Bab 19

Alex seperti orang ketakutan saat ingin menjawab perkataan dari istrinya yaitu Cahaya.

" Eeee i-tu Reno asisten saya. Palingan mau kasih kabar kalau dia udah pergi ke luar kota " ucap Alex seperti ia menutup nutupi sesuatu.

" Ohhh . . . " Ucap Cahaya

Selesai makan malam, kini Cahaya berada di kamar nya sembari menonton tayangan televisi, sedangkan Alex membaca buku di atas kasur empuk dan lembut itu.

" Mas aku laper " ucap Cahaya sembari memegang remot tv itu.

Alex tidak menjawab perkataan Cahaya, ia melirik Cahaya dan langsung mengambil handphone miliknya.

• telfon on

~ Neta ~

{ Halo Tuan ada apa? }

{ Bawa makanan ringan ke

Kamar buat istri saya! }

{ Baik, segera Tuan }

• telfon off •

Cahaya melihat Alex, ia merasa nyaman berada di rumah Alex suami nya yang galak itu. walaupun ia merasa pernikahan ini karena terpaksa dan karena hutang.

Beberapa menit kemudian, vada seseorang yang mengetuk pintu mewah kamar Alex. Dan berkata sesuatu . . .

" Tuan, makanan nya sudah selesai " ucap seorang wanita di balik pintun

" Ya . . .!! " Ucap Alex mendekat ke arah pintu dan mengambil makanan itu.

" Ini Tuan " ucap Neta memberi aneka makanan ringan di atas nanpan besar.

Alex mengambil nanpang itu dan menutup pintu kamarnya tersebut. Ia mendekat ke arah Aya dan meletakkan nampang tersebut di atas meja yang tepat di depan Cahaya.

" Tuh makan! " Ucap Alex yang ikut duduk di sofa dan menonton televisi.

" Makasih " ucap Cahaya yang menunjukan wajah imut nya.

" Membosankan kan! " Ucap Alex mengganti siararan tv itu.

" Jangan di ganti. . .! Aku mau yang itu " ucap Cahaya mengambil remot tv itu dari Alex.

" Ck . . .! " Ucap Alex yang bangkit dari sofa dan pergi menuju luar kamarm

" Mas Alex mau ke mana? " Ucap Cahaya

" Mau keluar lah, masa mau tidur " ucap Alex membuka pintu kamarnya itu.

" A-aku ikut boleh? " Ucap Cahaya bangkit dari sofa.

" Gak!vKamu lagi hamil anak saya, lagian udah malam kamu tidur aja "

Ucap Alex pergi meninggalkan kamar nya.

Setelah 3 Jam kurang lebih Alex pergi, Cahaya tidak bisa tidur di dalam kamar itu padahal waktu sudah menunjukan pukul 12.25 malam.

" Mas Alex belum pulang juga. Dia kemana sih? " Guma'm Batin Cahaya.

Cahaya menunggu lama di atas kasur, karena ia khawatir Alex terluka, akhirnya ia keluar kamar dan mencari pelayan yang tau ke mana Alex pergi.

**Di dapur**

" Kalian ada yang tau Alex ke mana? " Ucap Cahaya memperhatikan pelayan yang masih sibuk membereskan dapur padahal sudah malam.

" Biasanya ke bar nyonya " ucap salah satu pelayan.

" Ke bar? Masa Iyah sih " ucap Cahaya

" Iyah non, kalau udah malam pasti ke bar sih.

Kalauc gitu saya permisi nyonya " ucap Pelayan itu pergi meninggalkan Cahaya.

" Ehh bentar,caku boleh minta tolong ?" Ucap Cahaya memberhentikan sang pelayan.

" Tentu, non mau minta tolong apa? " Ucap Sang pelayan kembali menemui Cahaya.

" Suruh supir nya Alex buat antar saya ke bar tempat Alex " ucap Cahaya menyuruh sang pelayan.

" T-tapi kan udah malam non,cmending nyonya di rumah aja " ucap sang pelayan khawatir.

" Tolong dong. . ., Saya gak mau Alex kenapa kenapa di sana " ucap Cahaya memegang tangan si pelayan.

" Y-yaudah deh non, tapi jangan kasih tau Tuan kalo saya yang nyuruh supir " ucap sang pelayan.

" Yaudah itu aman, panggilin ya saya mau ke kamar ganti baju " ucap Cahaya pergi meninggalkan si pelayan.

**15 menit kemudian

" Ayo pak " ucap Cahaya pada supir tersebut

" Iyah non mari " ucap sang pelayan yang membukakan pintu mobil.

Cahayacmasuk ke dalam mobil dan duduk dengan santai,cyang terkadang memegang perut mungil nya yang berisi anak nya dan Alex.

" Pak masih lama? " Tanya Cahaya pada supir

" Bentar lagi non, sekitar 10 menit lagi " ucap sang sopir yang masih fokus pada jalanan mobil.

" Yaudah buruan ya pak " ucap Cahaya

Selesai sampai di depan bar yang biasa Alex datangi, supir membukakan pintu mobil untuk Cahaya yang berada di dalam mobil tersebut.

" Silahkan nyonya " ucap sang supir

" Makasih " ucap Cahaya keluar dari dalam mobil putih tersebut.

Cahaya masuk ke dalam bar tetapi tidak di ikuti oleh supirnya Karena takut di marahi oleh Alex, Cahaya masuk ke dalam bar yang ramai akan wanita wanita sexy di dalam bar tersebut dan pria pria yang menari bersama wanita wanita sexy itu.

Cahaya bertanya pada salah satu pelayan wanita bar itu yang mengikat rambutnya dan memegang minuman keras yang berwarna agak kekuningan.

" Permisi, saya mau nanya Alex di mana ya? " Tanya Cahaya dengan wajah polosnya.

" Alex, di sini banyak nyonya yg bernama Alex " ucap Sang pelayan wanita itu.

" Eee nama nya Alexander anaknya Tuan Arga " ucap Cahaya dengan polos.

" Oh, ada di ruangan sebelah sana, saya permisi " ucap sang pelayan yang pergi meninggalkan Cahaya.

Cahaya pergi menuju ruangan yang ditunjuk oleh sang pelayan tadi, ia melintasi banyak orang yang bermabuk mabukan.

Cahaya sekarang sudah tepat di depan pintu rungan itu, ruangan itu terlihat seperti kamar sewa yang berada di bar.

Cahaya membuka pintu ruangan itu yang tidak terkunci, betapa kagetnya ia melihat wanita berpakaian sexy yang sedang membuka pakaian Alex suaminya.

" Mas Alex!! " Teriak Cahaya melihat Alex yang sekarang hanya mengenakan celana panjang nya.

" Cahaya kamu kok di sini? Ucap Alex mendekati Cahaya.

" Mas ini apa apaan? Ucap Cahaya yang mengeluarkan setetes air matanya.

" Ck! udah udah jangan nangis, saya bisa jelaskan " ucap Alex memeluk tubuh Cahaya dan menutup pintu kamar itu.

" Mas jahat banget sih!! Siapa wanita itu mass? Ucap Cahaya berusaha melepas pelukan Alex dan terus mengeluarkan air mata.

" Dia kok bisa ke sini sihh " batin Alex yang terus memeluk tubuh Cahaya.

" Aduh siapa sih wanita pengganggu ini baby? " Ucap Wanita sexy itu yang mendekat ke arah Alex.

" Mas Alex jahat banget sih!! Lepasin saya mas lepasin Cahaya " ucap Cahaya yang terus menangis sembari memukul bidang dada Alex.

" Lepasin aja dia baby " ucap Wanita Sexy itu yang menyentuh bahu Alex.

Alex melepas pelukan nya dan menampar wanita sexy itu dengan itu dengan sangat keras.

PLAKK!!

" Diam Anda!! " Ucap Alex dengan nada tinggi nya.

Cahaya terdiam melihat Alex suaminya yang pertama kali ia lihat memukul seorang wanita.

" Ini uang Anda dan jangan ganggu saya lagi! " Bentak Alex kepada wanita sexy itu dan melempar lembaran uang berwarna kemerahan dan mengambil baju milik Alex.

Alex memakai baju miliknya dan menggandeng Cahaya yang masih menangis karena perlakuan wanita malam itu pada Alexander.

" Ayo kita pergi " ucap Alex memegang tangan Cahaya.

Cahaya sudah tak berdaya dan tertarik oleh Alex yang menariknya kedalam mobil hitam mewah yang terparkir.

Sopir Alex melihat Cahaya sudah pergi bersama Alex pun pergi mengendarai mobil putih yang mengantar Cahaya tadi ke bar tempat Alex berada.

Alex membawa Cahaya masuk ke dalam mobil berwarna hitam itu dan menutup pintu, lalu Alex masuk ke dalam mobil dan memakai sabuk pengaman dan mengendarai mobil nya dengan kecepatan penuh.

" Mas kenapa tega sih sama aku haa?!! Hiks hiks "

Ucap Cahaya sembari menangis di dalam mobil itu.

" Udah kamu jangan nangis, saya minta maaf sayang " ucap Alex yang pertama kali memanggil Cahaya " Sayang "

" Berarti selama ini mas Alex cuman butuh tubuh aku aja kan!! Terus mas Alex pergi sama wanita wanita malam itu?cHiks hiks " ucap Cahaya sembari menangis.

" E-enggak gitu, udah dong jangan nangis lagi " ucap Alex.

Selama perjalanan, Cahaya dan Alex tidak berbicara sedikit pun tetapi Cahaya masih menangis sembari menatap kaca jendela mobil itu.

**Sesampai di sebuah hotel

" Hiks hiks, mas ngapain ke hotel mewah gini? Mas mau sewa wanita haram lagi ha? Ucap Cahaya dengan wajah sudah di penuhi air.

Alex tidak menjawab Cahaya, ia keluar dari dalam mobil dan membuka pintu untuk istrinya yaitu Cahaya.

" Keluar " ucap Alex membuka pintu mobil itu

" Gak mau!! Aku mau pulang aja ke rumah Aya yang di kampung, mas Alex tuh jahat sekaligus bre*gsek!! " Ucap Cahaya.

" Ayo Aya!! " Ucap Alex menarik tangan Cahaya sampai ke luar dari mobilm

" Aww . . .! Mas lepasin tangan aku, sakitt "

Ringik Cahaya yang berusaha melepas tangan nya dari genggaman tangan Alex.

Alex menyeret Cahaya masuk ke dalam hotel mewah itu, saat masuk Alex di sambut oleh karyawan karyawan hotel itu.

" Tuan kamar pribadi Anda sudah kami renofasi dan sudah selesai " ucap Salah satu karyawan.

Alex tidak menjawab, ia kembali menarik tangan Cahaya walaupun Cahaya sudah menangis kesakitan di bagian lengan tangan nya karena di tarik oleh Alex dengan kasar.

Alex tepat di depan sebuah pintu kamar,cia membuka pintu itu dan menutup nya kembali dengan keras dan membunyikan suara bantingan pintu.

Alex menjatuhkan tubuh Cahaya di atas kasur empuk itu dengan kasar sekaligus memarahi Cahaya.

" Aww . . .!! Tangan saya sakit mas " ucap Cahaya memegang lengan tangan nya.

" Saya akui saya salah karena saya ingin meniduri wanita lain! Tapi bukan berarti kamu bisa- " ucap Alex terpotong oleh Cahaya.

" Udah mas diam aja, hiks hiks karena mas kaya jadi mas bisa buang wanita seenak nya aja! Hiks hiks " ucap Cahaya yang masih setia menangis.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!