Bab 20 Bahaya!!

Bab 20

Bahaya!!

Pagi hari di awal weekand, semua orang beraktifitas seperti biasa dengan kesibukannya masing-masing. Tiada berbeda dengan tokoh utama cerita ini yaitu Tiara.

Hari tekah menjelang sore, tibalah saat waktunya untuk para pekerja pulang.

"Tiara, kamu tidak pulang sekarang?."

"Tidak Ren, kamu duluan saja aku harus lembur. Pekerjaanku yang ditinggal selama dua hari kemarin sangat banyak, huhp."

"Mau aku temani?" saran Rena.

"Tidak usah, ada beberapa yang mau kerja lembur juga jadi tidak terlalu sepi." Tiara senyum lega.

"Ok kalau gitu, aku duluan ya. Hati-hati ada hantu, hi hi hi." Rena cengengesan menggoda Tiara.

"Iya... hantunya kamu! huahaha ha."

Begitulah kedekatan dua sahabat itu.

Waktu sudah menunjukkan jam 9 malam. Sebagian lampu ruangan kantor sudah di matikan.

"Daniel, klien kita yang di Surabaya ingin bekerja sama dalam peluncuran produk baru mereka. Sistem nya juga bagus, aku tidak akan melewatkan setiap kesempatan."

"Baik pak." Daniel berfikir sejenak.

"Pak, gadis yang sedang anda cari. Namanya Tiara. Dia bekerja di bagian desain dan jahit. Apa yang harus di lakukan padanya?."

"Gadis yang mana maksudmu?." tanya Arga.

"Gadis yang mengganggu Pak Arga di atas balkon tempo lalu."

Arga mengingatnya...

"Oh... Biarkan saja! nampaknya dia pekerja keras. Kita tidak boleh memecat orang yang akan menguntungkan perusahaan kita."

Daniel mengerti tapi merasa aneh dengan sikap bos nya kali ini.

"Biasanya orang yang sudah menyinggung pak Arga, siapapun itu tidak akan lama bekerja disini. Ah, sudahlah." batin Daniel.

Tiara meregangkan badannya. Badannya terasa pegal dan menjalar ke seluruh tubuh setelah berlama-lama duduk di depan mesin jahitnya.

"Akhirnya selesai juga...." krek! krek! Terdengar suara kretekan dari tulang tulangnya.

Tiara segera menuju ke gudang untuk menyimpan hasil kerjanya. Dari kejauhan terlihat seseorang sedang memperhatikan gerak gerik Tiara.

"Dia lebih cantik dari kakaknya."

Rama mengamati penampilan Tiara sambil memainkan dagunya sendiri.

Tiara berada di gudang sendirian, dia sedang mengangkat barang hasil pekerjaannya.

"Boleh aku bantu?."

Tiara terkejutkan oleh suara yang tiba-tiba terdengar dari belakang. Setelah menoleh ke belakang ternyata yang memiliki suara yang mengejutkannya barusan adalah Rama.

" Huh! aku kira apa?."

Tiara mengelus dadanya yang hampir terkena serangan jantung.

" Sedang apa kamu disini?!."

Tanya Tiara ketus. Karena orang yang sama sekali belum dia maafkan malah berada di depannya sekarang.

"Aku hanya sedang mencari udara segar. Kenapa kamu bekerja sendirian.?"

Rama tidak menjawab pertanyaan Tiara, malah dia bertanya balik.

"Bukan urusanmu! Lebih baik kamu jangan dekat-dekat denganku. Aku tidak bisa memaafkanmu! Merubah mood ku saja."

Tiara segera beranjak pergi tapi tangannya di tahan Rama.

" Lepaskan! apa yang kamu lakukan!."

Tiara berusaha melepaskan tangannya. Tapi kekuatan tangan Rama jauh lebih kuat sehingga tidak bisa terlepas m

"Setelah aku perhatikan lebih dekat, wajahmu lebih cantik dari pada kakakmu. Lebih baik kamu menggantikan kakakmu untuk menjadi pengantinku, hmm?."

"Lepaskan!."

Plakkkkk!

Tiara memberi peringatan atas kelancangan Rama dan mendaratkan sebuah tamparan yang cukup keras di pipinya.

"Asal kamu tau, orang sepertimu tidak pantas untuk di maafkan. Walaupun kamu berlutut dan berjalan di atas pedang untuk meminta maaf, itu tidak akan sepadan dengan apa yang sudah kamu lakukan terhadap kakak ku!."

Tiara berbalik hendak pergi, tapi Rama mencengkeram tangan Tiara dan mendorongnya hingga ke tembok.

" Sudahlah Tiara ... kamu jangan munafik lagi. Aku akan memberikan semua yang kamu mau asal kamu mau denganku, ya?. "

Tiara berusaha melepaskan diri dari kungkungan Rama. Tapi semakin berontak cengkeraman Rama menjadi lebih kuat.

Melihat Tiara dari dekat, ambisi Rama semakin bergejolak dan ingin memilikinya. Sentuhan badan mereka karena kedekatan jarak sekarang membuat Rama sangat bergairah. Rama hendak mencium Tiara dengan paksa.

"Lepaskan!!! B*eng*ek kamu Rama!!."

Tiara terus menghindar dan berteriak sekuat tenaga. Penolakan Tiara malah semakin membuat Rama menjadi lebih agresif.

"Toloooongg! Toloooongg....!."

Episodes
1 Bab 1 - Awal kisah
2 Bab 2 - Pertemuan pertama
3 Bab 3 Awal dari sebuah dendam
4 Bab 4 - Kakak Beradik
5 Bab 5 - Prasangka
6 Bab 6 - Ada udang di balik batu
7 Bab 7 - Hati yang tergoyahkan
8 Bab 8 Ulang tahun
9 Bab 9 KEJUJURAN
10 Bab 10 Hati yang bersalah
11 Bab 11 Bunga - bunga Cinta mekar
12 Bab 12 Titik terang
13 Bab 13 Umpan
14 Bab 14 Sesuatu yang bernama "hati"
15 Bab 15 Teror!!!
16 Bab 16 Perjalanan Hati
17 Bab 17 Permintaan maaf
18 Bab 18 Kesedihan yang mendalam
19 Bab 19 Hawatir
20 Bab 20 Bahaya!!
21 Bab 21 Terselamatkan
22 Bab 22 Ditangkap
23 Bab 23 Hampir saja
24 Bab 24 Rumah sakit
25 Bab 25 Pindah rumah
26 Bab 26 Cuek
27 Bab 27 Harapan dan dukungan
28 Bab 28 - Sakit
29 Bab 29 Rindu
30 Bab 30 Aneh
31 Bab 31 Pemaksaan
32 Bab 32 Di usir
33 Bab 33 Sebuah keputusan sulit
34 Bab 34 Cinta dan luka
35 Bab 35 Permohonan
36 Bab 36 Malam yang menjadi saksi
37 Bab 37 Masih kecewa
38 Bab 38 Kembali pulang
39 Bab 39 Menjadi tongkat
40 Bab 40 Nasi sudah menjadi bubur
41 Bab 41 Kejam!!
42 Bab 42 - Pertengkaran
43 Bab 43 Sombong dan angkuh
44 Bab 44 - Rencana pertama
45 Bab 45 - Rencana kedua
46 Bab 46 - Kehamilan yang di nanti
47 Bab 47 - Kesalahan yang fatal
48 Bab 48 - Takut kehilangan
49 Bab 49 - Bukan darah dagingku
50 Bab 50 - Tragedi di malam pesta
51 Bab 51 - Rapuh
52 Bab 52 - Aku akan pergi
53 Bab 53 - Surat wasiat
54 Bab 54 - Hanya demi sebuah wasiat.
55 Bab 55 - Pernikahan Arga dan Tiara
56 Bab 56 - Malam pertama
57 Bab 57 - Belah duren yang di pending
58 Bab 58 - Tidak terkendali
59 Bab 59 - Teman kecil
60 Bab 60 - Jebakan?
61 Bab 61 - Akhirnya...
62 Bab 62 - Bulan madu
63 Bab 63 - Bertemu lagi
64 Bab 64 - Cemburu
65 Bab 65 - Terulang kembali
66 Bab 66 - Tanggung jawab
67 Bab 67 - Di madu
68 Bab 68 - Satu atap
69 Bab 69 - Cemburu tandanya cinta
70 Bab 70 - Setengah hati
71 Bab 71 - Gagal
72 Bab 72 - Satu ranjang bertiga
73 Bab 73 - Ke pergok
74 Bab 74 - Kecelakaan yang di sengaja
75 Bab 75 - Baru dapet lagi
76 Bab 76 - Rahasia yang terbongkar
77 Bab 77 - Tidak ada kesempatan
78 Bab 78 - Masa lalu yang membekas
79 Bab 79 - Dendam yang terbalaskan
80 Bab 80 - Kenyataan
81 Bab 81 - Minta Maaf dan Kesempatan
82 Bab 82 - Rencana jahat Alina
83 Bab 83 - Malam yang spesial
84 Bab 84 - Kembali bekerja untuk melindungi
85 Bab 85 - Nayla dan Doni
86 Bab 86 - Kehilangan sahabat
87 Bab 87 - Kesedihan Tiara dan Doni
88 Bab 88 - Dunia seperti runtuh
89 PENGUMUMAN
90 Bab 90 - Sungguh kejam
91 Bab 91 - Selalu ada untuknya
92 Bab 92 - Penyesalan Arga
93 Bab 93 - Melindungi tanpa pamrih
94 Bab 94 - Hamil
95 95 - Menyesal sudah menyerahkan dia kepadamu
96 Bab 96 - Tidak mau kembali
97 Bab 97 - Waduh waduh...
98 Bab 98 - Anak sebagai pengikat
99 Bab 99 - Suami siaga
100 Bab 100 - Putri kecil Kirana
101 Bab 101 - Naluri
102 Bab 102 - Hasrat yang tidak bisa di tolak
103 Bab 103 - Anak tiri
104 Bab 104 - Kirana & Sandra
105 Bab 105 - Dua putri Arga Wijaya
106 Bab 106 - Takaran yang berbeda
107 Bab 107 - Penculikan
108 Bab 108 - Jurang yang terjal
109 Bab 109 - Hingga nafas terakhir
110 Bab 110 - End
111 Bab 111 - Generasi Arga Wijaya
112 Bab 112 - Menolak lupa
113 Bab 113 - Galeri
114 Bab 114 - 1 pria 2 wanita
115 Promo karya baru
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Bab 1 - Awal kisah
2
Bab 2 - Pertemuan pertama
3
Bab 3 Awal dari sebuah dendam
4
Bab 4 - Kakak Beradik
5
Bab 5 - Prasangka
6
Bab 6 - Ada udang di balik batu
7
Bab 7 - Hati yang tergoyahkan
8
Bab 8 Ulang tahun
9
Bab 9 KEJUJURAN
10
Bab 10 Hati yang bersalah
11
Bab 11 Bunga - bunga Cinta mekar
12
Bab 12 Titik terang
13
Bab 13 Umpan
14
Bab 14 Sesuatu yang bernama "hati"
15
Bab 15 Teror!!!
16
Bab 16 Perjalanan Hati
17
Bab 17 Permintaan maaf
18
Bab 18 Kesedihan yang mendalam
19
Bab 19 Hawatir
20
Bab 20 Bahaya!!
21
Bab 21 Terselamatkan
22
Bab 22 Ditangkap
23
Bab 23 Hampir saja
24
Bab 24 Rumah sakit
25
Bab 25 Pindah rumah
26
Bab 26 Cuek
27
Bab 27 Harapan dan dukungan
28
Bab 28 - Sakit
29
Bab 29 Rindu
30
Bab 30 Aneh
31
Bab 31 Pemaksaan
32
Bab 32 Di usir
33
Bab 33 Sebuah keputusan sulit
34
Bab 34 Cinta dan luka
35
Bab 35 Permohonan
36
Bab 36 Malam yang menjadi saksi
37
Bab 37 Masih kecewa
38
Bab 38 Kembali pulang
39
Bab 39 Menjadi tongkat
40
Bab 40 Nasi sudah menjadi bubur
41
Bab 41 Kejam!!
42
Bab 42 - Pertengkaran
43
Bab 43 Sombong dan angkuh
44
Bab 44 - Rencana pertama
45
Bab 45 - Rencana kedua
46
Bab 46 - Kehamilan yang di nanti
47
Bab 47 - Kesalahan yang fatal
48
Bab 48 - Takut kehilangan
49
Bab 49 - Bukan darah dagingku
50
Bab 50 - Tragedi di malam pesta
51
Bab 51 - Rapuh
52
Bab 52 - Aku akan pergi
53
Bab 53 - Surat wasiat
54
Bab 54 - Hanya demi sebuah wasiat.
55
Bab 55 - Pernikahan Arga dan Tiara
56
Bab 56 - Malam pertama
57
Bab 57 - Belah duren yang di pending
58
Bab 58 - Tidak terkendali
59
Bab 59 - Teman kecil
60
Bab 60 - Jebakan?
61
Bab 61 - Akhirnya...
62
Bab 62 - Bulan madu
63
Bab 63 - Bertemu lagi
64
Bab 64 - Cemburu
65
Bab 65 - Terulang kembali
66
Bab 66 - Tanggung jawab
67
Bab 67 - Di madu
68
Bab 68 - Satu atap
69
Bab 69 - Cemburu tandanya cinta
70
Bab 70 - Setengah hati
71
Bab 71 - Gagal
72
Bab 72 - Satu ranjang bertiga
73
Bab 73 - Ke pergok
74
Bab 74 - Kecelakaan yang di sengaja
75
Bab 75 - Baru dapet lagi
76
Bab 76 - Rahasia yang terbongkar
77
Bab 77 - Tidak ada kesempatan
78
Bab 78 - Masa lalu yang membekas
79
Bab 79 - Dendam yang terbalaskan
80
Bab 80 - Kenyataan
81
Bab 81 - Minta Maaf dan Kesempatan
82
Bab 82 - Rencana jahat Alina
83
Bab 83 - Malam yang spesial
84
Bab 84 - Kembali bekerja untuk melindungi
85
Bab 85 - Nayla dan Doni
86
Bab 86 - Kehilangan sahabat
87
Bab 87 - Kesedihan Tiara dan Doni
88
Bab 88 - Dunia seperti runtuh
89
PENGUMUMAN
90
Bab 90 - Sungguh kejam
91
Bab 91 - Selalu ada untuknya
92
Bab 92 - Penyesalan Arga
93
Bab 93 - Melindungi tanpa pamrih
94
Bab 94 - Hamil
95
95 - Menyesal sudah menyerahkan dia kepadamu
96
Bab 96 - Tidak mau kembali
97
Bab 97 - Waduh waduh...
98
Bab 98 - Anak sebagai pengikat
99
Bab 99 - Suami siaga
100
Bab 100 - Putri kecil Kirana
101
Bab 101 - Naluri
102
Bab 102 - Hasrat yang tidak bisa di tolak
103
Bab 103 - Anak tiri
104
Bab 104 - Kirana & Sandra
105
Bab 105 - Dua putri Arga Wijaya
106
Bab 106 - Takaran yang berbeda
107
Bab 107 - Penculikan
108
Bab 108 - Jurang yang terjal
109
Bab 109 - Hingga nafas terakhir
110
Bab 110 - End
111
Bab 111 - Generasi Arga Wijaya
112
Bab 112 - Menolak lupa
113
Bab 113 - Galeri
114
Bab 114 - 1 pria 2 wanita
115
Promo karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!