kabar kepulangan Sri ke kampungnya pun telah terdengar sampai ke telinga Paman-Pamannya, Paman dari pihak Ayahnya ini datang ke rumah Sri hanya sekedar untuk minta oleh-oleh dari Sri.tanpa basa-basi menanyakan kabar tentang Sri selama berada di jakarta atau menanyakan kabarnya yang sekarang.
"wah kamu sudah balik kampung Sri, mana oleh-olehnya untuk Paman."
"maaf Paman Sri pulang tidak membawa apa-apa," ucap Sri sambil sibuk mengurus jualan Ibunya.
"alah bilang aja kamu pelit Sri," ucap Pamannya itu sambil berlalu keluar dari rumahnya, entah kemana tujuannya Sri membiarkan Pamannya begitu saja.
Sri membiarkan Pamannya, ia lebih memilih pergi membantu Ibunya menyiapkan kue di dapur yang akan dijual nanti, dari pada harus melayani Pamannya yang sangat dibencinya itu.
Sri ikut berkeliling bersama Ibunya dan di sepanjang jalan banyak remaja-remaja pria yang melirik Sri, maklum karena pulang dari Jakarta Sri bertambah cantik dan sedikit berisi tidak kurus kering lagi seperti dulu dan Sri terlihat modis dengan pakaian yang ia kenakan.
Disaat Sri membantu Ibunya keliling menjajakan kue-kuenya, ia bertemu dengan anak Pamannya yang tadi datang ke rumah, Sri melihat baju yang dikenakan anak Pamannya itu seperti baju miliknya, baju baru pilihan dari Mas David yang ia pilihkan saat berada di butik.
"Ibu... itu baju yang dipake anak Paman sama seperti yang Sri punya ya? Mirip sekali ? "
"mungkin hanya sama Sri, kan baju kamu lagi di jemuran," ucap Ibu Sri menyakinkan anaknya.
Sri pun lalu membiarkan hal itu, karena Ibunya sudah berucap bahwa bajunya berada di jemuran habis dicuci tadi pagi.
Sri dan Ibunya pun melanjutkan untuk keliling dan setelah itu mampir ke pasar untuk membeli keperluan sehari-hari.
Setelah selesai dari pasar Sri langsung menuju jemuran baju di samping rumahnya ia ingin mencek baju-baju yang dicuci tadi pagi apakah sudah kering atau belum, Sri pun terheran-heran melihat baju yang dimaksud tidak ada di jemuran padahal tadi pagi Ibunya mencuci baju itu.
Sri teringat akan anak Pamannya yang memakai baju yang sama dengan miliknya, Sri sangat yakin bahwa baju itu pastilah Pamannya yang mengambil, dan baju yang dipakai anaknya tadi adalah baju milik Sri.
Sri merasa sangat kesal akan perbuatan Pamannya ini tapi Sri tidak bisa berbuat apa-apa kecuali mengikhlaskannya.
...----------------...
Paman Pur berlari setelah menerima kabar lewat telpon dari saudaranya di kampung.
Sambil ngos-ngosan setelah berlari yang cukup jauh untuk menemui Yanto, Paman Pur langsung berbicara dengan nada yang kacau.
"Yanto, aku mendengar kabar kalo Sri sekarang berada di rumah orang tuanya di kampung,"ujar Paman Pur yang berbicara terhela-hela mengatur nafasnya untuk memberi kabar kepada Yanto yang sangat ingin menemui Sri dengan maksud tertentu.
" benarkan itu Paman Pur, aku ingin menemuinya dan meminta Sri untuk menjadi Istriku lagi," ucap Yanto sambil menyampaikan niatnya kepada Paman Pur.
Paman Pur selalu menurut apa maunya Yanto, karena ia masih memiliki hutang yang tak dapat di lunasinya.
Yanto dan Paman Pur pun bergegas untuk mengejar Sri yang berada di rumah orang tuanya di kampung, Paman Pur dan Yanto langsung berangkat setelah bersiap-siap dengan barang bawaannya, menuju kampung halaman Sri
Sebenarnya Yanto telah menjadi duda, ia langsung mendapatkan karma dari apa yang sudah ia perbuat kepada Sri. Yanto yang tinggalkan oleh Tati merasa bahwa Sri lah wanita sabar, serta cantik yang bisa menemani hidupnya sampai hari tua.
Tati adalah sahabat Sri yang telah dinikahi Yanto setelah Sri diantar pulang tanpa kejelasan status oleh Yanto dan Ibunya serta tanpa diberi apapun.
Tati juga mendapatkan perlakuan buruk seperti yang dialami Sri saat menikah dengan Yanto tapi Tati lebih berani untuk membela dirinya, dan pergi meninggalkan Yanto.
ia juga dituduh mandul oleh mertuanya karena tidak kunjung hamil tapi karena Tati lebih banyak pengetahuan dan pintar, Tati menyuruh Yanto untuk tes lab dan ternyata selama ini Yanto lah yang mandul tidak akan bisa memiliki keturunan selamanya. Sebab itu Tati pun pergi meninggalkan Yanto.
Yanto dan Paman Pur tiba di kampung Sri dan langsung menuju rumahnya.
"Tok... Tok... Tok... Assalamualaikum, " suara ketukan pintu dengan suara yang sedikit familiar ditelinga Sri.
"waallaikum salam, " Sri sambil membukakan pintu rumahnya, Sri terkejut bahwa yang didepan matanya adalah Yanto suaminya yang telah membuangnya dulu. tanpa ada kata cerai dari Yanto, Sri masihlah istrinya Yanto, tapi Yanto telah mencampakkannya.
"Sri apa kabarmu sekarang? " sambil menatap Sri,Yanto terkesima dengan wajah cantik Sri yang sekarang.
"alhamdulillah baik, silahkan masuk, " ucap Sri kepada suaminya itu.
" Sri aku kesini mau menjemputmu untuk kembali ke kalimantan lagi Sri, aku masih sayang kepadamu,"ujar Yanto membujuk Sri agar mau kembali kepadanya.
"maaf Yanto, aku sudah cukup sakit hati dengan perbuatan mu serta ibumu, aku berharap kamu mengucapkan kata talak kepadaku sehingga status ku tidak tergantung lagi" ucap Sri kepada Yanto yang saat itu duduk di samping Paman Pur.
Sri bukanlah Sri yang dulu lagi, ia tidak akan mudah menurut kepada orang lain dan tidak akan bisa dibodohi oleh siapapun lagi. Ia telah banyak belajar dari kejadian yang sudah menimpa dirinya.
Yanto tetap kekeh dengan keinginannya untuk membawa Sri pulang ke kalimantan untuk menjadi istrinya lagi.
...----------------...
Sri memberitahukan kejadian itu kepada Paman Herman, dan karena Paman Herman khawatir dengan Sri, ia pun akan menyusul Sri ke kampung.
Paman Herman harus menyelesaikan pekerjaannya dulu membersihkan kolam ikan di rumah Mas David sebelum pergi ke kampung untuk menyusul Sri,
" Pagi Pak Herman," sapa Mas David yang melihat Paman Herman pagi-pagi sekali sudah membersihkan kolam ikan miliknya.
"Pagi Mas David, ini saya sekalian ijin mungkin beberapa hari ke depan saya tidak bisa membersihkan kolam ikan Mas, "
" loh... Kenapa Pak Herman? "
"ini Mas David saya mau pergi ke kampung menyusul Sri, Sri di sana sedang ada masalah Mas David, " ucap Paman Herman yang bercerita kepada Mas David.
" masalah apa Pak Herman? "
"ini lo Mas David, suaminya Sri tiba-tiba datang ingin membawa Sri pergi ke kalimantan lagi. "
" memang dulu kenapa Sri bisa di tinggal oleh suaminya Pak ? "
"dulu Sri dituduh oleh mertuanya mandul Mas, bahkan Sri sampai dipulangkan tanpa kehormatan oleh suaminya dan mertuanya, serta tidak diberikan kejelasan status atau pun uang selama ia ditinggalkan, sekarang kenyataan sudah terungkap setelah ketahuan bahwa suaminya yang mandul, ia mendatangi Sri lagi," cerita Paman herman kepada Mas David.
Mas David merasa iba dengan perjalanan hidup Sri. Ia pun ikut Paman Herman pergi menemui Sri di kampungnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments