Han Ze Xin mengira jika Qing Xia sudah tertidur, dia turun dari atap. Perlahan dia menarik lengan dari balik selimut lalu memeriksa denyut nadi Qing Xia.
"Ternyata sesuai dengan dugaanku, gadis muda ini diracuni sejak kecil!" gumam Han Ze Xin.
Qing Xia membuka matanya, dia langsung bertanya, "Racun? Racun apa?"
"Hei gadis kecil, kau belum tidur rupanya!" ucap Han Ze Xin yang sedikit terkejut melihat Qing Xia terbangun.
"Kalau aku sudah tidur mana bisa aku bertanya kepadamu! Jadi, racun apa yang ada di dalam tubuh ku?" tanya Qing Xia.
"Itu... Kau tidak perlu tau!" jawab Han Ze Xin.
"Aku tau sekarang, kau ini pria mesum kan? Diam-diam masuk ke kamar seorang wanita, lalu berpura-pura memeriksa kondisi ku!" sindir Qing Xia dengan wajah datar.
"Mesum?" ucap Han Ze Xin dengan wajah kesal.
"Iya, dasar mesum jelek tak tau malu!" makinya dengan menatap wajah Han Ze Xin yang tertutup topeng.
Han Ze Xin segera membungkam bibir Qing Xia dengan bibirnya. Dia mencium gadis itu dengan liar dan penuh gairah.
"Plakkk!"
Qing Xia mendorong tubuh Han Ze Xin, dia lalu menampar wajahnya dengan keras.
"Apa yang kau lakukan?" bentak Qing Xia sambil mengusap-ngusap bibirnya yang penuh dengan jejak lendir dari Han Ze Xin.
"Aku hanya menunjukkan kata mesum yang sesungguhnya kepadamu!" jawab Han Ze Xin dengan senyum sinis di wajahnya.
"Brengsek, mati saja sana!" ucap Qing Xia sambil melemparkan sebuah pisau belati yang dia minta dari Xiao Yen sebelumnya.
Han Ze Xin menghindar dari pisau itu, dia lalu menimpa tubuh Qing Xia.
"Awwww.... Shhhh!" Qing Xia merintih kesakitan karena luka-luka di tubuhnya tertimpa dengan keras.
Han Ze Xin segera bengkit, dia lalu bertanya dengan wajah khawatir, "Kau tidak apa-apa?"
Qing Xia melirik dengan kesal ke arah Han Ze Xin, "Bajingan busuk!" ucapnya sambil memegang perutnya yang terasa sakit.
Mengetahui jika wajah wanita itu kesakitan, Han Ze Xin segera menarik tali pengikat di pakaian Qing Xia. Niatnya hendak mengobati luka wanita itu yang mengeluarkan darah lagi, namun Qing Xia salah paham dengan tindakan tiba-tiba dari Han Ze Xin yang membuka pakaiannya secara paksa.
"Hei kau, bajingan mesum!" jerit Qing Xia sambil mengangkat sebelah lengannya. Dia bermaksud untuk memukul Han Ze Xin, namun tangannya segera berhenti ketika laki-laki itu menusukkan jarum ke titip geraknya.
Tubuh Qing Xia kini bagai manekin yang tak bisa bergerak, Han Ze Xin secara leluasa melepas pakaiannya, mulai dari luar hingga dalam. Dia mengobati luka-luka di tubuh wanita itu, dengan gerakan lembut dan halus agar tidak membuatnya kesakitan.
Selesai mengobati semua luka-lukanya, Han Ze Xin baru tersadar jika yang di tatapnya saat ini adalah tubuh seorang wanita. Wajahnya memerah seketika, dengan denyut jantung yang memacu sangat cepat.
Air liurnya tiba-tiba terasa banyak, beberapa kali dia menelan air liurnya itu apalagi ketika tanpa sengaja matanya menatap ke arah dua gundukan besar yang begitu menantang kejantanannya.
"Si mesum ini, sampai kapan dia akan menatap tubuhku?" batin Qing Xia.
"Tok Tok Tok!"
Suara ketukan pintu membuat Han Ze Xin terkejut, dia segera menutup tubuh Qing Xia dengan selimut lalu melepas jarum yang menahan gerakan gadis muda itu. Han Ze Xin segera pergi dari atap langit-langit.
Begitu terlepas, Qing Xia langsung mengutuki Han Ze Xin, "Brengsek, semoga kau mati tersedak saat makan nanti!"
Jeritan Qing Xia terdengar oleh Xiao Yen yang berada di depan pintu. Dia buru-buru masuk untuk melihat keadaan Nona Mudanya.
"Nona, ada apa?" tanya Xiao Yen penasaran dengan wajah khawatir.
"Tidak, aku hanya bermimpi!" jawab Qing Xia beralasan. "Xiao Yen, bantu aku memakai pakaian!" pintanya karena pakaian yang tadi dilepas oleh Han Ze Xin belum di benarkan lagi.
"Awas saja laki-laki mesum itu, akan ku balas dia suatu hari nanti!" ucap Qing Xia dalam hati.
Sementara itu Han Ze Xin sedang dalam perjalanan kembali ke rumah. Dia memegang bibirnya sambil membayangkan ketika dia mencium bibir Qing Xia yang terasa lembut dan manis. Dia lalu mengingat tubuh Qing Xia yang begitu menggoda imannya.
"Sepertinya aku mulai gila, kenapa aku malah melakukan hal serendah itu terhadap seorang gadis kecil!" rutuknya dalam hati.
Yu melihat wajah Tuan Mudanya yang memerah, dia lalu bertanya, "Tuan Muda, anda sedang tidak badan? Kenapa wajah anda merah sekali?"
"Diamlah, aku sedang banyak pikiran!" ucap Han Ze Xin melampiaskan kekesalan atas perbuatannya.
Sesaat kemudian, Han Ze Xin mengingat jika Qing Xia sedang keracunan. Racun ganas yang sudah hampir mengambil nyawanya.
Setahu Han Ze Xin, racun itu hanya bisa dikeluarkan apabila gadis itu sudah berhubungan badan dengan seorang laki-laki. Dengan kata lain, dia harus kehilangan kesuciannya untuk menyelamatkan nyawanya sendiri.
"Siapa orang yang begitu tega memberikan racun seperti itu kepada seorang gadis muda?" tanya Han Ze Xin dalam pikirannya.
"Yu, apa yang akan kau lakukan jika orang yang kau kenal sedang keracunan, tapi kau bahkan tidak berani mengungkapkan jenis racun apa yang ada di dalam tubuhnya?" tanya Han Ze Xin kepada pengawalnya.
"Memberinya obat penawar secara diam-diam." jawab Yu secara langsung karena tidak mengetahui racun apa yang di maksud oleh Tuan Mudanya.
"Bagaimana jika dia menyalahkanmu atas hal itu nantinya?" tanyanya lagi.
"Tidak masalah, setidaknya dia masih hidup." jawab Yu.
Han Ze Xin hanya mengangguk menyetujui pendapat Yu yang terdengar masuk akal.
Kereta kuda Han Ze Xin di hadang oleh seorang wanita. Kusir segera memberhentikan laju kereta kuda secara mendadak, membuat goncangan di dalam. Yu dan Han Ze Xin langsung berteriak bersama-sama, "Ada apa di luar?"
"Maaf, Tuan Muda! Ada seorang wanita yang berdiri menghalangi jalan." jawab si kusir.
Yu membuka tirai jendela, dia melihat siapa orang yang berani menghalangi jalan mereka. "Aduh, kenapa dia lagi!" keluh Yu.
Han Ze Xin memiringkan kepala untuk mengintip ke luar jendela. "Ternyata putri dari Menteri kehakiman lagi!" ucap Han Ze Xin.
"Tuan Muda, sebaiknya kau nikahi saja dia. Aku sudah lelah berdebat dengan wanita itu." ucap Yu berkeluh kesah.
"Kau yakin? Kau harus menahan semua ocehannya saat dia menjadi Nyonya Muda mu nantinya. Apa kau sudah mempersiapkan telinga mu dengan baik?" tanya Han Ze Xin sambil tersenyum.
Wajah Yu langsung berubah, terlihat seperti sedang menatap sesuatu yang menjijikkan. Dengan cepat dia menjawab, "Tidak, tidak, aku tidak akan tahan mendengarnya. Tuan Muda, anda boleh menikah dengan siapa saja, kecuali wanita itu!"
"Han Ze Xin, tolong terima cinta ku!" wanita di luar berteriak keras.
"Aduh, setiap kali selalu begini. Memalukan sekali!" keluh Yu.
Han Ze Xin hanya tersenyum lucu mendengar ocehan Yu. Dia sudah sering di ganggu dan dikejar-kejar oleh wanita yang menghalangi jalannya itu. Setiap kali itu terjadi, Yu yang akan maju untuk menghalangi wanita itu agar tidak mendekati Han Ze Xin.
"Han Ze Xin, jika kau tidak menikah denganku, aku... aku akan mati di sini!" ancam wanita itu dengan memegang sebuah pisau di tangannya.
^^^BERSAMBUNG...^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Grey
hey itu ajaran sesat😭
2025-03-16
0
Vyrena
rela mati demi Cinta yg bertepuk sebelah tangan,tapi sayang itu bukan Cinta tapi Obsesi🙂.kacian ditolak mentah² dari pada kau koar² gkk jelas mending nikah sama si Yu'er aja,biar pusing 7 keliling dia memikirkanmu terus🗿
2023-03-13
8
Vyrena
Heh... bisa²nya.jika dia tau penawarnya itu tentang yg itu pasti Yu'er bakalan mematung tak bersuara🗿😭
2023-03-13
7