tak terasa sudah masuk sebulan lebih pertemanan antara nicole dan ade.
tetapi mereka masih seperti biasanya, keduanya masih samasama canggung ketika sedang bertemu.
bahkan sebenarnya tanpa di sadari, ade mulai merasa ada suatu rasa yang tumbuh dari dalam hatinya.
bahkan nadin pun sudah mengetahui soal ini.
tetapi nadin tidak bisa banyak membantu.
karena menurut dia, masalah hati hanyalah balik lagi pada diri masing masing.
nadin pun pernah mengatakan pada ade,
"lebih baik lo tetap memandang dia sebagai idola saja, dan gak usah lebih."
karena nadin gak mau kalau ade sampai patah hati dan kecewa.
nadin tahu benar sifat dan karakter nicole sejauh ini seperti apa.
bukan niat nadin tidak setuju atau cemburu.
cuma nadin tidak mau terjadi apa apa sama ade yang akan mengganggu karirnya.
ketika sedang asik bermain game "mobile legends," tiba tiba nadin datang menemui ade di ruangan studio miliknya di rumah.
"wooiiii, gak jalan jalan loh? "
tanya nadin.
lalu ade sedikit melengos dan berkata,
"nanti jam satu gue mau ke senayan city."
"pasti lo mau ambil jatah sepatu dan perlengkapan bola lo yaa disana? "
nadin sudah bisa menebak, karena memang ade selain di kontrak dengan jakarta united, dia pun di kontrak oleh brand ternama yang mengeluarkan alat perlengkapan olah raga.
dia pun menjabat sebagai brand ammbassador produk itu di bagian indonesia.
tak heran, koleksi sepatu dan sarung tangan kiper nya sudah ada 4 lemari kaca yang berukuran besar.
lalu ade hanya menganggukan saja.
nadin mencoba membuka obrolan tentang nicole, dia hanya ingin tahu respon ade seperti apa mendengar nama nicole.
"oiya borr, lo udah lama kan gak ketemu nicole? gak ada niat atau gak kangen kah? "
ade hanya menjawab santai.
"ini gue mau ke senayan city bareng dia, karena dia juga ada yang dicari katanya."
nadin kaget, kenapa nicole gak cerita.
sebelumnya, nadin pun sudah pernah membicarakan sesuatu bersama nicole.
nadin pun selalu mewanti wanti agar nicole tidak usah memberi harapan pada ade jika memang dia gak punya rasa sama sekali terhadapnya.
jawaban nicole pun sederhana, gak mungkin juga gue suka sama ade. dia dan ade hanya sebatas teman, karena memang nicole hanya ingin seperti nadin yang memiliki teman dekat.
tetapi nadin tetap waswas dengan ade, karena nadin benar benar melihat dari sorot mata ade, kalau dia memang benar benar cinta nicole, lebih dari sekedar fans.
tetapi ade tetap dengan tujuan nya, dia ingin sekali mengungkapkan perasaan nya, tetapi masih belum berani, karena masih banyak urusan dengan jakarta united.
selang satu minggu setelahnya.
ade kembali sedang berlatih dengan timnya.
karena fokusnya hanya dengan tujuan menjadi juara tahun ini, gak terasa tersisa 2 pertandingan lagi untuk liga selesai tahun ini. tetapi ade belum mau mengambil perpanjangan kontrak dengan jakarta united.
karena dia gak mau buru buru ambil keputuaan. tunggu sampai liga berakhir baru dia putuskan semuanya.
setelah sampai apartement, dia pun langsun menyalakan tv untuk sedikit bersantai setelah latihan tadi.
tiba tiba ponselnya berdering.
dia pun segera mengangkatnya.
"hallooo non"
ya karena memang nicole yang telfon.
"lo sibuk gak? "
tanya nicole.
"enggak tuh. kenapa memang? "
"gue mau minta tolong dong, lo bisa jemput gue gak di lokasi syuting sore ini? "
"lokasinya dimana memang?"
"dicibubur de"
ucap nicole.
"yaudah lo sharelok aja ya"
"okeh, tengkyu yaa"
nicole menutup telfon nya.
lalu ade bercerita panjang lebar soal hal ini ke nadin. bahkan nadin kaget, ternyata ade memiliki rencana ingin menyatakan cinta nya malam ini kepada nicole.
nadin ingin melarangnya, namun dia tidak bisa berbuat banyak, mungkin menurut nadin, biarlah ade tahu yang sebenarnya setelah dia berani menyatakan rasa nya ke nicole.
tepat pukul 16:30 ade mulai bergegas ke arah lokasi yang memang di kirim oleh nicole
dalam perjalanan nya pun tak henti hentinya dia ikut bernyanyi mengikuti musik yang ada di subwover mobilnya. sambil sesekali membayangkan wajah nicole, dan cepat berharap menyatakan cinta nya.
sementara di lokasi nicole syuting.
nicole sudah selesai dan sedang beres beres ingin menunggu ade.
tetapi tiba tiba, tian datang dan langsung menemuinya.
sontak nicole kaget.
"kamu ngapain disini?" tanya nicole.
tanpa basabasi, tian langsung menggenggam tangan nicole, lalu berkata
"aku CINTA kamu, mau kah kau menjadi pacarku? "
nicole kaget mendengar itu.
sambil senyum dia membalas ucapan tian dengan kata. "LOVE U TOO, iya aku mau jadi pacar kamu"
karena memang nicole sudah menunggu lama untuk hal ini.
merkapun langsung berjalan ke arah parkiran sambil genggaman tangan.
nicole terlalu hanyut. sampai dia lupa sedang ada janji dengan ade.
tiba tiba sontak nicole kaget dan hanya bisa diam mematung.
karena memang yang dia lihat di hadapan nya saat ini, ada ade yang sedari tadi memperhatikan nicole dengan tian yang bergandengan tangan ditambah dengan kemesraan kecil kecil.
buru buru nicole mencoba melepas genggaman tangan nya, tetapi tian tidak mau melepaskan nya. nicole pun hanya bisa pasrah.
lalu ade, yang melihat kejadian itu, dia hanya diam sesekali menggarukan kepala sambil di tundukan ke arah bawah.
lalu dia membuka obrolan dengan kata.
"sudah mau pulang kah non?"
nicole pun bingung harus membalas apa, sedangkan tian hanya memperhatikan dengan sedikit bingung.
nicole masih belum bisa menjawab.
tiba tiba tian menghampiri ade dan berkata.
"lo siapa? nicole balik sama gue."
"kenalin gue tian, cowonya nicole."
nicole yang mendengar itupun hanya bisa diam dan merasa tidak enak hati.
karena selama ini nicole selalu bilang kalau dia tidak memiliki pacar.
tanpa basa basi, ade pun langsung berjabat tangan dan mengucapkan, "gue ade teman nicole. yasudah gue pamit balik dulu yaa." ade pun langsung bergegas dan melangkahkan kakinya secepat mungkin.
ingin sekali nicole mengejarnya dan menahan ade untuk tidak pergi, tetapi berat rasanya untuk menggerakan badan nya, bahkan berucap pun dia tak mampu.
melihat hal ini nicole benar benar merasa bersalah. dan dia tidak tahu harus berbuat apa. karena sebelumnya pun nadin sudah cerita, kalau ade akan menyatakan cintanya. tetapi dia juga sudah siap untuk menjawab ungkapan ade jika memang benar ade akan menyatakan.
nicole sedikit merasa tidak tenang dan ingin sekali segera pergi. apalagi nicole sempat melihat wajah dan mata ade yang tiba tiba sendu mendadak. menandakan kekecewaan nya saat itu.
tapi mau gimana lagi, gak di pungkiri, memang nicole mengharapkan tian untuk segera menjadi pacarnya.
lanjut keperjalanan arah apartement, ade terus melajukan mobil nya.
dia hanya ingin cepat cepat sampai dan langsung tidur, karena dia merasakan kecewa yang amat besar atas kejadian tadi.
dia pun tidak ingin bertemu dengan siapa siapa dulu. hanya ingin sendiri.
sementara di perjalanan menuju rumah, nicole dan tian selalu bercanda gurau.
kadang sesekali nicole mengingat wajah ade yang sangat sendu tadi.
dia masih belum bisa ambil keputusan, untuk melakukan apa apa terhadap ade nanti.
tetapi dia pun tiba tiba sadar, kalau sebenarnya memang ade yang selama ini menjadi sosok pelindung dia, kenyamanan dia, juga kebahagiaan canda tawa dia.
cuma dia masih ragu dengan hatinya, belum bisa cepat ambil keputusan.
karena memang dia pun masih belajar untuk terus mengenal ade lebih dalam.
di tempat lain, ade tiba tiba langsung kepikiran dengan jubilo iwata, klub asal jepang yang memang menginginkannya untuk bergabung.
karena memang ade pun sebenarnya suka sekali sama negara jepang, di punya cita cita ingin berlibur kesana, tapi belum sempat, karena dia tidak mau berlibur tanpa pasangan kekasih.
terus berfikir jubilo iwata, hingga akhirnya dia akan ambil keputusan sehari sebelum pertandingan liga berakhir.
dia pun akhirnya sudah memiliki jawaban hatinya.
tanpa ingin ada yang mengganggunya lagi, dia pun segera menonaktivkan ponselnya dan bergegas tidur di apartement, karena tidak ingin pulang ke rumah dulu sampai suasana hatinya membaik.
akhirnya nicole tiba di rumah, dan seperti biasa, tian pun hanya langsung turun dan berlalu begitu saja ke dalam rumah nicole.
disini nicole sadar, jelas berbeda 180 derajat dengan ade, ade yang hanya berteman saja, dia selalu membukakan pintu mobilnya dan langsung mengulurkan tangannya untuk segera turun dari mobil, tapi tian, yang sekarang sudah berstatus pacar, benar benar sangat cuek tanpa mempedulikan dia. dia jadi membayangkan ke depan nnya nanti, bagaimana kalau ada kejadian seperti waktu hangout bareng ade, dan di lokasi itu penuh sesak orang yang datang. apakah tian akan melindunginya seperti ade melindunginya?
nicole di pusingkan dengan semua ini, sebenarnya nicole pun sudah mulai sadar dengan perasaan nya itu, cuma lagi lagi, dia masih menunggu kejelasan tian tentang jalan hubungan mereka, bahkan di luar dugaan, tian setelah tiba tadi langsung mengungkapkan perasaan nya, tanpa pikir panjang nicole pun mengiyakan, karena memang kata kata ity yabg nicole tunggu sejak lama.
pagi ini pukul 08:00 ade bangun dari tidurnya. tanpa lama lama dia pun segera mandi, dan ingin ke suatu tempat untuk meyakinkan jawaban hatinya.
sementara di kamar nadin, nadin sedang merasakan gundah, karena dia merasa bersalah atas kejadian ade, tian dan nicole tadi malam. kalau saja dia tidak terlalu mengenalkan ade dengan nicole, ini gak akan terjadi, dia tahu benar kalau saat ini ade pasti sedang kecewa. di tambah dengan masalah pada tim nya.
dia benar benar ingin menemui ade, tetapi memang ade gak ada di rumah dan ponselnya masih tidak aktif dari semalam.
nadin tahu karena semalam nicole sudah bercerita tentang kejadian ini.
sementara di rumah nicole, dia masih merasa bersalah.
dia ingin sekali menjelaskan yang sebenarnya pada ade,
tapi dia masih takut kalau ade akan menolaknya bertemu.
setelah selesai mandi dan sarapan, ade langsung bergegas menuju tempat yang tadi sudah dia rencanakan.
dalam perjalanan dia hanya tersenyum kecil mengingat momen tadi malam, dia pun mulai mencoba mengikhlaskan semua nya. dia hanya fokus pada karir dan hidupnya kedepan nanti.
diapun tidak ingin ambil pusing, dan ingin semua baik baik saja. karena dia sudah mecerna semua kata kata nadin selama ini.
dan ternyata semua benar yang dikatakan nadin. dia hanya menyesalinya dan tidak ingin itu terjadi lagi.
setelah tiba di tujuan, ade pun langsung menuju arah yang sudah di tentukan.
dan ternyata, dia berada di stadion utama gelora bung karno.
lokasi ini dia pilih sengaja, hanya untuk tahu jawaban hatinya.
dia ingin memandangi stadion ini sepuas puasnya, dan ingin tahu dengan perasaan hatinya, setelah memandangi begitu lama semua sudut stadion. apa yang akan dia rasakan, setelah itu dia akan tahhu jawaban nya.
karena disini dia akan mengenang momen momen idah bersama jakarta united selama 5 tahun ini. di tempat ini juga dia merasakan juara, dan di tempat ini juga awal dia mengenal beberapa sifat dan karakter orang yang berbeda...
setelah hampir 2 jam dia memandangi seisi stadion tiba tiba ponselnya berbunyi.
dan ternyata nicole menelepon nya.
dia pun segera mengangkat, karena memang dia tidak mau nicole tahu kalau dia sedang galau. dia hanya ingin nicole tidak merasa bersalah atas kejadian malam itu yang membuat nya sedikit kecewa dan hampir menangis.
"halooo non kenapa?"
mendengar suara yang santai dan biasa saja, nicole merasa kalau ade sedang berbohong mencoba menutupi kecewanya dengan berpura pura baik baik saja.
"lagi dimana de? " tanya nicole dengan nada pelan dan sedikit merasa malu.
"ohh gua lagi disini, di GBK" ucap ade dengan pasti.
"lagi ngapain? latihan kah?"
"enggak kok hahah lagi duduk duduk aja sambil memandangi seluruh stadion ini. karena memang gua lagi mencari jawaban isi hati gue untuk nasib gue disini."
"memang kenapa nasib lo?"
"gue 1 bulan lagi habia kontrak, gue belum tahu masih akan tetap disini atau mungkin gue pergi dari stadion ini."
"karena memang banyak momen dan kenangan indah disini, berat buat gue melupakan momen itu." ucap ade dengan nada sendu.
nicole pun menyadari, ternyata ade sedang tidak baik baik saja, tetapi dia menutupi semua itu dengan senyum dan tawa palsu.
tetapi nicole tudak bisa dibohongi dengan nada san suara ade tadi.
"oiya de, bisa ketemu gak?"
ade pun langsung menolak.
"waahhh, belum bisa non, gue masih mau sendiri dulu, gue masih harus mencari kepastian buat masadepan gue disini."
"maaf yaa."
tetapi nicole merasa, ade hanya menghindari karena masalah se malam.
sehingga dia pun langsung to the point.
"lo marah yaa sama gue soal se malam?
maaf yaa, gue gak bermaksud kok."
"marah? kenapa harus marah non?
santai lah, memang gue kenapa?
justru gue yang harusnya malu, berani berani nya gue jemput wanita yang memang sudah memiliki kekasih.
bahkan gue pun merasa bersalah sudah menggangu lo."
nicole pun tiba tiba nagis dalam hati, ini benar benar diluar dugaan dia, nicole merasa, sebenarnya dialah sangat bersalah, tetapi ade, masih saja menganggap kalau diri nya lebih bersalah karena sudah mengganggu nicole dan tian.
padahal nicole tahu benar dari nadin, kalau malam itu ade akan menyatakan cinta nya. tapi ade masih saja tidak marah sama nicole, bahkan saat ini pun dia masih mau menerima telefon dari nicole.
rasa bersalah ini semakin besar nicole rasa.
"lo gak ganggu kok de, maaf ya gue gak tahu kalau masalah lo dengan tim terlalu besar, gue benar benar minta maaf atas kejadian se malam. maafin gue."
"santai non, gak ada yang perlu dimaafkan kok, lagian juga gue kan bukan siapa siapa lo. hanya teman, sudah seharusnya gue lihat teman gue bahagia."
"jadi sekarang, lo santai aja, lupain aja, toh gue pun gak menganggap itu hal serius kok. karena ada yang lebih yang harus gue beresin seblum gue benar benar pergi dari tim ini."
"gue mohon lo jangan pergi kemana kemana."
"maaf non, belum tahu gue juga, karena masalah gue belum menemukan titik terang dan jalan keluarnya. jadi 2 minggu lagi gue pasti akan menjawab semuanya."
"maaf yaa non, gue lagi mau sendiri dulu, lagi gak mau di ganggu juga. gue lagi benar benar mau memandangi stadion ini dalm beberapa waktu ke depan, tanpa ada yang menggangu."
ade pun langsung menutup telefon.
tanpa sadar ade pun meneteskan airmatanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 502 Episodes
Comments