"Hai, cantik!"tiba-tiba empat orang pria menghadang Aurora di koridor hotel yang sepi.
Melihat ke empat pria di depannya itu, Aurora nampak bersikap tenang, walaupun dalam hatinya sudah ketakutan.
"𝙂𝙖𝙬𝙖𝙩! 𝙎𝙞𝙖𝙥𝙖 𝙢𝙚𝙧𝙚𝙠𝙖? 𝙎𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙢𝙚𝙧𝙚𝙠𝙖 𝙥𝙪𝙣𝙮𝙖 𝙣𝙞𝙖𝙩 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙗𝙖𝙞𝙠 𝙥𝙖𝙙𝙖𝙠𝙪. 𝙈𝙖𝙣𝙖 𝙥𝙚𝙣𝙖𝙢𝙥𝙖𝙠𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙚𝙣𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙜𝙞,"gumam Aurora dalam hati.
"Ehh, si Abang. Numpang lewat, dong, bang! Udah kebelet, nih,"ujar Aurora memasang wajah memelas.
"Ohh. sudah kebelet, ya? Ayo Abang temani!"ucap pria dengan tato kobra di lengannya.
"Ya sudah, cepetan kasih jalan, dong, bang!"sahut Aurora pura-pura tidak takut. Padahal detak jantungnya sudah tidak dapat di kondisikan lagi.
"𝙈𝙖𝙢𝙥𝙪𝙨!"gumam Aurora dalam hati.
"Ayo, kita ketempat sepi! Biar bisa bersenang-senang,"ucap salah satu pria mendekati Aurora.
"Bugh"
"Akkh!"pekik seorang pria.
"Bugh"
"Bugh"
"Brengseek!"umpat yang lainnya.
"Tangkap dia!"perintah pria bertato kobra.
Aurora menendang telur dua orang pria dan juga menendang perut seorang pria lagi, kemudian dengan cepat berlari meninggalkan ke empat pria itu.
"Sial!"umpat Aurora saat menekan tombol di lift, tapi lift nya tak kunjung terbuka. Sedangkan keempat pria yang mengejarnya sudah semakin dekat.
Akhirnya Aurora berlari tak tentu arah untuk menyelamatkan diri dari empat orang pria itu.
"Aku harus menemukan tempat bersembunyi. Napas ku sudah Senin Kemis ini,"gumam Aurora yang berlari sambil mencari tempat bersembunyi.
"Sial! Kemana perempuan itu?"
"Dia cantik sekali,"
Kita harus menikmati tubuhnya dulu sebelum merusak wajah dan matanya,"
"Benar. Aku dengar, service nya di atas ranjang sangat hot,"
"Kita nikmati sampai puas, baru kerjakan tugas,"
Ujar empat orang pria itu tidak jauh dari tempat Aurora bersembunyi.
"Sial! Siapa orang yang menyuruh keempat pria itu untuk mencelakai aku?"gumam Aurora lirih.
Setelah merasa empat pria tadi sudah menjauh dari tempatnya bersembunyi, Aurora pun bernapas lega, kemudian keluar dari tempat persembunyiannya.
"Kena, kamu!"tiba-tiba seorang pria memegang tangan Aurora.
Aurora sangat terkejut saat tiba-tiba tangannya di cekal oleh seorang pria yang mengejarnya tadi, yang ternyata belum pergi, sengaja menunggu Aurora keluar dari tempat persembunyiannya.
"Lepaskan aku! Lepaskan!"pekik Aurora berusaha memberontak dari pegangan pria itu.
"Woi! Dia ada di sini!"ucap pria itu memanggil kawan-kawannya.
"𝙂𝙖𝙬𝙖𝙩! 𝙅𝙞𝙠𝙖 𝙠𝙚-𝙩𝙞𝙜𝙖 𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙚 𝙨𝙞𝙣𝙞, 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙨𝙪𝙡𝙞𝙩 𝙗𝙖𝙜𝙞𝙠𝙪 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙡𝙖𝙧𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙞𝙧𝙞,"gumam Aurora dalam hati, mencari celah untuk melarikan diri.
Aurora mencoba memberontak, namun tidak bisa. Akhirnya dengan sekuat tenaga, Aurora menggigit lengan pria yang memegang kedua tangannya.
"Akkhh! Perempuan sialan!"pekik pria itu mendorong Aurora dengan kuat hingga Aurora jatuh dengan kepala yang terbentur pot bunga.
"Akkh!"pekik Aurora memegangi kepalanya yang terasa sakit.
"Cepat bawa dia! Kita nikmati dia sampai puas, setelah itu baru kita rusak wajah dan matanya,"ucap pria yang tadi di gigit Aurora, merasa geram pada Aurora karena tangannya sampai berdarah akibat gigitan Aurora.
"Apa yang kalian lakukan di sini? Apa kalian berempat tidak malu menindas seorang wanita?"tanya suara bariton seorang pria, terdengar dingin.
Dahi Aurora berdarah karena terbentur pot bunga. Dalam pandangan yang semakin kabur dan kepala yang terasa semakin pusing, Aurora melihat seorang pria berpakaian seperti petugas hotel, memakai topi.
"Bruk"
Akhirnya Aurora jatuh pingsan.
"Jika tidak ingin babak belur, jangan ikut campur dengan urusan kami!"ujar pria bertato kobra memperingati.
"Oh, ya? Kita lihat siapa yang akan babak belur,"ucap pria yang memakai topi itu.
"Hajar dia!"titah pria bertato kobra.
Keempat pria itu pun menyerang pria bertopi itu. Namun dengan mudah pria bertopi itu menghindar, bahkan melakukan serangan balasan. Saat akan di tinju, pria itu menangkap tangan orang yang akan meninjunya dan menendang pangkal paha orang yang ingin meninjunya. Saat di serang dari belakang, pria itu menunduk dan memutar tubuhnya lalu meninju ulu hati pria yang menyerangnya dari belakang itu. Menangkap tangan dua pria yang menyerangnya dari samping kiri dan kanan, lalu membenturkan kepala kedua pria itu.
Keempat pria itu kembali menyerang pria bertopi itu, tapi dengan mudah pria bertopi itu menghajar keempat orang pria itu hingga babak belur. Tidak butuh waktu lama, keempat pria itu pun babak belur dan terkapar di lantai.
"Apa yang ingin kalian lakukan pada perempuan itu?"tanya pria bertopi itu terdengar dingin.
"Akkhh!"
Pekik pria bertato kobra saat pria bertopi itu menginjak tangannya.
"Katakan!"bentak pria bertopi semakin menekan injakan kakinya di tangan pria bertato.
"Ka... kami ingin melecehkan dia dan.. dan merusak wajah serta matanya,"sahut pria bertato dengan wajah meringis menahan sakit.
"Kenapa kalian ingin melecehkan lalu merusak wajah dan matanya? Katakan!"bentak pria bertopi itu.
"Akkhh!"pekik pria satunya saat pria bertopi itu berpindah menginjak tangannya.
"Katakan!"bentak pria bertopi semakin menekan kakinya di tangan pria yang diinjak nya.
"Ka..kami hanya di.. di suruh orang,"sahut pria yang diinjak tangan nya itu.
"Kenapa orang itu menyuruh kalian melakukan hal seperti itu?"tanya pria bertopi yang wajahnya tidak terlihat jelas karena tertutup oleh topinya.
"Ka.. kami tidak tahu,"sahut pria yang tangannya di injak pria bertopi itu.
"Siapa yang menyuruh kalian?"tanya pria bertopi.
"Se.. seorang wanita. Ta.. tapi kami tidak mengenalinya. Dia menutupi wajahnya dengan kain tipis,"sahut pria yang tangannya masih diinjak itu.
Pria bertopi itu kemudian mengeluarkan handphonenya,"Segera pergi ke lantai dua puluh. Bawa beberapa orang dan lapor pada polisi. Di sini ada empat orang pria yang ingin melecehkan dan menganiaya seorang wanita,"ucap pria bertopi itu, kemudian menutup teleponnya.
Tak lama kemudian seorang pria yang memakai jas dan beberapa petugas keamanan hotel pun terlihat mendekati pria berseragam petugas hotel dan bertopi itu. Pria bertopi itu mendekati Aurora dan menggendong Aurora yang masih pingsan.
"Bawa mereka berempat ke kantor polisi. Kalian gunakan bukti rekaman cctv untuk menjebloskan mereka ke jeruji besi,"ucap pria bertopi itu melangkah pergi dari tempat itu sambil menggendong Aurora.
"Baik,"ucap seorang pria yang memakai jas dan para pria yang memakai seragam keamanan hotel itu serempak.
"Bawa mereka!"ucap pria berjas.
Para petugas keamanan hotel pun bergegas mengevakuasi keempat pria yang sudah babak belur itu.
Sedangkan pria bertopi tadi membawa Aurora ke dalam salah satu kamar di hotel itu. Kamar yang terlihat mewah dan luas. Pria itu merebahkan tubuh Aurora di atas ranjang ukuran king size yang ada di ruangan itu.
"Cantik,"gumam pria bertopi itu menatap wajah Aurora.
Pria itu kemudian mengambil kotak obat dan membersihkan darah di dahi Aurora. Dengan telaten pria itu mengobati dahi Aurora.
"Kenapa aku membawanya ke sini dan repot-repot mengobati lukanya?"gumam pria bertopi itu menghela napas panjang, tidak mengerti dengan dirinya sendiri.
"Emm.."gumam Aurora lirih seraya memegangi kepalanya. Gadis itu mulai sadar dari pingsannya dan perlahan membuka matanya.
"Kau sudah sadar?"tanya pria bertopi yang duduk di tepi ranjang tempat Aurora berbaring itu.
"Si..siapa kamu?"tanya Aurora yang terkejut melihat pria bertopi itu.
Aurora beranjak duduk dan menjauh dari pria itu, memeriksa pakaiannya sendiri. Gadis itu merasa lega saat melihat dirinya masih memakai pakaian lengkap. Aurora menatap pria yang duduk di tepi ranjang itu.Wajah pria itu memang tidak jelas karena tertutup oleh topi yang dipakainya.
"Aku yang sudah menolong kamu dari empat orang pria brengseek tadi,"sahut pria bertopi itu.
"Terimakasih telah menolong aku!"ucap Aurora beranjak turun dari ranjang itu dan menuju pintu keluar.
"Kamu hanya mengucapkan terimakasih, setelah aku menyelamatkan kamu dari para pria brengseek itu?"tanya pria bertopi itu tersenyum kecut.
"Lalu... kamu mau apa?"tanya Aurora datar.
...🌸❤️🌸...
.
.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 434 Episodes
Comments
who am I
rayyan dilawan, beuh pasti kalah lah , kutu kampret😁
2024-08-19
1
Yuli Yuli
yg mnolong mnta imbalan Aurora😅😅
2024-02-01
3
Raniah Raniyah83
apakah rayyan yg menolong aurora 🤔
2024-01-05
1