Kupu-kupu Malam Tapi Perawan
Di sebuah restoran.
"Plak!"
"Plak!"
"Plak!"
Tiga kali Aurora menampar seorang pelanggan restoran yang melecehkan dirinya dengan memegang bokongnya. Mengundang perhatian para pengunjung restoran.
"Dasar pelayan sialan! Beraninya kamu menampar aku! Di mana manager restoran ini? Kenapa mempekerjakan pelayan kurang ajar seperti dia!"teriak pria bertubuh tambun, berperut buncit yang baru saja di tampar Arora.
"Maaf, tuan. Dia ini pelayan baru. Tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa,"ucap manager restoran itu kemudian menatap Aurora,"Cepat minta maaf pada Tuan ini! Tuan ini adalah pelanggan tetap restoran ini. Cepat minta maaf!"titah manager itu pada Aurora.
"Dia yang bersalah. Kenapa saya yang harus minta maaf?"protes Aurora yang merasa tidak bersalah.
"Karena Tuan ini adalah pelanggan tetap di restoran ini.Cepat minta maaf!"titah manager restoran itu terlihat geram pada Aurora.
"Saya tidak mau! Memangnya kenapa jika dia pelanggan tetap di restoran ini? Apa karena dia pelanggan tetap di restoran ini, lalu dia bisa melecehkan pelayan seperti saya sesuka hati?"ketus Aurora tetap kukuh dengan pendiriannya.
"Kamu akan saya pecat jika tidak mau minta maaf pada Tuan Seno!"ancam manager restoran itu pada Aurora.
"Bapak tidak perlu memecat saya. Saya mengundurkan diri mulai saat ini juga. Saya tidak Sudi bekerja di tempat yang membela orang yang bersalah dan menindas orang yang lemah,"sahut Aurora langsung meninggalkan tempat itu dengan wajah yang terlihat sangat kesal.
"Dasar pelayan tidak tahu diri!"umpat manager restoran itu.
***
"Dasar orang kaya sialan! Mereka sangat suka menindas orang-orang yang lemah. Mereka semena-mena karena memiliki harta yang banyak. Sekarang aku harus bagaimana ini? Harus kerja apa? Dimana pun aku bekerja, aku selalu di lecehkan para laki-laki buaya darat itu.Huhh.. terlalu cantik bukanya membawa berkah. Tapi malah jadi musibah. Aku pengen masuk pintu ajaib Doraemon untuk kembali ke masa lalu. Sebelum masuk ke perut ibu, aku pengen request dulu sama Tuhan apa keinginan ku,"gerutu Aurora sepanjang jalan.
"Neng, kok jalan sendirian? Abang temani, mau nggak?"tanya seorang pemuda berambut jabrik yang berjalan menghampiri Aurora bersama seorang temannya yang berambut gondrong.
"Yakin, mau nemenin?"tanya Aurora dengan suara centil. Membuka masker yang sedari tadi menutupi wajahnya sambil berjalan mendekati dua orang pria itu.
"Eh, Buset dah! Tubuh bahenol, tapi muka horor,"ucap si jabrik yang terkejut saat melihat Aurora membuka maskernya.Aurora tersenyum lebar dengan gigi palsu tonggos nya.
"Abanngg! Godain aku dong!"ucap Aurora dengan suara yang dibuat manja.
"Hus! Hus! Pergi jauh-jauh! Balik ke alam kamu sana!"ucap pria berambut gondrong bergidik ngeri.
"Sembarangan! Situ kira aku makhluk halus apa?"protes Aurora.
"Makhluk astral!"sahut kedua pria itu bergegas menjauh dari Aurora.
"Dasar brengseek! Situ yang setan! Kerjanya menggoda perempuan,"gerutu Aurora dengan wajah kesal,"Terlalu cantik salah, terlalu jelek juga masalah. Aku ingin yang sedang-sedang saja!"teriak Aurora sambil menendang kaleng kosong di pinggir jalan.
"Kluntang"
Suara kaleng bekas minuman yang ditendang Aurora.
"Guk! Guk! Guk! Guk!"
"Aiya.. buset, dah! Kabuurrr!"pekik Aurora berlari sekencang-kencangnya saat melihat seekor anj*ing berlari ke arah nya.
"Guk! Guk! Guk!"
"Jangan kejar aku! Jangan gigit aku! Aku masih perawan!"pekik Aurora terus berlari sesekali menengok ke belakang hingga..
"Tang"
"Auwh!"pekik Aurora saat melihat ke depan wajahnya langsung bertabrakan mesra dengan tiang listrik.
"Doni! Doki!"teriak seorang pria membuat anj*ng itu berhenti mengejar Aurora.
Aurora mengusap dahinya yang terbentur tiang listrik. Meringis menahan sakit.
"Hei! Kalau punya peliharaan di urus yang bener, dong! Kalau aku di gigit terus kena rabies, apa situ mau tanggung jawab!"bentak Aurora dengan napas yang belum stabil.
"Situ aja yang terlalu jelek. Mangkanya Doki benci lihat situ lewat sini,"ketus pria pemilik anj*ng itu,"Ayo Doki! Aku eneg lihat muka dia. Pengen muntah,"ucap pria itu membawa peliharaan nya pergi.
"Dasar brengseek! Semua pria memang sama saja. Cuma mandang fisik doang. Kalau kamu lihat wajahku yang sebenarnya, mungkin kamu tidak akan bersikap seperti itu padaku,"gerutu Aurora menatap pria yang membawa peliharaannya yang sudah jauh.
"Huff..apes banget aku hari ini. Duit tinggal cepek. Kerjaan nggak punya. Aku frustasi ya Tuhan! Frustasi tingkat tinggi. Level dewa stadium akhir,"teriak Aurora merasa frustasi.
"Berisik!"
"Plak "
"Auwh!"pekik Aurora saat sebuah botol kosong mendarat di kepalanya dengan cantik.
"Pergi sana! Jangan teriak-teriak di sini! Dasar tidak waras!"bentak seorang pria brewokan.
Aurora mendengus kesal mengusap kepalanya yang kena timpuk botol, kemudian meninggalkan tempat itu.Saat akan melewati sebuah jembatan, Aurora melihat seorang wanita berdiri di tepi jembatan.
"Ibu.. hiks.. hiks. hiks . Maafkan aku! Aku tidak bisa lagi membantu ibu. Hiks.. hiks.. hiks .."
Tangis perempuan yang berdiri di pinggir jembatan itu. Perempuan itu kemudian naik ke atas jembatan.
"Hei! Apa yang ingin kamu lakukan?"teriak Aurora langsung menyambar tangan perempuan yang hendak bunuh diri itu.
"Brugh!"
"Akkhh!"
Dua orang itu memekik saat Aurora menarik tangan perempuan itu hingga mereka terjatuh di tepi aspal.
"Kenapa kamu mencegah aku bunuh diri? Awas! Minggir! Aku ingin mati!"bentak wanita itu mencoba melepaskan pegangan tangan Aurora.
"Semua orang juga punya kesulitan dan masalah masing-masing. Tapi bukan berarti harus bunuh diri, 'kan?"bentak Aurora.
"Aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Aku tidak punya uang, di usir dari kontrakan. Kelaparan. Tidak ada yang mau menerima aku bekerja. Karena aku hanya lulusan SD dan mataku cacat. Mau pulang kampung pun pasti hanya akan menjadi bahan cibiran. Lalu, untuk apalagi aku hidup?"ketus wanita itu sesenggukan.
"Tapi tidak harus bunuh diri juga, 'kan? Apa kamu tidak berpikir bagaimana perasaan ibumu jika tahu kamu bunuh diri?"tanya Aurora menghela napas kasar menatap wanita di depannya itu. Wanita yang lumayan cantik. Tapi matanya yang sebelah kiri terlihat menakutkan karena sepertinya dari mengalami kecelakaan.
"Lalu aku harus apa?"sahut wanita itu terduduk di tepi jembatan, kembali menangis.
"Kalau boleh tahu. Apa pekerjaan kamu sebelumnya?"tanya Aurora pada wanita itu.
"Aku bekerja sebagai kupu-kupu malam. Aku ditipu orang. Mengatakan akan memberikan pekerjaan di kota ini. Nyatanya aku dijadikan sebagai wanita penghibur. Awalnya aku berusaha kabur. Tapi setelah mendapatkan banyak uang dengan melakukan pekerjaan itu, akhirnya aku malah menyukai pekerjaan itu. Aku tidak perlu banting tulang menguras tenaga. Tinggal naik di atas ranjang, sudah mendapatkan banyak uang. Aku bisa membantu ibuku yang seorang janda, untuk menghidupi adik-adik ku. Tapi setelah aku mengalami kecelakaan hingga mataku cacat, mereka menendang aku dari tempat hiburan malam itu. Entah bagaimana keadaan ibu dan adik-adik ku di kampung sana saat ini. Aku adalah tulang punggung keluarga. Ibu sudah tua dan tidak bisa bekerja terlalu keras. Adik-adik ku masih kecil,"sahut wanita itu menyandarkan kepalanya di pagar jembatan dengan lelehan air mata yang membasahi pipinya.
Keduanya terdiam untuk beberapa saat. Duduk bersandar di pagar jembatan.
"Aku Aurora. Siapa namamu?"tanya Aurora memecah keheningan di antara mereka berdua.
"Sumi,"sahut wanita itu.
"Jika kamu tidak cacat, apa kamu akan tetap menjadi kupu-kupu malam?"tanya Aurora.
"Hanya pekerjaan itu yang tidak perlu memeras tenaga dan bisa mendapatkan uang yang banyak. Bagi lulusan SD seperti aku, sulit mencari pekerjaan yang bisa menghasilkan banyak uang,"sahut wanita yang ternyata bernama Sumi itu.
"Bagaimana jika kita berkerja sama untuk mencari uang?"tanya Aurora antusias.
"Bekerja sama? Bekerja apa? Mengemis?"ketus Sumi menatap wajah Aurora yang terlihat jelek dengan gigi tonggos nya.
"Bekerja sebagai..
...🌟"Terkadang, kelebihan yang kita miliki bisa membahayakan diri kita sendiri."🌟...
..."Nana 17 Oktober"...
...🌸❤️🌸...
Novel ini bukan novel religi. Sesuai judulnya, yaitu tentang wanita kupu-kupu malam, maka akan banyak adegan yang agak🍍 bertebaran. Jadi, yang enggak suka dengan adegan yang agak 🍍, bisa menentukan mau berhenti atau lanjut baca.
Jika tidak suka dengan karya recehan author amatiran ini, silahkan tinggalkan saja, tidak perlu memberikan bintang.
Lebih baik tidak usah memberi, dari pada memberi, tapi membuat orang yang diberi merasa terhina dan sakit hati. 🙏🙏🙏🙏🙏
.
.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 433 Episodes
Comments
Adel Nalle
aurora syg
2024-09-28
0
Memyr 67
𝗻𝗴𝗲𝗻𝗲𝘀 𝗯𝗲𝗻𝗲𝗿 𝗻𝗮𝘀𝗶𝗯 𝗮𝘂𝗿𝗼𝗿𝗮
2024-08-15
1
Kanya Zyziah
penasaran dengan isi kisah nya
2024-08-09
1