Sesuatu yang bernama "hati"
Saat Tiara berjalan dengan tergesa-gesa. Tiba-tiba ada yang menariknya dari samping hingga ke tepi tembok.
"Aaaaaaa!."
Tiara berteriak dan memejamkan mata, lalu mulutnya di tutup oleh tangan orang yang menariknya.
"Tiara jangan berisik! ini aku."
Saat membuka mata Tiara kaget dan membelalakan matanya.
"Hmmm hehem hehem."
Suara tanpa kata dari mulut Tiara di ikuti alis yang bergoyang-goyang mengisyaratkan sesuatu.
"Apa yang kamu lakukan Rey? membuatku kaget saja!"
Reyhan melepaskan tangannya pelan-pelan.
Dengan jarak yang hanya beberapa centimeter kedua mata dua sejoli itu saling menatap. Tatapan yang begitu banyak cinta dari mata keduanya.
Deg deg deg deg...!
Tiara merasa seluruh tubuhnya menjadi panas dan kedua pipinya menjadi merah seperti boneka ozin. Dia ingin menghilangkan jarak itu dan menghindar, tapi dengan santainya Reyhan mengungkungkan kedua tangannya di Tembok sehingga Tiara terkurung di dalamnya.
Tiara menatap mata Reyhan dengan intens dan dengan santai berkata,
"Dua lawan jenis tidak boleh berdekatan seperti ini bahaya lho!."
Reyhan memundurkan badannya hingga berjarak satu meter.
"Kamu harus berhati-hati dengan Rama jangan terlalu dekat dengannya."
Tiara menatap Reyhan penuh arti.
"Sekarang, aku jauh lebih takut padamu."
Tiara mengerucutkan bibirnya. Reyhan pun tersenyum.
"Tiara, aku ingin hubungan kita menjadi lebih serius. Bukan hanya sekedar teman ataupun sahabat."
Reyhan menyatakan perasaannya, sedangkan Tiara menyimaknya.
"Aku ingin menjadikanmu istriku partner hidupku dan ibu dari anak-anak ku. Jadi tinggalkanlah dendam mu dan hiduplah bersamaku hmm?,"
Lanjut Reyhan menganggukkan kepala meminta Tiara setuju sambil menangkupkan kedua tangannya di pipi Tiara.
"Aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu."
Tiara tersenyum getir mendengar tutur kata Reyhan. Dalam hati kecilnya dia merasa bahagia karena berumah tangga dengan orang yang di cintai adalah impian nya sebelum ada rencana balas dendam. Tiara melepaskan tangan Reyhan dari pipinya seraya berkata,
"Aku tidak bisa mengabulkan permintaanmu. Aku sudah menekadkan hidupku untuk balas dendam. Aku tidak ingin suatu apapun menghalangi rencana ku ini."
Tiara berbalik untuk pergi. Lalu Reyhan menahan tangan Tiara dan meyakinkan,
"Aku akan menunggumu sampai kamu bisa melepaskan dendam mu dan aku akan tetap menunggu walaupun kamu tidak membalas nya. Aku akan selalu ada untukmu dan selalu mendukungmu. Aku akan bersamamu dalam suka maupun duka."
Tiara hanya mendengar dan menatap lurus ke depan tanpa menoleh ke belakang, lalu melepaskan pegangan tangan Reyhan dan berlari sambil menitikan air mata.
Di satu ruangan yang sepi tiada orang disana.
Tiara menangis tanpa suara di dalam toilet, ntah apa yang dia tangisi hanya saja dadanya terasa sesak dan sakit karena sudah kejam pada dirinya sendiri dan Reyhan. Tapi Tiara terus meyakinkan diri agar tujuannya tidak tergoyahkan dan rencananya tetap di jalankan.
Tiara mengusap air matanya dan mencuci mukanya agar terlihat lebih segar dan tidak nampak seperti orang yang sudah menangis.
Setelah hatinya merasa tenang dia kembali bekerja lagi.
"Tiara kamu kemana saja? tadi ada orang yang mencarimu," ucap Rena.
"Siapa?."
"Seorang laki-laki, tapi sepertinya dia orang baru soalnya aku baru melihat dia."
Tiara berfikir
"Bukan Reyhan karna Rena pasti tau jika itu Reyhan".
Rena, contoh design yang kemarin aku titip padamu sudah di berikan pada bu Mira?."
"Sudah... dan bu Mira sudah meng acc nya. Kamu berhasil lagi Tiara. ha ha."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Aurora
Duh Reyhan...
2023-03-04
1
Aurora
So swet 😍
2023-03-04
1