Alex yang sudah tak sabar ingin melakukannya serta ingin mendapatkan harta papahnya dan langsung ingin memiliki anak dari Cahaya.
" Kita harus memiliki anak secepatnya " ucap Alex mendekati Cahaya.
" T-terus? "
" Kita akan membuat nya malam ini " ucap Alex menatap Cahaya dengan penuh senyum m3s4m nya.
" E-enggak ,kita bisa adopsi anak mas " ucap Cahaya menjauhi Alex.
" Kamu gak mau ibumu terluka kan? Ingat ibumu berada di rumahku Aya! " Ucap Alex mengancam Cahaya.
" Kok bawa bawak ibu aku sih mas " ucap Cahaya dengan wajah takutnya.
" Palingan ibu kamu lagi tidur Aya, bisa dengan mudah di lenyapi- " ucap Alex di potong Cahaya.
" Shhftt, jangan bilang gituu aku gak mau ibu kenapa napa" ucap Cahaya menutup mulut Alex.
" Yaudah jadi mau kan? " Ucap Alex menyingkirkan tangan Cahaya.
Cahaya tidak menjawab pertanyaan Alex, ia hanya mengangguk tanda setuju. Cahaya sebenarnya sudah mulai ada rasa dengan Alex, padahal baru beberapa hari saja bertemu.
" Saya hanya terpaksa, saya gak mau ibu kenapa kenapa " batin Cahaya, mata Cahaya sudah ingin mengeluarkan air, tetapi ia menahan itu semua.
Alex yang sudah tak sabar ia meng3c4p b1bir
Cahaya hingga membuat Cahaya susahh mengambil nafas.
Alex yang sudah selesai di b1bir Cahaya, ia kembali meninggalkan jejak di bagian leher putih Cahaya.
**Dan mereka pun melakukannya**
Pagi hari tiba, pukul menunjukkan jam tujuh pagi, Cahaya dan Alex masih tertidur pulas di atas kasur.
Triiinngg
Triiinngg
Bunyi alaram tersebut terdengar di telinga Cahaya
" Huuaahh, udah pagi ternyata " ucap Cahaya ingin bangun
" Aaaaaa. . .! " Teriak Cahaya yang membuat Alex bangun
" Kenapa kenapa!? " Tanya Alex terbangun dari tidurnya
" Mas pakaian aku manaa?" Ringik Cahaya mencari pakaian miliknya, karena Cahaya sudah tidak mengenakan pakaian, bahkan benang sedikitpun.
" Astaga Aya!, Saya kira ada apa " ucap Alex duduk di atas ranjang.
" Di mana mas? Tanya Cahaya mau membuka selimutnya
" Kau tidak ingat semalam? Pakaianmu itu di lantai " ucap Alex menunjuk pakaian tersebut
" Mas aku boleh minta tolong gam mas Alex yang baik? Ambilin baju aku, pliss soalnya aku mau mandi" ucap Cahaya dengan nada sangat lembut.
" Gak " ucap Alex dengan muka datarnya sembari memainkan handphon miliknya
Cahaya sangat marah karena Alex tidak menurutinya, dan tiba tiba saja.
" Uekk, uekk " ucap Cahaya yang keluar dari mulutnya.
" K-kamu kenapa Aya? " Ucap Alex mendekati Cahaya.
" Kayanya aku mau muntah mas! " Ucap Cahaya menutup mulutnya.
" Yaudah bentar " ucap Alex menggendong Cahaya dan menutupi seluruh badannya menuju kamar mandi.
" Nih kamu masuk " ucap Alex membawa Cahaya masuk dan meninggalkan nya di bawak selimutnya yang sama Alex.
Uuekk
Uuekk
Uuekk
Kenapa dengan Cahaya apa dia sakit gumam Alexsander. Yang hawtir melihat keadan Cahaya, atau dia kelelahan tambah nya.
Aya, Cahaya panggil Alex mengetuk pintu kamar mandi berulang kali. Kamu kenapa Aya? Tanya Alex cemas.
Aku gak papa kok mas jawab Cahaya dari dalam, mungkin cuma masuk angin aja tambah Cahaya.
Cahaya pun keluar dari kamar mandi. Alex yang melihat wajah Cahaya sangat pucat pun tambah khawatir. Beneran kamu tidak papa? Apa perlu aku anter ke dokter ucap Alex.
Tidak perlu mas Alex aku baik baik saja ucap Cahaya. Apa kamu yakin? Tanya Alex memastikan keadan Cahaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments