerry
55
Episode 55. Nakal di dalam kereta kuda
56
Episode 56. Malu tapi mau
57
Episode 57. Hari H
58
Episode 58. Hari H part 2
59
Episode 59. Lemah!
60
Episode 60. Upacara Pernikahan
61
Episode 61. Jebakan
62
Episode 62. Hukuman cambuk 50 kali
63
Episode 63. Penyusup
64
Episode 64. Qin Yi Yi part 1
65
Episode 65. Qin Yi Yi part 2
66
Episode 66. Bertemu adik ipar
67
Episode 67. Seorang perempuan
68
Episode 68. Iblis Yang Menyamar
69
Episode 69. Meleleh lagi
70
Episode 70. Bertemu Mertua
71
Episode 71. Bertemu Mertua part 2
72
Episode 72. Kepercayaan
73
Episode 73. Memberi penghormatan
74
Episode 74. Ayah dan Anak Kandung
75
Episode 75. Interogasi dari Han Ze Xia
76
Episode 76. Harmonis
77
Episode 77. Tamu tak di undang
78
Episode 78. Melihat musuh bebuyutan
79
Episode 79. Bertemu penyelamat
80
Episode 80. Dari Masa Depan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!