Pagi-pagi sekali Sri berangkat ke Bandara bersama Paman Herman, Tante Dewi dan Cindy yang mengantarkan Sri sampai di bandara. Sri mengambil jam penerbangan pukul 8 pagi agar sore sudah sampai di rumahnya.
Hari ini Sri sangat senang karena akan bertemu dengan orang tuanya karena selama beberapa bulan ini Sri hanya berhubungan lewat telpon, dan itu pun kadang-kadang bahkan selama 1 bulan Sri tidak menelpon orang tuanya karena tidak enak dengan Pak RT yang selalu dipinjam telponnya jika Sri sedang kangen.
"ingat ya Sri kalo sudah sampai di kampung kasih tau Paman,telpon Paman ya," perintah Paman Herman.
"baik Paman."
Sri pun lalu berpamitan untuk masuk kedalam agar bisa cek-in sebelum naik pesawat.
...----------------...
Dan disaat itu juga orang tua Sri sangat tidak sabar menunggu kedatangan anaknya yang sudah berbulan-bulan pergi merantau, Ibu Sri dari pagi sudah sibuk memasak makanan kesukaan anaknya itu, dari orek tempe, sambel dan sayur urap kesukaan Sri. Dan adik-adik Sri pun sibuk menyiapkan kamar kakaknya yang sudah lama tidak dipake.
Rencananya Sri akan sampai di rumah pada sore hari, dan ibunya Sri sudah mondar-mandir, celingak-celinguk memandang kearah jalan. Siapa tau mobil yang ditumpangi anaknya sudah terlihat.
Adik-adik Sri yang sedang bermain didekat rumah tiba-tiba lari dan berteriak menuju rumah,
"Ibu kakak datang, Kakak datang, " mereka lari lebih laju dari mobil yang ditumpangi Sri sambil berteriak kesenangan. mobil pun berhenti di depan rumah.
Ibunya sudah berdiri di teras rumah menyambut kedatangan Sri, dengan mata yang sembab ia melihat anak gadisnya yang cantik sangat terurus saat berada di Jakarta dengan pengawasan Paman Herman badan Sri lebih sedikit berisi dari pada saat ia sebelum berangkat ke Jakarta,Sri terlihat lebih cantik dengan baju yang bagus yang ia kenakan, baju-baju itu adalah baju yang sudah dibelikan Mas David waktu di Mall.
Sri berjalan menuju Ibunya. Ia pun memeluk dan mencium ibunya, melepas rasa kangen yang selama ini dipendamnya.
Sementara adik-adiknya sibuk mengangkat dan membawa masuk barang-barang bawaan Sri dari dalam bagasi mobil.
Disaat Sri sedang melepas kangen dengan ibunya, tiba-tiba seseorang laki-laki dengan badan yang kurus mengenakan kaos berwana putih keluar dari rumahnya dengan badan dan kaki yang kaku ia berjalan mendekati Sri yang duduk di teras.
"Masya Allah Bapak...," ucap Sri yang melihat Bapaknya sudah mulai bisa bergerak. Ia langsung mencium tangan Bapaknya, dengan tangis bahagia ia mengusap air matanya. Dan dari tatapan matanya Ayah Sri pun terlihat bahagia walau dengan ekspresi datar di wajahnya.
Ibunya pun ikut meneteskan air mata saat melihat anaknya menangis.
"ayo, ayo kita masuk dulu," ucap Ibu Sri sembari membantu Bapaknya berjalan menuju kedalam.
Sri pun masuk kedalam rumah, di atas meja sudah tersaji makanan yang enak yang dimasak dari tadi pagi oleh Ibunya.
"wah ada orek tempe," ucap Sri yang sambil mencicipi masakan Ibunya itu.
Dengan cepat Ibu Sri menepuk tangan anaknya.
"mandi dulu sana, baru makan. "
"iya," ucap Sri singkat dan menuju ke kamarnya untuk bersiap mandi.
sementara Sri mandi adik dan ibunya menyiapkan makanan yang akan disantap bersama.
Selesai mandi Sri pun ingat bahwa ia belum mengabari Paman Herman kalo dirinya susah sampai di rumah. Sri mengambil telponnya dan menelpon Paman Herman.
"halo Paman, Sri sekarang sudah ada di rumah, maaf ya Sri baru mengabari. "
"iya tidak apa-apa, Paman Tahu pasti kamu masih melepas kangen dengan keluarga," ucap Paman Herman.
"Dan salam buat ibu dan bapakmu ya, " ucap Paman Herman lagi sebelum ia mematikan telpon.
Sri sudah kelaparan dari tadi. Dan ketika Ibunya memanggil dengan cepat ia datang dan mengambil piring.
"makanan Ibu memang yang paling enak, " ucap Sri sambil menambahkan nasi ke piringnya Lagi.
"numpung masih disini kamu harus banyak-banyak makan masakan ibu ya, " ucap ibu Sri yang senang melihat anaknya menambah nasi lagi.
setelah selesai makan Sri membongkar semua barang bawaannya, oleh-oleh yang sudah dibelikan Mas David di bagi-bagikannya kepada para tetangga yang dekat dan untuk Pak RT tentunya, yang selama ini banyak membantunya.
"dek sini coba ini muat nggak buat kamu, " Sri memanggil kedua adiknya sambil melihatkan baju kaos bertulisan jakarta yang dibawakan khusus untuk kedua adiknya.
"hore baju baru," teriak adiknya dan langsung memakai baju itu tanpa melepas baju yang mereka kenakan. Mereka sangat bahagia malam ini, karena sangat jarang mereka memakai baju baru kecuali pemberian dari orang, dan itu pun baju bekas bukan baju yang betul-betul baru.
Sementara Sri sedang bahagia karena berada di dekat orang tuanya di kampung ternyata Mas David. Kesepian karena Sri tidak ada di rumah. Padahal baru satu hari Sri ada di kampungnya.
Pagi hari Mas David melihat Paman Herman yang membersihkan kolam ikan,ia pun langsung melangkah menuju ke kolam ikan dan berbincang sedikit dengan Paman Herman.
"Pak Herman bagaimana keadaanya Sri di kampung? "
"Alhamdulillah Mas David, baik dan sepertinya Sri sangat senang bertemu dengan orang tuanya," ucap Paman Herman yang sambil bekerja membersihkan kolam ikan.
"kapan Sri pulang Pak Herman?"
"cie... Baru juga kemarin Sri nya sampai di kampung Mas David, " ucap Paman Herman yang sambil senyum mengejek Mas David.
Paman Herman tau tentang Sri yang diantar Mas David sampai rumahnya karena di ceritakan oleh Tante Dewi waktu itu.
Mas David langsung berjalan pergi karena ia malu dan keceplosan bertanya dengan pertanyaan konyol kepada Paman Herman. Mas David merasa kesunyian karena Sri pulang kampung walau hanya baru satu hari.
Sementara Sri lupa dengan segalanya yang ada di kota karena ia bersama orang tuanya. Dan tetangganya pun ramai datang ke rumah untuk minta oleh-oleh kepadanya. Tapi di tolak dengan Sri.
Sri yang sibuk dengan bahagia berada di rumahnya sampai tidak menyadari bahwa Ada 10 panggilan tak terjawab dari Mas David.
Sri pun lalu menelpon balik Mas David.
Mas David yang melihat HP nya bergetar karena Sri menelpon balik, lalu sedikit membiarkan untuk membalas kelakuan Sri yang tidak mengangkat telponnya dari tadi. Mas David seperti Remaja labil yang gengsi mengakui kalo ia sedikit kangen dengan Sri.
"halo Sri, " Mas David mengangkat telpon dari Sri.
"halo Mas David, maaf tadi Sri sedang sibuk," ucap sri.
"iya tidak apa-apa Sri, bagaimana keadaan kamu di sana? Dan bagaiman adik-adikmu suka dengan oleh-oleh khas jakartanya? "
"Sri di sini sangat senang dan Bahagia Mas, dan terimakasih Mas David untuk oleh-oleh yang sudah dibelikan," ucap Sri sambil tersenyum dan bahagia atas kebaikan Mas David
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments