dix-neuf

Anne jadi penasaran kenapa para menteri itu hanya bergabung dengan orang orang tertentu.

Disamping Anne ada seseorang yang menatap tajam kearah Anne. Orang itu mendengar ucapan dari mulut Anne, orang itu memutuskan untuk mendekat kearah Anne.

"Saya merasa beruntung sekali bisa bertemu kembali dengan tuan putri." ucap laki laki itu.

Anne menoleh, Anne menatap sinis kearah Yega. Apa Yega dari tadi mengikuti Anne?

"Saya tidak mengikuti tuan putri. kebetulan saja saya sama tuan putri bertemu kembali di Aula."

Apa Yega tahu isi hati Anne?. Wah Yega aneh sekali.

"Lalu kenapa kamu bisa ada disini?"

"Saya memang berniat mengunjungi Ayah saya tuan putri. apakah tampang saya seperti seorang kriminal? apakah karena itu tuan putri selalu waspada dengan kehadiran saya?"

"Aku hanya waspada dengan orang asing." jawab Anne.

"Kenapa harus waspada? tuan putri bukan sasaran saya."

Anne menatap Yega dengan kening berkerut.

"Sasaran? memangnya ada apa dengan sasaran?"

Yega tersenyum manis siapapun yang melihat senyum Yega pasti bakal kelepek klepek jatuh kedalam pesona Yega tapi tidak dengan Anne. Anne merasa bahwa Yega penuh dengan misteri. Setelah ini Anne harus waspada dengan Yega.

"Tuan putri tidak usah tau, karena kalau tuan putri tau pasti tuan putri memilih untuk keluar dari kerajaan." ungkap Yega.

"Dari awal aku memang ingin keluar dari kerajaan. Dan itu tidak ada campur tangan orang lain." ungkap Anne.

Yega hanya bisa tersenyum. Anne memang wanita kuat yang tidak banyak yang tau.

"Apakah tuan putri kesini mau bertemu dengan ayahanda saya?"

Anne menggeleng. "Pertama aku kesini hanya ingin berjalan jalan, lalu tadi aku hanya penasaran dengan tampang paman ku. hanya itu saja tidak lebih."

Anne dan Yega terdiam.

"Tuan putri harus aman, dan tuan putri sebaiknya jangan pernah tau masalah para menteri agar tuan putri aman." ucap Yega tiba tiba.

"Tuan putri juga jangan masuk kedalam lingkungan politik, itu sama saja tuan putri masuk kedalam kandang singa yang sedang kelaparan." lanjut Yega.

"Aku bukan makan singa dan aku tidak akan menjadi makanan singa, aku akan menjadi pawang para singa itu." ucap Anne.

Yega tersenyum, Anne memang sangat keras kepala sekali. Anne sepertinya susah ditaklukan.

"Sebaiknya kamu menemui ayahanda mu saja tuan Yega, karena berada disamping ku saat ini sepertinya tidak ada untungnya. Silakan anda bisa menemui ayahanda mu." Anne mempersilahkan Yega.

Anne melangkah terlebih dahulu meninggalkan Yega. Yega akhirnya menemui ayahandanya.

"Selamat pagi tuan tuan ku." Yega menyapa.

Para menteri yang sedang berbincang dengan Menteri Kega beralih memperhatikan Yega.

"Tumben sekali kamu kesini Yega, ada apa?"

"Saya hanya ingin menyapa ayahanda saya tuan tuan ku." jawab Yega.

"Silakan, kami akan pergi terlebih dahulu."

Para menteri meninggalkan Menteri Kega bersama dengan Yega.

Menteri Kega menatap anaknya dengan tatapan datar.

Menteri Kega melangkah, Yega mengikuti langkah sang ayah.

"Apakah ada masalah ayah?" Yega bertanya.

Menteri Kega menghembuskan nafas. "Kalau ayah sudah begini pasti ada masalah."

"Masalah apa ayah? apakah masalah besar?"

"Yang Mulia mengatakan jika Putri Dekieta ingin menjadi pendamping hidup Pangeran Jeha." ungkap Menteri Kega.

Yega tampak kebingungan. "Lalu kenapa itu menjadi masalah ayah? bukannya bagus karena Pangeran Jeha pandai sekali dalam bela diri dan membuat kerajaannya berjaya."

Menteri Kega menoleh kearah Yega.

"Itu menjadi masalah, menteri dari kubu kita menolak itu, Putri Dekieta tidak boleh menjadi seorang Ratu yang hanya bisa diam karena dibawah pimpinan Raja. Putri Dekieta harus menjadi Ratu dikerajaannya sendiri tanpa harus terbayangi oleh kekuasaan Raja, apalagi kalau itu Jeha." ungkap Menteri Kega.

"Lalu apa yang akan ayah lakukan?"

Menteri Kega tersenyum. "Kalau bisa para menteri kubu kita akan mengusulkan calon raja yang bisa diandalkan, Raja dibawah kendali Ratu."

"Apa ayah sudah menemukan calon pendamping Putri Dekieta?" Yega bertanya karena penasaran.

Menteri Kega mengangguk.

"Yah aku sudah menemukan."

Yega mengikuti langkah kaki ayahandanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Anne menghentikan langkahnya, kakinya terasa pegal sekali.

"Aku ingin ke kebun kerajaan tapi sepertinya kondisi ku masih kurang sehat." ucap Anne.

Sarah mendekat, "apa tuan putri mau berkunjung ke balai pengobatan?"

Anne menatap Sarah dengan tatapan terkejut. "Dikerajaan ini ada balai pengobatan? aku baru tau, kenapa kalian tidak mengatakannya dari kemarin kemarin?"

Ena tertawa karena ulah Ena banyak dayang yang menatap Ena sinis, berani beraninya Ena menertawakan Anne.

Dayang yang disebelah Ena menyengol tangan Ena.

"Yah jangan menertawakan tuan putri, kamu pasti akan mendapatkan hukuman." lirih dayang itu.

Ena senyum senyum tidak percaya dengan perkataan dayang itu, orang lain belum mengenal Anne padahal Anne sangat baik layak sekali menjadi seorang Ratu.

"Disini memang ada balai pengobatan tuan putri, disana banyak tabib tabib yang menyediakan obat dan memeriksa keadaan penghuni kerajaan."

"Aku ingin kesana tapi kondisi ku tidak memungkinkan, sebaiknya aku kembali saja kekediaman ku."

"Baiklah kalau begitu tuan putri."

Anne melangkah dan diikuti oleh para dayang dayang.

Episodes
1 Un
2 Deux
3 trois
4 quatre
5 cinq
6 six
7 Sept
8 huit
9 neuf
10 dix
11 onze
12 douze
13 treize
14 quatorze
15 quinze
16 seize
17 dix-sept
18 dix-huit
19 dix-neuf
20 vingt
21 Anne *
22 Anne *
23 Anne *
24 Anne *
25 Anne *
26 Anne *
27 Anne *
28 Anne *
29 Anne *
30 Anne *
31 Anne *
32 Anne *
33 Anne *
34 Anne *
35 Anne *
36 Anne *
37 Anne *
38 Anne *
39 Anne *
40 Anne *
41 Anne *
42 Anne *
43 Anne *
44 Anne *
45 Anne *
46 Anne *
47 Anne *
48 Anne *
49 Anne *
50 Anne*
51 Anne *
52 Anne *
53 Anne *
54 Anne *
55 Anne *
56 Anne *
57 Anne *
58 Anne *
59 Anne *
60 Anne *
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Un
2
Deux
3
trois
4
quatre
5
cinq
6
six
7
Sept
8
huit
9
neuf
10
dix
11
onze
12
douze
13
treize
14
quatorze
15
quinze
16
seize
17
dix-sept
18
dix-huit
19
dix-neuf
20
vingt
21
Anne *
22
Anne *
23
Anne *
24
Anne *
25
Anne *
26
Anne *
27
Anne *
28
Anne *
29
Anne *
30
Anne *
31
Anne *
32
Anne *
33
Anne *
34
Anne *
35
Anne *
36
Anne *
37
Anne *
38
Anne *
39
Anne *
40
Anne *
41
Anne *
42
Anne *
43
Anne *
44
Anne *
45
Anne *
46
Anne *
47
Anne *
48
Anne *
49
Anne *
50
Anne*
51
Anne *
52
Anne *
53
Anne *
54
Anne *
55
Anne *
56
Anne *
57
Anne *
58
Anne *
59
Anne *
60
Anne *
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!