Setuju

****

Setelah cukup lama Cahaya menunggu di depan pintu ruangan itu, akhirnya Alexander dan ibunya keluar dari ruangan itu.

" Kok lama banget si Bu di dalem, bicarain apa? Tanya 'Cahaya pada ibunya.

" Eh Cahaya, gak ada apa-apa kok " ucap ibu Cahaya.

Skip malam

Alex turun dari kamar nya melewati tangga dan langsung menuju meja makan.

Di meja makan tersebut terdapat ibu Cahaya yang sedang menyajikam makanan makanan mewah.

" Eh Bu, Aya mana? Ucap Alex sembari melihat lihat sekitar.

" Dia lagi mandi tuan" ucap ibu Cahaya yang langsung berdiri tegak.

" Saya tadi kan sudah bilang, jangan panggil lagi saya tuan! " Ucap Alex pada ibu Cahaya.

" E-eh maaf, saya lupa kalau saya harus panggil nak " ucap ibu Cahaya dengan gugup.

Di pembicaraan antara ibu Cahaya dan Alex adalah, tentang pernikahan Cahaya dan Alex,

Ibu Cahaya yang tergiur uang langsung menyetujui pernikahan Putri nya.

Terutama yang menjadi menantunya adalah seorang CEO kaya raya, Siapa saja pasti tidak akan menolak pernikahan tersebut.

" Cahaya di kamar mandi di sebelah mana? Tanya Alex kembali pada ibu Erina.

" Di kamar tempat Cahaya beristirahat nak "

Jawab Ibu Cahaya pada Alex.

Alex tidak membalas perkataan ibu Cahaya, dia langsung bergegas pergi meninggalkan meja makan dan menuju kamar Cahaya.

" Cahaya, Aya . . . Apa kau di dalam " teriak Alex yang berada di depan pintu.

Cahaya yang saat itu sedang berada di kamar mandi tentu tidak mendengar ucapan Alex.

Tanpa basa basi Alex langsung membuka pintu kamar Cahaya.

*Klekk

" Dia tidak mengunci pintu " batin Alex

Alex langsung menuju kamar mandi tempat Cahaya berada, dia tepat berada di depan pintu kamar mandi itu.

Alex langsung ingin mengetuk pintu itu dan tiba tiba, Cahaya langsung keluar dari kamar mandi.

Alex tampak kaget melihat tubuh Cahaya yang sebagian nya di lilit oleh handuk.

" Aaaa . . . . " Teriak Cahaya melihat Alex

" Heii diam lahh " ucap Alex yang langsung menutup mulut Cahaya.

" Tuan lepasin jangan sentuh saya " ucap Cahaya yang langsung menjauh kan tangan Alex.

" Tuan ngapain ke sini, mau ngintip saya mandi ya? Dasar pria m3s4m! Ucap Cahaya yang membuat Alex marah.

" Kau bilang saya mesum ? Dasar kurang ajar! " Jawab Alex yang langsung mencekram tangan Cahaya.

" Aww . . . Sakit lepasin tolong lepasin " ringik Cahaya.

Alex yang kasihan mendengar ringikan Cahaya langsung melepas cengkraman tersebut.

" Lain kali kalau mandi itu pintu di kunci! Ucap Alex.

" I-iya mending Tuan pergi sanaaa, saya malu " ucap Cahaya yang hanya mengenakan handuk.

" Haa malu? Setelah menikah nanti saya akan melihat seluruh tubuh mungil mu " ucap Alex sembari menunjukkan senyuman nakal nya itu.

" Tuan jangan ngada-ngada, cepat pergi! Ucap Cahaya yang langsung membuat Alex keluar dari ruangan itu.

" Setelah itu turun lah, kita makan malam bersama " ucap Alex yang langsung keluar dan menutup pintu itu.

*Skip

Cahaya turun dari kamar nya dan langung pergi ke meja makan. Alex yang melihat pun sontak menarik tangan Cahaya duduk di samping nya, sedangkan ibu Cahaya duduk di depan mereka.

Di sana terpampang meja makan berukuran besar dan makanan makanan mewah lainnya.

" Tuan, banyak sekali ini? Apa kau sanggup menghabis kan nya? Tanya Cahaya.

" Chk . . Tentu tidak, aku memesan makanan ini untuk aku, kau, dan calon ibu mertuaku " jawab Alex dengan tertawa kecil.

" Saya makan nanti saja, saya gak mau ganggu kalian " ucap Ibu Cahaya yang langsung pergi meninggalkan meja makan.

" E-eh buk Aya ikut " ucap Cahaya yang langsung berdiri.

Alex yang tak ingin Cahaya pergi langsung menarik tangan Cahaya.

" Duduk saja nona "

" I-iya tuan " jawab Cahaya.

Selesai makan, Alex dan Cahaya pun berbincang bincang sebentar.

" Cahaya ibu mu sudah setuju dengan pernikahan kita, ku harap kau juga setuju " ucap Alex.

" Saya belum siap tuan untuk menikah! Jawab Cahaya dengan penuh kesal.

" Saya tidak perduli, saya sudah menempatkan tanggal pernikahan kita " ucap Alex yang sedang mengambil jus.

" A-APAA? Saya kan gak setuju " ucap Cahaya.

" Kau ini sangat lucu , sudah bagus saya kasih ide ini untuk lunasin utang kalian, bahkan saya malah ngeluarin banyak uang untuk ibumu.

" tapi ka- " ucapan Cahaya langsung terpotong oleh Alex.

" Sstth . . . Gak ada tapi tapi, besok kau ikut dengan ku memilih gaun pernikahan! Ucap Alex yang sontak membuat Cahaya kaget.

" B-besok? " Tanya Cahaya.

" Apa kau tuli nona? Ya besok! "

" Kalau kau tidak setuju maka kali- "

" I-iya tuan saya setuju " ucap Cahaya memotong pembicaraan Alex.

Cahaya sebenarnya tidak ingin berkata begitu, tetapi entah mengapa mulut mungil nya mengeluarkan perkataan tersebut.

" Uhuk , uhuk , kau setuju ? " Alex yang sedang menikmati jus itu langsung tersedak mendengar ucapan Cahaya.

Karena Cahaya takut jika Alex akan mengancam mereka lagi, dia pun terpaksa mau menikahi Alexander.

" I-iya tuan, besok saya i-ikut " ucap Cahaya dengan gugup.

" Bagus akhirnya kamu mau juga, mulai sekarang jangan panggil saya Tuan! Paham ucap Alex.

" J-jadi saya manggil apa? Tanya Cahaya.

" Mas Alex!

" O-oke tuan, eh mas Alex "

* Skip udah pagi

Cahaya terbangun dari tidur nya dan langsung beranjak ke kamar mandi.

Alex yang saat itu tak sabar untuk pergi bersama Cahaya, dia langsung mandi dan memakai jas hitam nya.

Cahaya pun turun dari kamar nya dan melihat Pelayan pelayan cantik sedang bekerja.

" Mas Alex mana? Tanya Cahaya pada salah satu pelayan cantik bernama Tika.

" E-eh nyonya, tuan Alex belum bangun " ucap Pelayan itu.

" Oh okeh makasih " ucap Cahaya berterima kasih pada pelayan itu.

" Huhh . . . Untung Mas Alex belum bangun, Soalnya saya males banget ketemu sama dia " gum'am Cahaya dalam batinnya.

" Hai Cahaya, good morning " sapa Alex pada Cahaya.

.

" Eh M-mas, pagi juga " jawab Cahaya.

" Gimana sudah siap untuk berangkat ke kota? Tanya Alex.

" Kita kan belum makan mas, apa lagi ini masih pagi " ucap Cahaya.

" Yaudah kita makan dulu baru pergi cari gaun " ucap Alex yang langsung beranjak jalan menuju meja makan.

" O-oke mas " ucap Cahaya menyusul Alex.

Selesai makan

" Cahaya ganti baju gih biar langsung berangkat " ucap Alex.

" Bentar mas, saya mau nyari ibu saya " ucap Cahaya.

" Astaga saya lupa kasih tau, ibu kamu lagi pergi ke mall bersama bodyguard saya dan pelayan saya "

" Ngapain mas? Tanya Cahaya penasaran.

" Belanja keperluan buat acara pernikahan kita " jawab Alex yang langsung menarik tangan Cahaya pergi.

" E-eh saya mau di bawa kemana mas? Tanya Cahaya.

" Udah ayo ikut aja "

Cahaya pun mengikuti Alex menuju ruangan

" Kita ngapain ke sini mas? Tanya Cahaya.

" Pake nanya lagi, cepat masuk di dalam ada pelayan saya untuk hias kamu " ucap Alex yang membawa Cahaya masuk.

Cahaya pun masuk kedalam ruangan besar itu, sementara Alex menunggu di depan pintu ruangan itu.

Benar saja, di dalam ruangan itu banyak pelayan pelayan cantik.

" Nyonya silahkan di pilih pakaian nya " ucap Salah satu pelayan.

" Saya gak tau mau yang mana, soalnya banyak banget, kamu aja yang milihin " ucap Cahaya menyuruh pelayan itu.

" Baik nyonya, tunggu sebentar ya saya ambil kan yang bagus "

Selesai berdandan

Cahaya langsung keluar dari ruangan itu menemui Alex, Alex yang melihat Cahaya pun sangat kaget melihat wanita secantik itu.

" Eh mas ko bengong? Gak cocok ya sama saya pakaiannya? Tanya Cahaya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!