Setelah memberi tahu Rangga, Sisil pun memutuskan kembali ke ruangannya dan sampai di ruangannya Sisil segera duduk di kursi kebesarannya sembari berpikir cara menjebak Lisa agar ia mau mengembalikan uang perusahaan.
Sisil pun mengambil HP-nya yang tergeletak di atas meja kerjanya, ia yang suntuk mengistirahatkan pikirannya dengan cara melihat-lihat status orang-orang di aplikasi warna pink berlogo camera dan Sisil terkejut melihat postingan Lisa.
Lisa memamerkan diri bahwa ia sekarang pindah ke kota B, bahkan Lisa juga memamerkan kalau bisa ke beli dengan skincare yang menjadi pesaing Sisil dan memamerkan barang-barang branded yang baru saja di belinya.
"Sakit emang ni orang, bukannya takut tapi malahan pamer" kata Sisil dalam hati sembari geleng-geleng kepala melihat kelakuan Lisa di sosial media
"Dikiranya aku gak bisa bawa ini ke ranah hukum kali, ternyata urusan kita belum kelar Lis. Tunggu aja apa yang akan aku lakukan nanti, Lis" kata Sisil dalam hati sembari menyeringai
Sisil segera meletakkan kembali HP-nya dan kembali fokus memeriksa laporan yang tinggal sedikit, karena sebentar lagi waktunya putrinya pulang sekolah dan ia harus bisa tepat waktu menjemput putrinya.
Setelah semua laporan di atas mejanya di periksanya dan di bumbuhinya tanda tangan, Sisil segera beranjak dari duduknya mengambil tas dan memasukkan HP-nya lalu melangkahkan kaki keluar dari ruangannya.
"Kamu mau jemput Raya, sekalian bareng aku aja. Kita makan siang diluar sama-sama" kata Mas Rangga kemudian merangkul pinggang Sisil
Rangga dan Sisil terus melangkahkan kaki keluar dari perusahaan dan tangan Rangga tetap sama masih merangkul pinggang Sisil, para karyawan yang melihat kemesraan BOS mereka tentu begitu senang kini akhirnya rumah tangga BOS mereka kembali harmonis.
Rangga dan Sisil sudah tiba di parkiran dimana mobil milik Sisil terparkir di antara mobil para karyawannya, mereka berdua pun segera masuk ke dalam mobil kemudian mobil milik Sisil pun di lajukan oleh Rangga dengan kecepatan sedang.
Hanya berapa belas menit mobil milik Sisil yang di lajukan oleh Rangga sudah memasuki halaman sekolah putri mereka, setelah itu Sisil dan Rangga segera keluar dan melangkahkan kaki menuju kelas putri mereka yang kebetulan putri mereka baru keluar.
"Papa mama" kata Raya berlari menghampiri kedua orang tuanya yang berjalan menuju ke arahnya
Sisil dan Rangga sama-sama memeluk putri mereka itu, kemudian Sisil dan Rangga bergantian mencium pucuk kepala putri mereka setelah itu Rangga mengendong putri mereka sembari mengandeng tangan Sisil berjalan menuju mobil mereka.
Kini mereka bertiga sudah berada di dalam mobil, dan mobil pun kembali melaju meninggalkan sekolahan putri mereka menuju restoran Fika temannya Sisil, yang menjadi tempat langganan Sisil dan suaminya serta putri mereka jika makan bersama di luar.
.
.
"Pesan yang ini ini dan ini mbak" kata Sisil pada pelayan restoran milik Fika itu
"Ohh baiklah, nyonya. Tunggu sebentar ya, akan segera kami siapkan pesanan nyonya dan tuan" kata Pelayan itu dengan ramah kemudian pergi dari kursi yang di tempati Sisil dan suaminya serta putri mereka
Selagi menunggu pesanan mereka, Sisil mulai bertanya-tanya dengan putri mereka kegiatan apa saja yang di lakukan putri mereka selama di sekolah hari ini tadi dan di jawab oleh putri mereka dengan antusias.
Sampai membuka Rangga dan Sisil tersenyum mendengar celotehan putri mereka yang henti-henti bercerita ini itu, dan tak lama kemudian pesanan mereka pun akhirnya datang dengan cekatan dan hati-hati para pelayan meletakkan semua pesanan itu di atas meja.
Setelah itu Sisil dan suaminya serta putri mereka mulai menyantap dan menikmati makanan yang terhidang di hadapan mereka itu, selesai makan dan membayar makanan yang mereka makan tadi kini mereka bertiga segera beranjak dari tempat duduk.
Karena Rangga ingin segera kembali ke perusahaan milik Sisil soalnya ada meeting, apalagi waktu istirahat sebentar lagi habis dan tanpa menunggu lama mereka bertiga sudah berada di dalam mobil yang menuju ke perusahaan milik Sisil.
"Seperti kesepakatan kita, kamu ikut mengurus perusahaan cukup pagi sampai siang ketika Raya pulang sekolah. Setelah ini langsung kembali ke rumah, biar aku yang handle" kata Mas Rangga setelah mobil milik Sisil berhenti di depan perusahaan milik Sisil
"Iya, Mas. Kita pamit pulang, Assalamualaikum" kata Sisil kemudian mencium punggung tangan suaminya dengan takzim
"Walaikumsalam" jawab Mas Rangga kemudian mendaratkan ciuman di kening Sisil dan mencium kedua pipi putri mereka
"Dah, pa....." kata Raya sembari melambaikan tangan kepada sang papa
Sisil sudah pindah di kursi kemudi, tanpa menunggu menunda-nunda waktu Sisil segera melajukan mobil miliknya meninggalkan perusahaan miliknya dan menuju kediaman mereka yang ada di kawasan perumahan elit.
Setelah tiba di kediaman mereka, Sisil langsung memasukan mobil miliknya ke dalam garasi mobil kemudian ia keluar dari mobil bersama putrinya yang terlihat sangat kelelahan dan Sisil pun segera mengendong putrinya masuk ke dalam rumah.
ART yang bekerja di rumah Sisil saat mendengar bunyi mobil masuk ke dalam pekarangan rumah, dan melihat bahwa itu mobil majikannya segera mendekati mobil majikannya lalu membantu membawakan tas milik anak majikannya sampai menuju kamar tidur anak majikannya.
"Terima kasih, bik" kata Sisil kepada ART yang telah membantu membawakan tas milik anaknya sembari tersenyum
"Iya, nyonya. Saya permisi ke belakang lagi" kata Bik Mirna sembari membungkukkan tubuhnya lalu keluar dari kamar anak majikannya
Sedangkan Sisil yang telah membantu putrinya berganti pakaian setelah mencuci kedua tangan dan kedua kaki putrinya, kini Sisil mulai menemani putrinya yang ingin tidur siang karena sangat kelelahan dan sudah sangat mengantuk.
Tanpa sadar ternyata Sisil juga ikut tertidur di samping putrinya karena memang hari ini otaknya begitu terkuras soalnya banyak berkas yang harus di periksanya dengan teliti, waktu terus berjalan begitu cepat bahkan kini sudah menjelang sore.
Karena tak ada pekerjaan lagi Rangga pulang agak cepat hari ini, saat masuk ke dalam rumah Rangga tak melihat Sisil maupun putri mereka bahkan tak menyambut kepulangannya kali ini membuat Rangga bertanya-tanya.
"Ehh, tuan udah pulang. Apa ada yang tuan butuhkan?" tanya Bik Mirna kepada majikannya itu
"Gak ada bik, oh ya kemana nyonya dan nona kecil?" kata Rangga yang pandangannya masih mengedar ke seluruh ruangan
"Tadi terakhir bibik lihat nyonya di dalam kamar nona kecil, dan sampai sekarang sepertinya belum keluar" jawab Bik Mirna sembari mengingat kembali keberadaan majikannya
"Ohh begitu, terima kasih bik" kata Mas Rangga kemudian segera melangkahkan kaki ke kamar putri mereka
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments