Bab 4

"Bagaimana jika aku museum kan saja dia di mansion milikku, dia kan barang langka yang hampir expired dan lebih cocoknya di museum kan, ha ha ha..itu jauh lebih menyenangkan."

Tak henti-hentinya Alfhat tertawa sepanjang perjalanan pulang. Dia saking bahagianya, akhirnya rencananya berhasil.

****

Sementara itu, tuan David terlihat murung. Pria paruh baya itu begitu cepat menghabiskan makanannya lalu bergegas ke ruang kerjanya. Di sanalah dirinya selalu menyendiri ketika memiliki masalah.

Etha dan ibunya hanya saling pandang, kemudian mereka melanjutkan acara makannya. Selesai makan malam bersama, Etha mengajak ibunya untuk menemui sang ayah di ruang kerjanya.

"Mama, kalau dilihat-lihat sepertinya Papa punya masalah deh." ucap Etha dengan tebakannya, berpura-pura tidak tahu apa-apa.

"Iya, sepertinya Papa kamu punya masalah. Mama juga berpikiran seperti itu. Apalagi akhir-akhir ini Papa kamu berubah, lebih sering melamun, dan setiap pulang dari kantor Papa kamu selalu saja menghabiskan waktunya di ruang kerjanya. Setiap kali Mama mengajaknya berbicara, Papa tidak meresponnya dengan baik dan lebih banyak diam." ucap Nyonya Lexa panjang lebar menjelaskan sikap suaminya yang berubah akhir-akhir ini.

"Kalau begitu, Mama tanyakan saja apa masalah Papa sebenarnya, siapa tahu kita bisa membantunya, Mama." ucap Etha tersenyum.

"Kamu benar sayang, ayo." ucap Nyonya Lexa sambil mengelus bahu putrinya.

"Eits, tunggu dulu, Mama. Aku mau ambil minum dulu."

"Ya sudah, Mama tunggu kamu di ruang kerja Papa."

Etha tersenyum dengan anggukan kepala menanggapi ucapan ibunya, lalu dia bergegas ke dapur. Sedangkan Nyonya Lexa bergegas ke ruang kerja sang suami.

Nyonya Lexa masuk ke ruang kerja sang suami tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Dia terkejut dengan kening berkerut melihat suasana ruang kerja sang suami tampak berantakan. Dokumen beserta berkas-berkas penting bertebaran di lantai.

"Apa yang terjadi Mas?" tanya Nyonya Lexa sambil mendekati suaminya.

Tuan David hanya mampu diam menempati kursinya, dia sama sekali tidak menggubris ucapan sang istri.

"Apa yang terjadi Mas! kenapa bisa begini. Jawab aku!" ucap Nyonya Lexa serius dengan suara meninggi, karena melihat sang suami hanya mampu diam.

"Aku sudah menghancurkan segalanya." ucap Tuan David dengan mata berkaca-kaca menatap sang istri.

"Menghancurkan segalanya? katakan dengan jujur, aku tidak mengerti maksudmu, Mas." tegas Nyonya Lexa.

Tuan David menghela nafas berat, lalu dia pun mulai menceritakan segala masalah yang tengah dihadapinya tanpa ada yang harus ditutup-tutupinya dari sang istri. Namun mengenai tawaran Alfhat, dia tidak berani mengatakannya.

Nyonya Lexa yang mendengar setiap penjelasan sang suami hanya mampu menutup mulutnya seakan tidak percaya.

"Jadi itu masalahnya, mas, sehingga kamu berubah dan menutup diri kepadaku." ucap Nyonya Lexa dengan mata berkaca-kaca.

"Mengapa baru sekarang kamu mengatakannya, Mas." ucap Nyonya Lexa marah.

"Aku tidak punya kekuatan untuk menceritakan semua itu. Aku sungguh tidak ingin kamu kepikiran dengan masalah yang sedang ku hadapi. Aku tidak ingin kamu tahu bahwa perusahaan kita jatuh bangkrut, dan sekarang... aku terlilit hutang" ucap tuan David sambil mengusap rambutnya penuh frustasi.

Nyonya Lexa hanya mampu memegang ujung meja agar mampu menopang tubuhnya hingga tidak membuatnya terjatuh. Karena kedua kakinya menjadi lemas setelah mendengar penuturan sang suami.

"Lalu apa yang akan kamu lakukan, Mas? terus hutang-hutang mu bagaimana?." tanya Nyonya Lexa.

Tuan David hanya mampu mengusap wajahnya dengan kasar dan tidak tahu harus menjawab pertanyaan sang istri.

"Kalau begitu, aku akan meminta bantuan kepada Darren, siapa tau Darren bisa membantu kita untuk membayar hutang-hutang mu." usul Lexa dan ingin segera ke kamarnya untuk mengambil ponselnya, lalu menghubungi adik iparnya itu.

Namun, tuan David segera menghentikannya

"Jangan lakukan itu sayang, Darren sudah banyak membantu kita, terutama perusahaan. Lagian, saat ini dia tengah berduka." ucap tuan David.

"Ya sudah, kalau begitu aku akan menghubungi Dilan. Siapa tau dia bisa membantu perusahaanmu dan melunasi sebagian hutang-hutang mu."

"Tidak sayang, aku tidak ingin perusahaan putraku berada dalam masalah. Tuan Alfhat bukanlah orang sembarangan, dia bisa saja berbuat hal yang sama seperti dengan perusahaanku. Apalagi perusahaan yang bekerja sama denganku, tak ada satupun yang mau membantuku, karena perusahaan tuan Alfhat menekan semua perusahaannya." jelas tuan David panjang lebar.

"Terus, mengapa kamu harus bekerja sama dengan orang seperti itu. Lihatlah, sekarang dia hanya menghancurkan perusahaanmu, mas."

"Aku tidak berpikiran jernih pada waktu itu, karena aku begitu tergiur dengan memenangkan beberapa tender besar hingga tuan Alfhat datang kepadaku untuk mengajakku bekerja sama dengan perusahaannya. Tanpa pikir panjang, aku langsung saja menyetujuinya tanpa mencari tahu terlebih dahulu latar belakang perusahaannya."

Nyonya Lexa hanya mampu memijit keningnya yang tiba-tiba merasakan pusing.

"Astaga Mas, kamu sungguh...." Nyonya Lexa tak kuasa melanjutkan ucapannya, air matanya mengalir deras membasahi pipinya. Dia hanya mampu menangis dan tidak bisa berkata-kata lagi.

"Maafkan aku sayang, aku sungguh bodoh." ucap tuan David penuh sesal.

Sementara Etha tidak berani masuk ke dalam, setelah mendengar ayah dan ibunya tengah berdebat. Dia memilih untuk menguping pembicaraan mereka di depan pintu sambil memegang nampan yang dibawanya.

"Berapa nominal hutangmu mas? lalu bagaimana caramu untuk membayar seluruh hutang-hutang mu itu?" tanya Nyonya Lexa sambil mengusap air matanya dengan kasar.

"Jumlahnya sangat fantastis, aku tidak bisa menyebutkan nominalnya. Untuk cara membayarnya, tuan Alfhat memberikan sebuah tawaran kepadaku, dan aku langsung menyetujuinya." ucap tuan David lalu menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Tawaran? tawarannya seperti apa." Nyonya Lexa langsung mengalihkan pandangannya menatap penuh curiga ke arah sang suami.

Tuan David menghela nafas berat, dia sungguh tak sanggup untuk mengatakannya.

"Ak-aku menjadikan putri kita sebagai alat pelunas hutang untuk melunasi seluruh hutang-hutang ku. Jika tidak menerima tawarannya, kita sekeluarga harus angkat kaki dari rumah ini secepatnya dan otomatis aku akan kehilangan segalanya, termasuk perusahaan almarhum Papa." ucap tuan David.

"Kamu gila mas! tidak seharusnya kamu menjadikan putrimu sebagai alat pelunas hutang. Kamu sungguh Papa yang kejam! tega kamu mas menjual putrimu dengan pria itu." ucap Nyonya Lexa marah dengan mata memerah yang diselimuti amarah.

"Aku terpaksa melakukannya. Semua itu juga kulakukan demi kebaikan keluarga kita. Aku sudah berjanji kepada almarhum Papa untuk terus menjalankan perusahaannya dengan baik, jika aku tidak menerima tawarannya, berarti aku sama saja mengingkari janjiku kepada almarhum Papa. Tidak hanya itu, aku bisa saja mendekam dalam penjara seumur hidup. Karena waktu kita hanya tersisa tiga hari untuk melunasi seluruh hutang-hutang perusahaan." ucap tuan David panjang lebar menjelaskannya.

"Tapi, yang kamu lakukan itu salah besar!. Aku tidak setuju!, aku bahkan siap kehilangan segalanya yang jelas jangan korbankan putriku!" bantah nyonya Lexa dengan amarah menggebu-gebu.

"Selama bertahun-tahun kita menikah, sekarang aku baru melihat sifat aslimu, Mas. Ternyata kamu orang yang jahat dan egois yang cuma mementingkan kepentingan dirimu sendiri." Nyonya Lexa begitu murka sambil menunjuk-nunjuk ke arah sang suami. Pasalnya dia tidak menyangka sang suami begitu teganya menjadikan putrinya sebagai alat pelunas hutang.

"Maafkan aku Lexa. Aku tidak berdaya dan tidak tahu harus melakukan apa." ucap Tuan David penuh sesal.

Nyonya Lexa bergegas keluar dari ruangan tersebut bahkan tak lupa membanting pintunya.

"Etha." Nyonya Lexa terkejut melihat sang putri berdiri di hadapannya.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

o2m860270

o2m860270

lanjut thor..

2023-03-04

1

Septiola Nur Hasanah

Septiola Nur Hasanah

jujur sebenarnya masih gak setuju etha dngn alfhat 😌 etha perempuan baik baik, sedangkan alfhat adalah laki laki yg sudah sering tidur dngn perempuan manapun, tapi yg namanya manusia masih bisa bertobat kok 🥺

thor tolong ya untuk cerita yg ini jngn dibikin nyesek, aku percaya dngn cerita author kaya cerita cerita sebelumnya 🥰 thank author

2023-03-04

4

Mita

Mita

lanjut thor

2023-03-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!