Jadilah Kekasihku

****

" Jangan ucapkan itu Bu, Cahaya tidak ingin ibu pergi. " Ucap Cahaya kepada ibunya.

" Nona jika kau tidak mau menikah denganku, tetapi jadilah kekasih ku " ucap Alexcander memaksa.

" Cahaya kau ingin ibumu bahagia bukan? Ucap ibu Cahaya.

" Tentu saja Bu . . . " Jawab Cahaya pada ibunya.

" Jika kau ingin ibumu bahagia, jadi lah kekasih pak Alexcander ini Cahaya. Ibu akan sangat bahagia jika kau mau " ucap ibu Cahaya kepada Cahaya.

Alexcander sudah menduganya, ibu Cahaya akan tergiur dengan uang yang dia berikan.

" Aku memberimu waktu satu malamCahaya untuk menjawab nya " ucap Alexcander pada Cahaya.

Setelah mengatakan itu, Alexcander pergi meninggalkan meja makan. Dan langsung saja pelayan nya membersihkan meja makan tersebut.

Sesampainya di kamar, Alexcander menuju kamar mandi untuk membersihkan diri ke dalam bathtub mewahnya.

Di meja makan Cahaya di panggil salah satu pelayan Alexcander .

" Nyonya Cahaya, kemarilah " ucap pelayan itu.

Cahaya langsung saja menghampiri sang pelayan tersebut.

" Ada apa mengapa memanggil ku? Ucap Cahaya.

" Aku Tasya pelayan baru di sini nyonya "

" Ada apa Tasya? Mengapa memanggil ku? Ucap Cahayq pada Tasya si pelayan.

" Aku ingin nyonya mengantarkan roti kering ini pada tuan, Karena setelah mandi dia ingin makan roti kering ini. " Ucap Tasya meminta tolong pada Cahaya.

" Mengapa harus aku kan ada kau dan yang lainnya, aku tidak mau ahh " ucap Cahaya.

" Tetapi nyonya, karena aku pelayan baru aku tidak mengenal mereka semua, jadi aku minta tolong pada mu " ucap Pelayan tersebut.

" Hmm. . . . Baiklah aku mengantarkan nya, di mana kamar Pak Alexander itu?

" Jika menaiki tangga akan sangat lama karena kamar nya di lantai paling atas, jika nyonya mau naik lift saja. " Ucap Tasya.

" Baiklah, berikan roti nya " ucap Cahaya.

" Bu. . . Cahaya pergi sebentar " ucap Cahaya pada ibunya.

" Iya Cahaya . . . " Jawab ibu Cahaya.

Setelah sampai di depan pintu kamar Alexcander Cahaya malu ingin masuk, karena Cahaya sudah menolak nya tadi.

Saat itu juga Alexcander masih di dalam kamar mandi, lalu Cahaya mengetuk pintu tu kamar Alexcander yang di awasi bodyguard Alexander.

Tok, tok, tok (anggap aja cuyy suara pintu)

Alexander yang di kamar mandi tidak mendengar ketukan pintu tersebut, karena Cahaya sudah lelah mengetuk pintu dia pun membuka pintu nya.

" Wahh pintu nya tidak di kunci, aku masuk saja " ucap Cahaya.

" Hei mau apa kau masuk kedalam kamar Tuan Alex? " Ucap bodyguard itu.

" M-maaf aku hanya ingin mengantar roti kering ini tuan " ucap Cahaya pada bodyguard itu.

" Baiklah silahkan masuk! " Ucap bodyguard itu

Saat itu juga Cahaya masuk dan menutup pintu, saat Cahaya masuk sang Alexander itu keluar dari kamar mandi, sontak membuat Cahaya kaget karena dia tidak mengenakan baju. Hanya mengenakan handuk putih yang di lilitkan di pinggang nya.

" Aaaaaa . . . . . " Teriak Cahayw sembari menutup matanya.

Tentu saja Cahaya kaget melihat penampakan sicpek dan otot Alexcander yang sangat kekar.

" Hei Nona, ada apa mengapa kau teriak?"

Ucap Alexcander menenangkan Cahaya.

" Pakai baju mu tuan " ucap Cahay sembari menutup mata.

" Astaga Cahaya, saya kira ada apa. Mengapa kau menutup mata? Jika kita sudah menikah nanti, makan kau akan melihat lebih dari ini " ucap Alexcander sambil tertawa sedikit

" Jangan harap! Ini roti mu pak, saya letakkan di mana? " Ucap Cahaya sembari menanya.

" Buka matamu lalu taruh di atas meja di depan tv itu " jawab Alexcander

" T-tapi kau harus memakai pakaian dulu baru aku akan membuka mata " ucap Cahaya.

" Hmmm . . . Baiklah "

Selesai memakai pakaian lalu Cahaya membuka matanya dan meletakkan roti kering itu di meja di depan tv.

Cahaya sangat terkejut melihat kamar Alexcander, tempat tidur mewah dan kamar yang sangat besar.

" Wahh . . . Kamarnya sangat indah " ucap Cahaya menilai kamar Alexcander.

" Apa kau mengatakan sesuatu Nona? " Ucap Alex

" T-tidak aku cuma ingin keluar, permisi " ucap Cahaya yang langsung pergi meninggalkan kamar Alexander.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***