Membentak

Hp ibu Cahaya pun berbunyi menandakan ada yang menelefonnya.

{Halo ada apa sayang}

{ Gapapa buk, Cahayq cuman kangen, ibu apa

kabar?

{ Ibu sehat kok. Dah lah Aya, kamu jangan pikirin Ibu, ibuk di sini udah seneng banget}

{ Iya t-tapi kan Cahaya sepi ga ada ibuk }

{ Udah nanti kamu juga terbiasa }

{ T-tapi- }

Saat Cahaya ingin berbicara ibu Cahaya langsung mematikan telefon nya, dan Cahaya di kagetkan suara ketukan pintu di dalam kamar.

Tok tok tok!

" Siapa ya tengah malam? Mas Alex mungkin " batin Cahaya.

Cahaya tanpa basa basi Cahaya beranjak dari kasur dan membuka pintu kamar tersebut.

Cklek

" Lama bener bukanya " ucap Alex yang langsung masuk ke dalam kamar tersebut.

" M-mas kok lama pulang? " Tanya Cahaya yang langsung menutup pintu.

" Emang kenapa? Udah lah saya mau mandi " ucap Alex dengan sifat cuek nya.

" Kok mas Alex jadi gini sih?! Cuek amat " batin Cahaya.

Alex membuka jas nya dan menuju kamar mandi, sedangkan Cahaya duduk di atas kasur sembari memainkan handphonenya.

Tiba tiba saja suara dering terdengar di telinganya, ia mengecek hp nya tidak ada yang menelefonnyam

ia beranjak dari kasur menuju sofa yang menjadi asal bunyi dering tersebut. Cahaya langsung melihat handphon nya Alex tergeletak.

" Hp mas Alex, aku ambil aja kali ya " batin Cahaya.

Tanpa basa basi Cahaya mengambil hp Alex dan mengeceknya, benar saja ada yang menelefon.

Saat Cahaya ingin membaca nama nya, Alex langsung keluar dari kamar mandi.

" Aya! " Bentak Alex

" E-eh mas maaf " Ucap Cahaya meletakkan hp Alex.

" Mulai lancancang ya! Jangan sentuh hp saya! " Bentak Alex yang membuat Cahaya takut.

" M-maaf mas t-tadi ada yang n-nelefon " ucap Cahaya takut dengan bentakan Alex barusan.

Alex langsung mengambil handphonenya dan memarahi Cahaya.

" Saya ingatkan ya! Jangan pernah sentuh hp saya tanpa izin dari saya!! " bentak Alex

" I- iya mas maaf " ucap Cahaya dengan menundukkan kepala nya.

**

Waktu menunjukkan pukul 24.52 malam

Alex masih sibuk dengan laptop nya, ia memainkan laptop nya dengan keadaan kamar gelap, dan duduk di sofa mewah nya

Sedangkan Cahaya tertidur nyenyak di atas kasur yang empuk, dan dibalik selimut putih tebal.

Tiba tiba saja saat waktu menunjukkan 00.12 Cahaya terbangun dari tidur nyenyak nya.

" huuaahh . . . Udah jam berapa ya " ucap Cahaya mencari hp nya.

" Jam satu " ucap seorang pria yang tidak lain Alex.

Cahaya yang mendengar itu pun menghampiri Alex yang tengah duduk di atas sofa empuk.

" Mas belum tidur? " Tanya Cahaya sembari mengucek ucek matanya.

" Hmm . . ., Belum " ucap Alex sembari menatap laptopnya.

" M-mas saya minta maaf ya tadi ngecek hp mas Alex tanpa izin " ucap Cahaya menatap Alex.

Alex menarik nafas nya dengan panjang dan membuang nya dengan perlahan.

" Saya minta maaf juga tadi bentak kamu ya " ucap Alex yang pertama kali meminta maaf pada seorang wanita.

" Sini saya mau ngomong " ucap Alex menepuk sofa di samping nya.

Cahaya yang mendengar itu langsung duduk di samping Alex dengan jarak sekitar 20 cm.

" Kok jauhan? " Tanya Alex mendekat ke arah Cahaya.

Cahaya yang risih pun langsung bergeser menjauhi Alex, sedangkan Alex terus mendekati Cahaya sembari memainkan laptop nya.

" Mas ihhh . . . Ngapain deket deket? Ucap Cahaya yang berhenti menjauh karena sudah di ujung sofa.

" Emang salah deket dekat sama istri? " Ucap Alex sembari meletakkan laptop nya di atas meja kaca.

Cahaya terdiam seribu bahasa karena ucapan Alex, ia pun mengahlikan pandanganya dari Alex, sedangkan Alex memandang Cahaya dengan senyum me su m nya.

" Mas ngapain liatin aku terus sih, aku kan risih " ucap Cahaya menatap Alex.

Alex tidak menghiraukan ucapan Cahaya, ia malah mendekati tu4uh mungilnya cahaya.

Cahaya sangat gugup dan sekaligus takut karena Alex mendekati nya.

Deg!

Deg!

Deg!

( Bunyi detak jantung Lia )

" Ihhh kok saya takut sih, padahal kan saya udah pernah lebih dekat di banding ini " ucap Cahaya dengan suara mungilnya dan menutup matanya, karena wajah Alex sudah tepat di wajah Cahay.

" Ck . . . Gitu doang jantung nya kek udah mau copot aja " ucap Alex meledek Cahaya sembari menjauhkan mukanya dari Cahaya.

" E-enggak kok, siapa yang bilang takut " ucap Cahaya mengerutkan kening nya.

Cahaya beranjak dari sofa yang ingin menuju kasur, tetapi saat Cahaya bangkit Alex menarik tangan Cahaya dan menjatuhkan nya di atas pangkuan Alex.

Cahaya yang berada tepat di depan muka Alex langsung menjauh dan bangkit.

Deg

Deg

( Detak jantung Lia )

" Mas apaan sih! " Ucap Cahaya melepaskan tangan nya.

" Katanya gak takut, tapi deg-degan di dekat saya " ucap Alex bangkit dari sofa.

" E-enggak kok, saya cuman kaget " ucap Cahaya dengan perasaan malu.

" Yaudah ayo tidur " ucap Alex beranjak dari sofa dan menggendong Cahaya.

" Mass ihh turunin! " ucap Cahaya memukul bidang d4da Alex.

Alex tidak menghiraukan Cahaya ia malah meletakkan Cahaya di atas kasur empuk tersebut dan menutupi tubuh mungil Cahaya.

" Mas Alex kok perhatiannya gini banget sih " ucap Cahaya dalam batinnya.

Kini mereka pun sudah tertidur di atas ranjang yang sama. Cahaya berbalik arah begitu juga dengan Alex.

***

Pagi pun tiba, waktu menunjukan pukul 06.46 pagi, Cahaya bangun dan berada di dalam kamar mandi ( lagi mandi )

Sedangkan Alex masih tertidur lelap di atas kasur miliknya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!