Hari Sabtu...
"Kenakan ini dan bersiaplah, kita akan pergi ke sebuah pesta." Ucap Ali dengan memberikan beberapa paper bag padaku.
"Aku tidak mau pergi." Ucapku.
"Aku tidak memintamu untuk pergi, tapi aku memerintahkan mu. Sekarang pergilah dan ganti pakaianmu. Jangan buat aku marah karena kau sudah tau konsekuensinya jika aku sampai marah." Ucapnya padaku.
"Baik." Balasku.
Setelah sepuluh menit.
...****************...
PoV Author
Ali tengah memeriksa ponselnya saat dia mendengar suara heels. Saat itu Aisha turun ke lantai bawah menggunakan gaun yang begitu indah. Dia terlihat begitu mempesona dengan rambutnya yang menggantung panjang. Bibirnya yang merah dan matanya yang besar dengan seluruh lekuk tubuhnya yang tampak begitu sempurna. Aisha benar-benar terlihat menjadi wanita yang begitu sempurna dengan kecantikannya.
"Ayo pergi." Ucap Ali.
"Hmm..." Balas Aisha.
Tiba di pesta....
Mereka berdua berjalan bersama dan semua orang melihat ke arah mereka. Mereka berdua menjadi pusat perhatian dan Ali memang selama ini selalu menjadi pusat perhatian dan kali ini merupakan pertama kalinya dia datang dengan membawa pasangan.
"Dia wanita yang cantik bukan." Ucap seorang pria bertanya kepada temannya.
"Iya." Balas temannya yang lain.
Para pria itu melihat ke arah Aisha dengan penuh hasrat.
"Aku menginginkannya." Ucap pria itu dengan menelan ludahnya.
Tapi itu semua tidak luput dari perhatian Ali.
Setelah mendengarkan hal itu, Ali menjadi marah dan memberikan tatapan dingin dan mematikan kepada semua orang.
"Halo Tuan Ali." Ucap seorang pria bernama Kelvin yang merupakan pembawa acara di acara pesta itu menyapa Ali.
"Halo Kelvin." Balas Ali.
"Suatu kehormatan bagiku untuk bertemu dengan Anda di sini." Ucap Kelvin.
"Jangan terlalu merendah seperti itu." Ucap Ali.
"Aku sudah mendengar banyak hal tentang Anda. Aku harap kita bisa bekerja sama." Ucap Kelvin lagi.
"Tentu saja." Balas Ali.
"Siapa wanita yang di samping anda itu?" Tanya Kelvin.
"Dia partnerku, Aisha." Balas Ali.
"Halo Nona Aisha, senang bertemu denganmu." Ucap Kelvin menyapa Aisha.
"Halo." Balas Aisha dengan suara yang begitu perlahan.
"Baiklah kalau begitu aku akan pergi sekarang." Ucap Kelvin dan pergi meninggalkan mereka berdua.
"Duduk di sini dan jangan berkeliaran, mengerti?" Ucap Ali kepada Aisha.
"Iya." Balas Aisha singkat.
"Tuan-tuan dan Nyonya.... Aku harap kalian menikmati pesta ini. Jadi ayo kita mulai berdansa." Ucap Kelvin.
Kevin tampak mendekat ke arah posisi dimana Aisha duduk.
"Nona Aisha, maukah kau menjadi pasangan ku berdansa?" Tanya Kelvin kepada Aisha.
"Aku tidak tahu bagaimana caranya untuk berdansa." Ucap Aisha langsung menolak karena Ali sudah memperingatkannya tadi.
"Aku bisa mengajarimu." Ucap Kelvin.
"Tidak apa-apa. Aku tidak mau berdansa." Ucap Aisha dengan sopan.
Aisha hanya tidak mau mendapat masalah apapun nantinya.
"Oh ayolah..." Ucap Kelvin memegang tangan Aisha dan memaksanya untuk menari bersamanya.
Tepat saat itu, Ali melihat mereka dan menjadi begitu marah. Ali langsung memegang tangan Aisha dengan erat dan menariknya keluar dari pesta itu.
"Apa yang kau lakukan Ali? Ini sakit." Ucap Aisha berteriak saat dia merasakan rasa sakit di pinggangnya yang dicengkeram oleh Ali.
"Diam dan tutup mulutmu. Masuklah ke dalam mobil. Aku sudah begitu baik kepadamu. Sekarang biarkan aku mengajarimu dengan baik malam ini." Ucap Ali membuat Aisha duduk di dalam mobil dengan penuh paksaan.
"Itu bukan seperti yang kau pikirkan Ali, percaya kepadaku." Ucap Aisha.
"Aku sudah mengatakan kepadamu untuk tidak bicara dengan siapapun. Memangnya apa yang kau pikirkan? Apa kau pikir aku tidak melihatmu tersenyum saat dia memegang tanganmu? Dasar wanita ******! Sekarang waktunya bagimu mendapat hukuman." Ucap Ali.
Setelah itu, Ali mulai menyalakan mesin mobilnya dan melaju meninggalkan tempat pesta itu.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments