Mengejar Cinta Sang Artis Idola

Mengejar Cinta Sang Artis Idola

HARI YANG MELELAHKAN

Seperti hari hari sebelumnya ade terbiasa duduk di samping bench pemain sambil mendengar musik dengan headshetnya di telinga,  hal ini biasa dia lakukan sebelum mulai latihan.  Yaa ini cukup membantu dia untuk lepas dari tekanan menu latihan sore ini agar lebih enjoy nanti nya.

"Ade nugraha santana" nama aslinya,

Seorang penjaga gawang klub profesional di salah satu liga di negaranya. Ia bergabung dengan klub ibukota.

Sedang asik meresapi lagu,  tiba tiba ada yang menepuk pundaknya.  Sontak dia langsung menoleh, dan ternyata sosoerang dengan perawakan tinggi dengan wajah bule berbicara "are you okey". Yaa dia adalah seorang pelatih kiper yg berasal dari jerman, yang bernama "jans klieman" Ade hanya ternganga,  karna dia masih asik mendengar lagu kesukaan nya di ponsel yg menggunakan headshetnya.

Lalu dia melepas headshet dan berkata "coach"

Lalu pria itu senyum dan berkata

"what are you doing?"  Ade hanya berkata

"releksasi" sambil mengangkat tangan yg memegang ponsel.

Lalu sang pelatih berkata,  "gimana cideramu?"

"Apa sudah pulih?"  Ade mendengarkan kata kata itu dengan sabar,  karna sang pelatih belum terlalu lancar berbahasa indonesia. Lalu ade membalas senyum sambil berkata, "i'am oke sir"

Lalu pria itu memberi dua jempol sambil beranjak pergi meninggalkan dia.

Dengan santai ade bangkit dari duduknya dan langsung menuju ruang ganti untuk berganti baju latihan.

Selang beberapa menit dia keluar dan langsung bergabung menuju lapangan ke arah teman teman dan official timnya.

Selesai sudah latihan sore ini,  ade hanya bisa menghela napas panjang merasa sangat melelahkan sekali karena menu latihan hari ini di anggap terlalu berat,  karena dia baru pulih dari cidera kakinya yang terjadi bulan lalu pada saat bertanding di liga profesional.

Secepatnya ade merapihkan perlengkapan sepakbolanya dan bergegas ke ruang ganti untuk mandi dan segera pulang,  karena dia merasa lelah sekali,  lelah ini dia rasa begitu beda karena hampir sebulan dia hanya melakukan terapis tanpa ikut bergabung dengan yang lain disini.

Tiba tiba dia melihat sosok pria bule yg tidak jauh beda dengan pelatih kipernya,  yaa dia adalah "thomas" sang pelatih kepala yang sangat dia idolakan semasa thomas masih bermain sepak bola. Thomas sendiri berasal dari jerman,  semasa ia bermain sepakbola,  ada beberapa klub yang dia bela mulai dari klub papan atas eropa hingga amerika, sebelum ia pensiun dan menjadi pelatih.

Tanpa pikir panjang ade menghampiri thomas dan melambaikan tangan ke arahnya,  yang kemudian di balas senyuman oleh thomas. Dengan cepat dia melangkah ke arah thomas dan berkata "coach" thomas langsung menghentikan langkahnya. Tanpa menunggu waktu lama, ade lalu berbicara,  "bagaimana?  Apa sudah ada keputusan dari anda untuk saya?"

Thomas hanya diam sambil melihat sekitar lapangan yang hampir kosong karena beberapa pemain dan official mulai keluar menuju arah bus.

Thomas menghela nafas lalu berkata,  "tenang,  aku sudah bicarakan masalah ini dengan pihak klub dan presiden direktur"

Lalu ade penasaran dengan thomas,  apa lagi yang akan keluar dari mulut thomas tentang masalah ini. Ade hanya menunggu thomas lanjut berbicara,  tetapi thomas hanya diam dan akan lanjut berjalan menyusul yang lain nya, sadar akan hal itu,  ade pun tidak mau menyianyiakan waktu dan langsung berkata,  "sampai kapan saya harus menunggu seperti ini coach? "

Lalu thomas memandang dan coba menenangkan nya,

"tenang rileks, nanti kita coba bertemu langsung dengan manager dan pemilik klub untuk soal ini." 

Lalu thomas menepuk pundak dan langsung bergegas meninggalkan nya.  Dalam hati thomas berkata,

"dia akan slalu memperjuangkan semangat ade yang memang thomas sendiri tahu kalau ade adalah tipe pemain yang pantang menyerah dan selalu berusaha untuk posisinya saat ini."  Tetapi thomas ingat dengan pemain lain yg bernama andre. Yaa,  andre adalah penjaga gawang senior di tim ini dan dia juga menjabat sebagai kapten tim,  bagaimana bisa thomas menyingkirkan andre dari posisi utama sebagai penjaga gawang? Bukan tidak bisa,  tetapi memang andre sudah lama berada disini dan hampir 15 tahun loyal dengan tim ini, penampilan yg andre suguhkan tiap kali bertanding pun tidak bisa di pungkiri oleh thomas kalau andre seorang kiper yang cekatan dan memiliki refleks di atas rata rata.  Walaupun andre bisa di katakan hampir tidak muda lagi,  tetapi thomas percaya dengan kemampuan dan segudang pengalaman yang andre miliki. Bukan tidak percaya dengan ade, thomas hanya ingin ade bersabar dan tetap fokus selama ada di tim ini.  Karna ade adalah bagian dari proyek thomas dalam tim ini untuk lebih solid dan menargetkan juara liga.

Walaupun thomas tahu bahwa ade akan habis kontrak dengan tim ini hanya beberapa bulan lagi,  tetapi pihak klub belum menawarkan kontrak baru kepadanya.

Thomas pun mengakui kemampuan ade sebagai penjaga gawang,  karna thomas beberapa kali memberi kesempatan padanya untuk bermain di satu atau dua pertandingan sebelumnya.  Dan thomas pun bangga dengan ade yang hanya menjadi kiper pelapis nomor dua andre di tim ini,  tetapi ade selalu menjadi pilihan utama di timnas negaranya.

****

Setelah selesai mandi dan beres beres, ade langsung menuju parkiran dan akan segera pulang

Dengan sepeda motor ninja nya. Tanpa waktu lama ade segera pergi dan melajukan motornya,  karena memang sudah tidak ada siapa siapa lagi disini selain penjaga lapangan dan keamanan setempat, teman teman nya pun sudah pulang lebih dulu dengan bus pemain. Dengan perasaan yang sedikit khawatir,  didalam hati ade berkata,  "apa aku terima saja tawaran dari klub itu untuk bergabung dan meninggalkan tim ini.?" yaa,  memang sudah ada klub yang mencoba menawarkan kontrak kerja kepada ade,  terhitung ada 3 klub yang menginginkannya.

Tetapi sekali lagi, ade dengan tegas menolak pemikiran nya itu dan hanya fokus terhadap klub yang saat ini dia bela.

Bukan tanpa alasan dia untuk bertahan sejauh ini,  karena ade merasa hutang budi dengan tim ini.

Karena tim ini juga dia bisa merubah semua nya sekarang.  Mulai dari kehidupan, ekonomi, karier, bahkan tingkat popularitasnya sebagai pesepakbola.

Bahkan karena tim ini juga dia sampai terpanggil membela timnas negaranya.

Gak bisa di pungkiri bahwa tim ini adalah rumah dan keluarga nya nomor dua untuk dia.

Walaupun belum ada tanda dari pihak klub untuk menawarkan kontrak baru,  tetapi ade tetap yakin dengan pendirian nya sebagai pemain profesional untuk tetap fokus dengan tim yang mengontrak nya. Dan mengargai kontraknya disini.

Sementara dalam perjalan menuju rumah yang sedari tadi dia memikirkan nasib nya di atas motor,  tiba tiba motornya ada sesuatu.

Yaa motornya mengalami masalah, tetnyata rantai motor ade putus.  Sontak ade kaget dan berkata dalam hati, "bagaimana bisa ini terjadinya?  Ya tuhan ini menyebalkan."

Sebenarnya ade bisa saja tidak memakai motor untuk aktivitasnya selama latihan, karena dia juga memiliki beberapa mobil. Tetapi dia lebih memilih motor, dengan alasan lebih mudah dan cepat tiba tanpa harus bermacet macetan di jalan.

Karena dia bermain di tim ibukota, sudah pasti jalan yang dia lalui pasti akan selalu macet,  macet,  dan macet. Ade pun memiliki sepeda motor sebanyak 3 unit, karena pada dasarnya ade adalah orang yang menyukai motor dari zaman dia sekolah. Beberapa motor pernah dia coba dan hanya 2 unit yang bertahan sampai detik ini.  Yang pertama ada motor ninja yang ia pakai saat ini,  dan juga ada motor satria f150,  yang dia anggap sebagai motor kesayangan nya.

Setelah beberapa kilo meter dia mendorong motornya,  entah sampai kapan dia harus seperti ini karena memang dari tadi dia tidak melihat adanya bengkel di sekitaran jalan yang dia lalui.

Mulai merasa lelah dan frustasi,  mau bagaimana lagi? Kalau dia tidak mendorong motornya dia tidak akan segera sampai rumah nya yang dari setadi sudah dia bayangkan betapa nikmatnya sampai rumah untuk melepas lelah latihan sore tadi.

Karena ade memiliki letak rumah yang jauh dari lokasi latihan.  Kalau di hitung dengan jam,  mungkin memakan waktu 1 setengah jam sampai 2 jam untuk perjalanannya. Karena dia memiliki rumah di kota tangerang,  sedangkan kota tempat latihan dan markas klubnya berada di bilangan jakarta timur. Betapa lelahnya dia sore ini.

Dalam hati dia bergumam,  "mimpi apa aku semalam sampai se sial ini".

Di tengah kekesalannya yang sedari tadi dia rasakan,  tiba tiba ada sebuah mobil yang memberi klason "tiin" "tiiinnnn" sontak dia kaget dan langsung berhenti mendorong motornya.

Dan ternyata mobil itu berhenti tepat di samping nya dan membuka kaca. Lalu ada sapaan akrab keluar dari pengemudi mobil tersebut "BOOOORRR!!"

ade pun kaget dan hanya diam tanpa bisa berkata apaapa di tengah tubuhnya yang sangat lelah,  bahkan lelah sekali sampai keringat sudah terlalu basah membasahi tubuhnya,  karena sudah berapa jauh dia mendorong tadi.

Tiba tiba suara itu kembali datang, 

"boorrr, kenapa motor lo??"  Ade pun sadar dari lamunan dan lelahnya. "ehhmmm"

"biasa motor gue ada troble dikit." 

Gak lama sosok itu turun dari mobil dan menghampirinya.

Ternyata sosok itu adalah wanita cantik dengan badan yang ideal untuk seorang wanita pada umumnya,  dia adalah nadin.  Nadin sendiri adalah teman dekat ade, dan memiliki rumah yang tidak jauh dari rumah ade.

Nadin cantik,  tidak heran kalau dia memiliki profesi sebagai artis sinetron dan FTV di berbagai layar kaca.

"Mogok atau kempes borr?"  Tanya nadin.

"borr" adalah panggilan akrab ade di sekitaran teman teman nya.

"Rantai nya putus,"  ade membalas.

"Kok bisa?  Kebengkel lah!"

Dengan mata terpejam menahan lelahnya ade berkata dalam hati sambil kesal,  "kalau ada juga sudah dari tadi gue masukin bengkel,  gak harus repot repot gue dorong! "

"Heii malah tidur,  ditanya juga."

"Ekhmm dari tadi gue belum nemuin bengkel disini,  gue sudah dorong sejauh puluhan kilo, tapi memang kaga ada bengkel disini."

"Terus bagaimana?" Tanya nadin.

Lagi lagi ade kesal dengan pertanyaan nadin,

"Kalu gue tau juga gue gak akan dorong ini motor nadin!!"

Ade berkata dengan kesal dan di balas tawa oleh nadin.

Di tengah perdebatan nya dengan nadin,  tiba tiba ada satu lagi sosok wanita yang turun dari mobil itu dan berjalan menuju mereka.

Ade terpana,  bahkan lelahnya yang sedari tadi dia rasa langsung sekejap hilang hanya karena dia melihat sosok wanita itu.

Yaa ini seperti mimpi gumam ade dalam hati.

Ternyata sosok itu adalah soerang model aktris yang selama ini dia idolakan.

Dia adalah nicole,  gadis blasteran inggris indonesia ini memang sejak lama dia idolakan.

Ade hanya terpana pada sosok itu,  sampai tidak sadar tangan nadin menutupi matanya dan berkata "BIASA AJA KALI WOII"

ade pun menyadari kalau dia tadi benar benar terpesona dan sedikit malu dengan kejadian itu.

Lalu nicole berkata,  "ini beneran teman lo nad?"

"Iya" nadin menjawab dengan cepat sambil semyum tipis tipis.

Karna pas tadi di perjalanan menuju rumah nicole,  nicole berkata "itu motor keren,  tapi kenapa di dorong tidak di naiki? " nadin pun melihat kearah

Motor yang di tunjuk nicole.

Dengan kagetnya nadin melihat dan berkata "itukan si boorrr" "kenapa motornya yaa?"

Nicole hanya diam dan melihat nadin dengan ekspresi heran.

Lanjut nicole bertanya, "lo kenal?"

"Iyaa itu teman gue, si borr" nadin menjawab.

Ternyata karena nicole yang memperhatikan ade dari setadi mendorong motor,  karena itulah nadin jadi tahu kalau ada teman nya di situ.

Karena nadin jarang sekali memperhatikan sekitar pada saat dia menyetir mobil.

Lanjut ke cerita,  di tengah kegugupan ade,  tiba tiba nadin memecah lamunan ade dengan ber inisiatif mengenalkan nicole ke ade.

"oiya,  kenalin ini teman gue, ade.  Gue biasa panggil dia borrr"

Nicole pun senyum sambil mengarahkan tangan nya ke arah ade.

Sontak ade pun panik dan benar benar gugup.

Bayangkan saja,  selama ini dia hanya bisa melihat nicole dari layar kaca di berbagai film dan sinetron yang ia perankan.

Tapi detik ini, saat ini dia bisa melihat sosok yang di idolakan nya secara langsung dari dekat dan berjabat tangan.  Waaahhh ini benar benar di luar dugaan nya.

"HELLOOO" nicole melambaikan tangan di dapan wajah ade yang sedari tadi ade hanya diam terpana menatapnya.

"kenalin aku nicole,  temannya nadin"

Ade pun tersadar dari lamunan dan sedikit malu karena tanpa sengaja nicole sadar dengan apa yang nicole lihat barusan.

Lantas ade pun mengulurkan tangannya dan berkata "iya aku ade,  namaku ade"

Sambil mununduk dan merasa tidak percaya diri karena tubuhnya yang basah dengan keringat setelah di mendorong motor tadi.

Sadar akan hal itu,  nadin langsung menggoda dan dan berkata,  "CIYYEEEE ADA YANG MERAH PIPINYA CIYYEEE".

ade hanya bisa melotot ke arah nadin, dan nadin pun tertawa puas "HAHAHAHAHA".

di tengah kegugupan nya, ade mencoba mengontrol dirinya.  Karena gugup dan grogi bukan lah salah satu dari sifat yg ade punya selama ini. Ade sudah terbiasa berada di bawah tekanan,  bahkan tekanan dari puluhan ribu orang pun sudah biasa dia alami selama ini.

Karena tiap kali dia bertanding pasti akan selalu ada tekanan dan beban yang menghantuinya. Entah dari pelatih,  penonton,  bahkan dari orang yang tidak suka dengan nya sekalipun.

Lalu dengan sedikit memberanikan diri,  ade berkata mengarah nadin,  "ada yang tahu tidak,  di sekitaran sini dimana ada bengkel? "

Tapi nadin belum puas untuk meledeknya dan berkata,  "tanya langsung dong ke nicole,  kan nicole orang sini.  Rumahnya pun gak jauh dari sekitar sini kok".

Sontak ade langsung melotot lagi dan lagi ke arah nadin.

Karena nadin tahu betul kalau ade memang meng idolakan sosok nicole selama ini. Bahkan nadin pun tahu kalau di rumahnya ade terdapat foto nicole begitu besar ukuran nya di salah satu ruangan rumah nya.

Nicole mencoba menyelamatkan ade dari ledekan nadin dan berkata,  "kalau disini setahu aku tidak ada bengkel deh,"

"karena ini jalan besar kota yang memiliki aturan lalu lintas yang ketat,  jadi gak akan ada sesuatu di sekitar jalan ini."

"Yang terlihat hanya gedung gedung pencakar langit dan perkantoran sedikit di hiasi taman taman kota yang indah dan hijau."

Ade pun hanya bisa tertunduk lesu.

Tapi di tengah keputus asaan nya nicole berkata,

"gimana kalau ke rumah aku saja dulu, kamu bisa titip dan menaruh motor mu di rumah ku,  dan kamu bisa pulang bareng nadin".

Lantas sontak dengan bersamaan nadin dan ade saling menatap kaget. Di tambah lagi nicole menyambungkan kata,  sepertinya kamu juga sudah capek dan lelah mendorong motor dari tadi.

Karena nicole memperhatikan tubuh ade yang masih basah akibat mandi keringat selama mendorong motornya.

Mendengar itu, ade merasa seperti lemas dan gak sanggup untuk berdiri,  gimana tidak lemas,  karena nicole menawarkan sesuatu yang ade dan nadin pun tidak sangka sepeeti ini. Bahkan ade bergumam,  "gillaaa,  ini mimpi atau bukan sih?  Beruntung banget gue,  sudah ketemu tatap muka langsung dan berjabat tangan,  tiba tiba nicole menawarkan kebaikan untuk membawa motornya ke rumah dia". Otomatis dong gue jadi tahu rumah dia dimana...

Sadar akan ade tetap bengong,  nandin mencoba meledek lagi dengan kata "CIYYEEEEEE SUUIITT SUUIITTTT"

kali ini ade tidak bisa menahan malu nya dan langsung mencubit hidung nadin dengan kata diam lo, nadin pun tertawa hahahah.

Belum sempat ade mengiyakan tawaran nicole,

Tiba tiba terlihat nicole mengeluarkan hp dari saku celananya dan menelepon salah satu security rumahnya untuk segera datang ke alamat yang dia arahkan ini.

Ade pun kaget dan semakin lemas saja di buatnya.

Tidak lama berselang sepeda motor datang ke arah mereka dengan 2 orang yang menaikinya dan berkata,  "malam non", di lanjutkan dengan orang yang satunya dengan kata kata yang sama.

Ternyata security itu sudah sampai disini.

Nicole langsung menjelaskan kepada keduanya,  mereka pun langsung mengangguk tanda mengerti.

***

Setiba di rumah nicole,  mereka langsung turun dari mobil.  Tetapi tiba tiba nadin berkata, 

"sepertinya sudah malam,  baiknya kita langsung pulang saja ya borr." Nadin sengaja meledek ade dengan puas.

Ade pun hanya bisa melotot sambil mengisyaratkan tanda permohonan pada nadin. Melihat itu nadin malah bertambah besar suara tertawanya "hahahah."

Nicole hanya bisa geleng geleng kepala sambil bergumam dalam hati,  "lucunya mereka itu."

Sampai nicole ber imajinasi ingin sekali rasanya memiliki teman akrab seperti nadin terhadap ade,  agar bisa bercanda tawa lepas,  berbagi dan mungkin untuk teman hangout bareng.  Karena nicole pun terlalu sibuk dengan jalan karirnya yang terbilang sangat populer. Sampai tidak sadar nicole sedikit iri dengan nadin yang memiliki teman seperti ade,  "seperti kakak sendiri" gumamnya.

"Duduk dulu yaa di situ,  aku mau izin papah dulu" ungkap nicole yg langsung ke arah dalam rumah.

Sambil menunggu nicole datang,  nadin bertanya, "gimana borr ? Lo senang kan?  Akhirnya bisa bertemu idola lo.."

Ade hanya menganggukan kepala dan senyum senyum tipis, terlihat sekali betapa bahagianya dia yang dengan sadar nadin melihat dari matanya yang berkaca kaca itu.

Gak lama nicole datang dengan papah dan mamah nya,  dan langsung menunjuk ade lalu berkata,  "ini ade pah,  teman nadin yang tadi aku ceritain di dalam"

"Kasihan pah dia sudah dorong terlalu jauh sampai basah semua tubuhnya itu."  Papah dan mamah nicole menyambut dengan ramah dan berucap "selamat malam dee" secara bersamaan.

Roberto nama papah nicole yang memang asli

Berasal dari inggris,  dan ernii nama mamah nicole wanita yang memiliki darah padang dan sunda.

Ade pun membalas sapaan nya dengan berkata "malam omm,  tante.  Maaf saya merepotkan omm,  tante dan juga nicole".

"Tidak merepotkan sedikitpun kok,  sudah tugas kita sesama manusia saling membantu kesusahan orang lain"

ucap ernii. Ade tersenyum dan berkata "terima kasih banyak omm,  tante atas bantuan nya" sambil di iringi tangan nya yang mengarah ke arah tangan kedua orang tua nicole untuk melakukan salam,  dan tanpa ragu ade menarik tangan roberto dan ernii ke arah kening nya menandakan sikap sopan santun yang ia tunjukan terhadap orang tua.

Tidak heran memang,  ade memang sudah terbiasa seperti itu, sikap sopan dan santun yang selalu dia terapkan pada dirinya sehari hari.  Sehingga banyak teman teman dan orang lain nya menyukai ade.

Melihat sikap seperti itu membuat kedua orang tua nicole merasa aneh dan bangga,  pasalnya di zaman seperti sekarang ini,  sudah jarang sekali menemukan pemuda yang selalu menerapkan tatakrama sopan santun seperti itu. Sampai tidak sadar,  roberto ternyata langsung suka dengan ade atas sikap dan perbuatan nya itu. Bisa di bilang cinta pada pandangan pertama.

Tepat pukul 22:00 saat ini akhirnya nadin dan ade memutuskan untuk pamit pulang,  karena ade juga sudah cukup lelah dengan hari ini,  dan tidak sabar inigin cepat berada di rumah dan langsung santai di studio miliknya yang memang sengaja ia buat khusus untuk melepas penat di tengah tekanan dan lelahnya dalam menjalani kegiatan sebagai pesepakbola. Di setudio itu terdapat semua alat musik dan perlengkapan komputer yang dia guanankan untuk rekaman atau meng edit foto foto hasil jepretan nya.  Karena selain hobi bermusik,  ade juga memiliki hobi sebagai fotograper. Dia selalu mencari objek pada kameranya ketika dia sedang libur latihan dan pertandingan.

Akhirnya mereka pamit dengan tuan rumah dan nadin berkata,  "jangan lupa besok ade kesini mau ambil motor" "lo jangan pergi dulu ya sebelum dia datang" lalu nicole membalas "iya, gue gak kemana kemana, santai saja,  jangan lupa telepon dulu sebelum berangkat ya."

Menyadari ucapan nicole,  ade sedikit bingung.

Karena ade tidak memiliki nomor telepon nicole,  "apa mungkin nanti nadin yang akan telepon memberi kabar ketika dia akan ke rumah nicole?"  Dalam hati ade berucap. Sadar akan ade yang sedang bengong terdiam,  nadin langsung berkata,  "kan si borr gak punya nomer lo cong"

Nicole membalas "kasih saja nomer gue."

Sontak dengan sangat sontak, ade langsung terdiam memaku seperti patung dan sekali lagi dia mengeluarkan keringat.  Nadin pun langsung tertawa besar sekali hahahaha "ciyeee ciyeee"

Nicole hanya bisa tertawa senyum tipis tipis melihat kejadian antara dua sahabat itu.

Bukan tanpa alasan nicole memberi nomer telepon nya dengan cuma cuma ke ade,  karena nicole berpikiran memang ade perlu nomer nya untuk janjian esok hari saat dia ingin mengambil motornya.  Dan nicole tahu bahwa besok nadin akan ada acara pemotretan tabloid,  jadi gak mungkin nadin di ganggu. Otomatis nicole harus kontak langsung dengan ade.

Ade pun hanya bisa berkata,  "terimakasih banyak yaa mbak" nicole dan nadin yang mendengar ucapan itu langsung tertawa bersamaan hahahahah

Karena tanpa sadar di akhir kalimat ada kata "MBAK".

Ade masih bingung dengan mereka,  tidak tahu apa yang mereka pikirkan sampai tertawa lepas seperti itu.

"Yaudah ayooo keburu malam" ucap nadin,  sambil melanjutkan kata "lo yang nyetir,  enak aja udah numpang mau di setirin". Nicole pun kembali tertawa dan ingin sekali dia berada diantara mereka berdua agar bisa selalu bercanda bareng.

"Mau gimana lagi?"  Sahut ade,  terpaksa dia yang nyetir,  padahal dia sudah terlalu lelah sekali hari ini,  yang ada dalam otaknya hanya istirahat dan istirahat.  Walaupun sekarang ini dia sedang senang dan bahagia sekali bertemu idolanya.

Sekali lagi,  nadin meledek sebelum ade masuk ke arah mobil,  "BOORRR,  LO GAK MAU FOTO BARENG DULU?  TAR NYESEL LO KALAU GAK SAMPAI FOTO IDOLA LO".

nicole terkejut mendengar itu,  dan langsung menoleh ke nadin dengan mata sedikit turun dan alis sebelah kanan naik.

Belum sempat nicole bicara,  nadin langsung memotong dan berucap,  "nanti gue ceritain cong"

Sementara ade hanya nunduk malu dan pipinya seketika memerah sekali.

***

Dalam perjalanan pulang tanpa ragu nadin langsung mengirim nomor kontak nicole ke ade melalui pesan whatsapp nya. Sambil sesekali meledeknya.

Pukul 23:30 tepatnya,  mereka sampai di depan rumah ade,  tanpa menunggu lama ade langsung mengambil tas perlengkapan sepakbolanya yang ada di jok belakang, lalu berkata,  "oiya nad, lo jangan bilang bilang nicole kalau profesi gue main bola ya,  bilang aja gue fotographer atau apalah,  gue gak mau nicole tahu itu". Nadin langsung mengangguk tanda setuju, nadin pun tahu dengan niat dan instruksi ade.  Karena nadin selalu tahu sifat dan watak ade seperti apa,  ade bukan lah tipe orang yang selalu memamerkan kehidupan nya,  bahkan sebagai pesepakbola yang sudah hampir pasti seluruh indonesia mengenalnya pun,  dia selalu biasa saja dengan kehidupannya sehari hari.  Karena di mata dia semua orang sama,  hanya saja nasib dan takdir yang berbeda. Itu lah yang membuat nadin nyaman berteman dengan nya sampai sejauh ini.

"Yasudah,  gue balik yaa borr" ucap nadin, di lanjutkan lambaiyan tangang dan ucapan "terimakasih" dari ade.

Pagi hari pukul 08:30 ade baru sampai rumah setelah keluar untuk membeli sparpart untuk motornya yang rencana nya akan dia bawa pulang hari ini juga,  lalu bergegas ke arah tempat perkakas untuk menyiapkan beberapa kunci kunci yang ia butuh kan untuk di bawa ke rumah nicole. Sambil sesekali selalu ada perasaan gugup yang hampir membayanginya dari se malam tadi setelah sampai rumah, bahkan niat mau langsung tidur pun.  Ade tidak bisa hanya gelisah yang ia rasa sambil sesekali tersenyum kecil mengingat kejadian malam itu.

Setelah selesai,  ade langsung mengambil hp nya untuk telepon nicole, tapi sejenak dia diam,  dan berpikir,  "telepon tidak ya?  Gue malu asli,"  tapi mau gimana lagi?  Sampai kapan motornya berada disana,  semakin menambah tidak enak saja dia dengan keluarga nicole.

Sementara itu,  nicole yang sudah bangun dari tadi masih menunggu kabar dari ade, "kenapa belum telepon, apa nomornya belum dikasih sama nadin?  Atau mungkin bukan hari ini ade mengambil motornya?" Terus bertanya dalam hati,  tiba tiba ada suara nada lagu keluar dari hp nya yang menunjukan lagu "easy on me" dari adele, sontak lamunan nya hilang dan langsung matanya mengarah ke arah hp nya. Dan dia melihat ada nomer yang tidak ia kenal sedang menelopan nya, dalam "hati mungkin ini ade?" Langsung dia menarik tombol hijau di hp nya dan mengarahkan ke telinga sebelah kiri.

"Hallooo...."

"I-i-iya ha-haallloo"

"Ini siapa?"  Nicole bertanya..

Ade begitu gugup sekali, sampai keringat mulai membasahi dahi dan wajahnya.

"i-ini aku ade, bisa gue ke rumah sekarang? " Tanya ade.

"Ohhh,  kirain siapa,? Bisa kok dee, gue di rumah kok. Datang aja, lo sama siapa?"

"mungkin gue sendiri, yaudah gue jalan yaa,  terimakasih"

"Iyaa okey,  see u dee dadah" nicole coba meledek ade.

Karena ternyata nicole sudah di beri tahu sama nadin kalau ternyata ade ngefans berat dengan nya. Nadin pun bercerita kalau ade memiliki foto nya yang berukuran besar di rumahnya.

Awalnya nicole gak percaya begitu aja,  tetapi setelah nadin memberi bukti dia lalu percaya.

Pantas saja dia begitu gugup tadi malam,  ternyata itu penyebabnya ucap nicole pada nadin.

"TIINNN" TINNNN"...

Tiba tiba ada suara klakson berbunyi di depan rumah ade, ade bergegas keluar dan langsung menuju suara itu,  dan ternyata benar saja itu taksi online yang ia pesan melalui aplikasinya.

"sebentar pak, saya ambil tas dulu" Ucap ade.

Di balas dengan kata "iya silahkan mas" dari supir itu.

Gak lama ade keluar dengan menggendong tas di belakang punggung nya menuju pintu mobil dan masuk ke dalam.

"Tas nya bisa di taruh di belakang kok mas tidak apa apa,"  supir itu berkata.

Ade pun menjawab "iya pak siap" "terimakasih."

"Sama sama mas."

"Ini sudah benar ya titik alamatnya?"  Tanya supir sekali lagi.

"Iya pak benar,  ikutin saja maps nya,  berharap kita tidak kena macet ya pak" ucap ade.

"Sepertinya tidak mas."

"Semoga saja," ade membalas ucapannya dengan senyum.

Di tengah perjalanan yang hening,  tiba tiba supir itu berinisiatif bicara dan bertanya,  karena dia merasa tidak enak hati kalau tidak memberi servis kepada penumpangnya.

"Mas... Mas itu" "beneran ADESANTANA yaa? "

Tanya supir itu. Ade tersenyum dan berkata "iya pak."

"Ada apa?  Ada yang salah?"

"Tidak mas tidak, saya merasa tidak asing dengan wajah mas, Saya pikir hanya mirip saja,  setelah saya lihat dengan jelas, ternyata memang benar, tapi saya malu untuk bertanya tadi.  Akhirnya saya berani kan diri saja."

Ade pun menyaut dengan senyuman ramah nya.

"Bapak tahu saya dari mana?"  Tanya ade.

"Ya saya tahu lah mas, mas ade kan kiper timnas gak mungkin orang pada tidak tahu mas ade. Karena secara logika,  tiap kali timnas main,  pasti seluruh orang terfokus pada pertandingan itu. Bukan tidak mungkin juga orang di luar sana tidak kenal mas ade,"  supir itu berkata.

"Bapak bisa saja,  pagi pagi bikin saya geer."

"Tidak mas ini serius. Bahkan saya juga penikmat bola,  makanya saya tahu mas ade."

"Iya pak terima kasih" sahut ade.

"Oiya mas,  nanti saya boleh minta foto bersama mas ade?"  Tanya supir itu dengan penuh harap...

"Boleh pak boleh,  mana handphone bapak?  Biar saya saja yang foto dari sini.  Bapak fokus nyetir saja."

"Siapp mas,  ini hp nya."

1...2....3....

"Ckkkreeekkkk" suara dari kamera hp itu berbunyi.

"Sudah pak,  silahkan di cek nanti."

"Terimakasih banyak mas terimakasih."

Ucap supir itu dengan rasa senang sekali.

"Saya yang seharusnya terimakasih pak,  kalau tidak ada orang seperti bapak, yang benar benar nenikmati sepak bola,  saya tidak akan seperti sekarang ini.  Dan pertandingan pun tidak akan seru jika tidak ada yang menonton." Ade berucap dengan sopan.

Yaa begitulah ade,  dia akan selalu bersikap baik dan senang bila ada seseorang yang meminta foto atau tanda tangan nya.  Dia akan dengan sabar melayani orang orang yang ingin memintanya foto.  Karena itu masih batas kewajaran menurut dia.

"Sebentar lagi kita sampai nih mas." Ucap supir.

"Iya pak" ade menjawab.

Pukul 11:15 akhirnya mereka sudah ada di depan gerbang rumah nicole,  tanpa berlama lama,  ade langsung mengambil tas yang ada di belakang dan mengeluarkan segulungan uang dari saku celananya untuk membayar biaya taksi online tersebut.

Betapa terkejutnya supir itu ketika melihat dan menghitung jumlah uang yang di beri ade saat itu.

"mass ini lebihnya banyak,  mas ade kelebihan kasihnya, bahkan lebih sekali mas"

"Gapapa pak, itu rejeki buat bapak serta buat anak dan istri bapak di rumah,  cuma mungkin jalan nya melalui saya.  Terima saja pak."

"Terima kasih ya pak sudah mau ambil orderan saya."

"i-iya mas terimakasih..." 

"Yaudah pak,  salam sama keluarga bapak di rumah."

Ade langsung turun dan menghampiri pos scurity yang berada di depan rumah nicole.

***

"Permisi pak selamat siang..."

"Iyaa siang mas,  ada yang bisa di bantu?:"  Jawab seorang scurity di dalam pos.

"Saya ade pak,  mau ambil motor yang tadi malam di titip di sini bareng non nicole."

"Ohhh yang se malam itu?  Sek sek sek saya buka gerbang dulu." 

"Iya pak terimakasih sahut ade..."

Gak lama berselang pintu gerbang terbuka dan langsung scurity itu mengajak ade masuk.

"Tunggu disini dulu mas, saya hubungi non nicole dulu yaa." 

"Iya pak terimakasih."

Lalu 2 menit kemudian ade kembali terpesona dengan kedatangan nicole yang kali ini hanya memakai kaos putih di tambah celana jeans pendek.

"Ekkhmmm ekkhmmm" nicole menyadarkan lamunan nya.

"Mmm sory sory" ucap ade yang tanpa di sadari ternyata nicole memperhatikan pipi ade yang merah merona akibat malu karena sudah terlihat nicole tadi.

"Mau di ambil sekarang?"  Lanjut nicole..

"Iya,  tapi gak langsung jalan,  gue mau ganti rantainya disini boleh gak?"  Tanya ade ke nicole.

Belum sempat nicole jawab,  ade kembali berkata,

"Karena selama gue jalan arah sini, gue gak menemukan bengkel 1 pun."

Lalu nicole berkata,  "boleh kok."

"Emang bisa benerin sendiri?"  Tanya nicole sambil sengaja senyum senyum genit sedikit meledek ade agar tahu ekspresinya.

Dengan cepat tanpa ragu ade menjawab "bisa".

"Yaudah yuk masuk,  motornya disana," nicole menunjuk arah ke parkiran motor itu.

Sesampai di dekat motor, tiba tiba terdengar suara laki laki yang sedikit terdengar berat,

"ehh sudah datang,  kapan datang de? "

Ade pun kaget begitu juga nicole yang langsung menoleh ke arah tersebut,,  ternyata roberto,  papah nicole.  Roberto sengaja ikut bergabung,  karena ada hal yang ingin dia tanya juga kepada ade.

Segera ade langsung menemui dan seperti tadi malam,  ia mengarahkan tangannya untuk bersalamam dan mengarahkan nya ke arah kening nya.

"Belum lama omm,  baru saja sampai..."

"Ohh gitu..." 

Nicole hanya diam memperhatikan ade yang menurut dia bisa langsung akrab dengan papahnya.

Padahal setau nicole,  papahnya selalu ketat dan protektif sekali apabila ada cowok yang ia belum kenal dan baru mengenal putrinya,  pasti dia akan selalu bersikap acuh tak acuh.

Tapi di luar dugaan,  ternyata papahnya cepat sekali dekat dengan ade.

"Sekarang mau dibawa kemana motornya?"  Tanya roberto sekali lagi.

"Mau di bongkar disini omm,"  sahut ade.

"Memang kamu bisa?  Yang harus di ganti juga memang sudah kamu beli?"  Sambung roberto.

"Sudah omm,  aman" ade berkata sambil memperlihatkan tangan dengan jari pertanda oke.

Roberto hanya senyum lebar menanggapinya.

Makin heran saja nicole di buatnya.

Setelah dirasa tidak ada pertanyaan lagi yang keluar dari roberto,  ade pun langsung mulai beraksi.

Dia mengeluarkan perkakas nya yang sudah dia siapkan pada saat di rumah tadi.

Ternyata roberto dan nicole sangat kaget melihat lengkapnya alat bengkel yang dia bawa.

Roberto langsung berucap,  "Lengkap sekali,  bahkan bengkel pun kalah lengkap." 

Ade hanya tersenyum.

Tanpa basa basi dia langsung begerak layaknya seorang montir yang sedang sibuk di bengkel.

Ternyata tanpa sadar,  nicole dengan cermat dan serius memperhatikan ade yang sedari tadi sibuk dengan motornya.  Tanpa ia sadari juga,  di dalam hati dia berkata, "keren juga nih cowok" sambil senyum senyum sendiri,  sudah seperti singa yang sedang memperhatikan mangsanya.

"Ekhemmm....  Biasa aja kali sayang liatin nya serius banget." 

Sontak nicole kaget dengan suara yang keluar dari mulut roberto papah nya.

Seketika itu juga ade menolehke arah nicole.

Nicole yang tahu akan hal ini hanya bisa membuang muka sambil menutupi wajahnya yang merah karena malu di perhatikan ade dan roberto.

"Kamu gak butkan minum untuk ade?"  Tanya roberto.

"Ohh iya aku sampai lupa pah,  sebentar yaa" ucap nicole.  Lalu bertanya "kamu mau minum apa dee?"

Ade hanya berkata "kopi juga boleh,"  karna memang dari pagi ade belum bertemu kopi,

"Kopi apa" tanya nicole lagi.

"Kopi hitam jangan pakai gula kalau bisa."

Nicole pun kaget,  begitu juga roberto.

"Gak pakai gula?  Serius?"

"Pahit lah."

"Iya serius,  kopinya dua sendok teh saja cukup,  lalu airnya jangan banyak banyak,"

"Apa tidak kepahitan nantinya?"  Tanya nicole lagi.

Ade menjawab "enggak kok,  gue udah biasa seperti itu. Lagian tanpa gula pun rasanya akan seperti normal terasa sedikit manis kalau minumnya lihat kamu."  Ade mencoba berani meledek nicole.

Nicole dan roberto pun lalu tertawa terbahak bahak.  Ade berani bilang seperti itu,  karena dia merasa sedikit menang sekarang, setelah kejadian tadi nicole memperhatikannya hingga pipi dia merah karena malu.

Tidak di pungkiri memang,  mental ade sudah terbiasa untuk melakukan serangan balik terhadap lawan nya,  itu karena di lapangan dia selalu menemukan hal seperti ini.

"Yasudah tunggu sebentar" ucap nicole,  lalu pergi ke arah rumah,  karena memang letak garasi nya berada di samping rumahnya dan lumayan luas juga.  Maklum saja nicole seorang aktris dan model,  wajar jika ia memiliki rumah yang besar serta halaman yang luas juga di dukung taman taman cantik dekat halaman dalam rumahnya.

Selang beberapa menit akhirnya nicole pun datang membawa kopi dan sedikit camilan.

Begitu kagetnya dia melihat roberto dan ade yang semakin akrab dengan obrolan mereka, bahkan nicole pun mengarahkan matanya ke arah motor ade.  Dan ternyata sudah selesai,  rapih dan siap di jalankan.

"Ehheemmm" nicole memberi kode,  yang dari tadi penasaran dengan obrolan kedua laki laki tersebut.

"Ini kopinya sesuai pesanan.  Dan ini makanan nya. Silahkan,"

ade membalas "terimakasih."

"Memang sudah selesai motornya?"

Nicole bertanya.

"Sudah dong" jawab roberto dengan cepat.

"Ihhh apa sih pah,  aku kan tanya ade bukan papah."

"Ya memang sudah selesai kok.  Masa papah mengada ada cerita sih."  Jawab roberto.

"Iya udah iya..." Nicole cemberut sambil membuang muka sedikit.

Sementara ade hanya tersenyum melihat ayah dan

Putrinya sedang adu argumen.

"Di minum yaa omm kopinya" sahut ade.

Lalu nicole berkata,  "papah doang nih yang

Di sebut?  Kan itu kopi gue yang bawain.  Gak dianggap nih ada gue disini?"  Dengan nada jutek,  tapi terdengar nikmat di kuping ade.

"HAHAHAHAH" seketika ade dan roberto tertawa bersamaan.

"Iya diminum yaa nicole kopinya,  terimakasih" ade berucap.  Dengan cepat nicole menoleh ke arah ade,

Dia ingin tahu ekspresi muka ade yang meminum kopi tanpa gula.

"Sluurrrppppp mantap..." 

Lalu ade menaruh kembali cangkir kopi di atas meja.

Nicole hanya ternganga tanpa berkata apa apa

Yang melihat ade biasa saja setelah meminum kopi tanpa gula.

Tanpa ia sadari ternyata wajah papahnya sudah berada di depan wajahnya dan berkata,  "biasa aja sayang..."

"IHHHHK PAPAH MAH JAIL!!!"

"Hahahahah" ade dan roberto pun kembali tertawa.

"Kok gak merasa pahit sih" ucap nicole,

Ade membalas,  "sudah biasa kok.  Jadi gak akan kaget."

Di tengah becandaan tadi,  tiba tiba

Roberto bicara,  "Ohh iya de sampai lupa.  Ini om mau tanya dong,  motor omm tidak bisa hidup hidup dari seminggu yang lalu,  trus juga di selah tidak bisa.  Itu kenapa yaa?" 

Memang sebenarnya dari kemarin roberto ingin membawa motornya ke bengkel,  tapi dia tidak tahu letak bengkel dimana.

Untungnya dia melihat ade yang pandai benerin motornya sehingga terlintas dia ingin menanya kan itu padanya.

"Ohhhh jadi gitu yaa,  tiba tiba ikut gabung,  ternyata cuma ada mau nya..."  Nicole berkata sambil meledek papahnya.

Papah nya hanya tertawa.

"Nanti saya periksa omm" kata ade.

Setelah memeriksa,  tanpa ragu ade mengatakan yang ia tahu tentang kerusakan motor roberto.

Dengan percaya diri dia menunjuk setiap kerusakan motor itu.

Lalu roberto bertanya,  "Kamu bisa mengerjakan nya?"  

"Bisa omm" sahut ade,  di lanjutkan dengan ucapan "asal ada onderdil yang harus di ganti pasti bisa omm."

"Kira kira beli dimana?" 

"Coba nanti saya cari di sana omm,  siapa tahu ada."

Lalu nicole yang mendengar itu langsung menyahut,

"Ayoo sama gue aja perginya,  gue juga lagi gabut kok.  Boleh kan?"  Tanya nicole.

Ade terdiam,  dia tidak bisa membayangkan,  ketika dia berada di satu kendaraan hanya berdua dengan nicole, apa yang akan terjadi nanti?  Apakah gue akan diam seperti batu?  Atau gue akan gugup segugup gugup nya?  Dalam hati dia berkata.

"HEEIIII kok diam, boleh gak?"  Tanya nicole lagi.

"Pakai mobil gue aja gapapa."

Ade langsung berkedip dan mulai ingin mengatakan sesuatu.

"I-iya boleh kok."

Nicole sadar dengan jawaban ade yang terbata bata,  itu di karenakan dia grogi.  "Hahahah grogi ya" ledek nicol.

"Enggak kok santai."

Sebenarnya nicole menawarkan diri ikut dengan nya bukan karena ingin meledek ade.  Tapi dia berniat hanya ingin lebih akrab seperti halnya nadin dan ade tadi malam yang ia lihat.

"Oke tunggu sebentar yaa, om ambilkan uang dulu buat beli sparpart nya." 

"Iya omm" jawab ade.

Sambil menunggu papah nya mengambil uang,

Tiba tiba timbul ide jahil nicole untuk ade.

"Ekheeemmmm heemmm,  gak mau foto bareng nih?  Mumpung gak ada papah,  kali kamu malu kalau ada papah."

Seketika ade menjawab tanpa pikir panjang.

"Enggak ahh."

Nicole yang mendengar ucapan ade sangat kaget,

Karena niatnya hanya ingin mengerjai,  tapi malah di luar dugaan, bahkan dia berpikir kalau ade tidak benar benar mengidolakan dia seperti yang nadin ucapkan tadi malam.

"Ahhhk peduli amat,"  dalam hati dia berkata.

Dia mencoba mencairkan suasana,  dengan

Bertanya.

"Oiya,  lo kerja atau kuliah?"

Lalu ade dengan mencoba membuang rasa gugup nya berkata,

"Nganggur non,  hanya suka foto foto aja kalau lagi gabut di rumah."

Nicole hanya membayangkan,  betapa repotnya jika punya pasangan yang tidak kerja sama sekali,  di zaman serba modern seperti ini kenapa masih ada

Orang yang malas mencari pekerjaan?

"Ahh sudahlah lagian juga dia bukan siapa siapa gue kok,  mikirin amat."  Dalam hati dia berkata.

Padahal bisa saja ade mengatakan yang sebenarnya siapa dia,  tetapi dia tidak ingin nicole tahu kalau dia pemain bola.  Hanya ada dua alasan kenapa dia tidak mau bilang,

Pertama,  di mata dia profesi pemain bola di negeri ini belum bisa di banggakan,  karena minimnya prestasi pada timnas negara ini,  jadi apa yang harus di banggakan?...

Kedua,  dia hanya tidak ingin nicole tahu karena dia tidak mau pamer,  dan hanya ingin tahu respon nicole seperti apa ketika mendengar dia tidak punya pekerjaan.

Benar saja dugaan nya,  nicole langsung terlihat beda di wajahnya ketika mendengar itu tadi.  Tetapi dia tetap santai menghadapinya. Karena tujuan dia bukan untuk menjadikan nicole seorang kekasih atau pun istri,  sudah bertemu dan ngobrol saja sudah membuat dia bahagia sekali bertemu idola nya.

Kemudian nicole lanjut bertanya,  "Terus lo gak ada niat buat cari kerja atau kesibukan gitu?" 

Dengan santai ade menjawab, "kalau memang rejeki dan sudah waktunya,  nanti juga ada penghasilan tetap kok."

Akhirnya roberto pun datang,  dengan segera ia

Menyodorkan uang dengan jumlah 1 juta untuk dibawa buat membeli onderdil.

Nicole dan ade pun langsung bergegas Beranjak dari duduknya dan jalan ke arah mobil nicole.

Dalam perjalaanan suasan terasa hening dan kaku,

Yaa karena ade memang merasa gugup sekali.

Rasanya seperti ingin cepat cepat sampai tujuan.

Namun di tengah keheningan, nicole mencoba mencairkan dan bertanya,

"Oiya, lo dari kapan ngefans sama gue??" 

Seketika ade kaget hampir saja dia mengerem mendadak mobilnya. Untung dia bisa mengendalikan dengan tenang.

"Eeeee kata siapa tuh?"  Ade mencoba berdalih.

"Udah ngaku aja,  jangan bohong" ucap nicole.

Terpaksa takut di bilang gengsi,  diapun menjelaskan,  lagian apa salahnya kalau dia jujur,  karena kapan lagi jujur dengan idola nya.

"Dari tahun 2015" ade berkata.

Nicole kaget sekali dengan jawaban itu.

"Awalnya gimana?  Kok bisa tiba tiba ngefans sih?" 

Makin tidak karuan aja ade di buatnya.

"Yaa awalnya gue gak sengaja lihat acara tv,"

"Terus bintang tamunya lo, mulai dari situ gue coba searching semua tentang lo,  dan mulai detik itu juga gue ngefans sama lo,"  ucap ade.

Nicole benar benar terperangah dengan penjelasan ade,  karena nicole heran,  kok ada ya orang yang ngefans sama idola nya sampe sebegitunya?

Nicole pun menjadi salut dengan apa yang dia dengar dari mulut ade langsung,  dia merasa terbang dan geer sekali.

Padahal,  semenjak keluar jawaban dari ade pas tadi soal pekerjaan,  nicole sudah merasa sedikit ilfiel dengan nya.  Tetapi setelah mendengar ini,  dia coba menghargai itu.

Gak terasa akhirnya mereka melihat ada sebuah bengkel besar di sisi jalan,  entah ada di mana ini,  yang jelas ini sudah sangat jauh sekali dari rumah nicole.

Ade pun segera menepikan mobil dan berhenti.

"Lo mau ikut turun apa tunggu disini?"  Ucap ade.

Nicole membalas "ikut."

Setelah mereka berdua turun,  tiba tiba ada satu kejadian yang membuat nicole heran dan kaget.

Tiba tiba ada seseorang pria yang datang menghampiri mereka,  ternyata dia adalah karyawan bengkel, lalu dia berkata,

"Sore bang,  ini bang ade kan?  Ada yang bisa di bantu bang?  Sekalian nanti saya minta foto bareng yaa..."  Ucap pria itu. Nicole kaget mendengar nya,  dalam hati dia berfikir,  dengan kata "foto bareng" apa maksudnya nih??

Bahkan lebih dari nicole,  ade pun sangat panik dengan ucapan itu,  ia takut profesi yang ia sembunyikan dari nicole takut ketahuan.

Dengan perlahan dan mencoba santai di tengah kepanikan dia menjawab "iya nanti yaa,  saya mau cari ini," ade coba menjelaskan apa yg ia ingin beli di bengkel itu. Lalu pria itu mengantarnya.

Nicole masih terusberfikir dengan kata kata tadi. Sampai dia masih diam di situ dari tadi,  tanpa sadar ade sudah meninggalkan nya.

Tiba tiba ade datang dan memanggil,  "HEEIII kenapa bengong?"  Tanya ade,  nicole kaget dan langsung bersikap terlihat biasa saja di depan ade.

"Gapapa kok,  ada barangnya?"  Nicole bertanya.

"Ada" ade berkata,  lalu dilanjutkan "tolong di bayar yaa,"  karena memang ade menyerahkan uang yang roberto kasi tadi kepada nicole.

"Ohh berapa totalnya?"  Nicole bertanya.

"Nih nota nya,  totalnya 700 ribu."

Nicole langsung merogoh kantong celana dan mengeluarkan uang nya.

Sesudah membayar mereka akan segera pergi,

Tetapi lagi lagi pria yang tadi memanggil,

"Bang adee!  Tunggu sebentar,  tadi kan sudah janji boleh foto,  boleh saya minta foto sekarang?"  

Tanya pria itu.  "Ohhh my good,"  ade tidak sadar kalau tadi iya mengiyakan nya.

"Iya boleh mas,  sini mas."

"Ckkrrekkkkk,"  suara kamera dari handphone pria itu,  lalu dia berkata,  "terima kasih bang."

Ade hanya mengangguk dan segera pergi.

Sementara nicole masih bingung dengan kejadian ini.  Ia bertanya tanya,  "kok bisa sih orang itu minta foto sama ade,  padahal kan artisnya gue,  kok yang di minta foto dia sih??"  Nicole berucap kesal dalam hati.

***

Setelah sampai di rumah nicole, tanpa buang waktu ade langsung bergerak membongkar motor roberto, karena dia merasa hari sudah semakin sore,  dan ingin cepat pulang.

Lagi lagi tanpa di sadari,  nicole kembali memperhatikan ade yang sedang sibuk.

Kembali nicole berimajinasi.

"Sebenarnya nih anak memang keren sih,  kalo di perhatiin lebih jelas memang cakep sih, tapi gue masih ielfiel sama jawaban dia tadi,  kenapa dia gak mencoba bela diri atau menjawab untuk segera mencari pekerjaan,  hufffttt" Hela nafas nicole yang mendalam.

"Akhirnya selesai sudah..."

Kata kata itu keluar dari mulut ade. Nicole pun

Segera memberi ucapan "semangat."

Dan gak lupa dia berkata "tunggu yaa gue panggil papah."  Ade mengangguk dan menuju ke arah bangku untuk istirahat.

Roberto pun tiba,  dia segera mencoba motornya,  dan ternyata benar,  motornya sudah bisa hidup.

Makin senang saja riberto terhadap ade dengan adanya kejadian ini.  "Terima kasih yaa dee" ucap roberto.

"Iya omm sama sama."

"Oiya,  jangan langsung pulang dulu yaa,  omm sama tante sudah menyiapkan makan malam,  nanti kita makan sama sama."

Ade kaget mendengar itu,  lalu ia mencoba menolak nya,  bukan karena dia tidak mau,  tetapi dia hanya sadar diri,  kalau dia bukan lah siapa siapa,  dan dia pun merasa sedikit minder berada di keluarga yang bukan sembarangan seperti ini.

"Nanti tante marah kalau kamu menolak,  hargai tawaran tante ernii," ucap roberto.

Sebenarnya ade berat ingin berkata,

Tiba tiba baru saja dia ingin mengucap, terdengar

Suara,

"Jangan coba coba menolak tawaran mamah kalau lo masih mau main kesini."

Dan ternyata itu suara nicole yang baru datang karena tadi dia sempat menghilang untuk mandi sebentar. Ade pun semakin gila di buatnya, karena

Penampilan nicole benar benar cantik lebih cantik dari siang tadi ketika mereka bertemu.

Yaa nicole mengenakan midi dress model

Kodok di lengkapi kaos berwarna hitam,  yang membuat dia tampak begitu cantik sekali.

Ade terpana,  dalam hati berucap,  "semakin ngefans aja gue sama lo kalau begini."

Dengan segera dia sadarkan diri,  agar nicole gak memergoki kalau dia sedang mengagumi nya.

Lalu ade berkata,  "gue mau pulang,  masih ada urusan di rumah,  karena besok siang gue ada mau ke luarkota,  mau ke kalimantan" ucapnya,

Nicole pun kaget mendengarnya,  begitu juga roberto yang ada di sampingnya.

"kalimantan? " "ada urusan apa lo disana?  Kok mendadak?"

Ade tersadar,  ucapan nya hampir saja keceplosan,  karena secara tiba tiba dia berkata akan pergi.

Karena memang sudah di jadwalkan,  besok dia akan bertolak ke kalimantan,  ada pertandingan liga yang harus dia jalankan bersama tim nya.

Untuk mengelabui,  dia mencoba bilang,  "iya,  ada urusan, ada sesuatu yang harus gue kerjakan disana."

"Biasa lah tugas negara."

"Berapa lama lo disana" tanya nicole.

"Paling 3 sampai 4 hari aja."

"Kenapa memang nya?" Ade balik bertanya.

"Gapapa tanya aja,  udah ikut makan aja dulu disini,  dari pada mamah marah sama lo, mending ikutin apa kata papah deh."

Sambil terus memikirkan,  tiba tiba ernii pun datang.

"Ngapain sih pada disitu,  makanan sudah siap,  ayoo masuk."

Roberto dan nicole pun mengiyakan.

Sementara ade masih diam tanpa bahasa.

Lalu roberto mencoba merangkul dan mengajak ade beramanya,  mau tidak mau ade pun terpakda ikut,  karena takut tante ernii kecewa,  dia pun tidak enak kalau sampai benar benar menolaknya.  Karena mereka sudah terlalu baik sama dia.

Mereka pun segera menuju meja makan yang ada di ruang tengah,

Ternyata,  obrolan demi obrolan selalu masuk dengan apa yang mereka bicarakan,  entah dari bisins sampai yang lain nya,

Singkat cerita,  waktu menunjukan pukul 20:30

Ade pun bergegas pamit untuk pulang,  karena sudah dirasa lelah dan badan nya serasa lengket,  karena belum mandi semenjak dia berada disini.

Roberto dan ernii pun mengiyakan sambil berucap "terimakasih yaa,  jangan sungkan sungkan kalau mau main kesini."  Ade pun membalas dengan senyuman dan berucap "terimakasih kembali,"  karena sudah menolong,  dan mengizinkan motor nya berada disini.

Nicole mengantar ke depan rumah,  dan berkata,

"Gue boleh tanya sesuatu?"

Ade menjawab boleh dengan oerasaan degdegan karena ade takut nicole bertanya macam macam yang ada di luar perkiraan nya.

Dan ternyata benar,  nicole bertanya soal kejadian tadi di bengkel.

Dengan santai ade menjelaskan,  "ohhh mungkin dia salah orang,  mungkin juga gue mirip kali sama orang yang dia maksud. Apa salahnya cuma foto aja." Dalam hati ade berkata,  "maaf yaa gue terpaksa bohong."

Nicole gak ambil pusing dengan jawaban nya,  dia menilai masuk akal juga kata katanya.  Ade pun segera pamit dan langsung melaju motornya.

***

Hampir 30 menit berlalu setelah ade pamit,

Tiba tiba handphone nicole berdering...

Nicole menoleh,  ternyata nadin yang keluar di layar hp nya,  segera tombol hijau dipencetnya.

"Haalloooo cong..." Dengan heboh nadin bicara.

"Iya kenapa" nicole membalas,

"Gimana tadi si boorrr?  Panik, gugup atau pucat selama ada disana???" 

Nicole tertawa mendengarnya,

"Lo suka banget sih kalau dengar dia menderita?"

"Demen aja liatnya kalau dia lagi grogi, apa lagi setelah bertemu artis idola nya hahahah"

"Ahhh dasar lo..  Kasian tahu."

"Ehh iya,  gue mau tanya dong." Nicole memotong.

"Tanya apa?" 

"Dia kerja atau kuliah?"  Bukan tanpa alasan nicole bertanya ke nadin,  karena nicole masih merasa gak yakin dengan jawaban ade tadi.  Kurang percaya saja rasanya.  Lagian nicole tahu kalau nadin dekat banget dengan ade.

"Dia nganggur cong,  paling cuma sibuk main atau foto foto aja kalau gabut."  Kenapa memang? 

Nadin balik tanya.

"Egak,,, kok bisa sih dia nyaman sama keadaan tanpa kerjaan,  padahal kan zaman sekarang ini susah untuk mewujudkan apapa kalau jadi pengangguran."

"Kok lo tiba tiba perhatian sama si boorrr?  Ada apa nih heheheh..." Nadin coba meledek.

"Gapapa,  soalnya tadi dia bilang,  besok siang mau ke kalimantan,  ada urusan tugas negara."

"Gue sih gak percaya,  ngapain juga dia tiba tiba dadakan kesana."

"Iyaa besok dia berangkat ke sana,  ada urusan memang,  dia pun sudah pernah bilang itu ke gue." 

"Urusan apa sih?  Kayaknya serius banget."

"Kenapa tiba tiba lo jadi mikirin dia sih? 

Hayyooooo kenapa hayyooooo hahahahha"

Sekali lagi nadin coba menjahilin.

Tanpa di sadari ternyata wajah nicole memerah tiba tiba, mungkin kalau nadin ada di dekatnya,  dia akan lebih merasa malu lagi.

"Enggak apaapa, kan tadi gue bilang cuma nanya.  Lagian gue juga mau kayak lo nad."

"Mau apa maksudnya?" 

"Yaa punya teman akrab dekat seperti lo sama ade.  Kadang gue iri sama lo,  kenapa gue gak punya teman yang seperti kakak kayak lo sama ade."

"Bolehkan gue ikut gabung bareng lo bertiga?"  Tanya nicole.

"Hahahah kenapa lo jadi melow gini sih cong?  Lo di racuni apa sama si borrr?" 

"Boleh sih,  cuma mending lo tanya langsung aja sama dia,  siapa tau bukan cuma jadi teman akrab,  mungkin bisa jadi pacar juga hahahahah...." 

"Kabbooorrrrrrrr......" 

Tuuuttt..... Tuuutttt.... Tuutttt

Tiba tiba telepon mati,  nadin sengaja karena merasa puas sudah menjahili nicole.

"Issshhhh ngeselin banget sih..."

Tanpa sadar,  nicole kembali mengingat kata kata nadin tadi,  yang berbunyi pacar, "masa iya gue bisa suka sama dia?  Gak mungkin lah,  dia siapa?  Lagian juga dia bukan level gue kok..."

Nicole menutup lamunan dan bergegas tidur.

***

Siang ini pukul 11:00 ade dan timnya sudah berada di bandara internasional soekarno hatta.

Dan hanya beberapa menit lagi pesawat akan takeoff.

Tiba tiba ada pesan masuk di whatsapp nya.

Nicole: "lo jadi ke kalimantan?" 

Ade: "iya jadi,  ini sudah di bandara."

Nicole: "bohong banget lo... Gue gak percaya." 

"Coba gue vidcall kalau emang benar di bandara." 

Seketika ade panik,  yang ada dipikiran nya cuma dia takut ketahuan,  kalau dia pemain bola.

Karena disini ada teman teman timnya yang menggunakan seragam sama mulai dari jaket,  training dan tasnya menggunakan logo klub nya.

Belum sempat membalas tiba tiba hp nya berdering.

Nicole cetus ade,  ternyata benar,  nicole vidcall dia.  Karena nicole masih belum percaya kalau ade benar benar akan pergi.

Mencoba mencari tempat yang agak jauh dari teman teman nya,  dia pun bergegas menerima telepon itu.

"Oiii" ade membuka percakapan.

"Mana coba gue lihat kalau lo benar lagi di bandara." 

Ade pun langsung membalikan kamera hp nya.

"Tuh lo liat sendiri,  gue lagi dimana?  Lo perhatiin deh."

"Iya gue percaya sekarang,  ehh tapi sebentar dehh." 

"Coba lo arahin lagi ke kiri hp lo,  tadi gue lihat ada yang pakai seragam samaan warna merah merah,  sama kayak yang lo pake." 

Ade pun kaget,  segera tanpa disadari nicole,  ade bergerak sedikit ke arah kerumunan penumpang lain yang agak jauh dari teman teman nya,  yang tertutup itu.

"Tuhh lihat mana ada sih yang sama?  Ngaco aja loh."

"Tadi gue lihat beneran,  ahh udah lah gak penting juga.  Yaudah lo hati hati yaa,  semangat buat urusan nya. Kabarin kalau sudah sampai. Safeflight yaa see u..." 

Ade kaget sekaligus bingung,  karena begitu perhatian nya nicole kepadanya. Lalu dia buru buru menepis pikiran yang berlebihan itu,  karena dia sadar diri,  dia pasti bukan tipe nya nicole,  secara nicole seorang model,  pasti dia lebih mencari yang setara,  paling tidak yang berprofesi selebriti sepertinya,  paling tinggi yaa kelas pejabat lah.

Sedangkan dia hanya pemain bola yang tidak ada apaapa nya dibandingkan mereka.

Di lain tempat,  nicole pun baru sadar,  ternyata apa yang baru saja dia katakan. Dia diam sebentar,  dan mulai,  pikiran nya ingin berimajinasi lagi,  sebelum bisa menahan tanpa sadar,  nicole sudah membayangkan kata kata nadin tadi malam soal pacar....  Seketika dia hanyut,  dan hanya ada bayang bayang wajah ade yang sedang sibuk mengerjakan motor waktu di rumah nya.  Karena itu dia nilai ade sangat keren,  beda dengan pertama kali dia lihat pas malam waktu mendorong motor.

Tersadar dengan imajinasinya nicole pun langsung kaget dan berucap dalam hati,  "apaan sih nih otak,  kok gue ngebayangin dia,  gak, gak mungkin..."

"Dia bukan tipe gue!!!"

Lalu nicole bergegas,  keluar kamar dan pamit dengan papah mamah nya,

"Pah,  mah,  aku pergi dulu ya,"

"Mau kemana kamu?"  Tanya ernii.

"Mau ke mall sebentar,  mau hunting sesuatu."

"Gak lama kok."

"Sama siapa?"  Erni bertanya

"Sama tian mah."

"Yaudah hati hati."

"tian" nama lengkap nya bastian,  nicole sudah lama mengenal bastian,  bastian adalah anggota band yang lumayan memiliki nama di blantika musik indonesia.  Tetapi hubungan mereka monoton,  masih seperti itu saja.

Karena mereka berdua masih sama sama gengsi untuk mengungkapkan perasaan nya masing masing.

Sesampai di luar rumah,  tian sudah menunggu.

"Haiii manisss" Sapa tian

"Dibalas "haiii ganteng" ucap nicole.

"Jalan sekarang?"  Tanya tian pada nicole.

"Iya ayooo lets goo!!!"

"Okeyy princess..." 

Mereka pun bergegas dan tian pun melajukan mobilnya.

****

Pukul 13:15 rombongan tim jakarta united telah tiba di hotel JW MARRIOT samarinda.

Ade segera menuju kamar yang sudah di daftar sebelumnya oleh tim.

Satu kamar berisi 2 orang masing masing.

Kebetulan,  ade sekamar dengan pemain belakang,  namanya ferro dia pemain senior di tim ini. Umur nya pun sudah memasuki kepala 3. Tepatnya 33 tahun,  tetapi walaupun sudah berumur ferro tetap seperti anak muda,  stamina dan pengalaman nya di pertandingan selalu jadi harapan sang pelatih,  bahkan ade pun selalu merasa aman jika dia bermain dan pemain belakang nya ferro.  Dia tegas tanpa kompromi ketika menghalau serangan lawan.

Pelatih memang sengaja,  memasangkan kiper dengan pemain belakang tiap kamarnya,  sedangkan pemain penyerang di pasangkan dengan pemain tengah atau gelandang.

Agar cemistri mereka bertemu saat bertanding nanti. Itu salah satu taktik pelatih,  biar para pemain semakin akrab dan kompak.

Ade pun segera istirahat dan mulai menaiki kasur. Dia ingin tidur,  karena jam 4 nanti dia dan teman teman ada jadwal latihan dan menjajal lapangan di stadion itu.  Itu salah satu kewajiban semua tim jika sedang menjalani laga away di luar kota.  Alasan nya biar mereka memahami keadaan lapangan,  biar ketika pas hari H mereka suadah terbiasa dengan ke adaan lapangan tersebut.

Tiba waktunya untuk latihan sore ini.

Ade dan teman teman nya pun langsung bergegas meninggalkan hotel ke arah bus yang sudah diparkir depan loby hotel,  dengan pengawalan ketat dua motor polisi yang memang di tugaskan oleh penyelengara liga mengawal mobil bus tim tamu.

Sesampai di stadion mereka mulai pemanasan,  sesekali sambil bercanda ria antara satu sama lain.

Latihan kali ini tidak harus terlalu serius,  karena pelatih pun takut terjadi benturan di antara pemain nya yang meyebabkan cidera,  itu di instruksikan agar hari H besok tim bisa tampil fit tanpa beban dan meraih hasil maksimal.

Ketika sedang melakukan menu tembak bola ke arah gawang,  tiba tiba andre mengalami cidera di pergelangan tangan kirinya,  karena salah jatuh dan tumpuan nya di tangan kiri terlalu keras,  sehingga menimbulkan cidera serius. Kejadian ini membuat thomas sang pelatih pusing tujuh keliling. Pasalnya andree adalah andalan di bawah mistar.  Skaligus dia pun kapten tim.  Tapi setelah kejadian tadi thomas benar benar pusing,  tidak tahu harus berbuat apa.

Dia ingin mencantumkan nama ade di starting nanti,  tetapi thomas masih belum yakin,  karena ade pun baru pulih ccidera 4 hari yang lalu.  Dia sedikit bimbang,  karena hanya ada 2 kiper yang dia bawa disini.  Kalau andre cidera tinggal tersisa ade,  sedangkan ade belum 100 persen pulih total.

Segera dia memanggil jans klieman pelatih kiper,  untuk meminta saran dan masukan jika dia memang harus memasukan ade di pertandingan besok.

"Menurut mu apakah ade sudah bisa main untuk besok?"  Thomas bertanya dengan wajah serius nya.

"Yaa,, saya yakin 100 persen,  karena saya sudah melihat dia kemarin terakhir latihan sebelum berangkat,  dia sudah kembali pada performa nya,  saya rasa dia siap,  dia berlatih serius selama itu,  dia brusaha sekali."   terlihat jelas oleh jans kemarin. "Lagi pula kita tidak punya kiper lagi selain dia."

"Apa saya yang harus turun bermain besok" celetuk jans dengan nada bercanda.

"Apa kamu bisa menjamin dengan berkata ade bisa di mainkan?"  

Thomas kembali meminta keterangan lebih jelas dan detail.

"Iya saya rasa sudah seharusnya anda memainkan ade,  karena selama ini dia selalu menjadi pelapis di bawah bayang bayang andre,  ini waktunya anda kasih kepercayaan sepenuhnya untuk dia."

"Lagian di timnas pun dia selalu jadi pilihan nomor satu,  kalau satu negara saja percaya sama dia,  mengapa kita yang hanya terdiri dari beberapa orang saja tidak mencoba kasih kesempatan?"

Jans meyakinkan thomas sekali lagi.

Diapun disini sudah memasuki tahun ke 5 nya bersam tim ini.  Hampir 5 tahun dia menantikan momen seperti ini,  dia masuk daftar dan bermain,  bukan kah itu akan kembali menumbuhkan rasa percaya diri dia sehabis cidera kemarin?

Bahkan tim ini bakal menyesal jika tidak memperpanjang kontrak nya. Karena di luar sana sudah banyak tim lain yang antri menunggu untuk membawa dia bergabung dengan mereka.

Jans bukan tanpa alasan selalu membela ade,  karena jans sangat tahu kualitas dan kemampuan anak didiknya pada saat latihan,  karena memang kiper memiliki pelatih khusus yang berbeda dari pengawasan pelatih kepala,  jika pemain lain  langsung di beri arahan dan tugas oleh pelatih kepala,  tetapi kiper hanya ikut aturan pelatih kiper itu sendiri.  Kecuali ketika sedang pertandingan,  baru lah semua pemain di kendalikan pelatih kepala.

Jans sempat terpana dengan sosok ade ketika pertama kali datang ke indonesia dan melatih jakarta united, dia melihat ade memiliki kemampuan yang hebat sebagai penjaga gawang,  di dukung dengan ukuran badan yang memiliki tinggi 178cm ideal sebagai seorang kiper,  gak tinggi dan gak juga pendek,  apa lagi ketika dia mendengar kabar bahwa ade adalah kiper timnas negara ini.

Sejak saat itu dia langsung ngefans dengan ade.

Betapa hebatnya negara ini memiliki kiper kiper hebat, jans pun tetap tidak bisa menyampingkan andre, karena memang andre pun sama seperti ade,  dia memiliki respon yang luar biasa. Sungguh beruntung tim ini memiliki 2 kiper hebat skaligus.

Hanya bedanya andre sudah 15 tahun berada disini dan juga sebagai kapten,  sedangkan ade baru memasuki 5 tahun. Tetapi ade sudah bisa membawa tim ini menjadi juara bersama andre 3 tahun yang lalu.

"Baiklah kalau begitu,  aku akan memasukan ade di pertandingan besok." Ucap thomas meyakinkan.

Mendengar kabar itu, betapa senang jans,  ia ingin sekali memberi tahu pada ade,  tapi thomas melarangnya,  biarlah ini menjadi surprise setelah selesai latihan nanti sebelum tim menuju hotel.

***

Tibalah saatnya waktu akhir latihan.

Semua pemain berkumpul membuat bundaran di tengah lapangan,  saat itu juga thomas mengumumkan siapa saja yang akan main besok.

"PERHATIAN,  THOMAS BICARA KEPADA SELURUH ANGGOTA TIM." 

"INI ADALAH NAMA NAMA YANG AKAN MAIN BESOK!!" 

"POSISI PEMAIN BELAKANG ADA:

ANTONY, FERRO, LEANDRO, DAN MARKUS..." 

para pemain  saling memperhatiakan dan mendengarkan nama tersebut. 

Antony pemain berkebangsaan republik ceko,  dan leandro pemain berkebangsaan afrika.

"LALU DI POSISI TENGAH ATAU GELANDANG ADA:"

"AGUS, DIKIRI,  ARMAN DI KANAN, RIKI DI TENGAH." 

"LALU POSISI PENYERANG ADA :

SKRTEL,  BARROS,  DAN EKI." 

skrtel dan barros adalah pemain asing dari negara ceko dan ukraina.

"LALU DIPOSISI PENJAGA GAWANG ADA :

ADE....  SEKALIGUS SEBAGAI KAPTEN TIM DI PERTANDINGAN BESOK." 

tutup thomas dalam bicaranya di tengah para pemain tadi.

Mendengar namanya di sebutkan,  itu membuat ade merasa senang sekali,  bahkan dia tidak menyangka kalau dirinya di pilih sebagai kapten di pertandingan besok.  Jans yang mendengar itu pun langsung menghampiri ade dan memberi ucapan "selamat."

Alasan thomas memilih ade sebagai kapten,  karena thomas memiliki harapan yang besar,  agar ade bisa tampil maksimal dan bisa lebih semngat lagi dalam tiap bermain,  terutama pada saat latihan,  dia berharap ade terus menunjukan peningkatan keahlian nya di bawah mistar.

Setibanya di hotel,  ade langsung memberi kabar kepada nadin tentang berita baik ini.

TUUUTTTT.... TUUUTTTTT...

nadin melihat layar hp nya,  tertulis nama "BORR"

memanggil. Segera dia mengangkat panggilan itu.

"Halloooo borr kenapa?" 

Tanya nadin.

"Gue kepilih main buat pertandingan besok malam!"

"Oiyaaa?  Serius?"  

Nadin begitu senang mendengar berita ini.

"Iyaa,, lo tau gak?  Gue juga dipilih kapten buat besok malam!!"

"Wooowww gue terharu borr mau nangis,  akhirnya yaa...  Lo bisa jadi pemain utama juga,  skaligus kapten."

Ini bukan kali pertama ade memberi kabar bahagia.

Mereka memang selalu saling bertukar kabar apabila mendapatkan berita buruk ataupun baik.

Bisa di bilang mereka benar benar seperti adik kakak.  Pantas saja nicole iri dengan nadin.

"Iyaa nad,  lo nonton yaa besok malam jam 19:00 kick off nya."

"Kan gue kaga ada disana borr,  gimana gue bisa lihat lo main?" 

Tanya nadin dengan nada bingung.

"Hahaha tenang,  disiarin live kok di tv.

Lo bisa liat gue main gratis tanpa beli tiket!"

"Serius?  Okey besok gue pasti nonton borr." 

"Lo semangat yaa besok mainya!  Apalagi lo kan kapten!!!"  

Nadin mengingatkan.

"Pasti!!  Dengan senang hati gue akan selalu semangat.  Ini impian gue nad!!!"

"Yaudah,  itu aja yang mau gue omongin,  jangan lupa nonton!!!"  Tuut tuut tuut,  ade langsung memutus teleponnya.

"Ihhkkk ngeselin deh,  selalu tiap nutup telepon gak pernah pamit lagi arrrgghhh!!!" 

Kesalnya nadin dengan kelakuan ade.

Sementara di tempat lain,  nicole yang sudah berada di rumah,  tiba tiba kepikiran ade.

Yaa, ade orang yang sekarang selalu hadir di lamunan nya belakangan ini.

"Si cowok pengangguran itu lagi apa yaa sekarang?  Apa dia lagi sibuk dengan urusan nya?  Atau mungkin dia lagi senang senang dengan wanita kenalan di sana?  Ihhhk kenapa sih gue tiba tiba kepikiran dia lagi dia lagi." 

Nicole gak sadar,  kalau ternyata perasaan nya mulai tumbuh terhadap ade.

"Apa gue telepon aja kali yaa?  Tapi gue takut ganggu,  ahhhk...  Gak tahu lah!!!"

Betapa kagetnya nicole ketika membuka instagram. 

Nadin memposting story nya,  dia meng upload foto bersama ade,  dengan caption. 

"CONRATULATION YA BOORR,  TERUS SEMANGAT BIAR JADI YANG NOMOR SATU!!!!!" 

Tetapi nadin tanpa menandakan postingan nya terhadap ade,  nadin tau resikonya jika ada nama dia disitu,  nicole jadi tahu profesi ade ketika membuka akun nya ade nanti. 

"Apa maksudnya dengan kata kata nadin itu?" 

"Jadi yang nomor 1?"

"Apa gue telepon nadin saja?" 

Nicole bergeming... 

TUUUUUTTT...  TUUUTTTTT... 

"nicole?"  Ucap nadin dalam hati. 

Segera dia menggeser tombol hijau di ponsel nya. 

"Kenapa cong?" 

"Lagi apa lo?  Sibuk gak besok? 

Hangout yuk besok malam." 

Sebenarnya nadin ingin sekali, tetapi dia sudah janji sama ade, kalau dia harus nonton pertandingan nya di tv. 

"Gue lagi tiduran aja,  kenapa?" 

"Kayaknya besok malam gue gak kemana mana, 

Cuma gak bisa keluar rumah..." Nadin bicara

"Kenapa gak bisa nad?" 

"Iya, ada yang harus gue saksikan di tv besok malam.  Sorry yaa..." 

"Nonton apa sih?  Kok lo gak kasih tau gue kalau ada film seru?" 

"Bukan film sih,  tapi pertandingan bola.  Gue sudah janji sama ayah mau temenin dia nonton,  maaf yaa cong..." 

Nadin membalas pertanyaan nicole. 

"Okedeh gapapa, oiya kira kira ade pulang kapan yaa nad?  Apa kita tunggu dia pulang saja biar bisahangout bareng bertiga..." 

"Ide bagus tuh cong.. Kayaknya lusa juga sudah pulang dia." 

"Yasudah,  nanti kita bicarakan lagi deh." 

Nicole mengakhiri panggilan. 

Sementara nadin berfikir keras tentang apa yang tadi nicole bicarakan.  Karena dia selalu membawa nama ade belakangan ini. 

Dalam hati dia bergumam,  apa nicole sudah mulai suka sama ade?  Atau jangan jangan nicole memang benar suka,  tapi dia masih malu mengatakan nya. 

Lalu tian gimana jika nicole beneran suka sama si borr? 

"Ahhh tahu lahhh!"  Nadin membuang pikiran nya itu. 

Nicole: "malam dee..." 

"Lagi apa?  Mau tanya dong." 

Nicole mengirim pesan pada ade. 

Namun setelah menunggu hampir 30 menit,  ade pun belum membalas,  bahkan membaca pesan nya pun tidak. 

Ternyata,  ade memang sedang makan bersama tim nya di hotel, sehingga dia tidak terlalu memntingkan ponselnya,  karena dia selalu meninggalkan ponselnya ketika sedang dalam acara penting apapun. 

"Kok belum di read sih?"  Tanya nicole dalam hati. 

Tanpa sadar,  saat itu juga nicole mulai merasakan gundah ketika dia mengingat ade. Selalu dalam pikirannya, ade sedang berada dengan wanita lain yang membuat dia sedikit cemburu. 

Coba gue telepon aja deh. 

TUUUTTTT....  TUUUTTTT.... 

Sadar karena pahanya bergetar,  ade segera mengeluarkan ponselnya yang memang dia silent. 

"Nicole?"  Ade kaget dengan layar ponselnya. 

"Halloooo non..." 

"Lagi apasih?  Kok lama banget angkatnya..." 

"Pesan gue juga kaga dibaca. 

Lagi sama cewe ya disana? 

Semoga bahagia deh lo." 

Tanpa sadar nicole berkata seperti itu. 

Sehingga ade hanya tertawa kecil dan bingung sambil mengartikan ucapan nicole itu. 

Nicole pun tiba tiba tersadar dengan ucapan nya tadi,  dia sedikit malu,  tapi memang sudah terlanjur dia ucapkan. 

"Cewe?  Cewe apa sih non?" 

"Gue lagi makan malam di aula hotel. 

Lo kenapa sih non?  Kangen yaa sama gue???" 

Ade meledek seolah mencairkan suasana. 

"Apaan sih?  Gue kangen lo?  Gak mungkin lah." 

Nicole mencoba membela diri.  Dalam hati dia memang benar benar ingin bertemu dengan ade. 

Tapi dia masih gengsi mengatakan nya. 

"Ada apa non?" 

"Lo balik ke jakarta kapan?" 

"Tuh kan beneran lo kangen sama gue hahahah...." 

Sekali lagi ade meledek nya. 

"Ihhhk ngeselin banget sih lo..." 

"Ngeselin tapi juga ngangenin kan?" 

Lagi dan lagi ade meledek nicole. 

Nicole coba menghindar dengan memberikan pertanyaan yang lain. 

"Gue punya rencana ngajak lo hangout bareng nadin." 

"Makanya gue telepon lo dee.. 

Lo kapan balik?" 

"Lusa mungkin non,"  ade menjawab. 

Dalam hati ade,  dia menganggap kalau nicole beneran kangen,  tapi ternyata hanya undangan biasa saja. 

"Oiya,  gue minta nama instagram lo dong dee." 

"Biar gue follow,  jangan lupa follback gue juga." 

Nicole tidak tahu,  sebenar nya ade selalu mengikuti aktivitasnya di instagram,  tetapi nicole memang tidak tahu username ade itu apa. 

Sehingga dia belum sadar kalau ade tahu semua tentang nicole. 

"Gue gak main instagram non,  maaf yaa." 

"Dunia sosmed gue jarang ikutin.  Hanya whatsapp saja yang gue pelihara,  karena memang whatsapp untuk kebutuhan hari hari."

"Masa sih?  Jaman sekarang gak main instagram, 

Ketinggalan banget sih lo." 

Nicole kembali sedikit ielfil,  karena mendengar ade jawab seperti itu.  Dia berfikir,  kalau ade memang ketinggalan zaman baget. 

"Yaa gue buat apa main instagram non?  Apa yang harus gue pamerin?  Gue kerja saja tidak?" 

"Jalan jalan pun jarang." 

Padahal kalau nicole sampai tahu username nya ade, 

Pasti nicole akan kaget sekali. 

Pasalnya,  followers ade sangat banyak,  hampir mencapai 27,3juta followers. 

Sedangkan nicole hanya 980K. 

Tentu sangat berbanding jauh. 

Sementara nadin hanya mencapai 501K. 

Kedua followers mereka di gabungkan pun tetap tidak akan bisa menyamai followers ade. 

Ade tidak mau memberitahu nicole, karena alasan nya tetap sama seperti kemarin kemarin. 

Tidak mau profesi nya terungkap. 

"Yaa gak mesti upload jalan jalan juga dong." 

"Yang lain kan bisa.  Katanya lo suka moto,  lo kan bisa tunjukin hasil foto lo di akun lo itu." 

Nicole coba menasihati. 

"Iya non nanti kalau sempat gue bikin." 

"Gue yang bikinin aja gimana?" 

Nicole coba menawarkan. 

"Gak usah non santai aja." Ade menolak. 

Namun di tengah perbincangan nya dengan nicole, 

Tiba tiba pundak ade ada yang menyentuh. 

Ade pun kaget,  ternyata jans. Sang pelatih kipernya. 

Lalu jans berbicara. "What are u doing boy? "

"Jangan terlalu tidur malam,  besok adalah momen kamu untuk menunjukan pada dunia,  bahwa kamu layak di posisi itu!!!"  Ucap jans. 

Ade pun mengangguk dan berkata "thankyou sir"

"Berkat anda juga saya menjadi seperti sekarang ini." Jans hanya membalas dengan senyuman lalu bergegas pergi ke arah lift menuju kamar nya. 

Ternyata sedari tadi nicole gak sengaja mendengarkan percakapan mereka. 

Nicole berfikir keras dengan kejadian disana. 

Kembali imajinasi nicole datang, dan mencoba mencerna ucapan jans dan ade. 

Apa yang dimaksud dengan kata "momen?  Tunjukan pada dunia?  Dan terakhir, layak posisi itu?" 

Terus larut dalam imajinasi nya,  tiba tiba dia tersadar ada suara

"NOOONNN" "GUE KOK DI KACANGIN? 

DARI TADI GUE HALO HALO DISINI!" 

"Ehhhh iyaa sory sory,  tadi gue lagi ambil minum." 

"Kenapa kenapa?" 

"Yaudah lusa gue kabarin lagi yaa,  karena udah malam juga,  gue mau istirahat." 

Ade mencoba menyudahi telepon nya. 

Nicole pun tidak bisa menolak,  karena nicole masih penasaran dengan obrolan merrka tadi,  sehingga dia ingin lanjut cari tahu akan hal itu. 

"Iya,  okey.. Good night yaa..." 

Nicole menutup telepon. 

Ade pun bergegas menuju kamarnya. 

Dalam perjalan menuju kamar,  kembali ade teringat dengan ucapan nicole yang agak aneh dengan nada sedikit manja terdengar sedikit ngambek dan berbau cemburu itu. 

Dalam hati,  kenapa dia bisa berkata dan berfikiran seperti itu?  Ahh sudah lah,  jangan di perpanjang, gue bukan siapa siapa,  kalau terus begini gue takut hasilnya gak sesuai harapan hayalan nya. 

Ade coba melawan pikiran nya. 

Karena dia sadar diri,  kalau nicole itu beda sekali kehidupan nya dengan dia yang cuma pesepak bola. Karena ade memang benar benar fokus dengan pertandingan besok,  walaupun kenyataan nya,  dia begitu senang nicole selalu telepon disaat saat seperti ini. 

***

Kembali ke nicole, sejauh ini setelah telepon ade tadi,  nicole masih mencerna kalimat mereka, 

Di tambah dengan caption nya nadin di instagram. 

Jika di gabungkan ada 5 kata yang membuat nicole heran ingin mengartikan. 

Pertama: MOMEN

kedua: TUJUKAN PADA DUNIA

ketiga : LAYAK POSISI ITU

ditambah caption nadin

pertama: SEMANGAT

kedua : JADI YANG NOMOR SATU. 

Dari sini nicole mulai menyimpulkan. 

Ini kalimat hanya ada dalam hal penting, entah hal apa yang sedang ade lakukan,  sehingga dia banyak dapat ucapan kata seperti itu. 

"Apa dia sedang memperjuangkan wanita?"  

Karena dalam kata jadi yang nomor satu ada arti kalau dia sedang mengejar cinta itu untuk jadi yang pertama. 

"Atau mungkin ade sedang melamar pekerjaan?" 

Karna ada kalimat layak di posisi itu. 

"Ahhh entahlah!!!" 

Nicole mulai menyerah dengan alibi nya itu.  Sehingga dia merasa ngantuk sekali dan lalu terlelap. 

***

Pagi ini pukul 08:00

Ade dan yang lain nya sedang melakukan pemanasan dan streaching kecil di taman luar hotel. 

Itu sengaja di lakukan agar tetap menjaga kebugaran mereka. 

Menjadi bagian wajib sebagai prepare pertandingan nanti malam. 

Apa lagi pertandingan berjalan malam hari. 

Gampang sekali akan terjadi keram atau kelelahan yang sangat cepat. 

Karena selain otot otot seharusnya tenang,  pada waktu itu juga otot harus bekerja,  di tambah dengan sorot lampu tembak stadion,  yang membuat ke adaan semakin panas dan mudah berkeringat,  sehingga tubuh mudah kehilangan stamina. 

Maka dari itu,  thomas menginstuksikan anak didiknya segera pemanasan kecil di tambah dengan gym ringan. 

Sementara nicole masih menyusun rencana. 

Akan kemana dia nanti malam,  mengingat nadin ada acara dengan ayahnya,  begitu juga ade yang masih berada di kalimantan. 

Disaat sedang melamun,  tiba tiba imajinasi itu kembali datang, 

Yaaa sosok ade selalu ada dalam bayang bayang nicole ketika dia sedang termenung sendiri. 

Tanpa menolak,  nicole mencoba larut dalam imajinasinya,  dia hanya akan membayangkan situasi situasi lucu pada saat bersama ade seharian di rumahnya tempo hari lalu. 

Tetapi tiba tiba nicole mencoba melawan pikiran itu. 

Mengingat lagi tentang asal usul ade yang masih tidak jelas kehidupan nya. 

Dia bergeming,  "bodoh!!!" 

Kenapa gue mikirin dia sih. 

"Cowo pengangguran!!!  Gak mungkin gue suka sama dia!!!" 

Tiba tiba terdengar suara ketukan pintu. 

TOK TOK TOK.... 

nicole melepas lamunan nya.  "Sayang..  Sarapan yuk"

"Dua jam lagi papah kamu akan takeoff ke philipin kan.  Ayo sarapan sama sama." 

Ternyata ernii yang mengetuk pintu kamar nicole. 

Yaa roberto harus pergi ke philipina untuk beberapa hari ke depan,  karena ada urusan pekerjaan yang hanya dia sendiri yang harus meng handle nya. 

"Iyaa mah,  sebentar." 

Nicole membalas sambil bergegas dari tempat tidurnya. 

Sesampainya di ruang makan,  roberto sudah menunggu sambil duduk dan menatap ke arah nicole,  nicole pun sedikit heran dengan tingkah roberto belakangan ini. 

Kadang roberto selalu membuka percakapan dengan nama ade,  kadang sesekali meledek agar nicole mau pacaran dengan nya. 

Tapi nicole selalu menolak. 

Roberto berpikiran,  sebelum dia berangkat siang ini,  dia ingin sekali ngobrol dengan putrinya tentang ade, 

"Morning princess papah..."  Roberto menyapa. 

"Morning pah" nicole membalas lalu memeluk dan mencium pipi roberto. 

"Iya pah,  aku gak bisa antar oaoah ke airport ya maaf,"  nicole membuka percakapan. 

Di balas senyum dan kata tidak apaapa dari roberto. 

Sambil menyantap hidangan di meja,  roberto coba bahas ade. 

"Ade kapan main kesini lagi sayang?"  Tanya roberto. 

"Gak tahu pah,  dia masih di luar kota" jawab nicole sambil ketus, 

Sadar akan ketus nya nicole, 

Roberto semakin yakin kalau nicole mulai tumbuh perasaan terhapad ade. 

"Oiya,  papah lupa, dia masih harus bertan...." 

"Uppps,"  roberto hampir saja keceplosan. 

Karena memang ternyata roberto sendiri sudah tahu kalau ade adalah pemain bola. 

Info itu dia dapat dari salah satu scuryti rumahnya. 

Satpam itu sedang bicara dengan teman jaga nya yang lagi membicarakan sosok ade. 

Tiba tiba roberto menghampiri,  niat ingin memarahi karena sedang ngomongin ade,  tetapi roberto terdiam sejenak sambil mendengarkan obrolan mereka. 

Ternyata ada kata timnas dan jakarta united di ucapan satpam trrsebut. Sontak roberto penasaran dan cepat menghampiri mereka. 

"Apa maksud kalian dengan kata kata tadi?" 

Seketika 2 securyti itu kaget. 

"Santai saja" ucap roberto. 

"Kenapa dengan ade pak?" 

Tanya roberto. 

"Tuan beneran tidak kenal mas ade?" 

Jawab satpam itu. 

"Tidak" dengan cepat roberto menjawab. 

"Mas ade adalah seorang kiper di timnas dan juga jakarta united tuan." 

"Jangan mengarang kamu" jawab roberto seolah tak percaya. 

Akhirnya seorang dari mereka mengeluarkan ponsel dan memberi tahu roberto dengan foto ade yang sedang beraksi bersama timnas dan jakarta united. 

Awalnya roberto gak percaya,  tapi setelah di cermati lagi, itu memang benar ade. 

Hanya saja sedikit pangling dengan penampilan nya itu. Karena memang nyatanya ade selalu tampil beda ketika berada di lapangan. Itu yang membuat roberto sedikit pangling.  Sejak saat itu roberto 

Mulai semakin menyukai ade. 

"Tapi maaf tuan" celetuk salah seorang satpam. 

"Maaf apa" kata roberto. 

"Jangan sampai non nicole tahu kalau mas ade kiper timnas,  ini amanat mas ade.  Dan saya sudah janji dengan nya,  tidak mungkin saya mengingkarinya." 

"Ohhh soal itu gak perlu khawatir" ucap roberto. 

Lanjut ke meja makan, nicole yang penasaran dengan ucapan papahnya terus mencoba memaksa agar roberto melanjutkan ucapan nya. 

"Bertan apa pah,  coba lanjutin." 

Roberto bingung mencari alasan kata. 

Akhirnya ketemu juga. 

"Ade mungkin sedang bertamu di kota orang,  makanya dia belum bisa pulang." 

"Ohh gitu,  kirain apa." 

Untung saja nicole masih belum terlalu peka dan penasaran. 

Roberto berangan angan,  apa jadinya jika putrinya menjalin hubngan dengan ade. 

Secara mereka berdua memiliki karakter yang berbeda jauh. 

Nicole sangat manja dan selalu ingin sempurna di mata orang orang, sedangkan ade. 

Pemuda yang sangat sopan santun, rendah hati dan selalu bersikap biasa saja walaupun sebenarnya dia adalah pesepak bola yang dikenal banyak orang. 

"Oiya, kamu gak ada niat buka hati kepada ade sayang?" 

Tanya roberto. 

Sontak nicole yang mendengar langsung tersentak batuk,  saat itu juga nasi yang sedang dia kunyah sedikit berhamburan keluar dari mulutnya. 

"Maaf maaf sayang,  papah gak sengaja" ucap roberto. 

Nicole langsung mengambil minum dan coba menenangkan diri, 

"Gak apaapa pah santai." 

Ernii hanya bisa tertawa melihat suaminya meledek putrinya. 

"Papah kok tiba tiba nanya nya gitu?" 

Nicole coba bertanya. 

"Gak ada maksud apa apa sayang,  kan cuma tanya,  kamu punya niat tidak?"  Hehehe tawa roberto. 

"Gak mungkin lah pah," jawab nicole

"Kenapa tidak mungkin?  Kalau kenyataan nya tiba tiba kamu suka sama dia bagaimana?" 

Nicole sejenak berpikir,  dia kembali mengingat momen saat kebersamaan bareng ade. 

Tapi lagi lagi dia menepisnya hanya karena dia masih sangat ielfil dengan keadaan ade saat ini. 

"Memang papah mau punya calon mantu pengangguran? Hanya bermalas malasan di rumah tanpa berpikir menafkahi istrinya..." 

Nicole coba menjelaskan sebenarnya agar roberto tidak bahas ade lagi. 

"Oh yaaa?  Papah sih gak yakin dia nganggur." 

"Coba kamu cari tahu tentang dia." 

"Ihhhkkk apa sih pah,  buang buang waktu aja,  emang dia siapa?  Males banget!"  Nicole dengan kesal menjawab. 

Melihat respon putrinya,  roberto tidak sabar ingin mengatakan yang sebenarnya kalau ade adalah.... 

Tetapi dia ingat dengan amanat yang ade berikan pada satpam itu,  lagi pula mengingat kebaikan ade yang telah membantu motornya,  dia pun membatalkan niat itu. 

Dalam hati,  "biar waktu yang menjawab." 

"Yasudah papah berangkat ya." 

Akhirnya roberto pun beranjak dan melaju dengan mobil yang kendarai supirnya. 

"Ade lagi apa yaa??" 

Tiba tiba tanpa sadar nicole menyebut ade dalam hati. 

Coba gue whatsapp ah. 

Nicole: "haiii borr lagi apa?"

Nicole coba panggil dengan kata borr agar dia bisa akrab seperti nadin. 

Ade pun membuka pesan itu. 

"Sok asik banget anak ini panggil gue borr segala." 

Keluh ade. 

Ade: "lagi mau tidur nih istirahat." 

"Kenapa lo panggil borr juga sih?" 

Nicole : "memang gak boleh?  Terus gue harus panggil apa dong?" 

Timbulah niat jahil ade secara tiba tiba. 

Ade: "panggil "SAYANG" juga gapapa hihihi." 

Nicole: "dihhh apaan sih lo?  Ngimpi!!!" 

Nicole coba menjawab dengan kesal. 

Tapi dalam hati dia tidak sadar,  ternyata dia sempat tersenyum penuh harap saat membaca kata sayang dari ade. 

Ade: "gue lagi di atas kasur,  baru aja mau istirahat tidur." 

Nicole: "begitu ya pola hidup pengangguran.?"

"Bangun,  makan,  tidur lagi,  terus lanjut begadang kalau malam?"  

Yang ada di pikiran nicole selalu hal negative tentang ade. 

Padahal memang sudah seharusnya ade istirahat untuk pertandingan nanti malam. 

Ade: "iya nih,  gue kekenyangan,  makanya ngantuk,  mau isi tenaga buat malam begadang..." 

Ade membalas dengan sedikit menyindir. 

Huuhhh,  andai saja dia tahu yang sebenarnya,  mungkin dia pun akan menyuruh gue segera tidur ustirahat.  Ade bergumam. 

Nicole: "mau sampai kapan pola hudup lo kayak gitu?  Cobalah berfikir dewasa,  dan tanggung jawab!!" 

Ade: "sampai lo panggil gue dengan kata SAYANG HEHEHE"

Ade mencoba meledek lagi. 

Nicole pun menjadi kesal dengan balasan ade. 

Nicole: "yaudah tidur aja sana sampai besok juga gak apaapa,  gak ada yang perduli juga kok." 

Nicole membalas kesal. 

Melihat balasan nicole,  ade memutuskan untuk tidak menjawab dan bergegas tidur. 

Sementara nicole masih menunggu balasan ade. 

Tetapi ponselnya tetap diam tanpa ada suara notif sekalipun. 

Padahal nicole berharap agar ade membalas,  dia ingin tahu apa jawaban ade setelah dia marah. 

Tapi ade malah cuek. 

Nicole kembali dengan perasaan penasaran,  sebenarnya apa sih yang ada di pikiran anak itu? 

Tiba tiba dia mengingat,  panggilan sayang yang di tawarkan ade tadi,  dia menyimpulkan,  apakah akan berubah seratus persen jika dia memberanikan diri memanggil sayang,  siapa tahu dengan sebutan itu ade akan berubah dan bersungguh sungguh dalam menata hidupnya,  hitung hitung kasih semangat.

Tapi dengan tegas nicole menolak hal itu. 

Itu hanya akan membuat ade ngelunjak pada dirinya. 

Secara nicole seorang artis,  sedangkan ade hanya seorang fans,  dengan keadaan yang tidak ada spesialnya sama sekali. 

Tepat pukul 16:00

Ade beranjak dari kamar hotel,  dan bersiap menuju ruang aula untuk berkumpul bersama yang lainya. 

Karena pada pukul 17:00 mereka sudah harus menuju stadion untuk pertandingan malam ini. 

Sekali lagi di ruang aula thomas mengingatkan hal tentang persiapan mereka,  target thomas tidak tinggi,  hanya menahan imbang lawan,  kalau pun bisa menang,  itu adalah bonus keberkahan milik mereka. 

Lalu mereka pun bersiap meninggalkan hotel menuju stadion. 

Tiba tiba thomas menghampiri ade dan berkata. 

"Semua ku serahkan pada mu malam ini!!" 

"Pimpin rekan rekan kamu,  tunjukan pada mereka kalau kamu layak ada di pertandingan ini, dan kamu pun layak sebagai kiper di timnas!" 

Thomas coba beri motivasi pada kapten dadakan nya itu. 

"Siapp coach!!  Laksanakan, saya tidak akan menyia nyiakan kepercayaan anda pada saya!" 

Thomas mengangguk tanda puas dengan ucapan ade. 

Sementara sambil mereka jalan menuju bus, 

Ade memikirkan ucapan thomas, 

Dia harus membuktikan,  di satu sisi ini terlalu berat untuk dia, karena baru kali ini dia di tunjuk kapten dalam perrandingan,  di sisi lain dia bahagia dan semangat,  karena thomas memberi kesempatan untuk bermain. 

Tiba tiba,  andre datang menghampiri ade,  dan berkata :

"Good luck, good job capt!!! ciaooo!!!!" 

Sontak ade langsung memeluknya dan membalas dengan ucapan :

"Get well soon senior idola!!!" 

Mereka saling tertawa lepas.  Andre dan ade memang akrab,  mereka sering bercanda.

Kadang juga mereka suka nongkrong bareng kalau sedang jeda liburan. 

Walau pun mereka harus terus bersaing dalam tim untuk mendapatkan posisi nomor satu di bawah mistar gawang. 

Sementara di rumah nadin.

Nadin segera bergegas menuju rumah ade. 

Karena sudah menjadi hal biasa ketika ade bertanding,  nadin selalu melakukan nobar bersama

Keluarga ade. 

Sesampai di rumah ade,  nadin pun langsung masuk tanpa harus mengetuk atau memanggil sang tuan rumah,  dia sudah terbiasa,  karena keluarga ade sudah seperti keluarga nadin sendiri. 

Diapun memanggil mamahnya ade dengan panggilan mamah. 

"Halloooo" ucap nadin,  di sambut senyuman dari mamah nya ade dan adik nya ade. 

"Sudah siap camilan nya buat nobar nanti" ucap nadin. 

Tari pun mengangguk dan menujuk ke arah meja depan tv. 

"Mamah apa kabar?"  Sapa nadin kepada mamahnya ade. 

"Baik,  kamu gimana?  Hari ini gak shooting memang?" 

"Kaga mah,  mau nonton ade main aja.  Lagipula malam ini ade jadi kapten kok." 

Sementara nicole masih dengan perasaan bete nya sedari tadi masih ada di rumah. 

"Si pengangguran lagi apa yaa dia?  Apa masih tetap tidur dan bermalas malasan?"  Ucap dalam hatinya. 

Coba gue isengin ahh. 

"NOMOR YANG ANDA TUJU SEDANG BERADA DILUAR JANGKAUAN,  COBALAH BEBERAPA SAAT LAGI..." 

TUUUT TUUUTT TUUUTTT... 

"Kok gak aktiv sih" tanya nicole dalam hati. 

Semakin bete saja dia karena keadaan ini. 

"Huhhffft..." 

Nadin,  oh iya gue telepon nadin aja sebelum dia sibuk dengan ayahnya.  Nicole mempunyai ide. 

TUUUUTTT TUUUTTT TUUUTTT.... 

"HALLOOOO..." 

"Halooo,  lo dimana nad?" 

"MAAF,  INI TANTEE...  NADIN LAGI KE RUMAH TEMAN NYA,  PONSELNYA GAK DI BAWA." 

sontak nicole kaget. 

Bagaimana bisa dia pergi,  dia punya janji dengan ayahnya untuk nobar pertandingan. 

"Oiyaa tantee, tante apa kabar?" 

"BAIK SAYANG, KAMU GIMANA?" 

"Aku baik tantee," 

"Oiya tante,  kira kira nadin lama gak ya?" 

"KURANG TAHU SAYANG,  GAK JAUH KOK,  CUMA BEBERAPA RUMAH SAJA DARI SINI LETAKNYA." 

"BILANG NYA SIH MAU NONTON." 

"Nonton bola yaa tante?" 

"IYAA BENAR, ITU KAMU TAHU.  COBA NANTI TANTE SAMPAIKAN YAA KE NADIN." 

"gak usah repot repot tante,  oiya, kalu boleh tau kerumah ade bukan yaa?" 

"LOH KAMU KENAL ADE?  KOK BISA SIH?" 

"iya tante kenal,  tapi belum lama. Baru beberapa hari ini saja kok." 

"Bukan nya ade ada di luar kota yaa tante?" 

"IYA, DIA LAGI DI KALIMANTAN.  KAMU TAHU BANGET SIH TENTANG DIA?  KAMU PACARAN SAMA DIA?" 

nicole pun kaget dengan ucapan mamahnya nadin, 

"Ee-eee-enggak kok tante,  kita baru kenal,  kebetulan kemarin ade cerita mau ke luar kota,  ada urusan kata nya." 

"Yaudah tante,  terimakasih infonya." 

Tuutt tuutt tuuttt.... 

Telepon mati. 

"Kok bisa sih dia nonton bareng di rumah ade?

Katanya janji sama ayahnya,  tapi kok......." 

Nicole berfikir keras.

Tapi untung nya nicole gak melanjutkan obrolannya dengan mamah nadin,  kalau tidak semua bisa terbongkar. 

"Yaa tuhan,  kenapa hari ini bete sekali,  seharian di rumah huuhhfft" keluh nicole sekali lagi. 

Satu jam menjelang kickoff, 

Ade dan yang lain sedang bersiap siap mengganti pakaian untuk melakukan pemanasan kecil di lapangan.  Tetap dengan kebiasaan nya,  dia selalu mendengar musik di ponselnya,  agar bebas dari beban dan tekanan.  Karena dia pun dapat kabar,  kalau ribuan pendukung timnya pun hadir di stadion malam ini, otomatis ini akan menjadi beban moril tersendiri buatnya. Di tambah dengan pendukung tuan rumah yang sejak sore tadi semakin bertambah jumlahnya. 

Sementara yang lain sibuk dengan dunianya masing masing,  ada yang sedang di pijit,  lari di tempat kecil kecil,  ada yang senam,  ada juga yang sedang bercanda dan ngobrol. 

Sekali lagi pundak ade terasa di sentuh, 

Ade menoleh,  ternyata thomas,  dengan cepat ade melepas headshet dari kuping nya. 

"coach" ucap ade.  Thomas senyum,  lalu berbicara, "kamu sudah siap untuk bicara dan memimpin teman teman di depan untuk memberi motivasi malam ini?" 

Tanpa panik ade langsung menjawab, "SIIIAAPPP COACH." 

thomas sangat senang dengan semangat ade malam ini,  dia menilai ade benar benar siap untuk bertanding. 

Pukul 18:20 tim di persilahkan keluar loker room menuju lapangan untuk melakukan pemanasaan. 

Hanya di beri waktu 20 menit untuk warming up. 

Setiba di lorong arah lapangan,  tiba tiba ade mengingat senyum nicole pada saat dia bercanda di rumah nya,  sehingga dia makin semangat malam ini. 

Pemanasan pun berlangsung, yaa tanpa ragu ade mengarahkan matanya ke tiap sudut stadion,  ternyata memang ramai sekali penonton yang hadir malam ini,  di tambah dengan pendukung tim ade yang datang langsung dari jakarta sebanyak 2ribu orang. 

Alasan ramai nya penonton tuan rumah sudah pasti ingin melihat pertandingan ini,  tapi bukan cuma itu,  karena di tim ade ada beberapa pemain timnas,  karena memang jakarta united menyumbangkan pemainya 7 orang kepada timnas,  termasuk ade. 

Semakin berlalu,  tak terasa bangku stadion mulai terisi penuh tanpa ada celah ruang lagi. 

Para pemain pun neninggalkan lapangan menuju loker room kembali. 

Pukul 18:45 saat ini,  para pemain sudah siap, ini saatnya kapten tim meminpin doa di loker room di barengi dengan sepatah dua patah kata untuk motivasi sebelum bertanding.  Tiba lah saatnya nama ade santana di panggil untuk maju ke depan. 

Tanpa ragu dia pun langsung menuju depan teman teman nya, 

"MALAMM!!!  TERIMAKASIH UNTUK TEMAN TEMAN YANG SUDAH MEMPERCAYAI SAYA SEBAGAI KAPTEN MALAM INI. SAYA BERHARAP KITA BISA DI MUDAHKAN UNTUK GAME MALAM INI," 

"SELALU SEMANGAT,  TETAP FOKUS DENGAN TUJUAN KITA!!!"  "JUAAARRAAAAAAA...!!!!!"  

Seluruh orang yang ada di ruangan itu berteriak juara.  Karena memang target tahun ini mereka ingin juara. 

"SEBELUM KITA KELUAR RUANGAN INI,  SEBAIKNYA KITA BERDOA,  AGAR DI MUDAHKAN DALAM BERTANDING,  DAN DI BERI KESELAMATAN DALAM MENUJU ARAH PULANG.  BERDOA MENURUT KEPERCAYAAN NYA MASING MASING DI MULAI!!!" 

Seketika semua kepala menunduk seraya memanjatkan doa. 

"SELESAI..!!!" 

"JAKARRTAAAAAA!!!!!!!" 

"UNITED PRIDE OF JAKARTA...!!!!!" 

Sontak semua pemain berucap berbarengan. 

Akhirnya pertandingan pun segera tiba. 

Para pemain memasuki lapangan dengan di pimpin 3 orang wasit di depan nya.

Seperti biasa sebelum menginjak rumput,  ade selalu mengangkat kedua tangan nya di hadapan wajah,  untuk berdoa, dan memejamkan mata sejenak.  Ritual ini selau dia lakukan untuk berucap syukur pada sang pencipta.. 

Sementara itu,  nadin dan keluarga ade sudah sedari tadi berada di depan tv, sambil sesekali mendengar obrolan komentator. 

Betapa senang nya nadin begitu melihat nama ade santana berada di layar televisi

Bahkan ketika kamera menyorot ade yang sedang melakukan koin tos bersama wasit dan kapten tim lawan, mereka teriak histeris... 

Jauh di luar pertandingan,  suasana galau meliputi nicole yang hanya dari tadi cuma bolak balik kamar dan ruang tengah,  karena terlalu bete nya hari ini. 

Lagi lagi nicole mengambil poselnya,  dan mencoba telepon ade,  ternyata masih saja tidak aktiv. 

Semakin negative saja pikiran dia.  Mengingat

Kata kata kemarin malam soal jadi yang pertama dan semangat,  dia makin berpikiran kalau ade sedang bersama wanita untuk memperjuangkan cintanya,  makanya nomornya tidak aktive dan tidak mau di ganggu. 

Tanpa sadar nicole hanya bisa sedih sambil membayangkan ade sedang bersama wanita lain. 

Gak sengaja ernii melihat itu,  dia tahu kalau putrinya sedang galau,  tanpa pikir panjang ernii langsung menghubungi roberto.

"Haloo pah,.." 

"Iyaa cinta ada apa?"  Tanya roberto.

"Nicole sepertinya sedang galau deh pah, 

Karna dari tadi siang mamah lihat dia selalu sedih." 

"Coba mamah tanya kenapa." 

"Okeh sebentar yaa,  jangan di tutup telpon nya"

Ernii mengingatkan. 

"Sayang kamu kenapa?  Coba cerita sama mamah." 

Nicole pun langsung cerita dengan terbuka. 

"Aku bueetteee mah hari ini." 

"Nadin sedang nobar sama ayahnya." 

"Sedangkan ade dari tadi sorre aku telfon tidak aktif nomornya,  aku yakin kalau ade sedang bersama wanita lain dan tidak ingin di ganggu." 

Sontak ernii dan roberto yang ada di telfon kaget sekali dengan ucapan nicole. 

Ernii hanya menggelengkan kepala.

Begitu juga roberto yang mendengar dari telfon merasa sedih mendengar ucapan putrinya yang sangat memiliki arti mendalam.  

Ingin sekali roberto memberi tahu nicole,  bahwa ade sedang berjuang bersama timnya.  Namun roberto berat untuk mengatakan nya. 

Itupun sudah cukup bagi roberto dan ernii untuk menyimpulkan,  bahwa sebenarnya putri kesayangan nya ini sedang jatuh cinta pada pemuda yang bernama ade. Tapi nicole masih gengsi untuk mengatakan nya. 

Akhirnya ernii langsung mengarahkan ponselnya ke telinga kanan nya dan berkata,  

"Kamu dengar kan pah?  Putri mu ini jatuh cinta,  tapi dia gengsi mengatakan nya." 

Nicole pun kaget dan langsung duduk dari tidur nya. 

"Mamah apaan sih!!!" Nicole berkata dengan nada jutek nya. 

Ernii hanya tertawa saja. 

Lalu menyerahkan ponselnya kepada nicole,  agar nicole bisa bicara dengan papahnya. 

"Halo pah..." 

"Hallooo sayang,  kenapa?  Jangan sedih dong." 

Nicole terus bercerita panjang lebar. 

Roberto sangat sedih mendengar cerita nicole dengan nada senduh dan sangat menyayat hati. 

Dia tidak tega,  dan ingin sekali dia mengatakan sebenarnya. 

Hingga akhirnya,  dia pun berani memberi clue pada nicole. 

"Coba kamu buka instagram nya jakarta united sayang." 

"Ngapain pah?"  Tanya nicole.

"Buka saja dulu." 

Nicole pun langsung mengambil ponselnya dan segera membuka usernane itu. 

"Sudah pah" jawab nicole. 

"Coba kamu scroll ke bawah pelan pelan,  sampai kamu menemukan postingan yang tidak asing bagi kamu." 

"Papah ihhhk ngerjain aku terus!!!" 

Jawab nicole dengan kesal. 

"Papah gak ngerjain kamu sayang, kali ini nurut sama papah." 

Nicole pun menurutinya. 

Betapa kagetnya nicole ketika melihat sosok foto yang tidak asing dengan nya. 

"Kenapa diam?"  Tanya roberto. 

"Ada foto ade pah,"  nicole menjawab. 

"Iyaa benar." 

"Papah pun sekarang sedang menonton pertandingan nya d  tv." 

"Kalau kamu masih tidak yakin,  sekarang kamu Bergegas ke tv,  nyalakan channel indotv."

Belum sempat nicole bangun dari duduknya,  seketika

Roberto berteriak histeris,  pertanda hampir saja ade kebobolan. 

Nicole pun kaget lalu bertanya. 

"Papah kenapa???" 

"Tidak apa apa sayang,  tadi hampir saja papah liat ade kebobolan.  Untung bisa dia halau." 

Nicole pun semakin tidak sabar untuk segera sampai depan tv. 

Benar saja,  ketika tv sudah nyala, yang langsung terlihat adalah sosok ade. 

Orang yang selama ini dia anggap hidupnya tanpa arah tujuan, ternyata sedang berada di tv. 

Kebetulan tv tersebut sedang menayangkan replay pada saat ade sedang menghalau bola. 

Nicole tercengang,  seketika bete nya dia pun hilang. Hanya raut bahagia yang terlintas dalam wajahnya kini. 

Nicole pun langsung menutup telepon dari roberto. 

Langsung fokus pada pertandingan itu. 

Pertandingan babak pertama pun berlalu,  skor masih sama kuat 0-0..

Sambil menunggu pertandingan mulai kembali,  nicole pun telepon roberto lagi. 

"Hallooo.."

"Aku mau tanya dong." 

"Tanya apa" sahut roberto. 

"Papah bisa tahu dari mana ada ade di tv?" 

"Hahahah" roberto tertawa. 

"Kamu masih nanya papah tahu dari mana?" 

"Papahkan banyak detektif nya sayang..."

"Ihhhk papah mah,"  nicole mendekik. 

"Sudah, sekarang kamu nikmati saja rasa kangen kamu pada ade." Hihihi sambil nutup telepon nya. 

"Dasar si papah" nicole berucap dalam hati. 

Seketika nicole masih tidak percaya kalau ade adalah pesepakbola,  tapi dalam ketidak percayaan nya itu,  nicole tetap harus terima,  karena dia sudah melihat langsung sedari tadi. 

Lalu dia bergumam,  "isshhh anak itu." 

"Awas yaa nanti kalau ketemu!!" 

Sambil tertawa penuh senang. 

Keadaan loker room saat ini benar benar tegang, 

Hingga akhirnya semua mata tertuju pada suara sesuatu "ARRRRGGGHHHHH...." 

semua melihat ke arah ade. 

Yaa ade merasa ada yang tidak beres dengan pundak kirinya. Dia pun langsung mengatakan pada dokter tim lalu menunjukan letak pusat nyeri itu. 

Tanpa lama,  dokter pun memeriksa, 

Dan ternyata dokter berkata:

"Otot sendi mu bergeser..." 

Sontak semua pada kaget dalam suasana tegang ini. 

Thomas pun langsung menuju ade dan dokter tersebut. 

"Apa ada yang serius?"  Tanya thomas

"Sebenarnya tidak boleh dipaksakan,  tapi..... "

Sebelum dokter mengucap,  ade langsung memotong ucapan dokter itu. 

"AKU MASIH SANGGUP DOK,  TENANG SAJA,  LAGI PULA AKU JUGA GAK TERLALU BANYAK GERAK DI PERTANDINGAN INI, KARENA TIM KITA LEBIH MENDOMINASI PERTANDINGAN." 

Thomas langsung kaget dengan ucapan ade. 

Dia tidak menyangka,  ade masih mau bermain di saat kondisinya yang sedang cidera. 

Thomas hanya diam dan hanya menyerahkan semua keputusan pada ade. 

Karena memang tidak ada lagi penjaga gawang yang tersedia. 

"BAIKLAH AYOO KITA BERSIAP UNTUK BABAK KEDUA!!!" 

tiba tiba ade menginstuksikan teman teman nya. 

Thomas terpesona dengan perlakuan ade saat berteriak tadi. 

Dalam hati thomas hanya berkata, 

"Anak ini begitu gigih sekali di malam ini." 

Dia pun senang dengan semangat yang di tunjukan ade di looker room. 

Akhirnya para pemain kembali menuju lapangan. 

Thomas yang melihat ade akan memasuki lapangan, langsung memanggil dan memberi semangat dengan gerakan tangan kanan mengepal dan mengangkat ke atas. 

Ade pun senyum sambil mengangguk. 

Peluit pun berbunyi,  tanda wasit memulai pertandingan. 

Sejauh ini hampir memasuki menit ke 79, pertandingan masih saja alot dan monoton. 

Hingga akhirnya tim tuan rumah sedang menyerang,  tiba tiba datang ferro menghalau bola dengan sedikit terbang, 

Lalu terdengar "PRRIIITTTTTTTT......." 

suara peluit wasit berbunyi, 

"Pinalti" teriak salah satu pemain samarinda fc. 

Yaa ternyata wasit menunjuk titik pinalti. 

Ferro di anggap melakukan pelanggaran, karena menekel lawan terlalu keras di dalam kotak pinalti. 

Sontak para pemain jakarta united menghampiri wasit. 

Begitu pun ade yang malam ini bertindak sebagai kapten.. 

Suasana begitu tegang dan penuh emosi. 

Ade pun harus melakukan tugas nya sebagai kapten untuk menenangkan teman teman nya. 

Seketika ade langsung menarik paksa beberapa teman nya. Dan berkata,  mundur!!!  

"Ada gue sebagai kapten disini untuk mewakili kalian."

Lalu semua temannya pun Mundur perlahan. 

Lalu ade coba berinteraksi pada wasit itu,  terus beradu argumen. 

Sementara nicole yang sedang serius menyaksikan, 

Ikut kesal, tak terima dengan keputusan  wasit. 

Tetapi nicole matanya hanya fokus ke arah pria ber jersey putih dengan lingkaran ban karet di tangan kanan sebagai tanda kapten tim.

Dia tak mengedipkan mata sekalipun. 

Karena memang kamera sedang menyorot ade dan wasit yang sedang beradu argumen di lapangan. 

Nicole melihat,  begitu tegasnya ade membela temen teman satu timnya,  bahkan dia pun melihat saat ade memerintahkan teman teman nya mundur. 

Tanpa di sadari nicole makin berharap bisa cepat bertemu ade. 

Kembali kelapangan,  dimana wasit tetap dengan pendirian nya menghukum pinalti untuk jakarta united. Ade masih protes tanda tak setuju.

Tiba tiba wasit mengeluarkan kartu kuning untuk ade,  karena dianggap terlalu protes berlebihan.

Lalu wasit berjalan menuju ferro,  dan kembali ferro pun di hadiahi kartu kuning. 

Ade hanya bisa geleng geleng dan pasrah. 

Karena memang yang terlihat oleh ade tadi ferro

Tidak menyentuh kaki lawan sedikitpun,  justru bola yang benar benar menyentuh kaki ferro. 

Di saat itu ternyata penyerang lawan berakting menjatuhkan diri. 

Ferro masih tak terima,  dia semakin emosi dan ingin terus protes pada wasit. 

Tetapi ade yang melihat itu,  sekali lagi dia coba tenagkan ferro dan menyuruhnya untuk mundur. 

Bagusnya ferro nurut,  karena ade sebagai kapten. 

Melihat kejadian itu,  nicole langsung berimajinasi lagi.  Dia bergumam,  teman saja di bela sampai seperti itu,  gimana yang jadi pacarnya yaa??? 

Sambil senyum senyum tak jelas sendiri. 

Pertandingan pun berlanjut,  wasit memberi bola pada eksekutor tim samarinda. 

Sementara ade berada di depan gawang agak sedikit maju sambil jongkok memperhatikan wasit dan pemain lawan.

Dia hanya tersenyum kecil..

 

Terpopuler

Comments

Okami

Okami

Cahya Supriadi?
Adi Satryo?
ernando Ari?

2023-12-24

3

Taufik Hidayat

Taufik Hidayat

itu juga kurang sopan kalau yang paling sopan tuh dicium tangan yang lebih tua pake bibir dan hidung secara bersamaan

2023-09-04

1

lihat semua
Episodes
1 HARI YANG MELELAHKAN
2 HATI BERBUNGA BUNGA
3 TIBA TIBA INGIN MENYERAH
4 IMAJINASI DAN HANYA IMAJINASI
5 MERUBAH PANDANGAN
6 DARI HATI
7 SAMPAI KAU BISA
8 BERAWAL DARI MIMPI
9 CELENGAN RINDU
10 GODAAN
11 LEBIH JAUH LAGI
12 SEMAKIN PERCAYA
13 KESAN BERKESAN
14 BELUM BISA DIBANGGAKAN
15 DI LUAR KESADARAN.
16 MULAI TERCIUM
17 ENJOY RESPONSIBLY
18 BELAJAR DEWASA
19 PERTEMUAN INI ADALAH KABAR
20 KEMBALI BERKESAN
21 KEPASTIAN
22 TAK INGIN USAI
23 COMPLICATED
24 PILIHAN SULIT SANG KIPER
25 MEMULAI IKATAN BATIN YANG KUAT
26 NAMA DI PUNGGUNG TAK SEBESAR TANGGUNG JAWAB LAMBANG DI DADA
27 ALUNAN DENTING SUARA HATI
28 TENTANG HIDUP
29 TANGIS BAHAGIA
30 KEJUTAN YANG TAK TERTEBAK KEMBALI
31 SEBUAH NAMA SEBUAH CERITA
32 KAMU+AKU = KITA DAN MEREKA
33 EPIC MOMEN
34 GOD KNOW THAT I LOVE YOU SO MUCH
35 DUA BULE YANG SULIT DI BEDAKAN
36 JARI MANIS JADI SAKSI
37 OBROLAN SENJA
38 MEMBUKA MATA HATI, MELANGKAH PASTI
39 SEPARUH AKU, DIRIMU
40 KAU LAH LAMUNAN ITU
41 BISIKAN ALAM BAWAH SADAR
42 WELCOME BACK MY DEAR
43 SENYUMAN POLOS YANG KEMBALI TERLIHAT
44 LAGA PERDANA DI DEPAN LAYAR KACA
45 BERANJAK MELENTIK PACARKU NICOLE YANG CANTIK
46 DEBUT MUSIM YANG MENG KHAWATIRKAN
47 NIAT TULUS YANG KEMBALI TERTUNDA
48 BERAWAL DARI STORY INSTAGRAM
49 TETAPLAH MENJADI ELANG KEBANGGAAN KAMI
50 GAK AKAN PERNAH BERPALING
51 JOGJA ISTIMEWA
52 SATU SEGALANYA BAGIKU, (DI ANTARA BERJUTA DISANA)
53 PERCAYA, KITA KAN RAYAKAN SAYANG
54 AKU SELALU ADA DISINI, DISINI AKU ADA UNTUKMU
55 MENGULAS KEMBALI JEJAK YANG TLAH LALU
56 MANTAN YANG TERBUANG
57 HAMPIR TER PROVOKASI TEMAN DEKAT
58 SEBUAH RASA
59 MANJA NYA SI BULE
60 KABAR MENGEJUTKAN
61 JANJI
62 ADA YANG TERTANAM, SINGGAH DI HALAMAN HATI
63 WELCOME AIDAN DAN NADIA
64 KEMENANGAN ADALAH KEPASTIAN
65 LIBUR TELAH TIBA
66 ARTIS DADAKAN
67 MOMEN YANG TIDAK BISA DILEWATKAN
68 DUA KUBU YANG BERSELISIH
69 KEJUTAN BALIK KANDANG
70 DEMI SATU NAMA KEBANGGAAN DI DADA KAN KU BERI SEGALANYA
71 DEMI LAMBANG KOTA DI DADA
72 KELUARGA ADALAH SURGA
73 HASIL MENGEJUTKAN
74 MENGUKIR SEJARAH
75 MENEMBUS TRADISI
76 KEMBALI BERPISAH
77 NOMOR WAJIB
78 RINDU SETENGAH MATI
79 MASALAH WAKTU
80 KEMENANGAN PERDANA
81 KEMBALI MENEPI
82 BINTANG TERINDAH
83 HINGGA UJUNG WAKTU
84 MULAI BERANI MEMBUKA HATI
85 DUEL PANAS SERUMPUN
86 KEMBALI PULANG
87 LIBURAN KELUARGA
88 BERIKAN RUANG UNTUK RINDU
89 SATUKAN SEMUA TUJUAN
90 WAKTU YANG DI NANTI
91 SENYUM LEPAS NADIA
92 KEHADIRANMU
93 MENUJU FINAL
94 MENANGKAN KEMBALI
95 SEMAKIN RUMIT
96 LAGA PEMBUKA YANG SULIT
97 FINAL YANG MENGURAS ENERGI
98 AMARAH YANG MELEDAK
99 WAKTU KITA TELAH TIBA KAWAN (KINI SAATNYA KITA BERDIRI)
100 DORONGAN SEMANGAT
101 BERMAIN SEPENUH HATI, UNTUK SANG GARUDA
102 SAMBUTAN MERIAH
103 KAU CANTIK HARI INI
104 UNTUK YANG PERTAMA
105 PERDANA MUNCUL DI PERMUKAAN
106 KEMBALI FOKUS KE LAPANGAN
107 JOGJA ISTIMEWA (PART 2)
108 SAMA SAMA MAU MENANG
109 WAJAH MURAM NADIA
110 WELCOME TO MY FAMILY
111 FIGHT FOR GLORY
112 POIN BERARTI
113 KEMBALI MENJADI TEMBOK TERAKHIR
114 SEPERTI KEMARIN
115 TIGA BAYI MANJA
116 MELIHAT KAWAN BERMAIN
117 DERBY DI BELAKANG LAYAR
118 SALING MELINDUNGI DAN MELENGKAPI
119 KEBAHAGIAAN NADIN
120 SIAP TEMPUR
121 RUMAHKU ISTANAKU
122 WIN STREAK
123 KELUARGA HARMONIS IMPIAN MEREKA
124 HONGKONG
125 ADAPTASI CUACA
126 THE GAME END
127 CINTA LAMA BELUM KELAR
128 DJOGDJAKARTA
129 BERLIBUR
130 KEJUTAN SAMBUTAN
131 MELUMPUHKAN LOGIKA
132 DEBUT SANG KIPER
133 LAGA GENGSI
134 PESTA BALASAN
135 BALIK KAMPUNG
136 TANGERANG UNDERGRUNGE
137 MASIH ADA KE INGINAN HATI
138 KITA PEMENANGNYA
139 ENGKAU LELAKI, KELAK SENDIRI
140 KEMBALI MENJAUH
141 MELIHAT SECERCAH CAHAYA
142 BUMI SEMBADA
143 RUMAH KITA
144 GENGSI MEMANAS
145 RAYAKAN BERSAMA
146 DOA KAMI DI NADI MU
147 MENCARI JATI DIRI
148 DI RUANG RINDU KITA BERTEMU
149 KEPAKAN SAYAP MU GARUDA
150 WARNA BARU
151 HASIL POSITIF
152 SEMANGAT MENOLAK MENYERAH
153 TAK AKAN BERPALING DARI KEKALAHAN
154 BERJUANG MEWUJUDKAN HARAPAN
155 JALANI MIMPI
156 BERSAMA MU KU HABISKAN WAKTU (senang bisa mengenal dirimu)
157 LELAH INI TAK TERASA LAGI
158 PENENTUAN NASIB
159 TUJUAN HIDUP
160 KASIH IBU SEPANJANG MASA
161 SAHABAT MENJADI KELUARGA
162 MELIHAT SECERCAH CAHAYA
163 MUSIM BARU HARAPAN BARU
164 SUPER ELANG JAWA
165 PUBER KEDUA
166 TERUS BERLARI GAK PERNAH PATAH HATI
167 DI DALAM GELAP PASTI ADA TERANG
168 TAK PERNAH KU LELAH (kita tak akan menyerah)
169 KITA PESTA PORA
170 MIMPI YANG TERBELI
171 BERSAMA KITA BAHAGIA
172 DI LUAR RENCANA
173 MENATA RENCANA BARU
174 MUSIM BARU LIGA DAN SUASANA BARU
175 CEPATLAH BESAR MATAHARIKU
176 UJIAN KEDUA SANG KIPER
177 MEMANJAKAN SI KEMBAR
178 TIMNAS CALLING
179 LEBIH DARI CINTA
180 GODAAN KESETIAAN
181 HATI KECIL BERBISIK
182 MENJAGA ANGGOTA BARU
183 PERTAMA MELIHAT SALJU
184 LAGA PANAS SHIZUOKA
185 KEMBALI BERKUMPUL
186 DEMI KAU DAN SI BUAH HATI
187 LIHAT, DENGAR, DAN RASAKAN
188 PENAMPILAN MENGESANKAN
189 TANGIS BAHAGIA
190 SELAMAT DATANG
191 ENZO PUTRA NUGRAHA
192 TRANDING TOPIK
193 SAMBUTAN UNTUK LEGENDA
194 KESETIAAN MASIH ADA
195 LUCU DAN POLOS NYA SI KEMBAR
196 SPARTAN FOOTBALL CLUB
197 KERAS NYA LIGA JEPANG
198 KAULAH LAMUNAN ITU (ini cinta)
199 PULANG KAMPUNG
200 STADION MEGAH MULAI TERBANGUN
201 KEMBALI VIRAL DAN TRANDING
202 QUALITY TIME
203 MAKIN MALAM MAKIN SERU
204 TANDA TANYA
205 MANJA NYA NADIA
206 PERTARUHAN NASIB
207 SEDERHANA TANPA BANYAK CELAH
208 MIMPI YANG TERBELI
209 HITAM DI ATAS PUTIH
210 PERPISAHAN MANIS
211 HOME SWEET HOME
212 PESTA BERSAMA
213 PARIS VAN JAVA
214 HIPNOTIS SANG KIPER
215 GOL KEDUA YANG MENJADI SEJARAH
216 HABISKAN WAKTU DUDUK BERDUA DENGAN MU
217 WELCOME AIDAN
218 MENJAGA RASA
219 KEMBALI BERMAIN CEMERLANG
220 ENGKAU LELAKI, KELAK SENDIRI
221 KEMBALI TAMPIL
222 TENDANGAN ROKET
223 BAHAGIA NYA AIDAN
224 MENIKMATI PERMAINAN
225 TAK TERGANTI
226 MEMULAI DUNIA BARU
227 MENANTI PERKEMBANGAN SANG ANAK
228 RINDU BERAT
229 USAHA GAK MENGHIANATI HASIL
230 KEMBALI BERADA DI PINGGIR LAPANGAN
231 HAPPY BIRTHDAY MOMMY
232 MENGENAL SANG KAKEK
233 INGIN KEMBALI
234 KEMBALI FOKUS DENGAN TARGET
235 TEROR LUAR BIASA
236 WAKTU HUJAN TURUN
237 MENIKMATI WAKTU BERSAMA SAHABAT
238 TAMU JAUH
239 SEPAKBOLA MENYATUKAN KITA SEMUA
240 AKTING KETURUNAN
241 DEBUT NADIA DI LIGA PRO
242 KADO UNTUK SUAMI
243 JEJAK WAKTU
244 RAYUAN MANTAN
245 SEMI FINAL PERTAMA
246 KELAKUAN ENZO
247 MERAJUT ASA
248 RASA KECEWA AIDAN
249 MENGULAS KEMBALI (jejak yang tlah lalu)
250 MOMEN MENGEJUTKAN SI KEMBAR
251 KEMENANGAN DI DEPAN MATA
252 SAYONARA
253 MELUKIS SENJA
254 MUSIM BARU CERITA BARU
255 KEBERSAMAAN
256 SAHABAT ITU BERNAMA ADE DAN ANDRE
257 KETULUSAN
258 BAHAGIA NYA NADIN
259 FIRASAT BURUK
260 DI LUAR HITUNGAN
261 SALING MENJAGA
262 BERUSAHA LEBIH DEKAT LAGI
263 LUAPAN EMOSI
264 MENGULIK MASA LALU
265 SELAMAT DATANG KAU PELANGI
266 DAMAI KAMI SEPANJANG HARI
267 ANUGERAH ITU BERNAMA NICOLE
268 MENJADI PESAING BERAT
269 KANGEN
270 PERTANDINGAN YANG TERNODA
271 KEMBALI ROMANTIS
272 ENZO ANAK AYAH
273 LEPAS KANGEN
274 HOME SWEET HOME
275 LELAH INI TAK TERASA LAGI
276 KEMENANGAN PERTAMA
277 BERITA CUACA
278 OBAT RINDU
279 DEMI SEBUAH NAMA
280 JARAK
281 BUAT AKU TERSENYUM
282 LIBUR TELAH TIBA
283 HARAPAN DI AKHIR TAHUN
284 LAGA EKSPERIMEN
285 TAK LEKANG OLEH WAKTU
286 BAHAGIA SEBAGAI MOMMY
287 MENAMBAH RASA PERCAYA
288 KEHEBATAN AIDAN
289 SEDIKIT KAKU
290 BERITA BAHAGIA
291 TAMAN MIMPI (taman langit ku)
292 HILANG LELAH KU SAAT KITA BERSAMA
293 AYO GARUDA (bangkitlah dan juara)
294 KITA RAYAKAN BERSAMA
295 CUCI MATA
296 DUKUNGAN PEMERINTAH
297 MENATAP LAGA SELANJUTNYA
298 MENEMBUS TRADISI
299 BERIKAN RUANG UNTUK RINDU
300 AKU MILIKMU MALAM INI
301 YANG TAK AKAN PERNAH BISA TERULANG
302 APAKAH SAMA YANG KAU RASAKAN
303 MELEWATI HARI INI DENGAN SENYUMAN
304 TERUCAP KATA CINTA, DAN TAK MAU PERGI
305 NIKMATI DETIK DEMI DETIK
306 SELALU MENEMANI LANGKAH MU
307 PIJAKAN SEJARAH
308 HATI INI HANYA RINDU
309 TAK ADA LAGI (selain dirimu yg aku cari)
310 PORTAL WAKTU
311 HINGGA HARI MENANTINYA WAKTU TETAP IRINGI LANGKAH KU
312 TAK ADA YG BISA MEMBUAT DIRIMU JAUH DARI KU
313 TERSEMYUM LAH (andai kau tahu senyum mu itu indah)
314 SEAKAN JATUH CINTA LAGI
315 TAK TERBATAS WAKTU
316 DEMI LAMBANG MONAS DI DADA
317 RESIKO DI BALIK PILIHAN
318 HARMONIS BUKAN EGOIS
319 KAU YANG TERINDAH UNTUK KU
320 TERINGAT MASA LALU
321 LAIN DARI YANG KEMARIN
322 SALING BICARA, TUKAR CERITA, BERBAGI RASA
323 ARTI HADIRMU
324 PEMBENTUKAN KARAKTER
325 MENYAMBUT PAHLAWAN
326 KABAR DARI MASA LALU
327 VOCATION
328 SI CANTIK DAN MANJANYA MOMMY
329 MENJAGA NADIA
330 KELUH KESAH SEORANG IBU
331 MEMAHAMI BEBAN ITU
332 DI LUAR KEBIASAAN
333 FRIENDSHIP
334 KESEDIHAN
335 TRAUMA
336 BERIKAN RUANG UNTUK RINDU
337 TEGAR
338 YANG MANIS
339 MESKI BERAT KAU TAK MERASA SENDIRI
340 COBA UNTUK TETAP BERDIRI (jalani mimpi)
341 UNTAIAN MAKNA
342 KETIKA KAU ADA DI SAMPING KU
343 LAGI DAN LAGI
344 MISI RAHASIA
345 PELANGI SELEPAS HUJAN
346 MULAI KERASAN
347 MELANGKAH PASTI
348 DARI HATI
349 SEPERTI SEHARUS NYA
350 JEJAK LANGKAH
351 PEMBUKTIAN
352 LAGA PERDANA DI EROPA
353 HASIL POSITIF
354 BERHARAP
355 TUGAS NEGARA
356 KEMBALI MENYATU
357 KEMBALI MEMIMPIN
358 KEMBALI PULANG
359 PADAT NYA SEPAKBOLA EROPA
360 PRINSIP
361 WAKTU TERBAIK
362 TAMU JAUH
363 SEPAKBOLA MODEREN
364 RASA CINTA
365 SI BONTOT
366 KEMBALI BERTUGAS
367 MERAIH IMPIAN
368 MENGUKIR NAMA MU DI SANA
369 PRINSIP ANAK LAKI LAKI
370 BELAJAR MANDIRI
371 WAKTU TERBAIK BERSAMA KELUARGA
372 DAMAI KAMI SEPANJANG HARI
373 KEMBALI BAHAGIA
374 GAK ADA KATA ISTIRAHAT
375 SEMUA DEMI KAMU
376 SIHIR SANG KIPER
377 SEKARANG ATAU TIDAK SAMA SEKALI
378 HISTORY MAKER
379 DI BALIK HARI INI
380 TINGKAH LAKU ENZO
381 SURGA KITA
382 CINTA PERTAMA ANAK LAKI-LAKI
383 SEMUA DEMI KAMU
384 SETIA MELAYANI
385 LAGU PANTAI
386 PULAU DEWATA
387 BONTOT KESAYANGAN
388 KEDEKATAN AYAH DAN ANAK
389 KEMBALI TERSENYUM
390 MERAIH MIMPI
391 TEMPAT TERINDAH
392 MENDEKATI MASA
393 MASA PUBER NADIA
394 MASIH DISINI MASIH DENGANMU
395 KEMBALI PULANG
396 MULAI FOKUS PADA SI KEMBAR
397 MENDUKUNG DARI TRIBUN
398 UNTUK DI KENANG
399 3 MALAIKAT MEREKA
400 LEMBARAN BARU
Episodes

Updated 400 Episodes

1
HARI YANG MELELAHKAN
2
HATI BERBUNGA BUNGA
3
TIBA TIBA INGIN MENYERAH
4
IMAJINASI DAN HANYA IMAJINASI
5
MERUBAH PANDANGAN
6
DARI HATI
7
SAMPAI KAU BISA
8
BERAWAL DARI MIMPI
9
CELENGAN RINDU
10
GODAAN
11
LEBIH JAUH LAGI
12
SEMAKIN PERCAYA
13
KESAN BERKESAN
14
BELUM BISA DIBANGGAKAN
15
DI LUAR KESADARAN.
16
MULAI TERCIUM
17
ENJOY RESPONSIBLY
18
BELAJAR DEWASA
19
PERTEMUAN INI ADALAH KABAR
20
KEMBALI BERKESAN
21
KEPASTIAN
22
TAK INGIN USAI
23
COMPLICATED
24
PILIHAN SULIT SANG KIPER
25
MEMULAI IKATAN BATIN YANG KUAT
26
NAMA DI PUNGGUNG TAK SEBESAR TANGGUNG JAWAB LAMBANG DI DADA
27
ALUNAN DENTING SUARA HATI
28
TENTANG HIDUP
29
TANGIS BAHAGIA
30
KEJUTAN YANG TAK TERTEBAK KEMBALI
31
SEBUAH NAMA SEBUAH CERITA
32
KAMU+AKU = KITA DAN MEREKA
33
EPIC MOMEN
34
GOD KNOW THAT I LOVE YOU SO MUCH
35
DUA BULE YANG SULIT DI BEDAKAN
36
JARI MANIS JADI SAKSI
37
OBROLAN SENJA
38
MEMBUKA MATA HATI, MELANGKAH PASTI
39
SEPARUH AKU, DIRIMU
40
KAU LAH LAMUNAN ITU
41
BISIKAN ALAM BAWAH SADAR
42
WELCOME BACK MY DEAR
43
SENYUMAN POLOS YANG KEMBALI TERLIHAT
44
LAGA PERDANA DI DEPAN LAYAR KACA
45
BERANJAK MELENTIK PACARKU NICOLE YANG CANTIK
46
DEBUT MUSIM YANG MENG KHAWATIRKAN
47
NIAT TULUS YANG KEMBALI TERTUNDA
48
BERAWAL DARI STORY INSTAGRAM
49
TETAPLAH MENJADI ELANG KEBANGGAAN KAMI
50
GAK AKAN PERNAH BERPALING
51
JOGJA ISTIMEWA
52
SATU SEGALANYA BAGIKU, (DI ANTARA BERJUTA DISANA)
53
PERCAYA, KITA KAN RAYAKAN SAYANG
54
AKU SELALU ADA DISINI, DISINI AKU ADA UNTUKMU
55
MENGULAS KEMBALI JEJAK YANG TLAH LALU
56
MANTAN YANG TERBUANG
57
HAMPIR TER PROVOKASI TEMAN DEKAT
58
SEBUAH RASA
59
MANJA NYA SI BULE
60
KABAR MENGEJUTKAN
61
JANJI
62
ADA YANG TERTANAM, SINGGAH DI HALAMAN HATI
63
WELCOME AIDAN DAN NADIA
64
KEMENANGAN ADALAH KEPASTIAN
65
LIBUR TELAH TIBA
66
ARTIS DADAKAN
67
MOMEN YANG TIDAK BISA DILEWATKAN
68
DUA KUBU YANG BERSELISIH
69
KEJUTAN BALIK KANDANG
70
DEMI SATU NAMA KEBANGGAAN DI DADA KAN KU BERI SEGALANYA
71
DEMI LAMBANG KOTA DI DADA
72
KELUARGA ADALAH SURGA
73
HASIL MENGEJUTKAN
74
MENGUKIR SEJARAH
75
MENEMBUS TRADISI
76
KEMBALI BERPISAH
77
NOMOR WAJIB
78
RINDU SETENGAH MATI
79
MASALAH WAKTU
80
KEMENANGAN PERDANA
81
KEMBALI MENEPI
82
BINTANG TERINDAH
83
HINGGA UJUNG WAKTU
84
MULAI BERANI MEMBUKA HATI
85
DUEL PANAS SERUMPUN
86
KEMBALI PULANG
87
LIBURAN KELUARGA
88
BERIKAN RUANG UNTUK RINDU
89
SATUKAN SEMUA TUJUAN
90
WAKTU YANG DI NANTI
91
SENYUM LEPAS NADIA
92
KEHADIRANMU
93
MENUJU FINAL
94
MENANGKAN KEMBALI
95
SEMAKIN RUMIT
96
LAGA PEMBUKA YANG SULIT
97
FINAL YANG MENGURAS ENERGI
98
AMARAH YANG MELEDAK
99
WAKTU KITA TELAH TIBA KAWAN (KINI SAATNYA KITA BERDIRI)
100
DORONGAN SEMANGAT
101
BERMAIN SEPENUH HATI, UNTUK SANG GARUDA
102
SAMBUTAN MERIAH
103
KAU CANTIK HARI INI
104
UNTUK YANG PERTAMA
105
PERDANA MUNCUL DI PERMUKAAN
106
KEMBALI FOKUS KE LAPANGAN
107
JOGJA ISTIMEWA (PART 2)
108
SAMA SAMA MAU MENANG
109
WAJAH MURAM NADIA
110
WELCOME TO MY FAMILY
111
FIGHT FOR GLORY
112
POIN BERARTI
113
KEMBALI MENJADI TEMBOK TERAKHIR
114
SEPERTI KEMARIN
115
TIGA BAYI MANJA
116
MELIHAT KAWAN BERMAIN
117
DERBY DI BELAKANG LAYAR
118
SALING MELINDUNGI DAN MELENGKAPI
119
KEBAHAGIAAN NADIN
120
SIAP TEMPUR
121
RUMAHKU ISTANAKU
122
WIN STREAK
123
KELUARGA HARMONIS IMPIAN MEREKA
124
HONGKONG
125
ADAPTASI CUACA
126
THE GAME END
127
CINTA LAMA BELUM KELAR
128
DJOGDJAKARTA
129
BERLIBUR
130
KEJUTAN SAMBUTAN
131
MELUMPUHKAN LOGIKA
132
DEBUT SANG KIPER
133
LAGA GENGSI
134
PESTA BALASAN
135
BALIK KAMPUNG
136
TANGERANG UNDERGRUNGE
137
MASIH ADA KE INGINAN HATI
138
KITA PEMENANGNYA
139
ENGKAU LELAKI, KELAK SENDIRI
140
KEMBALI MENJAUH
141
MELIHAT SECERCAH CAHAYA
142
BUMI SEMBADA
143
RUMAH KITA
144
GENGSI MEMANAS
145
RAYAKAN BERSAMA
146
DOA KAMI DI NADI MU
147
MENCARI JATI DIRI
148
DI RUANG RINDU KITA BERTEMU
149
KEPAKAN SAYAP MU GARUDA
150
WARNA BARU
151
HASIL POSITIF
152
SEMANGAT MENOLAK MENYERAH
153
TAK AKAN BERPALING DARI KEKALAHAN
154
BERJUANG MEWUJUDKAN HARAPAN
155
JALANI MIMPI
156
BERSAMA MU KU HABISKAN WAKTU (senang bisa mengenal dirimu)
157
LELAH INI TAK TERASA LAGI
158
PENENTUAN NASIB
159
TUJUAN HIDUP
160
KASIH IBU SEPANJANG MASA
161
SAHABAT MENJADI KELUARGA
162
MELIHAT SECERCAH CAHAYA
163
MUSIM BARU HARAPAN BARU
164
SUPER ELANG JAWA
165
PUBER KEDUA
166
TERUS BERLARI GAK PERNAH PATAH HATI
167
DI DALAM GELAP PASTI ADA TERANG
168
TAK PERNAH KU LELAH (kita tak akan menyerah)
169
KITA PESTA PORA
170
MIMPI YANG TERBELI
171
BERSAMA KITA BAHAGIA
172
DI LUAR RENCANA
173
MENATA RENCANA BARU
174
MUSIM BARU LIGA DAN SUASANA BARU
175
CEPATLAH BESAR MATAHARIKU
176
UJIAN KEDUA SANG KIPER
177
MEMANJAKAN SI KEMBAR
178
TIMNAS CALLING
179
LEBIH DARI CINTA
180
GODAAN KESETIAAN
181
HATI KECIL BERBISIK
182
MENJAGA ANGGOTA BARU
183
PERTAMA MELIHAT SALJU
184
LAGA PANAS SHIZUOKA
185
KEMBALI BERKUMPUL
186
DEMI KAU DAN SI BUAH HATI
187
LIHAT, DENGAR, DAN RASAKAN
188
PENAMPILAN MENGESANKAN
189
TANGIS BAHAGIA
190
SELAMAT DATANG
191
ENZO PUTRA NUGRAHA
192
TRANDING TOPIK
193
SAMBUTAN UNTUK LEGENDA
194
KESETIAAN MASIH ADA
195
LUCU DAN POLOS NYA SI KEMBAR
196
SPARTAN FOOTBALL CLUB
197
KERAS NYA LIGA JEPANG
198
KAULAH LAMUNAN ITU (ini cinta)
199
PULANG KAMPUNG
200
STADION MEGAH MULAI TERBANGUN
201
KEMBALI VIRAL DAN TRANDING
202
QUALITY TIME
203
MAKIN MALAM MAKIN SERU
204
TANDA TANYA
205
MANJA NYA NADIA
206
PERTARUHAN NASIB
207
SEDERHANA TANPA BANYAK CELAH
208
MIMPI YANG TERBELI
209
HITAM DI ATAS PUTIH
210
PERPISAHAN MANIS
211
HOME SWEET HOME
212
PESTA BERSAMA
213
PARIS VAN JAVA
214
HIPNOTIS SANG KIPER
215
GOL KEDUA YANG MENJADI SEJARAH
216
HABISKAN WAKTU DUDUK BERDUA DENGAN MU
217
WELCOME AIDAN
218
MENJAGA RASA
219
KEMBALI BERMAIN CEMERLANG
220
ENGKAU LELAKI, KELAK SENDIRI
221
KEMBALI TAMPIL
222
TENDANGAN ROKET
223
BAHAGIA NYA AIDAN
224
MENIKMATI PERMAINAN
225
TAK TERGANTI
226
MEMULAI DUNIA BARU
227
MENANTI PERKEMBANGAN SANG ANAK
228
RINDU BERAT
229
USAHA GAK MENGHIANATI HASIL
230
KEMBALI BERADA DI PINGGIR LAPANGAN
231
HAPPY BIRTHDAY MOMMY
232
MENGENAL SANG KAKEK
233
INGIN KEMBALI
234
KEMBALI FOKUS DENGAN TARGET
235
TEROR LUAR BIASA
236
WAKTU HUJAN TURUN
237
MENIKMATI WAKTU BERSAMA SAHABAT
238
TAMU JAUH
239
SEPAKBOLA MENYATUKAN KITA SEMUA
240
AKTING KETURUNAN
241
DEBUT NADIA DI LIGA PRO
242
KADO UNTUK SUAMI
243
JEJAK WAKTU
244
RAYUAN MANTAN
245
SEMI FINAL PERTAMA
246
KELAKUAN ENZO
247
MERAJUT ASA
248
RASA KECEWA AIDAN
249
MENGULAS KEMBALI (jejak yang tlah lalu)
250
MOMEN MENGEJUTKAN SI KEMBAR
251
KEMENANGAN DI DEPAN MATA
252
SAYONARA
253
MELUKIS SENJA
254
MUSIM BARU CERITA BARU
255
KEBERSAMAAN
256
SAHABAT ITU BERNAMA ADE DAN ANDRE
257
KETULUSAN
258
BAHAGIA NYA NADIN
259
FIRASAT BURUK
260
DI LUAR HITUNGAN
261
SALING MENJAGA
262
BERUSAHA LEBIH DEKAT LAGI
263
LUAPAN EMOSI
264
MENGULIK MASA LALU
265
SELAMAT DATANG KAU PELANGI
266
DAMAI KAMI SEPANJANG HARI
267
ANUGERAH ITU BERNAMA NICOLE
268
MENJADI PESAING BERAT
269
KANGEN
270
PERTANDINGAN YANG TERNODA
271
KEMBALI ROMANTIS
272
ENZO ANAK AYAH
273
LEPAS KANGEN
274
HOME SWEET HOME
275
LELAH INI TAK TERASA LAGI
276
KEMENANGAN PERTAMA
277
BERITA CUACA
278
OBAT RINDU
279
DEMI SEBUAH NAMA
280
JARAK
281
BUAT AKU TERSENYUM
282
LIBUR TELAH TIBA
283
HARAPAN DI AKHIR TAHUN
284
LAGA EKSPERIMEN
285
TAK LEKANG OLEH WAKTU
286
BAHAGIA SEBAGAI MOMMY
287
MENAMBAH RASA PERCAYA
288
KEHEBATAN AIDAN
289
SEDIKIT KAKU
290
BERITA BAHAGIA
291
TAMAN MIMPI (taman langit ku)
292
HILANG LELAH KU SAAT KITA BERSAMA
293
AYO GARUDA (bangkitlah dan juara)
294
KITA RAYAKAN BERSAMA
295
CUCI MATA
296
DUKUNGAN PEMERINTAH
297
MENATAP LAGA SELANJUTNYA
298
MENEMBUS TRADISI
299
BERIKAN RUANG UNTUK RINDU
300
AKU MILIKMU MALAM INI
301
YANG TAK AKAN PERNAH BISA TERULANG
302
APAKAH SAMA YANG KAU RASAKAN
303
MELEWATI HARI INI DENGAN SENYUMAN
304
TERUCAP KATA CINTA, DAN TAK MAU PERGI
305
NIKMATI DETIK DEMI DETIK
306
SELALU MENEMANI LANGKAH MU
307
PIJAKAN SEJARAH
308
HATI INI HANYA RINDU
309
TAK ADA LAGI (selain dirimu yg aku cari)
310
PORTAL WAKTU
311
HINGGA HARI MENANTINYA WAKTU TETAP IRINGI LANGKAH KU
312
TAK ADA YG BISA MEMBUAT DIRIMU JAUH DARI KU
313
TERSEMYUM LAH (andai kau tahu senyum mu itu indah)
314
SEAKAN JATUH CINTA LAGI
315
TAK TERBATAS WAKTU
316
DEMI LAMBANG MONAS DI DADA
317
RESIKO DI BALIK PILIHAN
318
HARMONIS BUKAN EGOIS
319
KAU YANG TERINDAH UNTUK KU
320
TERINGAT MASA LALU
321
LAIN DARI YANG KEMARIN
322
SALING BICARA, TUKAR CERITA, BERBAGI RASA
323
ARTI HADIRMU
324
PEMBENTUKAN KARAKTER
325
MENYAMBUT PAHLAWAN
326
KABAR DARI MASA LALU
327
VOCATION
328
SI CANTIK DAN MANJANYA MOMMY
329
MENJAGA NADIA
330
KELUH KESAH SEORANG IBU
331
MEMAHAMI BEBAN ITU
332
DI LUAR KEBIASAAN
333
FRIENDSHIP
334
KESEDIHAN
335
TRAUMA
336
BERIKAN RUANG UNTUK RINDU
337
TEGAR
338
YANG MANIS
339
MESKI BERAT KAU TAK MERASA SENDIRI
340
COBA UNTUK TETAP BERDIRI (jalani mimpi)
341
UNTAIAN MAKNA
342
KETIKA KAU ADA DI SAMPING KU
343
LAGI DAN LAGI
344
MISI RAHASIA
345
PELANGI SELEPAS HUJAN
346
MULAI KERASAN
347
MELANGKAH PASTI
348
DARI HATI
349
SEPERTI SEHARUS NYA
350
JEJAK LANGKAH
351
PEMBUKTIAN
352
LAGA PERDANA DI EROPA
353
HASIL POSITIF
354
BERHARAP
355
TUGAS NEGARA
356
KEMBALI MENYATU
357
KEMBALI MEMIMPIN
358
KEMBALI PULANG
359
PADAT NYA SEPAKBOLA EROPA
360
PRINSIP
361
WAKTU TERBAIK
362
TAMU JAUH
363
SEPAKBOLA MODEREN
364
RASA CINTA
365
SI BONTOT
366
KEMBALI BERTUGAS
367
MERAIH IMPIAN
368
MENGUKIR NAMA MU DI SANA
369
PRINSIP ANAK LAKI LAKI
370
BELAJAR MANDIRI
371
WAKTU TERBAIK BERSAMA KELUARGA
372
DAMAI KAMI SEPANJANG HARI
373
KEMBALI BAHAGIA
374
GAK ADA KATA ISTIRAHAT
375
SEMUA DEMI KAMU
376
SIHIR SANG KIPER
377
SEKARANG ATAU TIDAK SAMA SEKALI
378
HISTORY MAKER
379
DI BALIK HARI INI
380
TINGKAH LAKU ENZO
381
SURGA KITA
382
CINTA PERTAMA ANAK LAKI-LAKI
383
SEMUA DEMI KAMU
384
SETIA MELAYANI
385
LAGU PANTAI
386
PULAU DEWATA
387
BONTOT KESAYANGAN
388
KEDEKATAN AYAH DAN ANAK
389
KEMBALI TERSENYUM
390
MERAIH MIMPI
391
TEMPAT TERINDAH
392
MENDEKATI MASA
393
MASA PUBER NADIA
394
MASIH DISINI MASIH DENGANMU
395
KEMBALI PULANG
396
MULAI FOKUS PADA SI KEMBAR
397
MENDUKUNG DARI TRIBUN
398
UNTUK DI KENANG
399
3 MALAIKAT MEREKA
400
LEMBARAN BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!