Bab 9

"Tidak! hei lepaskan aku " teriak Etha memberontak untuk lepas. Namun ucapannya sama sekali tidak dihiraukan oleh kedua pria yang sedang menyeretnya ke lantai tiga.

Sementara Alfhat dan Vivian hanya mampu tersenyum mengejek menatap kepergian Etha. Lalu Alfhat mengandeng mesra tangan Vivian yang juga melangkah menyusuri tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

"Sayang, aku ingin melihat wanita itu di cambuk." ucap Vivian manja.

"Tak perlu." ucap Alfhat dingin dan tidak ingin dibantah.

Vivian mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan Alfhat. Padahal dia ingin menyaksikan langsung wanita berhijab itu dicambuk, kalau perlu wanita berhijab itu mati saja sekalian, agar tidak ada saingannya di mansion tersebut.

"Sayang, kenapa wanita tua itu kamarnya berada di lantai dua sih. Seharusnya dia berada di mes pelayan, dia kan bukan seorang tamu yang harus tinggal bersama dengan kita." protes Vivian.

"Tenang saja, bukankah dia akan menjadi pelayanmu. Kamu bisa menyuruhnya apa saja, bahkan ketika kita selesai bercinta dia bisa mengambil minuman atau sesuatu yang kita butuhkan." balas Alfhat dan tidak begitu ambil pusing.

"Aku tidak menyukainya, mending pekerjakan saja di kasino milikmu, siapa tau ada yang tertarik untuk membelinya."

Alfhat langsung menghentikan langkahnya lalu menatap tajam manik mata Vivian.

"Dengar! aku tidak suka kamu mencampuri urusanku!" tegas Alfhat lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Vivian berdengus kesal melihat tingkah Alfhat, kedatangan wanita berhijab itu mendatangkan pengaruh buruk terhadap Alfhat. Dia tidak ingin hubungannya menjadi renggang, secepatnya dia harus menyingkirkan wanita itu, pikirnya.

Kini mereka tiba di depan pintu kamar Vivian.

"Masuklah, nanti aku menemui mu." ucap Alfhat sambil mengelus puncak kepala Vivian. Pasalnya sampai sekarang dia tidak pernah membiarkan wanita bayarannya masuk ke dalam kamarnya, termasuk Vivian.

Setiap kali akan berhubungan badan, Alfhat akan menemui Vivian di kamar yang ditempati oleh Vivian. Mereka akan menghabiskan malam bersama, setelah selesai melakukan ritual malamnya, maka Alfhat akan kembali ke kamarnya. Itulah yang sering dilakukannya, tidak pernah tidur seranjang dengan Vivian.

"Oke, tapi aku sangat merindukanmu sayang. Aku tidak ingin jauh darimu" Vivian kembali memeluk tubuh Alfhat. Dia sungguh tidak bisa jauh dari pria yang dicintainya itu.

Alfhat tak membalas ucapannya karena sedang memikirkan sesuatu. Lalu dengan perlahan Alfhat melepaskan pelukan Vivian. Tanda diduga, Vivian bergerak cepat mengecup bibirnya.

"Pokoknya kita harus bercinta malam ini" ucap Vivian tersenyum sambil mengelus dada bidang Alfhat.

"Hemm" balas Alfhat dengan anggukan kepala.

Vivian tersenyum manis, dia tidak ingin melewatkan kesempatan untuk bercinta dengan Alfhat. Pokoknya malam ini rencananya harus berhasil, dia harus mengandung anak Alfhat.

Dengan penuh kemenangan, Vivian membuka pintu kamarnya lalu bergerak masuk ke dalam. Sementara Alfhat bergerak melangkah menuju kamarnya yang jaraknya bersebelahan dengan kamar Vivian.

Namun baru beberapa langkah, tiba-tiba tangan seseorang sudah bergelayut manja di balik punggungnya yang berusaha menggodanya. Alfhat sangat tahu betul siapa pelakunya.

"Vivian..."

"Bagaimana kalau kita mandi bersama setelah ini." ucapnya berbisik di telinga Alfhat.

Alfhat yang begitu tahu dengan keinginan wanitanya itu berbalik badan kearahnya dan tanpa basa-basi langsung membungkam mulut Vivian dengan ciuman r*c*snya.

Vivian begitu senang karena Alfhat dengan cepat meresponnya. Kedua tangannya dengan cepat merangkul leher Alfhat. Sementara salah satu tangan Alfhat merangkul pinggangnya dan perlahan mulai bergerak meraba-raba punggungnya.

"Emm... sayang, kita lakukan di kamar saja." ucap Vivian manja.

Tanpa mengucapkan sepatah kata, Alfhat langsung menggendong tubuh Vivian ala bridal style lalu membawanya masuk ke dalam kamar.

Pintu kamar dibiarkan terbuka lebar, sementara Alfhat yang sedang menggendong Vivian bergerak mendekati tempat tidur dan setelah itu langsung melempar tubuh Vivian di atas ranjang.

Dengan gerakan menggoda, Vivian perlahan membuka piyama tidur seksinya. Sedangkan Alfhat hanya mampu memperhatikannya tanpa berkedip.

"Sayang, kemarilah." ucap Vivian sambil mengulurkan tangannya layaknya cacing kepanasan yang ingin segera dibelai.

Sementara Alfhat memilih duduk di sisi tempat tidur, dengan cepat Vivian merangkak mendekatinya. Dengan begitu lihainya, Vivian membuka jas dan dasi nya. Setelah itu kembali membuka kancing kemejanya satu persatu, Alfhat hanya mampu membiarkan Vivian melakukan semua itu.

Hingga siapa yang memulainya bibir mereka sudah saling menempel satu sama lain. Bahkan saling ******* dan m*ny* sap dengan penuh kelembutan.

Kemeja Alfhat sudah terlepas dari tubuhnya dan tergeletak di lantai. Mereka sudah siap melangkah ke tahap selanjutnya. Namun, aksi keduanya terhenti saat mendengar suara seseorang berteriak keras meminta tolong, hingga suara orang tersebut begitu menggema di dalam kamarnya.

Aku yakin wanita itu yang sedang meminta tolong. Nikmati saja hukuman cambuk mu, wanita malang. Walaupun kamu sudah sah menjadi istri Alfhat, tapi aku tidak akan pernah membiarkanmu bersamanya. Kamu hanya sebatas istrinya, sedangkan aku yang akan melayaninya setiap saat. Batin Vivian tersenyum tipis.

Sementara Alfhat, mengerutkan keningnya dan merasa aneh mendengar suara teriakan tersebut. Dia seperti mendengar suara seorang laki-laki yang berteriak meminta tolong.

Aneh, bukankah si perawan tua yang sedang menjalani hukumannya. Kenapa jadi suara laki-laki yang meminta tolong. Sebaiknya, aku harus memeriksanya. Batin Alfhat.

"Sayang, ayo lanjutkan. Aku sudah siap bercinta denganmu." ucap Vivian sambil meraba-raba dada bidang Alfhat dan siap melakukan penyatuan.

"Sebaiknya kita hentikan dulu" ucap Alfhat sembari menggeser tubuhnya. Dengan cepat Vivian langsung merangkul pinggangnya dan tidak ingin membiarkannya pergi.

"Vivian aku...." Alfhat tidak melanjutkan ucapannya, mulutnya sudah dibungkam habis oleh Vivian. Mau tak mau Alfhat kembali meladeninya.

Sementara itu, tampak wanita berhijab dengan santainya keluar dari ruangan yang baru saja ditempatinya. Kedua tangannya terlihat di bersihkan menggunakan sapu tangan.

Bulir keringat muncul di keningnya, dengan malas wanita itu mengusapnya.

"Jangan coba-coba berurusan dengan aku. Lihatlah, kalian berdua sudah mendapatkan getahnya. Padahal aku sudah peringatkan kepada kalian untuk tidak menuruti ucapan pria cabul itu, tapi kalian lebih memilih menikmati cairan cabai ku" omelnya sambil merapikan hijabnya yang sempat berantakan akibat melawan kedua pria tadi. Dan wanita itu tidak lain adalah Etha

Lalu Etha melangkah menuruni anak tangga. Dia harus mencari kopernya di lantai dua, karena menurutnya pelayan tadi akan menemaninya ke kamar yang berada di lantai dua. Mungkin kopernya ada di sana.

Setibanya di lantai dua, Etha menyusuri setiap lorong kamar. Dia mencoba membuka pintu kamar yang dilewatinya, namun sayangnya pintu kamar tersebut terkunci.

Etha kembali berpindah ke pintu kamar satunya, dan lagi-lagi pintunya tetap terkunci. Hingga sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman manis manakala melihat sebuah pintu kamar terbuka lebar.

Tanpa menunggu lama, Etha melangkah mendekat ke arah pintu kamar tersebut. Dia merasa yakin kamar tersebut adalah kamar yang akan ditempatinya.

Etha langsung saja menyelonong masuk hingga secara mendadak dia berteriak histeris melihat sesuatu yang tidak sepantasnya harus ia lihat.

"Astaghfirullah, naudzubillah min dzalik." teriaknya dan terlonjat kaget mendapati dua insan sedang bermesraan di atas ranjang.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Baihaqi Sabani

Baihaqi Sabani

q suka etha....😘😘😘😘💪💪💪 lnjut thor...up yg bnyk

2023-03-13

0

Ade

Ade

ya Etha...
bikin alfhat insyaf author..
jangan bikin Etha cinta duluan yah, bikin alfhat yang bucin duluan... semangat up😘

2023-03-08

1

Mita

Mita

lanjut thor

2023-03-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!