Bab 7

"Aku seperti membeli kucing tua dalam karung dan bisa juga dikatakan sedang membeli barang yang hampir expired." ejek Alfhat tersenyum sinis.

Etha yang mendengar ucapannya langsung menoleh ke arahnya dengan tatapan sulit diartikan.

"Andai saja perusahaan Papa ku tidak jatuh bangkrut, aku tidak akan pernah sudi dijadikan sebagai alat pelunas hutang untuk laki-laki bejat seperti dirimu. Bagiku hutang harus dibayar, karena pertanggungjawabannya sampai di akhirat." ucap Etha dengan nada penekanan.

Alfhat langsung tergelak tawa mendengar ucapannya. Dia sungguh puas dengan rencananya kali ini, hingga berhasil mendapatkan seorang wanita berhijab yang berwatak keras.

Sementara Etha berdecak kesal sembari melipat lengannya di meja. Mulut pria cabul itu sungguh pedas, bagaimana tidak, dia diibaratkan seekor kucing tua, memang kenyataannya dia bukan lagi wanita muda, tapi seenggaknya saling menghargailah sesama manusia.

Richard yang berdiri di samping mereka, hanya mampu melirik pasangan suami istri yang baru saja menikah itu secara bergantian, lalu kembali menatap layar ponselnya.

Tak berselang lama kemudian, pelayan restoran datang membawa pesanan mereka, lalu menghidangkannya di atas meja. Alfhat ikut melipat lengannya di meja, persis yang dilakukan oleh Etha sembari menatap makanan yang sudah terhidang di atas meja.

"Makanlah, karena besok atau lusa dan hari-hari seterusnya bisa saja kamu meninggalkan dunia ini." sinis Alfhat menyeringai sambil memegang sendok dan garpu yang siap menyantap makanannya.

Etha sama sekali tidak meladeni ucapan Alfhat. Karena jika Etha meladeninya, bisa-bisa perdebatan keduanya semakin panjang hingga bercabang-cabang tidak ada habisnya.

Kemudian mereka mulai memakan makanannya dengan suasana hening. Hanya sendok dan garpu saling bersahut-sahutan. Sedangkan Richard juga sedang menikmati makanannya, namun dia berada di meja sebelah dan jaraknya cukup jauh dari meja pasangan suami istri itu.

Selesai makan siang bersama, mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju bandara. Karena hari ini Alfhat memutuskan untuk kembali ke negara A. Dia akan membawa Etha tinggal bersamanya dan sudah dipastikan dia akan melakukan pembalasan terhadap wanita yang baru saja dinikahinya itu.

Mobil yang membawa mereka tiba di bandara. Alfhat bergegas turun dari mobil dan melangkah masuk ke bandara. Sementara Etha masih terlihat menyeret kopernya dengan gerakan lambat.

"Woi, percepat langkahmu, aku tidak suka memelihara wanita lelet dan tidak berguna." ketus Alfhat sambil menyilangkan lengannya di depan dada menatap tajam ke arah Etha. Kemudian berbalik badan melanjutkan langkahnya.

"Dasar menyebalkan, apa dia tidak lihat aku sedang kesulitan membawa dua koper." gumam Etha kesal.

"Hei tunggu sebentar, bawa koper tuan mu. Aku mau ke toilet dulu." ucap Etha kepada sekretaris Alfhat.

"Nona, ini menjadi tugasmu. Jadi kerjakan saja, jangan sampai tuan marah" peringat Richard.

"Ya sudah, jangan salahkan aku jika koper ini hilang di tangan ku." ketus Etha lalu melangkah pergi. Namun baru beberapa langkah, Richard lalu mengambil alih koper Alfhat dari tangan Etha.

Etha tersenyum tipis karena sekretaris Alfhat sangatlah mudah diakali. Jangan salah, dia bukanlah wanita bodoh yang bisa di suruh-suruh.

"Bergegaslah nona, karena tersisa beberapa menit lagi pesawat akan terbang ke negara A." ucap Richard.

"Iya, terus mengapa masih mengikuti ku." ucap Etha dengan kening berkerut. Pasalnya Richard mengekor di belakangnya.

"Jangan sampai anda kabur." ucap Richard dingin.

"Kalau begitu, sekalian saja kamu ikut masuk ke dalam toilet. Karena jangan sampai aku kabur di dalam toilet." ketus Etha.

Richard hanya mampu menghembuskan nafasnya dengan kasar dan memilih menunggu saja. Sementara Etha tampak mondar-mandir di dalam toilet yang sedang berpikir, dia sengaja berlama-lama di dalam toilet.

"Apa sebaiknya aku hubungi saja Dilan dan Ken. Siapa tahu mereka bisa membantuku. Tapi, kasian Papa jika aku kabur dari pria cabul itu." ucap Etha menghela nafas berat.

Dan tiba-tiba terdengar suara gedoran pintu dari luar. Etha bergegas keluar dari toilet dan mendapati sekretaris Alfhat.

"Cepat nona, tuan sudah menunggu anda di dalam pesawat." ucap Richard.

Tanpa menimpali ucapan sekretaris Alfhat, Etha memilih melangkah terlebih dahulu meninggalkan sekretaris Alfhat.

Kini mereka sudah berada di dalam pesawat dan siap membawanya ke negara A. Dimana Etha dan Alfhat duduk bersebelahan. Perjalanan mereka membutuhkan waktu berjam-jam lamanya hingga mereka tiba di bandara internasional negara A.

Dua unit mobil terparkir di halaman bandara dan siap membawa mereka pulang ke mansion. Alfhat, Etha dan Richard bergerak masuk ke dalam mobil. Setelah itu mobil melaju meninggalkan tempat tersebut.

*

*

*

Tepat pukul 7 malam, mereka sampai di kediaman Alfhat. Etha menatap sejenak bangunan tiga lantai yang begitu mewah, bahkan mengalahkan kemewahan kediaman orang tuanya.

Terdengar suara bariton seseorang menegurnya karena Etha tak kunjung mengikuti langkahnya. Dengan cepat Etha bergegas menyusul kedua pria tinggi itu sambil menghentakkan sepatunya.

Alfhat masuk ke dalam mansion dan kedatangannya langsung di sambut hangat oleh wanita cantik bergaun seksi.

"Akhirnya kamu pulang sayang. Aku sangat merindukanmu" ucap wanita cantik itu, lalu berhambur memeluknya. Senyuman manis menghiasi bibirnya sambil mengelus punggung kekar Alfhat dengan jemari lentiknya.

"Aku juga merindukanmu, Vi." balas Alfhat.

Wanita itu tidak lain adalah Vivian, kekasih sekaligus partner ranjang Alfhat selama hampir setahun lamanya. Vivian sangat mencintai Alfhat, bahkan sejauh ini hanya Vivian satu-satunya wanita yang bertahan lama menemani Alfhat.

Karena biasanya, Alfhat hanya melakukan hubungan semalam kepada setiap wanita bayarannya, jika sudah bosan dia akan kembali mencari wanita bayaran yang jauh lebih menarik dan mampu memuaskan hasratnya, terutama urusan ranjang.

Tidak hanya itu, Alfhat begitu pemilih dalam mencari wanita bayaran. Wanita yang sering disewanya haruslah wanita muda yang berumur 20-25 tahun, tidak lebih dan tidak kurang.

Untuk saat ini, semua kriteria wanita yang diinginkannya ada pada Vivian. Karena Vivian sosok wanita cantik, bertubuh seksi, memiliki sifat lembut, pengertian dan poin pentingnya mampu memuaskan hasratnya selama ini.

Mereka melepaskan pelukannya lalu kembali berciuman untuk melepas rindu. Sedangkan Richard yang melihat aksi mereka hanya mampu geleng-geleng kepala.

Etha yang baru saja masuk ke dalam mansion terlonjat kaget melihat Alfhat tengah berciuman. Buru-buru Etha mengalihkan pandangannya ke sembarang arah.

"Astaghfirullah, lagi-lagi mataku ternodai dengan aksi mesum pria cabul itu." kesal Etha.

"Tuan, aku pergi dulu." pamit Richard dan tak sengaja matanya tertuju ke arah Etha.

Alfhat langsung melepaskan ciumannya.

"Hemm. Kamu tidak perlu datang menjemput ku esok pagi." ucap Alfhat sambil merangkul pinggang wanitanya.

"Baik tuan." Ucap Richard lalu membungkuk hormat, kemudian melenggang pergi.

Vivian mengalihkan pandangannya ke arah wanita berhijab yang tengah membelakangi.

"Sayang, siapa dia?" tanya Vivian.

"Bukan siapa-siapa. Dia hanya wanita gelandang yang akan tinggal bersama dengan kita." ucap Alfhat tersenyum tipis. Sontak Etha mengalihkan pandangannya ke arah mereka.

Vivian terkejut melihat Etha, seketika raut wajahnya berubah masam. Baru kali ini Alfhat membawa seorang wanita pulang ke mansion.

"Wanita gelandangan? oh baguslah. Pekerjakan saja dia menjadi pelayan ku." ketus Vivian dan tatapannya begitu tidak suka menatap wajah Etha. Karena menurutnya, Etha wanita yang berparas cantik, dia sungguh tidak ingin ada saingan di mansion tersebut.

"Tentu sayang." timpal Alfhat.

"Hei kamu! bawa koper mu ke atas. Mulai sekarang kamu akan menjadi pelayan kekasihku." ucap Alfhat dengan entengnya.

Etha hanya mampu tersenyum sinis menatap mereka.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

@

@

Baca y euneekkkk bngt iihh. sma pmeran cwok y. brhubngan tnpa ikatan. smpe ktahun gtu.
Nauzubillahiminzalik.. jgn smpai ada d dunia nyata.

2023-03-06

1

Cahaya Warna

Cahaya Warna

jangan mau tha....kamu istrinya ....jangan tanggung2 ngamalin agama.....biarin mati sekalian mempertahankan keyakinan ..... yakin kamu istrinya dan yakin kedudukan km lebih tinggi ....😁

2023-03-06

1

Ade

Ade

up thor

2023-03-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!