Ali Pergi

"Mulai sekarang kau akan hidup bersamaku." Ucap Ali lagi.

"Aku memang sudah tinggal di rumahmu." Balas Aisha.

"Maksudku mulai sekarang kau akan tinggal di kamarku bersamaku." Ucap Ali.

Aisha begitu terkejut.

"Tidak... tidak... tidak masalah. Aku baik-baik saja disini. Aku sudah merasa nyaman di kamarku sendiri." Ucap Aisha.

Aisha tidak mau berada dalam satu kamar dengan Ali, mengingat apa yang sudah dilakukan Ali kepadanya.

"Aku tidak bertanya kepadamu apakah kau nyaman atau tidak. Aku tidak peduli tentang hal itu. Aku mengatakan kepadamu untuk tidur di kamarku. Itu berarti kau harus tidur di kamarku. Sebelum aku kembali dari perjalanan bisnis semua barang-barang mu sudah harus berada di kamarku." Ucap Ali.

"Baik." Balas Aisha singkat karena dia tidak mau berdebat lebih lama lagi.

"Bagus, sekarang kau sudah menjadi begitu patuh. Jadi apa yang harus aku lakukan selanjutnya?" Ucap Ali.

"Apa?" Tanya Aisha bingung.

"Apa kau mau aku untuk mengajarimu?" Tanya Ali.

"Tidak." Balas Aisha.

"Kalau begitu lakukan." Ucap Ali.

Aisha melakukan apa yang dikatakan Ali kepadanya karena dia tidak bisa menolak. Dia tahu bahwa itu semua tidak akan bisa dilakukan karena Ali akan melakukan apapun yang dia inginkan terhadap dirinya.

Ali terus menatap Aisha dan dia tidak tahu kenapa dia tidak bisa menahan dirinya sendiri saat dia berada dekat dengan Aisha. Aroma tubuh Aisha menggoda dirinya.

...----------------...

Semalam Aisha tidur di kamar Ali. Saat dia membuka matanya Ali sudah pergi. Aisha bangun dari atas tempat tidur dan mandi.

Dia melihat pantulan dirinya di cermin. Semalam, apa yang dilakukan Ali terhadap tubuhnya begitu berbeda dengan pertama kali dia melakukannya. Semalam, Ali benar-benar memperlakukannya dengan lembut. Tapi, tetap saja Aisha tidak merasakan perbedaan apapun.

Setelah selesai mandi, Aisha membuka lemari untuk mendapati bahwa Ali sudah membuang semua pakaian lamanya dan menggantinya dengan pakaian baru. Aisha pun memilih mengenakan satu dress sederhana lalu turun ke lantai bawah setelah mengganti pakaiannya.

Sarapan sudah siap di meja makan, jadi Aisha pun menyantap makanan itu dan kembali ke kamarnya.

Aisha merasa begitu bahagia karena untuk beberapa hari ke depan, Ali tidak akan ada di rumah untuk mengganggunya. Namun Aisha mulai merasa bosan karena dia tidak memiliki kegiatan apapun untuk dia lakukan. Jadi dia pun memutuskan untuk memasak menu makan siang.

Aisha lalu pergi menemui seorang pelayan.

"Ayo ikut makan denganku." Ucap Aisha kepada pelayan itu.

"Saya minta maaf Nyonya. Tapi saya tidak bisa makan dengan anda." Balas pelayan itu.

"Kenapa?" Tanya Aisha bingung.

"Tuan Ali akan marah jika sampai tahu saya makan bersama anda." Balas pelayan itu.

"Tidak apa-apa dan lihatlah, dia tidak ada di sini. Jadi jangan khawatir, ayo ikut dan makan denganku." Ucap Aisha.

"Tapi...." Balas pelayan itu.

"Tidak ada tapi-tapian...." Balas Aisya.

Aisha terus memaksa pelayan itu dan tidak mau mendengar alasan apapun.

"Baiklah." Balas pelayan itu pun yang akhirnya menyerah.

"Katakan kepadaku tentang dirimu sendiri. Siapa namamu?" Tanya Aisha kepada pelayan itu.

"Nama saya Poppy Nyonya." Ucap pelayan itu.

"Wah nama yang indah." Balas Aisha.

Mereka berdua lalu mengobrol panjang lebar dan makan siang bersama. Aisha menjadi begitu dekat dengan Poppy hanya dalam waktu yang singkat.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!