"Lah, kenapa dia tiba-tiba saja mematikan panggilannya? Sebenarnya apa yang mau dia katakan tadi? Jelas dia mau memberitahu sesuatu kepadaku, tapi-" Artem menatap handphone nya yang sudah tidak lagi melakukan panggilan ke Osborn, sebab Osborn lebih dulu memutus panggilan dari mereka.
"Ada apa?" Tanya Arsiel, melihat wajah heran Artem yang begitu menarik perhatiannya.
"Bukan apa-apa." Jawab Artem singkat, lalu ia pun kembali untuk mengerjakan pekerjaannya untuk mencari orang yang harus mereka temukan.
Walaupun Artem sendiri tidak begitu kenal dengan Alinda, namun sayangnya dia merasa harus membantu wanita itu, wanita yang kelihatan kesulitan untuk menghadapi dunia ini.
Sampai proses pengembalian Alinda, pada akhirnya gagal dan memicu efek samping pada wanita itu.
_____________
Di samping Artem yang terus berusaha untuk mencari keberadaan dari Alinda, dan Osborn pun tengah mencarinya juga, maka sekarang, tepatnya saat ini benar-benar ada satu orang yang sedang mengganggunya, yaitu Charlie.
Pria yang memiliki profesi sebagai dokter dari satu rumah sakit terbesar dan terkenal di kota, pria yang di juluki sebagai malaikat, sebenarnya di balik sosoknya itu tersimpan rahasia besar yang tidak di ketahui oleh siapapun selain mereka berdua. Tidak, tapi mereka bertiga, sudah termasuk Alinda.
Sosok yang dari luar terlihat seperti manusia biasa, namun sebenarnya dia adalah makhluk yang memiliki sayap sayap kematian berwarna hitam.
"Apa yang mau kau lakukan? Mau membeberkan rahasiaku pada manusia tidak berguna itu?" Tanya pria berambut putih perak ini kepada Osborn.
"Lagian, bukankah salahmu sendiri? Kenapa kau bisa-bisanya memperlihatkan kepadaku kau adalah makhluk itu. Mulutku tanpa sengaja jadi sangat gatal." Kata Osborn, menyimpan handphone nya ke dalam jaket kulit berwarna hitam yang ia pakai.
"......!" Begitu mendengar jawabannya Osborn, Charlie tiba-tiba saja jadi bingung, dia juga merasa aneh sendiri, padahal selama ini dirinya sangat menjaga rahasia besar miliknya. Tapi karena situasinya sekarang jika dirinya terluka maka imbasnya Alinda mendapatkan efeknya juga, tanpa sadar saat Osborn sempat menyerangnya dengan menembaknya dengan pistolnya itu, Charlie langsung mengeluarkan sayapnya untuk melindungi dirinya sendiri.
Walaupun efeknya hanya sesaat untuk Alinda, tetap saja semua itu harus menjadi sebuah prioritas Charlie, agar dirinya tidak mengalami apapun, supaya Alinda tidak tersiksa.
Tapi karena hal itu juga, semuanya pada akhirnya berasal dari Alinda.
Ya...
Alinda. Saat proses penculikan yang di dalangi oleh Evan, dengan tujuan untuk mengembalikan Alinda ke dunia asalnya dengan menggunakan teknologi Rayshift, dalam proses itu Alinda gagal untuk di kembalikan ke dunia asalnya. Alhasil, Alinda langsung dalam kondisi di ambang kematian, karena detak jantungnya sempat berhenti.
Charlie datang pada waktu yang tepat, dan di saat itu Charlie benar-benar mencoba segala cara untuk membuat Alinda kembali hidup.
Tapi semuanya gagal, sampai pada akhirnya Charlie mengeluarkan kartu AS miliknya.
Dengan sayap kematian miliknya, Charlie pada akhirnya membagi sedikit daya hidupnya untuk menghidupkan kembali Alinda, dan hasilnya, mereka berdua pun memiliki ikatan tali putih yang tidak kasat mata, membuat Charlie mampu merasakan apa yang sedang di rasakan oleh Alinda dan sebaliknya.
"Jika kau jadi aku, pada akhirnya kau pasti akan melakukan hal yang sama juga." Balas Charlie. "Kau sendiri, pada awalnya mengabaikannya sampai meninggalkannya di pinggir jalan, jadi kenapa tiba-tiba kau sekarang jadi begitu perhatian kepadanya? Osborn, apa kau tahu? Sekarang kau seperti sudah bukan dirimu lagi.
Jadi jangan menganggap kalau dirimu benar, padahal kau juga sama-sama melakukan hal di luar kebiasanmu, intinya itu juga terjadi juga padaku.
Tapi, setidaknya aku selalu jujur di depannya, tidak sepertimu. Kau jadi orang aneh, tiba-tiba jadi seperti orang lain." Papar Charlie.
"........." dibalas serangan telak sebagai pembalasan, Osborn pun jadi terdiam juga seperti Charlie barusan.
Dia menatap Charlie dengan sorotan yang lebih dingin. Benar-benar, setiap kali dirinya bertemu dengan Charlie, dirinya sangat ingin sekali membunuhnya.
Dimatanya, Charlie itu bagaikan saingannya. Entah di situasi apapun, dan salah satunya adalah sekarang.
Sampai Osborn, akhirnya membalas ucapan Charlie dengan topik utama yang seharusnya mereka berdua bicarakan. "Apa kau tahu? Gara-gara kau dia akhirnya di usir, padahal itu rumahmu sendiri. Jika kau sama sekali tidak bisa menjaganya, kau tidak usah melakukannya."
"Jika yang kau maksud itu Alnie yang mengusir Alinda, aku sudah menangani itu. Jadi kau tidak perlu ikut campur lagi, karena aku sudah tahu dimana tempatnya." Tatap Charlie, sebelum dia menemui Osborn yang ada di tengah jalan tengah hutan, Charlie sebenarnya sudah lebih dulu pulang, sekaligus membereskan Alnie dengan mengusirnya juga, sebagai balasan karena sudah mengusir Alinda.
'Dia-' Mendengar Charlie begitu percaya diri menjawabnya, Osborn pun jadi kembali tersaingi.
Padahal orang yang lebih dulu menemukan Alinda adalah dirinya.
"Heh, kau pasti merasa kesal karena kau belum tahu dimana dia, ya kan?" Ejek Charlie dengan senyuman sinis nya, melihat keputusasaan Osborn yang belum tahu dimana Alinda berada.
Setelah berkata demikian, Charlie mundur dua langkah ke belakang menjauhi Osborn, setelahnya, Charlie langsung mengibarkan sayapnya.
"Nikmati saja jalan keputusasaan mu itu, Osborn. Kau sama sekali tidak akan mendapatkannya, bahkan setelah ini, aku pastikan kau tidak akan pernah melihatnya lagi." Kata Charlie sebelum akhirnya dia terbang pergi dari sana.
WUSHH....
Kepergian Charlie pun meninggalkan angin kencang untuk sesaat, dan beberapa helai bulu berwarna hitam milik dari iblis setengah manusia itu sempat Osborn tangkap.
"Charlie-" Gumam Osborn dengan wajah tanpa ekspresi. 'Bahkan dia sendiri bukan orang yang begitu tertarik dengan manusia. Tapi kenapa dia begitu tertarik dengannya? Alinda, wanita itu memang benar-benar membuat hati semua orang tergerak.'
GREPP....
Osborn mengepalkan tangan kanannya dengan erat, hingga bulu hitam yang sempat Osborn tangkap itu, langsung menghilang layaknya asap hitam yang di bawa oleh angin.
DRRTT....
DRRTT...
Tidak lama kemudian, Osborn kembali mendapatkan telepon, dan kebetulan dari Arsiel.
-"Osborn, kau ad-"-
Osborn langsung menyelanya. "Arsiel, coba buat Artem kembali meretas satelit orang itu. Aku membutuhkannya cepat, setidaknya, agar si sayap ayam itu tidak mendahuluiku." Jelasnya.
-"S-sayap ayam? Siapa yang kau maksud itu? Tunggu, aku menghubungimu bukan untuk membahas sayap ayam, tapi kebetulan apa yang kau perintahkan, sedang Artem lakukan. Dia sekarang ada di lokasi xxx, ada villa di san-."- Jawab Arsiel.
TUT......
Tanpa basa basi lagi, Osborn pun kembali menyalakan motor sport miliknya dan melaju dengan kecepatan tinggi.
_____________
"S-sebentar! Kenapa kau tidur disini?!" Pekik Alinda, melihat Evan yang baru saja selesai mandi dan mengeringkan rambutnya, tiba-tiba saja duduk di tepi tempat tidur yang di jadikan tempat tidur Alinda juga.
Mendengar suara nyaring yang begitu mengusik telinganya, Evan langsung menoleh menoleh ke belakang dan menjawab : "Ini kan tempat tidurku? Dan juga, kamarku."
"Apa?!" Alinda sebenarnya baru bangun dari tidurnya akibat efek dari obat tidurnya sudah sepenuhnya menghilang.
Tapi karena sempat merasakan aroma yang begitu wangi, Alinda pun jadi bangun, dan menemukan Evan yang baru saja keluar dari kamar mandi melaksanakan ritual malamnya. Tapi siapa yang akan menduga, kalau ternyata kamar ini adalah kamarnya Evan, padahal Alinda hanya menduga kalau Evan hanya menumpang mandi saja.
Tapi semua itu sudah pupus, karena faktanya kamar mewah ini adalah kamar dari Iblis berdarah dingin, yaitu Evan, CEO dari perusahaan Phantom yang terkenal di seluruh dunia, sekaligus pria berdarah dingin yang bisa melakukan apapun asal tujuannya bisa tercapai, sekalipun dalam prosesnya akan menggunakan jalur ilegal.
Sama seperti Alinda yang belum lama ini menjadi objek percobaan dalam penggunaan teknologi Rayshift.
Tapi dari pada itu, "Tapi kenapa? Kenapa aku malah di tempatkan di kamarmu?!" Teriak Alinda dengan jantung yang benar-benar sudah berdegup cukup kencang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments