Di dalam sebuah kamar yang indah, serta mewah.
Seorang wanita berambut hitam dengan panjang separuh punggung, tengah melepaskan handuk kimono yang sempat menyelimuti tubuhnya itu di depan tempat tidurnya.
Dia adalah Alinda.
'O-Osborn, kenapa dia bisa membeli pakaian da lam dengan ukuran tepat seperti ini?' Pikir Alinda seraya menjembreng beberapa kain yang biasanya digunakan untuk menutupi aset miliknya. 'Warnanya juga, aku sangat suka. Tapi aku benar-benar malu, melihat kenyataan kalau laki-laki itu sungguh membelikannya untukku.'
Tidak seberapa besar tapi juga tidak terlalu kecil, Alinda pun sungguh memakai pakaian da lam nya.
Dan itu cukup pas, sampai Alinda sendiri tidak tahu harus berkata apa, karena tidak merasakan sesak.
Di malam itu, karena Charlie sedang keluar sebentar, dan Osborn tengah kembali ke rumahnya, maka Alinda pun sendirian di rumah mewah itu.
Tidak ada yang perlu Alinda khawatirkan, karena ia berada di rumah dengan sistem keamanan yang bagus.
Walaupun kelemahannya di rumah itu, tidak ada satu orang pelayan pun yang ada di sana, sehingga Alinda pun harus melakukan semuanya sendiri.
'Tapi bagaimana dengan keadaan Ibu ya? Apa Ibu baik-baik saja selama aku terjebak di dunia ini?' Alinda jadi merenung atas nasibnya sendiri yang begitu..., entah dibilang sial atau bukan, tetapi ia merasa kasihan dengan satu-satunya orang tua yang tersisa, yaitu Ibu.
Namun, kembali ke kenyataan yang ada, kalau setiap dirinya kembali ke tubuh dari dunianya yang asli, dirinya sadar bahwa ia akan bangun di waktu yang sama di hari dan di jam itu juga.
Maka dari itu, dirinya saat ini pun seakan adalah mimpi, mimpi dari harapan yang dimiliki oleh Alinda yang menginginkan bisa bertemu dengan pria tampan yang ia sukai, yang awalnya hanya berasal dari gambar di dalam handphone saja, kini seolah jadi seperti sebuah kenyataan.
'Sudahlah, walaupun aku memikirkannya berapa kalipun, aku sama sekali tidak tahu bagaimana aku bisa kembali ke tubuhku di dunia asliku, jadi lebih baik aku menikmati apa yang ada di sini.' Pikir Alinda.
Awalnya memang seperti itu, sampai ada kejadian tidak terduga menghampirinya.
KLEK...
Pintu yang sebenarnya sudah di kunci itu pun tiba-tiba saja terbuka, dan mendatangkan seseorang yang tidak ia sangka adalah orang yang pernah Alinda temui.
"Kau!" Pekik Alinie dengan wajah sepenuhnya sudah sangat terkejut, melihat Alinda ada di dalam kamar yang ia masuki.
'Apa?! Kenapa wanita ini bisa ada di sini? Sebentar, saat pertama kali bertemu saja, dia waktu itu kan jalan berdua dengan Charlie!' Alinda yang baru saja memakai semua da laman nya, buru-buru memakai baju pemberian dari Charlie.
"Kau kan orang yang waktu itu menabrakku?! Kenapa kau ada di sini? Dan ini!" Dengan langkah tegas, Alnie menghampiri Alinda dengan ekspresi wajah penuh amarah. Tepat di saat Alinda hendak memakai rok panjang tersebut, Alnie langsung merebutnya. "Ini kan baju incaranku! Dan rok ini juga! Kau benar-benar datang kesini, merayu pacarku, sampai dia memberimu semua pakaian dan kamar ini?!"
"T-tidak, aku tidak merayu atau apapun, dia yang menolongku dari seseorang ya-" Dengan wajah ketakutan, Alinda berusaha untuk menjelaskannya kepada Alnie.
Tapi Alnie yang sudah terlebih dahulu tersulut emosi karena Alinda ada di dalam kamar utama milik Charlie, membuat Alnie semakin kesal.
Di pertemuan pertamanya, Alnie yang sedang kencan dengan Charlie, tiba-tiba saja bertabrakan dengan Alinda, sehingga membuat minuman yang di bawah oleh Alnie waktu itu jadi tumpah dan sempat membasahi kakinya, dan dari situlah awal pertemuan itu, Alnie pun sudah memiliki sebuah insting bahwa perempuan yang bertabrakan dengannya adalah orang yang akan menggangu kenyamanannya akan hubungannya dengan Charlie.
'Dan perempuan ini, sekarang dia malah ada di sini? Di kamarnya Charlie langsung?' Tidak tahan dengan melihat Alinda yang akan memakai pakaian miliknya itu, Alnie pun mencengkram kerah baju Alinda dengan begitu kuatnya. "Hei ja*ang, kau mau menyingkirkanku dari tempat ini? Sadar diri jelek, kau itu tidak pantas disini, dan lepas pakaian yang sudah kau gunakan ini." Ancam Alnie.
"A-apa? Tapi Charlie yang memberikanku pakaian ini." Sahut Alinda dengan wajah sudah ketakutan setengah mati, karena baru pertama kali di labrak oleh orang lain seperti itu, karena di kira adalah orang yang merebut Charlie?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments