Rayyan tidak menjawab. Tapi pria itu menutup laptopnya dengan kasar, lalu mulai mendekati Aurora dengan tatapan tajamnya.
"Ka.. kamu mau.. mau apa?"tanya Aurora beringsut mundur menjauhi Rayyan.
Dengan tatapan tajam dan wajah yang terlihat dingin, Rayyan meraih beberapa helai rambut Aurora sambil terus mendekat ke arah Aurora hingga Aurora tersudut di pintu mobil.
"Kamu ingin tahu? Menurut mu, apa yang harus aku lakukan agar kamu menurut padaku?"tanya Rayyan semakin mendekat pada Aurora.
"Me..menjauh dariku! A..aku janji akan memperbaiki sikapku!"pekik Aurora seraya mendorong dada Rayyan. Ekspresi wajah Rayyan membuat Aurora ketakutan.
"Bagus! Sebaiknya kamu menjadi kucing yang manis, agar aku tidak murka padamu,"ujar Rayyan, kemudian membuka laptopnya dan kembali fokus bekerja, seolah barusan tidak terjadi apa-apa.
"𝘿𝙖𝙨𝙖𝙧 𝙞𝙗𝙡𝙞𝙨! 𝘼𝙠𝙪 𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧-𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧 𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙡𝙞 𝙢𝙚𝙣𝙘𝙚𝙠𝙞𝙠 𝙡𝙚𝙝𝙚𝙧 𝙢𝙪!"umpat Aurora dalam hati, membuang napas kasar,"𝘼𝙠𝙪 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙮𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙣, 𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙠𝙚𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥𝙖𝙣 𝙠𝙪 𝙨𝙚𝙩𝙖𝙝𝙪𝙣 𝙠𝙚 𝙙𝙚𝙥𝙖𝙣,"gumamnya lagi dalam hati.
"Kenapa? Kamu ingin membunuh aku? Jangan mimpi! Jika kamu tidak ingin hidup mu susah, sebaiknya kamu menjadi kucing yang manis,"ujar Rayyan masih tetap fokus bekerja dengan laptopnya, tanpa melirik apalagi menatap Aurora.
"𝘼𝙥𝙖 𝙙𝙞𝙖 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙧 𝙨𝙪𝙖𝙧𝙖 𝙝𝙖𝙩𝙞𝙠𝙪?"gumam Aurora dalam hati, melirik wajah datar Rayyan.
Beberapa menit kemudian, mereka pun tiba di kantor catatan sipil. Setelah melewati prosedur yang terkesan mudah karena pengaruh Rayyan, akhirnya mereka resmi menjadi sepasang suami-isteri. Mereka keluar dari kantor catatan sipil dan menuju parkiran.
"Andi, antar dia berbelanja! Panggil Nola dan katakan padanya untuk menemani dia membeli semua yang dia butuhkan. Jangan ada yang kurang satu pun. Dan satu lagi, bawa kucing kecil ini ke spa dan salon! Aku tidak ingin membawa pulang istri yang buluk dan kusam seperti dia,"ujar Rayyan menunjuk ke arah Aurora, kemudian langsung pergi meninggalkan tempat itu, masuk ke dalam mobilnya. Mobil Rayyan pun melaju meninggalkan Aurora dan Andi.
Aurora yang mendengar semua kata-kata Rayyan pun mengepalkan kedua tangannya. Wajahnya terlihat penuh amarah. Setelah Rayyan pergi, gadis itu kemudian berbalik menghadap Andi dan mencengkram kerah kemeja Andi dengan tatapan membunuh. Andi pun menelan salivanya sendiri susah payah melihat wajah istri majikannya yang terlihat sangat marah itu mencengkram kerah kemeja nya.
"Apa bosmu bilang tadi? Aku buluk dan kusam? Apa bos mu itu sudah katarak? Tidak bisa melihat wanita cantik seperti aku, hah?"bentak Aurora menatap tajam Andi, membuat Andi merasa terintimidasi.
"No..nona jangan marah! Bos memang begitu. Suka nge bug. Dia itu sudah lama menjomblo, jadi kurang belaian dan kasih sayang seorang kekasih. Nona harus bersabar menghadapinya. Sebenarnya dia itu baik, kok. Ayo, saya antar nona belanja! Biar stres nona hilang. Tuan sudah memberikan kartu untuk nona. Nona gesek saja sesuka hati nona. Biar bos tahu rasa,"ujar Andi ingin menyelamatkan diri dari macan betina yang sepertinya akan menelannya bulat-bulat.
Aurora tersenyum smirk mendengar kata-kata Andi,"Ide yang bagus. Ayo, berangkat! Aku ingin memanjakan diri untuk menghilangkan stres,"ajak Aurora melepaskan kerah kemeja Andi dan langsung masuk ke dalam mobil.
"Selamat...selamat.... Masa bodoh jika pengeluaran Tuan bulan ini membengkak. Yang penting aku selamat. Galak banget istri tuan ini. Tapi untung saja bisa di bujuk.Orang bilang, kalau istri stres dan sakit kepala, maka suruh lah untuk berbelanja. Setelah istri puas berbelanja, maka stres dan sakit kepalanya akan hilang, karena berpindah ke suaminya,"gumam Andi terkekeh sendiri,"Maaf, ya, Tuan! Akhirnya aku punya kesempatan untuk balas dendam pada Tuan, setelah Tuan menyiksa aku lembur semalam,"gumam Andi tersenyum-senyum sendiri.
Hari itu Aurora belanja apapun yang dia mau dan apapun yang dia suka. Hingga akhirnya kelelahan dan memilih untuk pergi ke spa memanjakan diri, setelah itu berencana pergi ke salon.
"Siapa suruh dia galak padaku dan selalu menindas aku. Mengatai aku buluk dan kusam, dan berani-beraninya dia mencuri ciuman pertama ku. Banyak pelanggan yang antri hanya untuk bisa bermalam dengan aku dan memuja kecantikan ku.Tapi iblis itu malah menghinaku. Aku pakai saja kartu nya sesuka hatiku, biar tahu rasa,"gumam Aurora tersenyum miring.
Selama menjadi kupu-kupu malam Aurora memang merawat dirinya dengan menggunakan skincare yang lumayan mahal. Tapi Aurora jarang pergi ke spa. Berbeda dengan Sumi yang hobi pergi ke spa untuk memanjakan dirinya.
Sedangkan di rumah Rayyan, Naima nampak penasaran saat beberapa orang suruhan Rayyan keluar dari kamar Rayyan. Salah satunya adalah Nola yang memang bertugas untuk mengurus pakaian Rayyan.
"Nola, memangnya Rayyan membeli berapa banyak pakaian, hingga banyak sekali orang yang kamu bawa?"tanya Naima. Karena biasanya Nola hanya akan membawa dua orang untuk membantunya. Tapi kali ini ada enam orang yang di bawa Nola.
"Lumayan, nyonya. Pekerjaan saya sudah selesai. Saya permisi,"pamit Nola yang tidak ingin ditanyai lebih lanjut lagi oleh Naima.
"Beli apa saja anak itu? Nola sampai membawa banyak orang untuk membereskannya. Apa malam ini dia akan pulang? Semenjak aku gagal menjebak dia waktu itu, Rayyan nggak pulang-pulang sampai sekarang,"gumam Naima menghela napas panjang.
Naima yang baru pulang tidak tahu jika Nola membawa banyak barang ke dalam kamar Rayyan. Dari pakaian wanita yang lengkap untuk digunakan sehari-hari sampai untuk pesta. Deretan sepatu, tas dan juga aksesoris untuk wanita. Peralatan make up dan juga skincare. Pokoknya semua kebutuhan Aurora sudah lengkap tersedia di kamar Rayyan.
Malam mulai menyapa saat Rayyan menjemput Aurora ke salon. Rayyan menunggu Aurora di dalam mobil seraya mengerjakan pekerjaannya dengan laptop di atas pangkuannya.
"Apa nyonya sudah selesai?"tanya Andi menghampiri orang yang dipercaya mendandani Aurora.
"Sudah. Baru saja selesai. Sebentar, akan saya bawa keluar,"ujar orang yang mendandani Aurora.
Tidak lama kemudian, Aurora pun keluar dari tempatnya di rias. Andi yang melihat Aurora pun melongo tidak berkedip melihat kecantikan Aurora. Aurora benar-benar terlihat sangat cantik. Gadis itu memakai dress mini dengan rambut sebahu yang digerai. Jepit kupu-kupu menghias rambutnya. Riasan yang tidak mencolok dan terkesan natural membuat gadis itu semakin cantik.
"Lap, air liur mu itu!"ucap Aurora yang melihat Andi melongo karena menatap dirinya. Selama satu tahun menjadi kupu-kupu malam gadungan, Aurora sudah terbiasa dengan tatapan para pria padanya.
"Ma.. mari, nyonya! Tuan sudah menunggu di mobil,"ucap Andi tergagap.
Aurora keluar dari salon itu dengan tatapan semua orang yang terlihat kagum padanya. Andi membukakan pintu mobil untuk Aurora, dan menutupnya setelah Aurora masuk.
"Lama sekali,"gerutu Rayyan masih sibuk dengan laptopnya tanpa menoleh pada Aurora. Aurora hanya diam. Malas menanggapi perkataan Rayyan.
"Jalan!"titah Rayyan dan mobil itupun melaju menuju rumah Rayyan.
Beberapa menit kemudian, mobil Rayyan pun memasukinya sebuah gerbang rumah yang terlihat megah. Aurora nampak takjub melihat rumah yang bak istana itu. Belum pernah Aurora melihat rumah sebesar itu secara langsung. Apalagi memasuki rumah sebesar itu.
"Sudah sampai, Tuan,"ujar Andi membuka pintu mobil tempat Rayyan duduk. Rayyan yang sepanjang perjalanan hanya diam dan fokus pada layar laptopnya pun menutup laptopnya. Menyerahkannya pada Andi, kemudian keluar dari dalam mobil. Sedangkan Aurora masih mengagumi bangun di depannya itu.
"Hei! Keluar! Apa kamu akan menginap di dalam mobil?"tanya Rayyan membuka pintu mobil tempat Aurora duduk.
Aurora menghela napas panjang, kemudian keluar dari dalam mobil.
"Lama se..."
...❤️🌸❤️...
.
.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 434 Episodes
Comments
Yuli Yuli
LM" JD SM" bucin lho tar rayyan SM aurora
2024-02-01
2
haist mulutnya minta di tabok enak aja ngatain Aurora buluk🙄
2023-12-09
1
Cekik aja Aurora biar gak bisa macam-macam
2023-12-09
1