"Tetap saja, Charlie itu milikku, dan apapun yang dia berikan kepadamu berarti yang dia berikan adalah barang-barang milikku! Cepat! Lepaskan pakaian milikku!" Marah Alnie terhadap Alinda yang sudah hampir menangis, karena ketakutan.
'Kenapa galak sekali sih? Karena dia membenciku, apa yang sudah aku pakai, dan aku kembalikan kepadanya, pasti ujung-ujungnya akan di buang juga.' Pikir Alinda. Tanpa sepatah kata lagi, Alinda pun melepaskan apa yang di pakainya, kecuali pakaian da lam nya.
Pakaian tersebut langsung direbut oleh Alnie, setelahnya Alnie pun tetap memberikan tatapan begitu bengis kepada Alinda yang terus menunduk dengan penampilan yang benar-benar hampir telanjang total.
Melihat hal itu, Alnie pun jadi tersenyum puas, karena wanita yang dia hadapi benar-benar tidak memiliki nyali sedikitpun untuk melawannya.
'Ini terlalu mulus. Lagi pula, karena dia sudah menggunakan kamar ini untuk dia tidur, aku harus mengusirnya.' Dengan senyuman sinis yang tersungging di bibir ranum nya, Alnie pun menyeret Alinda dengan cengkraman tangan yang begitu kuat.
"Sebentar! Kau mau membawaku kemana?!" Alinda berteriak sambil melepaskan cengkraman tangan milik Alnie.
"Kau masih belum sadar? Tentu saja aku akan mengusirmu dari sini. Kau itu pengganggu, seperti lintah saja!"
DEG....
Rasa sakit hati yang di terimanya pun membuat nyali Alinda kembali menciut. Ia sama sekali tidak bisa membalas perbuatan dari wanita yang tidak ia kenal itu, sebab ada kemungkinan besar, kalau wanita ini memang ada hubungan khusus dengan Charlie.
'Karena aku pikir, Charlie pada dasarnya memang sudah punya ke kasih, lebih baik aku menghindar saja. Sayang sekali, padahal Charlie adalah laki-laki dengan karakter yang bisa membuat tensiku naik, tapi tetap saja menyenangkan.
Namun, jika aku tidak meninggalkan kediamannya, apa aku harus berdebat dengan wanita ini?
Dia pasti punya pengaruh. Ya..., disini aku bahkan memang tidak memiliki identitas, apalagi status? Lebih baik aku mundur saja. Daripada masalahnya jadi tambah runyam.' Pikir Alinda.
Dengan menenteng handuk kimono, Alnie terus menarik tangan Alinda dan tepat di pintu rumah, Alnie membukanya dan mendorong, mengusir Alinda dengan begitu kasar, sambil melemparkan handuk kimono tepat ke wajah Alinda.
"Keluar dari sini sekarang juga! Dan jangan harap kau kembali ke sini, karena ini adalah tempat milik kami berdua, bukan kau, pengemis!" Hina Alnie, sebelum akhirnya Alnie menutup pintu dan membiarkan Alinda berada di luar rumah.
Merasakan kedinginan, Alinda akhirnya memakai handuk kimono yang di lempar oleh Alnie itu.
'Kenapa nasibku seperti ini ya? Jika berurusan dengan Charlie, pasti ujung-ujungnya ada masalah dengan orang dekatnya, seperti wanita itu. Seharusnya sejak awal aku tidak ke sini, jika aku akhirnya di usir oleh kekasihnya.
Mending waktu itu aku pilih untuk ikut dengan Osborn.' Raut wajah sedih pun terlukis di wajah polosnya.
Sebagai orang yang tiba-tiba saja masuk kedalam dunia game yang bahkan tidak Alinda kenal, tanpa identitas, status, kenalan yang bisa di hubungi, Alinda pun saat ini benar-benar berada di posisi dimana dirinya berada di titik nol.
Dirinya harus di usir dari rumah megah itu, sebab kekasih dari salah satu pemeran utama dari lima orang, namun Alinda memang menyukai tiga orang pemeran utama pria saja, berhasil mengusirnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments