setelah melalui berbagai hadangan di keramaian, akhirnya mereka sampai di meja yang kosong. mereka pun memutuskan untuk mengisi meja tersebut.
ade segera menarik kursi untuk nicole segera duduk, sementara tangan mereka masih belum lepas, seketika ade sadar akan hal itu, lalu iya mencoba melepas, tetapi terasa berat, karena sebenarnya nicole pun merasa belum mau melepaskan tangan mereka. kadang sesekali nicole mencuri pandang ke wajah ade, sambil melirik di barengi senyum kecil.
sedang asiknya memandang, tiba tiba ade berkata:
"udah kali non, udah aman juga disini, kalo lo gak mau lepasin, gue kapan duduknya? "
seketika nicole malu dengan ucapan ade tadi. dan langsung melepasnya, sambil sedikit merapih kan bajunya agar tidak terlalu terlihat malu.
ade pun segera duduk di depan nicole.
kembali nicole memikirkan kejadian ini,
dia merasa kalau ade benar benar beda dari cowo yang pernah dia temui,
bahkan hal kecil seperti menyiapkan kursi pun baru nicole alami.
hingga nicole benar benar merasa seperti paling spesial di mata ade.
bahkan dia pun selalu membayngkan jika terus berada di sampingnya, akan terus merasa nyaman.
tapi nicole tidak mau langsung berasumsi seperti bayangan nya, karena balik ke hal awal dimana nicole baru pertama kali ketemu ade, di mata nicole, ade hanyalah cowo yang ngefans dengan nya. dan gak mungkin juga nicole bisa merasa cinta dengan nya.
yaa nicole memang selalu memiliki sifat arogan dan merasa bahwa dirinya memang perfect, wajar jika ade bersikap seperti itu, karena nicole adalah orang yang dia idolakan.
akhirnya ade membuka percakapan dengan berkata:
"mau pesan apa non?"
nicole menjawab, "sebentar gue lihat lihat dulu."
akhirnya pilihan makanan dan minuman pun sudah di tentukan, segera pelayan caffe pun beranjak untuk segera membuat pesanan.
"gak nyangka ya bisa seramai ini, padahal gak biasanya juga seperti ini."
nicole coba memulai obrolan.
"ya namanya juga ibu kota non, apalagi weekend, ya beginilah ke adaan nya."
"eehmmm, lo kapan ada pertandingan lagi" tanya nicole,
"4 hari kedepan." ade menjawab.
"keluar kota lagi?"
"enggak kok, kebetulan untuk nanti, kita bertindak sebagai tuan rumah. main nya pun disini."
"wah gak terlalu repot seperti kemarin dong ya?" tanya nicole lagi.
"disini ataupun diluar tetap saja butuh persiapan dan fokus non."
"karena semua tergantung persiapan fisik."
"kalau memang lagi fit, main dimanapun akan ringan. tapi sebaliknya kalau pun sedang drop, ya semua akan beda cerita."
"ohh gitu" ucap nicole.
"trus besok lo latihan?"
ade menjawab, "belum tahu non.
besok gue harus terapis dulu dan periksa sebentar."
"loh memang kenapa?"
"otot sendi gue ada yang kegeser, jadi gue perlu istiraht dulu sehari."
"yaa ampun," nicole kaget mendengar itu. kalau saja dia tahu kondisi ade, dia pasti membatalkan acara ini.
trus dia coba bicara, "soryy ya gue gak tahu kalau lo lagi cidera."
"gapapa non santai."
lagi dan lagi, nicole mencoba mencuri pandangan ke wajah ade, sesekali melirik secara dikit dikit sambil bicara dalam hati,
asli nih cowo memang "cakep."
kira kira sudah punya pacar belum yaa? atau mungkin lagi sedang dekat dengan wanita gak ya?
tetapi nicole kembali menepis pertanyaan nya itu, dia masih saja merasa, kalau ade bukan lah tipe nya. dan juga mana mungkin dia bisa suka sama seorang fans.
tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 21:50...
ade pun berinisiatif mengajak nicole pulang, karena memang dia sangat lelah, itu di sebabkan dia masih terus memikirkan nasibnya.
bahkan semenjak tadi, nicole pun sedikit bertanya tanya dalam hati, kenapa ade kok banyak diem, kalau gak nicole yang pertama membuka obrolan dan pertanyaan.
mungkin karena dia masih canggung kali perkiraan nicole, tetapi kenyataanya, memang ade lagi ada masalah dengan kontraknya di tim.
nicole pun segera berdiri dari kursi nya ingin menuju ke arah kasir, tetapi ade lebih dulu menahan nya, ade bilang, "biar gue aja yang beresin, lo tunggu aja disini."
nicole menolak, karena nicole merasa ini ide dia sehingga dia yang harus membayar semua pesanan tadi.
tapi ade pun tidak mau tinggal diam begitu saja, kembali dia menjelaskan, "bahwa keadaan masih sangat lah ramai, tidak ingin nicole kenapa kenapa, jadi mending lo disini, biar gue yang kesana."
nicole pun tidak bisa menolak lagi, karena alasan ade memang sudah jelas untuk keselamatan dirinya.
selsai membayar, ade pun menuju meja arah nicole, kembali dia menarik kursi setelah nicole berdiri, untuk memudahkan nya berjalan.
nicole pun kembali di buat hanyut dengan sikap nya ade. kemudian ade pun kembali menarik dan menggandeng tangan nicole dengan posisi dia di depan di ikuti nicole yang ada di belakangnya sambil sedikit di dekatkan jarak antara mereka berdua,
tujuan nya agar ade bisa membuka jalan untuk nicole melangkah.
lagi lagi nicole hanya bisa merasa aman dan nyaman berada di dekat ade.
sesampai di parkiran, ade bertanya:
"mobil lo parkir dimana?"
dengan cepat nicole menyaut,
"supir gue langsung balik, karena memang gue sengaja menyuruhnya pulang."
ade pun cuma bisa lemas mendengar ucapan nicole, karena mau tidak mau dia harus mengantar nya pulang. dia gak mungkin membiarkan nicole pulang sendiri dengan taksi atau yang lain nya.
dengan berat hati dia berkata, "yasudah gue antar. tapi gue gak mampir ya, karena sudah agak malam juga, gak enak dilihat tetangga nanti. takut timbul fitnah, ada laki laki di jam segini bertamu di rumah anak gadis."
nicole hanya terkejut dengan ucapan ade, kenapa bisa sampai sejauh itu dia memikirkan efeknya.
"benar benar cerdas anak ini."
akhirnya dia pun berkata, "maaf yaa udah ngerepotin."
"gapapa jawab ade."
"masih jauh parkir nya?" tanya nicole?
"egak kok itu di sana," ade menunjuk ke arah mobil BMW berwarna putih dengan velg berwarna hitam.
nicole pun sedikit tercengang denga arah tunjukan jari ade, dia tidak menyangka kalau ade membawa "BMW sport" dengan sedikit modifikasi yang menurut dia sangat keren dan sporty.
tanpa sadar mereka pun masih belum melepas kedua tangan mereka, karena terlalu asik mengobrol, hingga akhirnya sama sama sadar, dan mereka saling bertatapan menyadari hal ini.
lalu ade segera melepas cepat cepat dan langsung segera membukakan pintu untuk nicole segera masuk.
dalam perjalanan suasana sedikit hening,
seketika nicole bertanya, "lo capek banget ya? sory gue gak ada niat seperti ini, kalau pun tadi lo bilang gak bisa, gue pun gak akan memaksa untuk kita tetap ketemu."
ade jadi merasa tidak enak ketika nicole bilang begitu.
pasalnya ade hanya lagi memikirkan masalahnya di tim, tanpa melibatkan acara pertemuan ini.
"ohh egak kok non, santai, gue enjoy kok."
"bahkan gue bahagia sekali bisa berada di satu meja bareng idola gue, karena selama ini gue cuma bisa lihat lo di tv atau di youtube aja, tapi sekarang, gue bisa ada di satu mobil bareng lo, gue bisa sentuh tangan lo, gue pun bisa melihat wajah lo dari setadi."
"gue merasa terharu aja bisa kayak begini.
jarang loh bisa dapat momen seperti ini.
sekali lagi gue ucapin terimakasih yaa non."
nicole pun berkaca kaca mendengar ucapan ade. dia benar benar beda.
ade pun melanjutkan, "gue cuma gak mau terlalu di bilang sok akrab aja, makanya gue lebih banyak diam, takut lo merasa risih, secara, lo juga belum terlalu kenal banget sama gue. jadi gue agak sedikit mengontrol agar lo merasa nyaman."
nicole pun lagi lagi dibuat gila dengan ucapan ade tadi. benar benar di luar ekspektasi nya, benar benar jauh dan penuh perhitungan sekali ade memikirkan hal ini.
lalu dia membalas ucapan dengan kata.
"enggak merasa risih sama sekali kok."
"justru gue merasa tersanjung dengan sikap lo tadi disana, karena lo lebih memntingkan keselamatan gue, dibanding diri lo sendiri.
padahal lo juga kan lagi cidera.
tapi lo masih aja mikirin orang lain
makasih ya" ucap nicole.
ade hanya senyum sambil berkata "lebay"
akhirnya mereka pun sampai di rumah nicole.
segera ade memarkir mobilnya, dan berkata, "sekali lagi maaf ya non, gue gak mampir, salam aja sama orang rumah. next kalau ada waktu gue sempetin main kesini, itu pun kalau lo gak merasa terganggu."
egak terganggu sama sekali kok. santai aja. lagian kan kita sekarang sudah berteman, pintu selalu terbuka kok kalau lo mau datang kesini."
"iya non terima kasih."
hingga akhirnya ade pun memberanikan diri untuk meminta foto bersama dengan nya.
nicole pun tidak menolak, dia merasa memang harus mengiyakan permintaan ade, hitung hitung membalas perlakuan ade yang baik padanya.
selesai foto nicole pun segera turun dan berkata, "jangan lupa kabarin kalau udah sampai rumah." ade pun mengangguk.
lalu mulai melajukan mobilnya.
setelah 30 menit berada di rumah,
nicole rebahan di kasur, sambil mengingat momen yan baru saja terjadi.
ia masih membayangkan betapa lembut nya sikap yang di lakukan ade terhadap dirinya.
ia merasa kalau ade benar benar memberi rasa aman saat itu.
ia pun berfikir kalau selalu mengutamakan dirinya di banding dia yang sedang dalam kondisi tidak baik.
tetapi nicole tidak mau terlalu jauh memikirkan hal ini, karena di hati nicole masih ada nama tian, yang sampai saat ini dia pun masih menunggu tian mengungkapkan isi hatinya, karena memang nicole pun berharap tian segera menembaknya, lalu mereka jadian.
masih belum terpikir bagi nicole untuk ada nama ade di hatinya saat ini. dia hanya tetap menunggu tian.
hingga akhirnya dia pun terlelap dalam tidurnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 510 Episodes
Comments