Sri dan Paman Herman bersuka cita karena Sri mendapat pekerjaan di rumah Mas David. dan karena lokasinya masih satu tempat, dimana komplek perumahan elit tempat Mas David tinggal adalah tempat Paman Herman bekerja. Sehingga Paman Herman Bisa sambil menjaga Sri kalo-kalo ada suatu hal yang terjadi.
Sri pulang dengan hati yang sangat bahagia dan besok Sri akan mulai bekerja di rumah Mas David.
Sri bahagia karena dia akan mendapatkan uang, karena uang itu nantinya akan dikirim ke kampung untuk orang tuanya dan sisanya akan Sri pakai untuk keperluannya di Jakarta.
Paman Herman dan Sri sampai di rumah. Sri memeluk Cindy yang sedang duduk bermain di depan Tv. DiCium-ciumnya pipi Cindy sambil bilang
"ayo tebak tante Sri dapat kabar gembira apa Cindy," ujar Sri sambil memeluk dan mencium Cindy.
"Tante Sri dapat kabar apa?" Cindy kembali bertanya kepada Tantenya Sri.
"Tante Sri sudah dapat pekerjaan sayang, mulai besok tante sudah kerja dan Tante janji kalo sudah punya uang, Tante akan membelikan Cindy es krim ," ucap Sri yang berjanji kepada Cindy.
"Cindy. Hore...," teriak Cindy sambil memeluk Sri. Cindy merasa senang karena akan dibelikan es krim nantinya oleh Sri
Paman Herman dan Tante Dewi tersenyum dengan melihat tingkah mereka berdua. suasana rumah Paman Herman dan Tante Dewi bertambah ramai ketika kedatangan Sri di rumah mereka.
Tante Dewi menyuruh Sri, Paman Herman dan Cindy untuk makan malam.
" Ayah, Cindy, Sri!" ayo makan dulu. Teriak Tante Dewi dari dapur sambil menyusun semua makanan di atas meja.
" Iya mah," ucap Paman Herman sambil menggendong Cindy menuju dapur.
"iya tante," Sri menyahut dari dalam kamarnya dan sambil melangkah menuju dapur.
Ketika makan Paman Herman memberikan uang hasil bekerjanya membersihkan gudang sore tadi. Sri menerima uang itu dengan senang. Uang itu akan ditabungnya dan akan digunakan nanti saat diperlukan
keesokan harinya Sri berangkat Bersama Paman Herman menuju rumah Mas David. Hari pertama bekerja sebagai pembantu Pribadi Mas David ternyata tidak mudah. Sri tidak tau apa yang harus dia lakukan untuk Mas David. Setelah Sri berpikir panjang Sri akan memulai dengan membawakan makanan ke kamar Mas David dan memperkenalkan dirinya.
"Tok... Tok... Tok.. Selamat pagi Mas david," Sri membuka pintu dan membawakan Mas David sarapan bersama Bibi Ijah yang akan membantunya untuk berkenalan dengan Mas David
" Mas David ini perkenalkan Sri,Mulai hari ini apapun yang Mas David perlukan silahkan memanggil Sri,"Ujar Bibi Ijah menyampaikan kepada Mas David. Dan memperkenalkan Mas David kepada Sri yang berada di samping Bibi ijah.
Mas David hanya diam sambil menatap Bibi Ijah dan Sri yang berdiri di dekatnya
" Kalo tidak ada yang ditanyakan, Bibi Ijah permisi dulu Mas David," ucap Bibi Ijah.
Bibi Ijah pun membiarkan Sri dan Mas David di kamar.
Sri berdiri disebelah sofa tempat duduk Mas David, sambil menunggu Mas David selesai dengan makanannya.
Mas David selesai dengan makanannya dan Sri pun membersihkan meja tempat makan Mas David dan mengantarkan piring-piring itu ke dapur.
Sri kembali Ke kamar Mas David, Sri mengajak Mas David untuk berjemur di pagi hari.
"Mas David kita berjemur sebentar ke luar ya?" sri mengajak Mas David.
"Untuk apa kita berjemur," jawab Mas David.
" Berjemur pagi itu bagus Mas David. Ayah saya yang sedang sakit struk juga saya sering jemur di bawah matahari pagi," ujar Sri.
"Oke terserah kamu saja," ucap Mas David yang sebenarnya malas untuk melakukan hal itu.
Sri pun mendorong kursi roda Mas David menuju halaman dan meletakkan Mas David di tempat yang terkena sinar matahari pagi, sekitar 10 menit dan Mas David terlihat berkeringat. Sri memindahkan letak tempat duduk Mas David di tempat yang teduh dan sejuk.
Sri mengambil kaki kanan Mas David dan memijatnya. Sri sering memijat Ayahnya yang sakit struk. Itu pun bukan sekedar pijitan. Sri sudah belajar pijit tradisional untuk melancarkan peredaran darah. Karena tidak mungkin Sri memanggil orang terus untuk memijat Ayahnya yang sakit sebab terhalang biaya.
Sri memijat kaki Mas David. Mas David memandangi Sri yang memijat kakinya.
Tangan Sri memijat Mas David dengan telaten. Hal itu pun di saksikan oleh Ibu Santi dari dalam rumah. Ibu Santi memperhatikan dengan baik apa yang dilakukan Sri.
Ibu Santi merasa tidak salah pilih dalam mengambil keputusan untuk memberikan pekerjaan menjadi pembantu Pribadi Mas David kepada Sri.
Setelah selesai Sri membawa Mas David ke kamarnya untuk beristirahat. Sementara Mas David beristirahat, Sri pergi ke dapur membantu Bibi Ijah menyiapkan makan siang.
Bibi Ijah merasa senang saat Sri datang membantunya menyiapkan makanan. Karena sudah lama Bibi Ijah tidak mempunyai teman di rumah ini semenjak supir di pecat karena kasus kecelakaan Pak Budi.
" sudah berapa lama kamu ikut Pak Herman di Jakarta Sri?" tanya Bibi Ijah kepada Sri.
" Kira-kira sudah sekitar 1 mingguan Bibi Ijah," jawab Sri
" Berarti nasibmu bagus untuk tinggal di Jakarta Sri, sebenarnya di sini di kota Jakarta sangat sulit mencari pekerjaan apa lagi orang yang tidak memiliki ijasah sekolah," ujar Bibi Ijah
"Sri menganggukkan kepalanya," seakan setuju dengan ucapan Bibi Ijah tentang tidak memiliki ijasah sangat sulit untuk mencari pekerjaan.
Sri melanjutkan pembicaraannya dengan Bibi Ijah sambil tetap bekerja.
"Lalu Bibi Ijah sendiri sudah berapa lama bekerja di sini Bibi Ijah," tanya Sri kepada Bibi Ijah.
"Mungkin sudah sekitar 23 tahun Sri,Bibi Ijah ingat waktu pertama kali kerja disini Mas David masih kecil kira-kira masih umur 5 tahunan," cerita Bibi Ijah.
Waktu yang cukup lama menurut Sri dan pastinya Bibi Ijah sudah mengerti betul sifat-sifat dari isi rumah ini.
Makanan sudah siap di sajikan di meja makan. dan Sri pun menyiapkan makanan untuk Mas David dan mengantarnya ke kamar. Dari lantai atas Sri melihat Ibu santi yang makan sendiri di meja makan. Dan Sri merasa pastilah Ibu Santi merasa kesunyian dimeja makan yang besar itu tanpa adanya kawan. Sri tetap berlalu menuju kamar Mas David untuk mengantarkan makanannya.
Di ketuk dulu pintu kamar Mas David sebelum Sri masuk.dan Sri pun masuk, dilihatnya Mas David sudah duduk di sofa dan pertanda siap makan.
Sri ingin bertanya kepada Mas David kenapa tidak duduk dan makan di bawah bersama Ibu Santi. Tapi sepertinya hal itu terlalu cepat untuk di tanyakan kepada Mas David.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments