Sementara Tiara sedang menenangkan diri di suatu tempat bersama Reyhan.
"Nayla..., tolong susun bunga- bunga ini di tempat yang sudah nyonya perintahkan." seru Sarah di kediaman Arga.
"Baiklah." turut Nayla.
Sarah menghampiri majikannya yang sedang menyiram bunga kesayangannya yaitu bunga melati.
"Nyonya, biarkan saya saja yang mengerjakan semua ini."
Mendengar perhatian dari asisten nya itu membuat Reyna tersenyum dan merasa senang. Tapi itu sudah menjadi hobinya dan berkata,
"Tidak apa-apa ... aku suka dengan pekerjaan ku ini."
Lalu Reyna menyimpan alat siram itu di meja taman.
"Sarah..., Sudah berapa lama mas Arga tidak pergi menemui ayah dan ibu (mertua)?."
"Nyonya... anda jangan terlalu banyak pikiran, mungkin pak Arga masih sibuk dengan pekerjaannya."
"Kamu memang benar Sarah. Mas Arga memang sedang sibuk, dia belum punya waktu untuk mengajakku ke rumah orang tuanya," Tutur Reyna sambil tersenyum.
Reyna berdiri dan berjalan menuju rumah tiba-tiba...
Bruk!
Nyonya besar di rumah itu pun pingsan tidak sadarkan diri. Hal itu membuat semua penghuni rumah hawatir.
" Nyonya..! nyonya! nyonya kenapa?."
Sarah mencoba membangunkan majikannya. Tapi Reyna tidak sadar sadarkan diri.
"Nayla, cepat telpon dan panggil Pak Arga. Minta dia agar cepat pulang dan beritahu keadaan nyonya." perintah Sarah.
" Baik."
Di ruang meeting. Arga sedang menghadiri rapat dengan para klien kerjanya. Di saat pertengahan acara telepon Arga berdering...
"Hallo!."
"Maaf tuan, nyonya jatuh pingsan!." lapor Nayla.
"Apa?."
Wajah panik Arga nampak jelas setelah mendengar kabar dari rumah. Orang-orang yang sedang bersamanya pun bertanya ada apakah gerangan. Lalu Arga menyuruh Daniel untuk mengambil alih rapat tersebut dan segera meninggalkan ruang rapat.
"Daniel... lanjutkan rapat ini, aku akan pulang ke rumah. Aku ada urusan mendadak."
"Baik pak."
Reyna sudah berada di rumah sakit dan di rawat. Arga berada di sampingnya setia menemani.
" Kamu harus sembuh, kamu adalah istriku."
Lalu Arga meraih sakunya dan melakukannya panggilan.
"Rey, kakak mu sedang di rawat di rumah sakit."
"Kakak kenapa???"
Reyhan yang sedang bersama Tiara di luar kota langsung mengatur kepulangan nya, tak lupa Tiara pun ikut pulang.
"Rey, kakak mu sakit apa?." Tiara pun ikut merasa cemas.
"Kondisi fisik kakaku kurang baik setelah kandungannya keguguran. Beberapa kali dia hamil tapi selalu keguguran, hingga dokter menyarankan agar kakak tidak perlu program hamil lagi. Kalau tidak, itu akan membahayakan dirinya."
Setelah beberapa jam perjalanan mereka tiba di depan rumah sakit.
" Tiara, maaf aku tidak langsung mengantarkan mu pulang ke rumah, aku sangat khawatir dengan keadaan kakak ku."
"Tidak apa-apa Rey. Aku juga mau sekalian menjenguk istrinya pak Arga."
Mereka masuk dan naik lift menuju ruangan Reyna di rawat. Setelah tiba di depan pintu,
"Rey, aku tunggu disini dulu ya." Tiara merasa tidak enak jika langsung masuk.
"Baiklah." Rey mengangguk.
Tiara duduk di kursi tunggu depan kamar lalu terdengar suara pintu terbuka.
"Kamu? Sedang apa kau disini?."
Arga merasa heran dengan keberadaan Tiara yang tiba-tiba ada di sana dan bertanya.
"Pak Arga, bagaimana keadaan nyonya? Apa dia baik-baik saja?."
Arga mengernyitkan kening nya. Bisa-bisanya gadis yang ada di hadapannya sekarang sok mengenal istrinya.
"Kamu belum menjawab pertanyaanku sedang apa disini?." tanya Arga lagi.
"Orang ini, selalu saja bersikap menyebalkan, kalau dia bukan atasanku sudah ku jitak kepalamu itu, hmmm!."
Tiara menggerutu didalam hati dan gemas.
"Saya hanya~"
Beelum juga selesai bicara, Arga sudah pergi kembali masuk ke kamar meninggalkan Tiara dengan mulut terbuka. Lalu Reyhan keluar dari ruangan Reyna.
"Maaf, sudah membuatmu menunggu lama." Reyhan merasa tidak enak.
"Tidak apa-apa. Rey, lain kali saja ya aku menjenguk kakak mu. Di dalam sedang ada pak Arga."
Dari arah sebrang, Sarah datang dan menatap heran pada pasangan sejoli itu.
"Tuan Reyhan, anda sudah datang?." tanya Sarah.
"Iya Sarah, tolong jaga kakak baik-baik. Aku ada urusan dulu nanti aku akan kembali menjenguk kakak."
"Baik." Sarah melihat ke arah Tiara dan menyapanya.
Lanjut...
" Rey, perempuan tadi apa dia keluargamu juga?." tanya Tiara.
"Dia asisten kakak ku, dia yang merawat kakak ku di rumah bersama satu asisten lagi. Kenapa? Apa kamu cemburu?" goda Reyhan.
" Aku??? Cemburu? Ha ha mungkin saja." gelak tawa Tiara sambil berjalan duluan dan melangkah kan kakinya dengan cepat.
*****
Jangan lupa kasih like vote favorit hadiah juga komentar terbaik ny ya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
վմղíα | HV💕
iklan datang.
2023-04-17
1