Sri dan Paman Herman sudah sampai di Jakarta. Sri yang melihat pemandangan kantor-kantor yang tinggi serta gedung yang tinggi dibuatnya melongo dari dalam bis. Kota yang sangat sibuk tapi tidak membuat masyarakatnya lupa akan keramahan dan tradisi yang ada.
Dari bandara Sri dan Paman Herman mesti naik Bis lagi untuk menuju rumah Paman Herman. Perjalanan yang cukup jauh sehingga Sri tertidur didalam bis yang melaju kencang dijalan raya.
Sri dan Paman Herman tiba di rumah Paman Herman pada malam hari. Sekitar pukul 8 malam waktu setempat.
Sri dan Paman Herman disambut hangat oleh istri dan anaknya Paman Herman yang dari tadi sore sudah menunggu kedatangan mereka.
Waktu Sri dan Paman Herman baru datang terlihat Tante Dewi yang gelisah.
mungkin karena terlalu lama menunggu kedatangan Sri dan Paman Herman Tante Dewi terlihat mondar-mandir di teras rumah sambil celingukan melihat ke sekitar rumah.
Tante Dewi adalah istri Paman Herman dan anaknya bernama Cindy. Anak perempuan yang lucu dan menggemaskan usianya sekitar 5 tahun dan sudah masuk sekolah TK.
Tante Dewi menyambut Sri dengan ramah dan baik, Tante Dewi mengijinkan Sri untuk tinggal di rumahnya sampai kapanpun Sri mau.
Tanpa harus membayar atau bekerja untuk Paman Herman dan Tante Dewi.
Paman Herman dan Tante Dewi adalah sepasang suami-istri yang rumah tangganya cukup harmonis walau keadaan ekonomi mereka pas-pasan.
Itulah pernikahan yang semua orang harapkan, Tante Dewi tau semua cerita tentang Sri karena Paman Herman menceritakannya.
Termasuk tentang Sri yang dipaksa Paman Pur untuk menikah demi melunasi hutangnya pada keluarga Yanto dan sekarang Sri ditelantarkan oleh suaminya Yanto.
Tante Dewi sangat Prihatin dengan keadaan Sri, karena itulah Tante Dewi menerimanya dengan baik di rumah ini. Dan menganggap Sri sebagai adiknya sendiri.
Tante Dewi mengantarkan Sri ke kamar yang kosong, kamar itu berada di bagian belakang dekat dengan dapur. Sri dibiarkan untuk membersihkan dirinya dan menyusun baju-bajunya di lemari. Sri berbaring di kasur yang sudah disiapkan Tante Dewi, begitu nyaman dan hangat kasur ini, sehingga membuat Sri yang sudah kelelahan dari perjalanannya tertidur pulas.
Setelah menyiapkan makanan yang sudah dipanaskan, Tante Dewi dan anaknya Cindy membangunkan Sri untuk pergi makan di dapur. Tante Dewi tau kalo aku kelaparan karena perjalanan jauh ini. Sri pun ikut ke dapur bersama Tante Dewi dan Cindy. Di Sana sudah ada Paman Herman yang sudah makan duluan di atas meja makan.
Paman Herman yang melihat Sri berjalan menuju meja makan langsung memanggilnya dan menawarkan Sri untuk makan.
"ayo Sri... Ayo sini makan dulu," Paman Herman mengajak Sri untuk makan bersama.
"inggih Paman Herman," sahut Sri yang sambil memegang kursi yang ingin didudukinya
Sri sedikit terharu dengan keluarga ini, karena Sri yang biasa makan dari sisa keluarga Paman Pur tapi sekarang diajak untuk makan bersama. Sri melihat meja makan yang ternyata lauknya hanya tempe dan tahu goreng tapi sangat terasa nikmat dari pada makan lauk ayam tapi sisa dari orang.
Keluarga Paman Herman dan Tante Dewi
Begitu hangat, Sri merasa bersyukur ada di tengah-tengah keluarga ini dan anak perempuannya yang bernama cindy menambah keceriaan di rumah.
Setelah makan Paman Herman menelpon ke kampung lewat rumah Pak RT. Rumah Pak RT hanya berjarak 3 rumah dari rumah Ibunya Sri. Paman Herman ingin memberitahukan kalo kami sudah sampai di Jakarta dan sekarang berada di rumahnya Paman Herman.
"assalamualaikum Pak RT...," dengan telpon yang ada di telinganya. Paman Herman yang membuka percakapan kepada Pak RT di kampung Sri.
" Walaikum salam Pak Herman," balas Pak RT menyahut salam dari Paman Herman ditelpon.
"Paman Herman. Ini lo... Pak RT aku mau minta tolong disampaikan ke Ibunya Sri kalo kami sudah sampai di Jakarta pak," ucap Paman Herman yang meminta tolong kepada Pak RT. Hari sudah terlalu malam tidak memungkinkan untuk Pak RT pergi ke rumahnya Ibu sri.
". Oh... Siap Pak Herman insyallah besok pagi akan disampikan ke Ibunya Sri," ujar Pak RT.
Mendengar percakapan ditelpon itu membuat Sri tenang dan begitu pengertian sekali Paman Herman. Paman Herman pasti tau kalo Ibunya Sri, pasti kepikiran tentang anaknya Sri di Jakarta.
Sri lalu pergi ke kamarnya untuk tidur.
Pagi hari Sri terbangun karena mendengar orang yang sibuk di dapur. Dilihat Oleh Sri ternyata Tante Dewi sedang membuat kue yang akan dititipkan di warung-warung sekitar rumahnya.
Sri segera mandi dan ikut Tante Dewi bekerja di dapur. Karena Sri terbiasa bekerja, Sri tidak bisa hanya sekedar jadi penonton. Sri ikut membantu Tante Dewi membuat kue.
menitipkan kue-kue di warung adalah usaha Tante Dewi untuk memenuhi kebutuhan di rumahnya, dan sekaligus membantu Paman Herman dalam mencari uang.
Paman Herman sendiri bekerja serabutan di sebuah komplek perumahan elit. Untuk 3 hari sekali beliau mengumpulkan sampah dari rumah-rumah di dalam komplek, Kadang beliau menjadi tukang kebun, atau saat ada pekerjaan lain seperti membantu orang pindahan. Paman Herman sudah dikenal baik oleh para penghuni di dalam komplek ini.
Hari ini kegiatan Sri adalah mengenal lingkungan disini gang tempat tinggal Paman Herman dan membantu Tante Dewi di rumah menjaga Cindy.
Sri ikut kemana Tante Dewi pergi sambil menjaga Cindy yang tidak bisa lepas dari Ibunya. Sri dan Tante Dewi pergi mengantar kue-kue ke warung yang dibikin pagi tadi. Serta belanja kebutuhan rumah di pasar.
Di dekat pasar Tante Dewi membelikan Sri minuman es dawet dan mereka duduk sebentar di kursi yang sudah disediakan, karena siang ini hawanya sangat menyengat dan Sri berjalan sambil menggendong Cindy dibelakangnya. Tante Dewi tersenyum melihatku yang kelelahan karena menggendong anaknya Cindy.
" Kalo capek, Cindy disuruh jalan sendiri aja Sri," ucap Tante Dewi yang melihat Sri kelelahan.
"kalo Cindy disuruh jalan sendiri malah membuat kita semakin lambat sampai ke rumah Tan," ucap Sri.
Sri dan Tante Dewi pun melanjutkan perjalanan pulang, dengan barang-barang belanjaan ada ditangan Tante Dewi.
Akhirnya Sri dan Tante Dewi sampai di rumah. mereka beristirahat sebentar di kursi yang ada di teras rumah. Sambil menghitung barang-barang yang sudah dibeli Tante Dewi tadi setelah dirasa semua barang yang sudah dibeli mereka pun masuk kedalam rumah untuk membuat makan siang. Karena pada siang hari Paman Herman akan pulang ke rumah untuk makan siang bersama keluarganya Tante Dewi dan Cindy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments