Baru beberapa langkah tiba-tiba lampu di ruangan itu mati.
"Kenapa lampunya mati ya?." heran Tiara.
Mereka berdua kebingungan, pasalnya tempat yang mereka sedang berada di sana hanya memiliki penerangan lampu di sana saja dan tidak terjangkau oleh sinar lampu dari ruangan lain. Bayangkan saja suasananya sangat gelap.
"Kamu tunggu dulu disini, aku akan mencoba melihat apa yang sebenarnya terjadi." Pesan Reyhan.
"Disini...? Aku... ? Sendiri...? Gelap - gelap begini?? Tidak ah! aku takut hantu hi hi hi,"
Tiara malah mengajak orang di sampingnya bercanda. Reyhan hanya tersenyum mendengar candaan Tiara itu dan mulai berjalan hendak mengecek sekitar.
"Reyhaaaaan... Reyhaaaan... kamu mau kemana Reyhaaaaannnn...."
Tiara mengikuti Reyhan di belakang sambil memainkan tangan menakuti nakutinya.
Reyhan berbalik ke belakang dan...
Keppp!
kedua tangan Tiara di genggam oleh Reyhan. Seketika Tiara terdiam.
"Jangan bercanda, kalau tidak ... aku akan menjadi lebih menakutkan dari kemarin."
Reyhan mencubit gemas hidung Tiara sambil tersenyum.
Reyhan meraih tangan Tiara dan menuntunnya.
"Pegang tanganku, kita jalan bersama".
Mereka pun melangkah bersama, sesekali keduanya saling melihat dan beradu pandang. Sorot mata keduanya terpancar menandakan kalau mereka saling menyayangi. Walaupun dalam keadaan gelap karna mati lampu, mereka merasa dunia asmara mereka terang dan indah terasa dunia milik berdua.
Dalam hati Reyhan berkata,
"Aku akan selalu melindungi dan menjagamu. Aku tidak akan membuat mu merasa sedih lagi. Aku akan membahagiakanmu".
Tringngngng,,,,
Akhirnya lampu sudah menyala kembali.
Nampak Reyhan masih menatap Tiara begitu lekat.
Pukkk!
Melihat Reyhan bengong dan terus menatapnya, Tiara mencoba menyadarkan Reyhan menepuk bahunya.
"Hei! Malah melamun, sudah nyala lagi."
Seketika Reyhan tersadar dari lamunan nya. Kemudian mereka berjalan pulang bersama sambil tetap berpegangan tangan.
Tanpa mereka sadari bahwa dari tadi ada sepasang mata yang memperhatikan kebersamaan mereka.
Dia siapa ya? Hmmm. Author juga penasaran hehe.
Saat di parkiran...
"Kamu simpan saja kendaraan mu disini, aku akan mengantarmu pulang."
"Baiklah." Tiara mengangguk.
Krrriuk... krkrkrkrkruk...!
Mendengar bunyi perut yang keroncongan Reyhan melihat ke arah Tiara dan bertanya,
"Kamu lapar? Mau makan sesuatu?."
"He he ... sebenarnya tadi siang aku hanya makan sedikit. Tadinya setelah pekerjaanku selesai aku akan makan lagi, tapi ternyata pekerjaanku selesai larut malam."
Tiara mengerucutkan bibirnya karna merasa kecewa.
"Kalau begitu kita makan malam dulu, kebetulan aku juga belum makan." seru Reyhan.
"Benarkah?."
Sorot mata Tiara berbinar saking senangnya, soalnya memang dia sedang kelaparan.
Mereka berdua masuk mobil dan duduk berdua di depan. Masa Tiara duduk di belakang Reyhan supir kali ha ha.
Saat sudah duduk di kursi, Reyhan menghadap Tiara dan mendekat terus mendekat ... lebih dekat lagi ... Tiara merasa sangat gugup dalam hatinya berkata,
" Apa yang akan Reyhan lakukan?."
Deg... deg... deg... deg...!
Tiara memejamkan mata dan tangannya meremas baju sangat kuat. Sepasang hidung yang mancung dan dua bibir dari orang yang berwajah tampan dan cantik, kini sangat berdekatan bagai tiada jarak.
Tiara terus menutup matanya. Reyhan menelan saliva nya saat melihat bibir merah ranum milik Tiara.
"Sudah."
Tiara membuka satu matanya saat Reyhan mengatakan 'sudah', lalu membukakan kedua matanya.
Canggung pasti, sangkaan Tiara sangat meleset. Dia sudah menduga yang macam-macam, kemudian melirik ke arah Reyhan dan mencoba untuk menenangkan diri.
Jantung nya berdebar-debar kencang seperti sudah selesai berlari. Tiara menghela nafas kemudian mengeluarkan nya dan melakukannya secara berulang.
Reyhan hanya tersenyum melihatnya Tiara yang salah tingkah, walau hatinya pun sangat panas dan bergairah dengan kejadian barusan. Tapi Reyhan tidak berniat melakukan hal yang akan merusak harga diri Tiara.
"Kalau naik mobil jangan lupa pakai sabuknya, agar terhindar dari bahaya."
"He he aku lupa, "
"aku kira dia mau apa."
Tiara merasa konyol sendiri dan memalingkan mukanya ke arah kaca mobil karna malu. Tiara menggerutu pada dirinya sendiri.
"Mau makan apa?."
Reyhan memulai percakapan untuk mencairkan rasa canggung Tiara.
"Apa saja,"
Jawab Tiara sambil tersenyum.
Hati dingin dari seorang Tiara, kini perlahan menghangat karena kehadiran Reyhan dalam hidupnya.
****
Jangan lupa kasih like vote favorit hadiah juga komentar terbaik ny ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
վմղíα | HV💕
iklan meluncur.
2023-04-16
0