vingt

Anne merebahkan tubuhnya di ranjang dibantu oleh Sarah dan Ena.

"Apa kami perlu memanggil tabib tuan putri?"

Anne menggeleng, "sepertinya tidak usah, aku hanya merasa kelelahan. aku ingin beristirahat saja mungkin setelah bangun badan ku menjadi lebih segar."

Sarah dan Ena mengangguk.

"Kalau begitu kami ijin keluar tuan putri, selamat beristirahat." Sarah dan Ena melangkah keluar dari kamar Anne.

Anne mengangguk dan memejamkan matanya untuk segera beristirahat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Anne keluar dari kamar untuk keluar menuju ke pasar, Anne hari ini sangat semangat sekali untuk menuju kepasar.

Anne mencari keberadaan tiga dayang.

"Tuan putri? apakah anda membutuhkan sesuatu?" dayang senior bertanya.

Anne menggeleng. "Aku hanya mencari Sarah, Ena dan Dora."

"Sarah? Dora dan Ena? sepertinya mereka haru ini libur tuan putri." jawab dayang senior.

"Mereka libur? jadi tidak bisa aku temui?"

Dayang senior tersenyum. "Tuan putri bisa menemui mereka dirumah para dayang."

"Rumah para dayang? itu keluar istana?" Anne bertanya.

Dayang senior tersenyum gemas sekali dengan tingkah Anne, dayang senior juga memaklumi sikap ketidaktahuan Anne karena memang Anne belum lama ini baru dapat keluar dari kediamannya.

"Rumah para dayang masih berada didalam kerajaan tuan putri."

"Apakah aku bisa kesana?"

Dayang senior mengangguk, "tuan putri bisa kesana. apakah perlu saya antar?"

Anne mengangguk. "Boleh aku takut nanti kesasar entah kemana."

Dayang senior mengangguk dan melangkah didepan Anne, dayang senior berperan sebagai arah jalan Anne. Anne akan menghapalkan jalan menuju rumah dayang.

Setelah masuk kedalam rumah para dayang, Anne terpukau ternyata rumah para dayang bagus bagus, beberapa dari mereka tinggal bersama dalam satu rumah, Anne jadi ingin seperti ini, pasti Anne tidak merasa kesepian.

"Ini dia rumah para dayang, disini semua dayang bisa beristirahat dan mendapatkan pelatihan." ucap dayang senior.

Anne mengangguk anggukan kepalanya.

"Apakah Parti juga ikut tidur disini dayang senior?" Anne bertanya.

Dayang senior mengangguk. "Yah Parti juga tidur disini, cuman Parti tidak tidur bersama dengan dayang dayang lain, Parti punya tempat tersendiri karena memang Parti adalah pelayan pribadi tuan putri." jawab dayang senior.

"Waow aku jadi ingin tidur disini bersama para dayang." ungkap Anne.

Dayang senior tersenyum.

"Tuan putri tidak bisa tinggal disini, karena tuan putri memiliki kediaman sendiri. dan tidak mungkin seorang putri tinggal disini."

"Kenapa tidak bisa? disini sepertinya nyaman dan aku suka ornamen pada kayu penyangga, aku suka ukiran seperti itu."

"Kalau tuan putri menyukai ornamen seperti itu, tuan putri tinggal pesan atau membuat rumah dari ornamen seperti itu. Jangan pernah tidur dirumah para dayang." nasehat dari dayang senior.

"Kenapa tidak boleh tidur bersama dengan para dayang?" Anne bertanya karena penasaran.

"Karena ada berita simpang siur entah benar atau tidak jika keluarga kerajaan tidur dikamar para dayang pasti akan ada bencana yang akan diterima keluarga kerajaan yang tidur di rumah para dayang."

"Mungkin itu hanya mitos dayang senior, aku tidak akan percaya." ungkap Anne.

"Baiklah itu terserah tuan putri mau percaya atau tidak. Apakah saya perlu memanggilkan Sarah, Ena dan Dora tuan putri?"

Anne mengangguk, Anne tidak mungkin memanggil ketiga dayang itu sendiri karena Anne belum mengenal daerah rumah para dayang.

Dayang senior meninggalkan Anne. Tidak lama Dayang senior datang dengan ketiga dayang itu, ketiga dayang itu semangat karena akan bertemu dengan Anne.

"Tuan putri." seru ketiga dayang itu.

Anne tersenyum senang karena bisa bertemu dengan ketiga dayang.

"Aku akan bersama dengan ketiga dayang ini dayang senior, dayang senior bisa kembali saja ketempat semula." ucap Anne.

Dayang senior mengangguk dan meninggalkan Anne bersama dengan ketiga dayang junior.

"Aku mencari kalian tadi, kenapa tidak beri tahu aku jika kalian libur?"

"Maafkan kami tuan putri, tapi ku kira tuan putri tidak peduli dengan kami bertiga jika kami bertiga libur, tuan putri bisa mencari dayang lain." ucap Ena.

Anne menggeleng tidak setuju dengan perkataan dari Ena.

"Kenapa aku tidak membutuhkan kalian? aku masih membutuhkan kalian, kalian bertiga sudah aku anggap seperti teman ku sendiri seperti Parti." ungkap Anne.

Ketiga dayang itu jadi semakin terharu karena sikap Anne.

"Kenapa tuan putri memanggil kami?" Dora bertanya.

Anne mendekat kearah ketiga dayang itu, Anne menyuruh ketiga dayang itu untuk mendekat, Anne akan membisikan sesuatu.

"Aku ingin ke pasar, kalian bertiga harus menemaniku kesana karena aku tidak tau letak pasar." ucap Anne.

Sarah, Ena dan Dora menggelengkan kepala dengan kompak.

"Kamikan masih libur tuan putri. Susah sekali jika libur mau pergi kepasar kalau tidak ada keperluan."

"Tolong lah kan ada aku, pasti dikasih ijin oleh penjaga depan gerbang. ayok lah temani aku." pinta Anne.

Ketiga dayang itu terdiam sebentar.

"Baiklah kalau itu mau tuan putri. kami akan bersiap siap terlebih dahulu."

Anne mengangguk mempersilahkan ketiga dayang itu untuk bersiap siap.

* Anne melangkah mendekat kearah penjaga gerbang depan kerajaan. Penjaga gerbang depan mengernyitkan dahi karena tidak pernah bertemu dan mengetahui Anne.

"Ada keperluan apa nona?" penjaga depan gerbang bertanya kepada Anne.

Penjaga depan gerbang tidak tau jika Anne adalah seorang putri.

Ena maju. "Dia adalah seorang putri. kamu harus menghormatinya." ucap Ena.

Penjaga gerbang itu tampak kebingungan tapi tetap hormat kepada Anne.

"Ada yang bisa saya bantu tuan putri?"

Anne mengangguk. "Aku dan ketiga dayang ini akan keluar dari kerajaan." ucap Anne.

Penjaga gerbang itu mengangguk dan mempersilahkan Anne untuk melangkah keluar dari kerajaan.

Diperjalanan Anne benar benar terpukau.

"Wah aku tidak percaya jika masih ada abdi kerajaan yang tidak menahu tentang putri kerajaan. Aneh sekali." ungkap Dora.

Anne hanya bisa tersenyum mendengar ucapan dari Dora.

"Mereka pantas tidak mengenalku. karena memang aku tidak diperkenalkan oleh Yang Mulia Raja sebagai putrinya, apalagi mereka hanya tau jika yang mulia raja hanya mempunyai satu putri, pasti mereka kurang yakin jika ada seorang putri lagi." ucap Anne.

"Tapi kami baru pertama kali melihat tuan putri sudah yakin kalau tuan putri adalah seorang putri. kenapa para penjaga itu kelihatan tidak yakin?" Sarah jadi bertanya tanya.

" sebaiknya tuan putri harus segera meminta kepada Yang Mulia Raja untuk diperkenalkan sebagai Putri, Tuan putri harus diakui, rakyat rakyat harus tau jika mereka memiliki putri yang baik hati seperti Putri Anne." ucap Ena.

Anne jadi terharu mendengar ucapan dari Ena.

"Aku tidak sebaik itu." ucap Anne.

"Tuan putri mungkin merasa tidak tau, tapi kami para dayang yang bekerja dikediaman tuan putri sudah tau jika sikap tuan putri itu baik sekali padahal kami hanya dayang dayang." ungkap Ena yang diangguki oleh Sarah dan Dora.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!