Milikku Bukan Milikmu
Rangga suaminya Sisil dia adalah sosok orang family man, sayang keluarga, anak, sayang ibunya dan tipe laki-laki tak neko-neko. Bahkan Rangga jarang berkumpul dengan teman-teman masa kuliahnya, dan lebih sering menghabiskan waktu bersama keluarga.
Sisil tentu sangat percaya dengan suaminya bahkan perusahaan yang di rintis Sisil dari nol sampai berkembang hingga sekarang di percayakannya pada suaminya untuk mengurusnya karena Sisil lebih memilih menjadi ibu rumah tangga dan ingin fokus mengurus putri mereka.
"Kamu gak khawatir gitu sama Lisa? Dia deket suami kamu terus" kata Fika yang kebetulan bertamu ke rumah Sisil
"Gak lah, namanya juga dia adminnya suamiku" jawab Sisil yang selalu percaya dengan orang-orang di sekitarnya
"Tapi gak tau ya, auranya tu kayak cewek genit gitu. Entar suamimu di goda loh" kata Fika lagi menampakkan raut wajah yang serius
"Gak akh, orang Lisa anaknya baik kok. Aku juga deket sama dia" kata Sisil yang tetap mempercayai apa yang di lihatnya
Lisa adalah admin di perusahaan Sisil namun memang baru bekerja tiga tahun belakangan ini, sedangkan Sisil sudah dari awal menikah mempercayakan perusahaannya kepada suaminya jadi kenal Lisa pas Sisil sering mampir ke perusahaannya.
Yang Sisil tau Lisa anaknya baik, polos, rajin ibadah dan juga sangat dekat dengan Sisil bahkan Sisil menganggap Lisa sudah seperti sahabat. Sisil juga sering chattingan dengan Lisa, berapa kali Sisil juga pernah jalan bareng Lisa ketika Lisa dapat jadwal libur.
.
.
Malam hari
"Mas Rangga udah pulang, Mas mau makan apa?" kata Sisil setelah membukakan pintu utama sembari mencium punggung tangan suaminya dengan takzim
"Gak usah masak, kita makan di luar saja. Kamu pasti capek ngurus rumah dan ngurus anak" kata Mas Rangga sembari mencium kening Sisil dengan penuh cinta
Rangga benar-benar sosok suami idaman, sampai semua teman-teman Sisil selalu bilang Sisil sangat beruntung mendapatkan sosok suami seperti Rangga.
Rangga merangkul pinggang Sisil masuk ke dalam rumah mereka menghampiri putri mereka yang sedang menonton TV, Sisil bersiap-siap dahulu sebelum berangkat makan malam di luar bersama Rangga dan tentunya putri mereka juga.
Setelah memoles make-up sedikit di wajahnya, Sisil berjalan sembari mengandeng tangan putrinya keluar dari rumah dan menuju mobil yang sudah terparkir di halaman rumah mereka, dimana suaminya telah menunggunya dari tadi.
Kini mobil yang di kemudi oleh Rangga pun mulai melaju meninggalkan kediaman mereka yang sudah lima tahun di tempati mereka, menuju restoran bintang lima yang terkenal di kota A.
Hanya berapa belas menit mobil yang di kemudi oleh Rangga pun memasuki area parkir restoran bintang lima itu, setelah mobil terparkir dengan sempurna. Sisil dan Rangga serta putri mereka segera turun dari mobil kemudian melangkahkan kaki masuk ke dalam restoran.
.
.
Beberapa hari kemudian
Sehabis menjemput putrinya dari sekolah, Sisil mengajak putrinya ke perusahaan milik Sisil yang sekarang di kelola oleh suaminya. Sisil sengaja tak memberi tahu suaminya jika siang ini hendak ke perusahaan karena ingin memberi kejutan kepada suaminya.
Sisil juga sudah menyiapkan bekal makan siang untuk mereka makan sama-sama di perusahaan nanti, Sisil segera melajukan mobil yang memang di kemudinya sendiri, mobil tersebut mobil pertama kali Sisil beli saat perusahaannya semakin berkembang.
Dan mobil yang di pakai suaminya untuk berangkat kerja itu adalah mobil kedua yang di beli Sisil, sebagai hadiah karena suaminya sudah banyak berjasa mengembangkan perusahaan Sisil sampai sekarang hingga akhirnya Sisil memiliki pabrik sendiri.
Perusahaan Sisil berkembang di bagian skincare yang di rintis Sisil sewaktu masih kuliah dulu, Sisil lulusan sarjana apoteker jadi ia tau cara membuat skincare makanya ia memiliki usaha skincare sendiri dan syukurnya lambat laun skincare buatannya kini sudah terkenal dimana-mana dan bahkan dua tahun ini perusahaan Sisil akhirnya memiliki pabrik sendiri untuk membuat skincare.
(Yang sudah baca novel Rasa Yang Mati tau siapa Sisil, dia adalah adik kandung Ilham suaminya Alesa)
Mobil yang di kemudi Sisil pun memasuki parkiran perusahaannya, Sisil segera turun bersama putrinya dari mobil lalu berjalan masuk ke dalam perusahaan. Saat ia berjalan masuk seperti biasa para karyawannya akan menundukkan kepala tanda menyapa Sisil sebagai istri bos.
"Papa...." teriak Raya saat melihat papanya keluar dari ruang meeting
"Putri cantik papa, kok gak bilang-bilang kalau mau kesini" kata Rangga pada putrinya sembari mengendong putrinya dan mendaratkan ciuman
Sisil yang melihat pemandangan seperti itu selalu tersenyum bahagia, tentu ia merasa benar-benar beruntung mendapatkan sosok suami seperti Rangga. Namun tiba-tiba Sisil terpikir soal perkataan Fika waktu itu, Sisil pun berjalan mencari Lisa yang ada di ruangan bagian admin.
"Haii, Lis. Apa kabar?" kata Sisil saat sudah berada di dekat Lisa
"Alhamdulilah baik mbak, mbak sendiri apa kabar? Mana Raya?" kata Lisa sembari tersenyum ramah
"Alhamdulilah baik juga, Raya dengan Mas Rangga. Oh iya Lis, kamu kan yang lebih sering di ajak Mas Rangga jika pergi ke pabrik. Nanti kalo ada yang aneh-aneh sama Mas Rangga jangan lupa lapor dengan aku ya" kata Sisil to the poin dengan tujuannya
"Iya mbak, tapi sejauhi ini gak ada yang aneh kok dengan Mas Rangga" kata Lisa dengan wajah serius dan tak ada guratan kebohongan
Begitulah Sisil sangat percaya dengan orang-orang di sekitarnya, Sisil pun pamit undur diri dengan Lisa ingin ke ruangan suaminya.
Tiba di ruang suaminya Sisil segera mengajak suaminya untuk makan siang bersama dengan bekal makanan yang telah di bawakan oleh Sisil tadi, dan kini mereka bertiga pun mulai makan dengan lahap karena masakan Sisil memang selalu juara.
.
.
Sekarang Sisil sudah kembali ke rumah mereka bersama dengan putrinya, Putrinya bahkan sudah berada di kamar, tidur siang setelah kelelahan bermain dengan suaminya di perusahaan tadi.
Ting..Tong...
Bunyi bel rumah di pencet dari luar, Sisil segera melangkahkan kaki ke arah pintu kemudian Sisil membuka pintu dan ternyata lagi-lagi Fika yang bertamu ke rumahnya.
Sisil mempersilahkan Fika untuk masuk dan duduk di sofa ruang tamu, kemudian ia ke belakang dahulu ingin mengambilkan minum dan cemilan untuk Fika.
"Sil maaf ya sebelumnya, kamu jangan kaget. Kata temanku dia gak sengaja ketemu sama Lisa dan Rangga di hotel semalam" kata Fika saat Sisil telah selesai meletakkan dua gelas es jeruk dan cemilan di atas meja
Sisil segera duduk dan diam memandangi Fika, ingin memastikan apa Fika hanya ingin memfitnah Lisa karena Sisil tau Fika sangat tak menyukai Lisa.
"Bahkan temanku diam-diam mengambil gambar mereka" kata Fika sembari menyodorkan HP-nya kepada Sisil
Sisil yang melihat apa yang tertampil di layar HP milik Fika tentu terkejut, apalagi gambar di situ jelas sekali Rangga merangkul Lisa ingin masuk ke dalam kamar hotel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
baru baca hati sdh mendidih
2023-10-15
0