Kedua mata Etha membulat sempurna dan langsung mendorong tubuh Alfhat hingga ciuman Alfhat terlepas. Richard tersenyum tipis melihat kelakuan bos nya. Sedangkan Adnan hanya mampu mengepalkan tangannya.
"Dia milikku, jadi jangan coba-coba mengaku sebagai calon suaminya!" ucap Alfhat dingin lalu menyentuh sudut bibirnya. "Jika kamu berani, maka bersiaplah menerima kehancuran mu!" lanjutnya dengan ancamannya.
Adnan hanya mampu bungkam dengan sorot mata tajam menatap ke arah Alfhat, kedua tangannya di kepal kuat dan siap membalas perlakuan Alfhat terhadapnya.
Namun sekretaris Alfhat mendekatinya lalu berjongkok dihadapannya mengambil kacamata Adnan yang sudah hancur, lalu kembali berdiri tegak di hadapan Adnan.
"Aku sudah peringatkan anda untuk tidak mendekati nona Etha. Karena setiap ancaman tuan Alfhat tidak main-main. Jangan sampai perusahaan dan keluarga anda seperti kacamata ini, hancur tak tersisa. Sebaiknya anda pergi." ucap Richard memperingatkannya.
Adnan ingin menghajar mereka, tapi tidak memiliki keberanian, dia tidak bisa membalas perlakuan Alfhat terhadapnya. Dia hanya mampu melirik Etha sebentar, lalu melenggang pergi. Sedangkan Etha hanya mampu menunduk seperti sedang memikirkan sesuatu dan tampak tidak tenang di tempatnya.
Adnan pikir setelah bertemu dengan wanita berhijab itu, akan mengutarakan niatnya untuk menikahinya. Karena semenjak Etha pergi dari Mall, putrinya terus menangis histeris dan ingin terus bersama Etha. Maka dari itu, dia berniat untuk menjadikan Etha sebagai ibu sambung putrinya. Namun harapannya harus hancur, ketika berurusan dengan pengusaha kejam nan licik seperti Alfhat.
"Richard, siapkan mobil. Aku sudah bosan berada di tempat ini." perintah Alfhat sambil melirik ke arah Etha yang sedang mengusap bibirnya dengan kesal.
"Baik tuan." ucap Richard setengah membungkuk hormat lalu bergegas pergi.
Alfhat maju satu langkah mendekati Etha. Sedangkan Etha terlihat waspada melihat gerak gerik Alfhat dan langsung menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya.
"Berhentilah menutup mulutmu, aku terpaksa menciummu untuk....."
Bughhhh
"Aaaaaaa"
Alfhat langsung mengeram kesakitan hingga menjerit keras, aset berharganya mendapatkan tendangan bebas dari Etha. Tubuhnya setengah membungkuk merasakan kesakitan luar biasa pada aset berharganya, raut wajahnya berubah merah padam dengan bola mata melotot hampir keluar dari pupil matanya. Hancur sudah aset kebanggaannya.
"Itulah akibatnya jika kamu berbuat macam-macam kepadaku!" kesal Etha dan tidak terima dicium oleh Alfhat, apalagi itu ciuman pertamanya yang dirampas oleh Alfhat.
Richard yang belum sepenuhnya pergi kembali berbalik badan setelah mendengar suara bos nya, hingga dia terkejut melihat bos nya sudah bersimpuh di lantai.
Richard bergerak cepat menghampirinya lalu membantu bos nya berdiri.
"Kamu akan mendapatkan balasannya!" ucap Alfhat marah dan masih bisa mengeluarkan kata ancaman. Padahal aset berharganya sudah KO oleh tendangan bebas dari Etha.
Hampir seluruh tubuhnya babak belur, dari mata, wajah hingga turun ke aset berharganya akibat perbuatan wanita tua yang sudah dinikahinya itu.
Etha hanya mampu melipat lengannya sambil memutar bola matanya jengah menatap ke arah Alfhat. Sungguh dia begitu membenci dengan kelakuan Alfhat. Bibirnya sudah ternodai dengan pria cabul itu, sepertinya dia harus waspada, jangan sampai pria cabul nan bajingan itu merenggut mahkotanya.
Walaupun pria itu berhak atas dirinya, namun dia tidak akan rela jika menyerahkan sepenuhnya dirinya untuk melayaninya. Pria yang sudah sah sebagai suaminya itu adalah seorang bajingan dan pemain wanita.
Etha harus ekstra sabar dan tegas dalam menghadapinya. Semoga saja pria itu berubah dan secepatnya bertobat. Dia percaya setiap manusia bisa saja berubah dan bertobat menuju jalan benar.
Kini mereka sudah berada di dalam mobil yang melaju kencang membelah jalanan menuju kediaman Alfhat. Richard langsung menghubungi dokter Samuel agar segera datang ke kediaman bos nya.
Etha duduk di samping kemudi sambil menopang dagu, sedangkan Alfhat duduk di kursi penumpang dengan mata tertutup yang sedang menahan rasa sakitnya. Entah apa yang terjadi pada aset berharganya yang begitu dibanggakannya saat ini, semoga saja masa depannya tidak suram.
Tak berselang lama kemudian, mobil yang membawa mereka sampai di kediaman Alfhat. Terlihat dokter Samuel sudah menunggu kedatangan mereka di teras mansion.
Etha lalu bergegas turun dari mobil dan melangkah dengan santainya masuk ke dalam mansion, seolah dirinya tidak melakukan apa-apa. Dia sempat melirik ke arah dokter Samuel hingga tak terlihat lagi dibalik pintu.
Sementara Richard bergerak turun dari mobil lalu membukakan pintu mobil untuk bos nya dan kembali bergerak memapahnya masuk ke dalam mansion. Dokter Samuel langsung menyambut kedatangannya. Mereka segera membawa Alfhat ke kamar pribadinya untuk diperiksa.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tapi, hampir saja milik tuan tidak bisa berfungsi. Inilah menjadi kelemahan seorang pria pada organ reproduksinya. Jadi, jagalah baik-baik milik anda. Untuk sementara waktu, milik anda belum bisa digunakan dan butuh istirahat selama seminggu. Ini obat yang bisa anda konsumsi untuk mengurangi rasa sakitnya." ucap Dokter Samuel panjang lebar menjelaskan perihal kondisi Alfhat dan meletakkan dua jenis obat-obatan di atas nakas.
Alfhat hanya mampu menggeram kesal. Semua ini gara-gara wanita perawan tua sialan itu, dia bersumpah akan membalas Etha jauh lebih menyakitkan apa yang dialaminya sekarang.
"Kalau begitu saya permisi." pamit dokter Samuel.
"Biar saya antar." ucap Richard cepat, lalu berjalan bersama-sama meninggalkan kamar bos nya.
Setelah mereka berhasil keluar dari kamar Alfhat, dokter Samuel langsung menghentikan langkah Richard.
"Siapa yang sudah menghajarnya seperti itu?" tanya dokter Samuel penasaran. Pasalnya baru kali ini dia begitu aktif memeriksa Alfhat yang notabenenya pria itu tidak pernah sakit.
"Nona Etha yang menghajarnya." jawab Richard jujur.
"Apa! jadi istrinya yang melakukannya." ucap Dokter Samuel tidak percaya dan Richard hanya mampu mengangguk menanggapi ucapannya.
"Wow! benar-benar diluar dugaan, kok bisa ya. Pria sekuat dan sehebat tuan Alfhat habis babak belur di tangan istrinya." ucap Dokter Samuel tersenyum tipis, seingatnya kemarin malam dia datang memeriksa Alfhat dan sekarang dia kembali datang untuk memeriksanya, yang lebih terkejutnya lagi yang melakukan perbuatan kasar adalah istri Alfhat sendiri
"Begitulah, aku berharap tuan Alfhat jatuh cinta kepada nona Etha dan kesulitan untuk menaklukkannya. Semoga saja nona Etha bisa melahirkan penerus keluarga Sanders" ucap Richard tersenyum tipis. Karena dia mampu melihat perubahan sikap bos nya akhir-akhir ini dan satu-satunya wanita yang menentang keras bosnya hanyalah putri angkat tuan David dan merupakan anggota keluarga dari musuhnya.
Dokter Samuel manggut-manggut mendengar ucapan Richard lalu pamit pulang. Setelah itu, Richard kembali ke kamar bos nya.
Sementara Etha memilih menempati kamar yang pernah ditempatinya. Etha mengunci kamarnya dari dalam dan tidak akan membiarkan seorang pun masuk ke dalam kamarnya. Walaupun sekretaris Alfhat menggedor atau mendobrak pintu kamarnya.
Tampak Etha berada di dalam kamar mandi dan sedang gosok gigi berulang kali, bahkan bibirnya pun sampai digosok bersih untuk menghilangkan bekas ciuman Alfhat di bibirnya. Dia melakukannya sampai sepuluh kali hingga bibirnya terlihat kebas dan membengkak akibat digosok terus.
"Kurasa jejak pria cabul itu sudah menghilang." gumamnya sambil memandangi bibirnya yang memerah dan tampak bengkak. Setelah itu, barulah dirinya mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat isya.
***
Sementara Vivian tengah mondar-mandir di dalam kamarnya dan hanya memakai lingerie seksi. Dia sedang memikirkan rencananya matang-matang.
"Setelah wanita tua itu berhasil disingkirkan, tinggal menjalankan rencana selanjutnya. Aku harus cari cara agar Alfhat mau berhubungan badan tanpa memakai pengaman. Pokoknya aku harus mengandung anaknya agar posisiku aman, mau tak mau Alfhat pasti menikahiku. Sepertinya aku harus menggunakan obat itu kembali." ucapnya menyeringai tipis.
Vivian kembali membayangkan pertemuan pertamanya dengan Alfhat yang sudah direncanakan matang-matang di sebuah club malam milik Alfhat. Pada waktu itu, Vivian sengaja memberi obat perangsang di minuman Alfhat hingga akhirnya mereka berakhir bercinta.
"Ide bagus Vivian, kamu memang pintar." ucapnya tersenyum memuji dirinya sendiri.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Baihaqi Sabani
up yg bnyk thor.....
2023-03-15
2
Dhiyaa
aaaaah etha aku padamu,,biar tobat tu si alfhat🤣😅
2023-03-15
2
Baihaqi Sabani
lnjut thor...kurang.....mkin greget..... akhryaaa g jd lelang.....scra tdk lngdung adnan jd oenolong tuk etha 😄😄😄😄
2023-03-14
2